Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN

ALAT ANGKUT DALAM MENDUKUNG


PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI CRUSHER
UNIT IV PADA PT. SEMEN TONASA
KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN
Nurul Fitriani Latif, Marsin Jumardi, Arman Hidayat, Rinah Rembah

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sembilanbelas November


Kolaka

Abstrak

PT. Semen Tonasa Pangkep adalah satu perusahan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang memproduksi semen terbesar di kawasan indonesia Timur
dengan produksi semen 3.480.000 ton/tahun. PT. Semen Tonasa Pangkep
mengoperasikan 1 unit alat muat Front Shovel Komatsu PC1250 dan 1 unit Front
Shovel Caterpillar 385C serta 6 unit alat angkut Komatsu HD465 untuk dapat
memenuhi target produksi dari Crusher IV. Target produksi pada Crusher Pabrik
PT. Semen Tonasa IV adalah sebesar 13.000 ton/hari. Berdasarkan pengamatan
dan perhitungan di lapangan diketahui bahwa produksi nyata alat muat Front
Shovel Komatsu PC1250 dan Catepiller 385C saat ini adalah 13.405,40 ton/hari
dan produksi alat angkut saat ini adalah 10.476,03 ton/hari. Dengan Efisiensi
kerja alat muat Front Shovel Komatsu PC1250 61% dan Front Shovel Caterpiller
385C 64%, sedangkan alat Komatsu HD465 62%. Dari kondisi tersebut, target
produksi yang diinginkan belum terpenuhi. Upaya-upaya yang bisa dilakukan
untuk perbaikan pada kegiatan pemuatan dan pengangkutan agar target produksi
bisa terpenuhi antara lain dengan cara melakukan perawatan jalan angkut dan
pengawasn terhadap kegiatan pemuatan dan pengangkutan serta dengan
meningkatkan efisiensi kerja alat muat Front Shovel Komatsu PC1250, Front
Shovel Caterpillar 385C dan alat angkut Komatsu HD 465 menjadi 77%. Dimana
angka tersebut diperoleh dari pengurangan waktu hambatan yang diakibatkan
oleh faktor manusia. Upaya tersebut dapat meningkatkan produktivitas alat muat
Front Shovel Komatsu PC 1250 dan Caterpiller 385C menjadi 16.578,25 ton/hari
dan alat angkut Komatsu HD465 menjadi 12.593,01 ton/hari. Sehingga alat
angkut perlu penambahan 1 unit alat angkut.

Kata Kunci : produktivitas, efisiensi kerja, waktu hambatan, alat muat, alat angkut

Abstract

PT. Semen Tonasa Pangkep is one company Badan Usaha Milik


Negara (BUMN), which produces the largest cement in the region Indonesia East
with cement production 3.480.000 tons/year. PT. Semen Tonasa Pangkep
operate 1 unit load tool Front Shovel Komatsu PC1250 and 1 unit Front Shovel
Caterpillar 385C and 6 units of conveyance Komatsu HD465 to be able to meet
the production target of Crusher IV. The production target in Crusher Plant PT.
Semen Tonasa IV amounted to 13,000 tons/day. Based on field observations and
calculations in mind that the real production tool fit Front Shovel Komatsu
PC1250 and Catepiller 385C today is 13405.40 tons/day and production
conveyances now is 10476.03 tons/day. The efficiency of loading tool with Front
Shovel Komatsu PC1250 61% and Front Shovel caterpiller 385C 64%, while the
tool Komatsu HD465 62%. From these conditions, the desired production targets
have not been met. Efforts could be made to improve the activities of loading and
transporting that production targets can be met partly by way of treatment haul
road and monitoring of the activities of loading and haulage as well as to improve
the efficiency of the tool fit Front Shovel Komatsu PC1250, Front Shovel
Caterpillar 385C and transportation equipment Komatsu HD 465 to 77%. Where
the figure was obtained from the reduction of the time constraints imposed by
human factors. Such efforts can increase productivity and unloading tools Front
Shovel Komatsu PC 1250 and caterpiller 385C be 16578.25 tons/day and
transportation equipment Komatsu HD465 be 12593.01 tons/day. So that the
conveyance need an additional 1 unit of conveyance.

