Anda di halaman 1dari 2

Reason

Di negara yang sedang berkembang, Indonesia belum sepenuhnya menghasilkan

produk kimia sendiri dalam memenuhi kebutuhan dalam sektor industri kimia. Perkembangan

industri kimia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan Indonesia banyak

mengembangkan pabrik-pabrik indusri baru.

Perkembangan teknologi dan industri tersebut menyebabkan semakin meningkatnya

kebutuhan produk metil metakrilat. Metil metakrilat dengan rumus molekul

CH2=C(CH3)COOCH3 merupakan senyawa turunan ester yang dapat digunakan dalam

industri cat, industry peralatan rumah tangga, industri komestik dan industri polimer

( Ullmanns, 2000).

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan metil metakrilat adalah aseton

sianohidrin, asam sulfat dan metanol. Kemampuan metil metakrilat untuk berpolimerasi

pertama kali diketahui pada tahun 1880 ketika diperoleh serbuk putih hasil distilasi metil

metakrilat (Ullmanns, 2000).

Aplikasi dari metil metakrilat menjadi cukup luas. Di negara-negara maju metil metakrilat

banyak digunakan dalam industri pelapis kulit (20%), industri pengecoran (26%), resin (11%),

industri polimer (28%) dan untuk industri lainnya (15%) (Kirk dan Othmer, 1995).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) diketahui bahwa kebutuhan

metil metakrilat di Indonesia cenderung terus meningkat setiap tahunnya dan sampai saat ini

belum ada pabrik yang memproduksinya, sehingga seluruh kebutuhan metil metakrilat di dalam

negeri masih di impor dari beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika.
Berdasarkan alasan-alasan diatas diharapkan pendirian pabrik metil metakrilat

diharapkan dapat membantu perekonomian Negara diantaranya dapat memenuhi kebutuhan

pasar metil metakrilat dalam Negeri, terciptanya lapangan kerja yang dapat mengurangi

jumlah pengangguran, dapat memacu pertumbuhan industri-industri baru yang mengunakan

bahan metil metakrilat, dapat meningkatkan pendapatan Negara di bidang industri, serta dapat

menghemat biaya impor.

Anda mungkin juga menyukai