Anda di halaman 1dari 1

Organoleptis

Diambil beberapa mg sampel kafein lalu diamati bentuk, warna, bau, dan rasa. Dicatat
dan dibandingkan hasilnya dengan literatur (Depkes, 1979).

Uji Kelarutan
Kafein ditimbang 0,1 gram sebanyak 3 buah, kemudian masing-masing dilarutkan
dalam air, etanol, dan kloroform.diamati dan catat volume masing-masing larutan hingga
dapat melarutkan kafein dan bandingkan degan kelaratun pada lteratur (Depkes RI, 2014).

Uji Parry
Sejumlah kafein ditimbang lalu ditambahkan etanol kemudian ditambahkan reagen
parry dan amoniak encer. Diamati perubahan warna yang terjadi, positif apabila warna
menjadi biru/ hijau (Maramis, 2013).

Pembakuan Asam Perkolat


Ditimbang 700 mg kalium biftalat yang telah dihaluskan lalu dilarutkan dalam 50 mL
asam asetat glasial. Tambahkan 2 tetes kristal violet. Lalu dititrasi dengan asam perkolat 0,1
N sampai warna ungu berubah menjadi warna hijau-biru. Catat volume dan dihitung
normalitas asam perkolat (Depkes RI, 1995).

Titrasi Bebas Air


Ditimbang 170 mg kafein dan dilarutkan dalam 5 mL asam asetat glasial (hangatkan
jika perlu), lalu dinginkan. Lalu ditambahkan 10 mL anhidrida asetat dan 20 mL toluen.
Kemudian ditambahkan 2 tetes kristal violet. Dititrasi dengan asam perkolat 0,1 N sampai
warna ungu menjadi hijau. Catat volume dan dihitung kadar kafein (Depkes RI, 1995).

Anda mungkin juga menyukai