Anda di halaman 1dari 6

Diet Tepat Penderita Hipertensi

Apakah Aden atau Ajeng sering merasa pusing, sakit kepala, dan tengkuk pega,
mual, pelupa dan padangan kabur? Segera periksa ke dokter untuk mengecek
tekanan darah. Jika tekanan sistolik/diastoliknya melebihi 130/80 mmHg,
kemungkinan Anda mengalami hipertensi. Sebelum bertambah parah dan terjadi
komplikasi yang lebih serius, seperti gagal ginjal, serangan jantung atau stroke,
lakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi dengan merubah gaya hidup
dan pola makan.

Natrium, Salah Satu Faktor Pemicu


Pakar gizi FKUI, Dr Victor Tambunan MS. SpGK, menjelaskan jika hipertensi
sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tak sehat, seperti kurang olah raga,
stres, minum-minuman beralkohol, merokok, dan kurang istirahat. Kebiasaan
makan juga perlu diwaspadai. Pembatasan asupan natrium (komponen utama
garam) sangat disarankan karena terbukti baik untuk kesehatan penderita
hipertensi.

Natrium sebenarnya mineral esensial yang berguna bagi tubuh. Mineral ini
berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengatur kontraksi
dan relaksasi otot sehingga tetap diperlukan, namun asupannya harus dibatasi
sesual keperluan tubuh.

Permasalahanya jika natrium dikonsumsi berlebihan. Ginjal yang berfungsi


mengatur kebutuhan natrium di dalam tubuh tidak bisa membuang kelebihan
natrium, akibatnya menumpuk di dalam darah. Karena natrium menarik dan
menahan air, volume darah meningkat, jantung memompa darah lebih keras
sehingga tekanan dalam arteri meningkat. Kondisi itulah yang menjadikan
hipertensi.

Diet Riendah Garam


Garam yang dimaksud dalam diet rendah garam adalah garam natrium. Garam
ini terdapat dalam garam yang biasa digunakan untuk memasak sehari-hari.
Selain garam dapur (NaCI), beberapa bahan makanan lain juga memiliki
kandungan natrium cukup tinggi (lihat tabel). Sumber natrium ini juga perlu
dibatasi penggunaannya, yaitu soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium
benzoat, dan vetsin (monosodium glutamat).

Ketidaktahuan sumber natrium lain seringkali menyebabkan penggunaan garam


di dalam pengolahan makanan sehari-hari cukup tinggi. inilah yang
menyebabkan asupan natrium harian umumnya lebih tinggi. Padahal tubuh
hanya membutuhkan garam natrium minimum 500 mg perhari. Jumlah
kebutuhan natnium harian sebenarnya tidak ada angka pasti. Badan kesehatan
dunia ( World Health Organization! WHO) menganjurkan pembatasan konsumsi
garam dapur hingga 6 gram sehari atau setara dengan 2400 mg natnium.
Konsumsi garam di Indonesia tergolong tinggi, berkisar 30-40 gram perhari.
Angka ini setara dengan 12-16 gram natrium (1 gram garam dapur 400 mg Na).

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam diet rendah


garam, yaitu:
Kecukupan energi, protein, mineral, vitamin, serat dan air.
Kesesuaian bentuk makanan dengan kondisi penyakit.
Kesesuaian jumlah natrium dengan berat tidaknya retensi garam atau air
dan/atau hipertensi.

Selain ketiga syarat tersebut, satu hal terpenting untuk menunjang keberhasilan
diet rendah garam adalah kesadaran dan disiplin penderita.

Diet rendah garam dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan keadaan
penyakit. Pola ini disarankan oleh Departemen Kesehatan RI.

Diet rendah garam tingkat (200- 400 mg Na). Diet ini diberikan kepada
penderita hipertensi berat. Garam dapur sama sekali tidak ditambahkan pada
pengolahan makanan. Bahan makanan yang mengandung kadar natrium tinggi
dihindari. Diet rendah garam tingkat II (600-800 mg Na). Penderita hipertensi
yang tidak terlalu berat masih diperbolehkan menambahkan garam dapur dalam
pengolahan makanan, Penambahan garam hanya setengah sendok teh atau 2 g.
Bahan makanan berkadar natrium tinggi tetap harus dihindari.

Diet rendah garam tingkat III (1000-1200 mg Na). Diet ini ditujukan untuk
penderita hipertensi ringan. Satu sendok teh atau 4 gram garam dapur boleh
ditambahkan dalam pengolahan makanan.

