Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
macam hasil pertanian dan perkebunan. Dari hasil pertanian, padi merupakan
produk utama dari hasil pertanian di Indonesia. Dalam proses pengolahan padi
menjadi beras, penggilingan padi akan menghasilkan libah organik yang biasa
dinamakan sekam padi. Selama yang kita ketahui, di daerah pedesaan sekam padi
hanya di bakar begitu saja atau di gunakan sebagai urukan tanah. Dari hasil
pembakaraan tersebut, sekam padi bisa juga digunakan sebagai campuaran bahan
berkembang sangat cepat banyak penelitian tentang kuat mutu beton. Pada saat ini
beton merupakan bahan yang paling diminati didalam bidang konstruksi karena
beton adalah bahan konstruksi yang relatif murah dan mudah dibentuk sesuai
berasal dari alam atau batuan. Yang sebagian besar adalah silika atau alumina
yang reaktif. Pezzolan tidak memliliki sifat dari semen. Tetapi dalam keadaan
halus bereaksi dengan bahan kapur dan air akan menjadi massa padat yang tidak
pembakaran abu sekam. Abu sekam padi merupakan material yang melimpah di
sedangkan untuk Jawa Tengah produksinya sekitar 8,68 juta ton (Anonim,2007).
Pengolahan padi akan menghasilkan sekam sekitar 17% (Bantacut, 2006) atau
sekitar 9,2 juta ton. Saat ini sebagian besar sekam padi dimanfaatkan untuk
pembakaran batu bata dan menghasilkan limbah abu sekam padi sekitar 13%
-29% (Hartono, dkk., 1986). Berdasarkan kondisi tersebut akan dihasilkan abu
sekam padi yang cukup banyak setiap tahunnya (1,2 2,7 juta ton). Abu sekam
padi belum dimanfaatkan sehingga akan menjadi limbah yang dapat mengganggu
material yang kandungan silika (SiO2) yang cukup besar yaitu sekitar 85%
padi mempunyai potensi untuk material bahan bangunan terutama jika dicampur
dengan semen portland, sehingga akan menjadi material yang padat dan keras.
Pada sisi lain, kebutuhan akan bahan bangunan di Indonesia sangat tinggi
Seperti yang kita ketahui didalam suatu konstuksi pelat merupakan salah
satu elemen struktur yang yang sangat penting. Selain kolom dan balok sebagai
komponen suatu bangunan. Agar suatu banguanan rumah telihat lebih menarik
dan bahan yang mudah didapat serta mudah dalam pengerjaannya. Pada saat ini,
beton berbentuk flat/datar. Pelat biasanya dibuat dari bahan campuran beton
dengan baja sebagai tulangannya. Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap,
tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara
tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil,
10 cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu
sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok
lebih untuk menahan gaya lenturan pada pada pelat atap. Terapi kita juga harus
memperhitungan gaya mekanis yang disebabkan beton. Maka, dalam hal tersebut
kita memerlukan suatu inovasi, salah satu yang dilakukan dalam penelitian ini
dengan mencampur abu sekam beton terhadap campuran semen porland yang
diimplikasikan terhadap pelat atap, sebagai fungsi pezzolan. Karena, seperti yang
kita ketahui bahwa abu sekam padi memiliki kandungan silika (SiO2) yang cukup
besar yaitu sekitar 85% (Bantacut, 2006). Diharapkan kombinasi ini dapat
menghasikan struktur yang baik dan perpaduan abu sekam padi terhadap
baik.
1.2 Rumusan Masalah
Pemanfaatan abu sekam padi untuk campuran semen portland pada pelat
pada plat. Permasalahan yang muncul adalah desain inovasi campuran semem
yang mampu menahan sifat mekanis dan lentur. Permasalahan yang harus
diselesaikan menentukan:
1. Seberapa besar kuat lentur palat beton yang dapat dihasilkan dalam
pengunaan fly ash alami sebagai fungsi penambah bahan pezzolan pada
Dari masalah yang dirumuskan di skripsi ini, terlalu luas jika di teliti
a. Objek Penelitian
1. Benda uji pelat beton bertulamg kawat kasa dengan campuran fly
300 mm.
b. Mutu material
1. Semen yang digunakan adalah semen portland.
2. Fly ash alami yang digunakan berasal dari daerah pertanian
ini.
untuk mengetahui pengaruh kuat mekanis pada pelat lantai dari inovasi campuran
dari abu sekam padi. Parameter yang akan dicari untuk keperluan tersebut adalah:
1. Campuran yang tepat antara abu sekam padi, semen dan air.
2. Mengetahui pengaruh kuat lentur setelah melakukan inovasi abu
sekam padi.
3. Tebal pelat efektif untuk mendapatkan nilai yang ekonomis.
1.4 Manfaat Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini merupakan inti dari laporan berisi teknik analisa data, dan
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil analisis data yang telah diperoleh.