Anda di halaman 1dari 4

MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA BANJIR

1. MITIGASI
a. Kembali ke rumah untuk membersihkan rumah, jalan, fasilitas umum, dan
tempat-tempat ibadah.
b. Memeriksa korban banjir yang terluka, terkena penyakit akibat banjir seperti
gatal-gatal, dan segera membawanya ke tempat pengobatan.
c. Membantu dan mengarahkan tim medis dan tim SAR ke tempat yang masih
tergenang banjir.
d. Membantu tetangga yang memerlukan bantuan khusus seperti anak-anak,
orang tua, dan orang cacat
e. Mendengarkan informasi dari televisi atau radio unutk mengantisipasi
adanya banjir susulan akibat hujan yang belum reda.
f. Laporkan kerusakan fasilitas umum terhadap pihak yang berwenang.

2. ADAPTASI
a. Tidak panik ketika air datang dan keluarga di tenangkan.
b. Segera memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
c. Segera pindah ke lantai dua atau atap rumah bila tidak mau meninggalkan
rumah.
d. Segera matikan aliran listrik bila ppermukaan air semakin tinggi untuk
menghindari sengtan listrik.
e. Dahuluan mengungsikan anak-anak, wanita, orang cacat, dan jompo ke
tempat pengungsian yang lebih aman.
f. Segera mengungsi ke tempat aman agar dapat rasa aman bila permukaan air
naik dan dan jangan pedulikan harta benda yang penting tidak ada korban
jiwa.
g. Berikan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang memerlukan,
secepatnya ikut membantu semampunya.
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA GUNUNG
MELETUS

A. MITIGASI
1. Apabila warga harus tinggal lebih lama di shelter, pastikan
kebutuhan dasar terpenuhi dan memberikan
pendampingan khusus bagi anak-anak dan remaja.
2. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu dan awan panas
yang membahayakan.
3. Tetap gunakan masker dan kacamata pelindung ketika
berada di wilayah yang berdampak abu vulkanik.
4. Memperhatikan perkembangan informasi dari pihak
berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya.
5. Waspada terhadap kemungkinan bahaya kedua berupa
banjir lahar dingin, bencana ini dipicu oleh curah hujan
tinggi dan menghanyutkan material vulkanik maupun
reruntuhan kayu.
6. Setelah keadaan lumayan membaik bersihkan atap dari
timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
7. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan
abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling,
dan pengapian.

B. ADAPTASI
1. Mempelajari Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB)dan Peta Zona Resi
ko Bahaya Gunung Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung
berapi.
Pemerintah dan pihak terkait telah membuat Peta Kawasan Rawan
bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung Berapi, masyarakat diminta untuk
mempelajari peta ini untuk mempersiapkan diri dan senantiasa waspada akan
bencana yang terjadi.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana sebaiknya
mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya.

2. Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana


Geologi (PVMBG) terkait dengan perkembangan aktivitas gunung api.

Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau informasi yang diberikan


oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya
mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi.
Untuk selanjutnya, masyarakat secara bersama-sama mengembangkan Radio
komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api.

3. Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi


debu vulkanik.
Masker dan kacamata pelindung akan menjadi kebutuhan primer ketika
terjadi bencana gunung meletus. Oleh karena itu, apabila dipersiapkan secara dini,
maka ketika terjadi letusan, masker dan kacamata pelindung bukanlah hal yang
sulit untuk didapat.

4. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak
berwenang.
Pihak berwenang tentunya telah mempersiapkan segala hal yang
diperlukan untuk penanganan saat terjadi bencana, termasuk jalur evakuasi.
Masyarakat dihimbau untuk menmpelajari jalur evakuasi yang telah dibuat, agar
siap untuk mengungsi kerika terjadi letusan.

5. Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas


di luar prediksi ahli.
Pihak berwenang juga akan membuat skenario evakuasi lain, masyarakat
hanya diminta untuk mematuhi segala prosedur penanggulangan bencana demi
keselamatan masyarakat itu sendiri.

6. Persiapkan dokumen penting dan dukungan logistik.


Logistik yang dapat dipersiapkan antara lain:
a. Makanan siap saji dan minuman
b. Lampu senter dan baterai cadangan
c. Uang tunai secukupnya
d. Obat-obatan khusus sesuai pemakai
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA GEMPA BUMI
A. MITIGASI
1. Mengenali apa yang disebut gempabumi
2. Perhatikan bahwa struktur dan letak rumah anda dapat terhindar dari
bahaya gempabumi, jika bisa merenovasi rumah anda agar lebih kuat
3. Kenali lingkungan tempat anda bekerja
4. Belajar melakukan P3K
5. Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran
6. Catat nomer telepon penting yang dapat dihubungi
7. Persiapan rutin pada tempat anda bekerja dan tinggal
8. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang aman
9. Selalu mematikan air, gas dan listrik jika tidak perlu
10. Atur benda yang berat berada di bagian bawah
11. Menyediakan kotak P3K, senter, radio serta makanan suplemen dan air
12. Pemetan daerah rawan gempa
13. Adanya aturan tentang pembangunan
14. Pembuatan jalur-jalur evakuasi serta rambu-rambu bencana
15. Latihan simulasi penyelamatan diri
16. Memperkenalkan dan menerapkan asuransi bencana di daerah rawan
bencana

B. ADAPTASI
1. Lindungi badan adan kepala anda dari reruntuhan bangunan dengan
bersembunyi di bawah meja dsb (cari tempat yang paling aman)
2. Lari keluar apabila masih bisa dilakukan
3. Jika berada diluar bangunan, hindarilah bangunan yang ada disekitar anada
4. Perhatikan tempat anda berpijak, hindari apabla ada retakan tanah
5. Keluar, turun dan menjauh dari mobil untuk menghindari terjadinya
pergeseran atau kebakaran
6. Jauhi pantai untuk mengindari bahaya tsunami
7. Hindari daerah yang mungkin terkena longsoran

Anda mungkin juga menyukai