Diet DASH-Natrium
Para ahli sepakat bahwa asupan natrium yang berlebihan terbukti menaikan
tekanan darah pemicu hipertensi. Sumber utama natrium yang masuk ke dalam
tubuh adalah makanan yang menggunakan garam. Diet ini pada intinya
mengatur pola makan dengan menghindari natrium dan banyak mengonsumsi
buah-buahan, sayuran, serealia, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.

Penelitian DASH-Natrium (Dietary Approaches to Stop Hypertension Natrium)


yang dilakukan National Heart, Lung and Blood Institute menunjukkan hasil yang
bermakna. Dengan membatasi konsumsi garam hanya sebanyak 1500mg per
hari, terjadi penurunan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 11,5 mmHg
pada penderita hipertensi.

Menurut WHO Expert Committee on Prevention of Cardiovascular Disease,


konsumsi natrium disarankan 2400 mg per hari (setara dengan 1 sendok teh).
Jauh di atas kebutuhan tubuh yang hanya memerlukan 500 mg/harm.
Kendalanya, rasa makanan menjadi kurang bisa diterima karena rasa hidangan
menjadi hambar. Diet DASH-Natrium mengambil garis tengah, yaitu asupan
natrium dibatasi 1500mg per hari dan sudah terbukti pola diet ini mampu
menurunkan tekanan darah.

Menurut Dr. Victor, bagi masyarakat Indonesia yang terbiasa dengan pola makan
sarat bumbu dan tinggi natrium (dalam bentuk garam dapur/NaCI), diet DASH-
Natrium masih susah diterima karena makanan akan terasa hambar sehingga
mempengaruhi selera makan. Jika dipaksakan, orang tidak lagi berselera, hanya
makan sedikit, sehingga asupan nutrisi penting berkurang. Diet ini hanya cocok
diterapkan bagi penderita hipertensi saja, paparnya. Senada dengan Dr. Victor,
ketika dikonfirmasi penulis, Dr. Palindungan, SpPD-KGH menjelaskan, konsumsi
natrium bagi penderita hipertensi memang harus dibatasi. Ambang batas yang
masih diperbolehkan adalah sekitar 2400 mg garam dapur atau setara dengan
satu sendokteh garam dapur. (DK)

Menu Diet makanan Penderita


Hipertensi

Sebagian orang beranggapan jika hidangan diet penderita hipertensi selalu


hambar tak berasa. Padahal dengan menyiasati penggunaan bumbu, hidangan
diet hipertensi bisa tampil lezat dan menggugah selera. Resep yang saya posting
kali ini datangnya dari Tim dokter kita dan ahli gizi terpercaya . Selamat
Mencoba.

Sup Ayam Tabur Seledri


Bahan:
200 g daging ayam kampung tanpa kulit,potong dadu
1400 ml kaldu ayam tawar
60 g wortel, potong dadu
1 buah tomat, potong dadu
60 kacang polong
60 g jagung manis pipilan
1 sdm minyak goreng

Bumbu:
4 slung bawang putih, cincang kasar
40 g bawang bombay, cincang kasar
2 slung bawang merah, iris halus
2cm jahe
1 sdm seledri cincang
1 sdt gula pasir
sdt lada halus

Cara Membuat:
Panaskan miriyak, tumis bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay
hingga harum. Tuang kaldu, masak hingga mendidih.

Masukkan potongan daging ayam, wortel, tomat, kacang polong dan jagung
manis. Bumbui jahe, gula pasir, dan lada. Masak hingga semua bahan matang.

Sesaat sebelum diangkat taburi dengan seledri cincang. Angkat. Tuang ke dalam
mangkuk saji, hidangkan hangat.
Untuk5 Porsi

Wedang Jeruk Kumis Kucing

Bahan:
60 g daun kumis kucing kering
100 g air perasan jeruk manis
40 g gula pasir
500 ml air
3 cm jahe, memarkan

Cara Membuat:
Didihkan air bersama gula pasir dan daun kumis kucing. Masak hingga mendidih,
Angkat. Saring.

Campur air rebusan kumis kucing dengan air perasan jeruk manis. Aduk rata.
Tuang ke dalam gelas saji. Hidangkan hangat.

Untuk4 Porsi

Anda mungkin juga menyukai