Keywords: productivity, work efficiency, time constraints, the tool load,


conveyances

1
1. PENDAHULUHAN a. Kondisi lokasi pemuatan
b. Kondisi alat muat
Kegiatan pemuatan dan c. Jenis material
pengangkutan bagi perusahan sangat d. Kemampuan (skill) operator
diperlukan untuk mendukung dalam e. Cuaca
menyuplai batu gamping dari area
penmbangan ke Crusher IV sebagai tempat Pengangkutan (hauling) adalah
peremukan batu gamping yang akan di serangkaian pekerjaan yang dilakukan
lanjutkan ke Pabrik PT. Semen Tonasa IV untuk mengangkut batuan/endapan bijih
untuk diolah menjadi semen. Kabutuhan dari suatu tempat (tambang) ke tempat
batu gamping Pabrik PT. Semen Tonasa yang lain untuk memenuhi kebutuhan
Unit IV sebesar 2.300.000 ton/tahun ini umpan crusher dan merupakan kegiatan
mengakibatkan Crusher Unit IV yang sangat mempengaruhi kelancaran
menetapkan target produksi 13.000 operasi penambangan.
ton/hari. Pada alat muat dan alat angkut
yang digunakan tidak mencapai dari target Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi Crusher IV hal tersebut pengangkutan adalah :
disebabkan mengunakan alat muat Front
Shovel Komatsu PC1250 dengan a. Kondisi jalan
kemampuan produksi 6.860 ton/hari dan b. Tempat kerja
Caterpillar 385C dengan kemampuan c. Kondisi dari alat angkut
produksi 4.710 ton/hari serta alat angkut d. Jenis material
Komatsu HD 465 yang kemampuan e. Kemampuan (skill) operator
produksinya jika dilayani oleh Front Shovel f. Cuaca
Caterpillar 4.860 ton/hari. Perusahan bisa
mengetahui produktivitas alat muat dan alat Waktu edar (cyele time) alat muat dan alat
angkut dalam memenuhi kebutuhan Batu angkut
Gamping ke Crusher Unit IV dengan
a. Waktu edar (cyele time) alat muat waktu
mencapai target produksi prusahaan.
edar alat muat dimulai dari satu bucket
Kegiatan pemuatan dan pengangkutan
menyentuh material yang akan
agar mencapai target produksi bisa
dipindahkan, pengisian bucket, swing isi,
terpenuhi antara lain dengan cara
pengosongan bucket, swing kembali
melakukan perawatan jalan angkut dan
kosong dan berakhir pada saat bucket
pengawasan terhadap kegiatan pemuatan
siap diisi kembali.
dan pengangkutan serta meninkatkan
b. Waktu edar (cyele time) alat angut
efisiensi kerja alat muat dan alat angkut
waktu edar alat angkut terdiri dari dua
dengan pengaruh waktu hambatan yang
jenis, yaitu waktu tetap (fixed time),
diakibatkan oleh faktor manusia.
sehingga total waktu edar alat angkut
Menurut Kamus Bahasa Indonesia
penjumlahan waktu edar alat angkut
(2008:60) produktivitas adalah kemampuan
adalah penjumlahan waktu tetap dan
untuk menghasilkan sesuatu. Sedangkan
waktu variabel. Yang termasuk dalam
produksi suatu proses pengeluaran hasil.
waktu tetap (fixed time) adalah waktu
Menurut kamus Istilah Tambang (2009:2)
manuver kosong, waktu pengisian,
alat muat merupakan alat mekanis yang
waktu manuver isi dan waktu
digunakan untuk memuat bahan batuan
mengosongkan muatan. Sedangkan
atau endapan bijih ke atas alat angkut.
waktu variabel time adalah waktu
Sedangkan, alat angkut merupakan alat
mengangkut dan waktu kembali kosong.
yang digunakan untuk mengangkut batuan
atau endapan bijih dari suatu tempat ke Waktu kerja efektif adalah waktu yang
tempat yang lain. Pemuatan (loading) sesunggunya digunakan oleh alat muat
adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dan alat angkut beroperasi untuk
untuk mengambil dan memuat material ke kegiatan kerja. Dalam mengoperasikan
dalam suatu alat angkut. Besarnya alat muat dan alat angkut terdapat dua
kemampuan produksi alat-alat muat komponen waktu yang harus
merupakan salah satu tolak ukur untuk diperhatikan yaitu :
mengetahui kelancaran penambangan.
1. Waktu produksi yaitu waktu yang
Adapun faktor-faktor yang dapat digunakan alat untuk beroperasi sampai
mempengaruhi pada gegiatan pemuatan akhir operasi. Dalam waktu produktif
adalah :
2
terdapat beberapa komponen waktu muat dan angkut dalam mencapai target
yaitu : produksi yang diharapkan
Waktu delay (hambatan)
Waktu repair Kebutuhan bahan baku batu gamping
Waktu standby
2. Waktu non produksi yaitu waktu yang Perhitungan kebutuhan batu gamping dapat
tersedia dalam satu shift kerja tapi tidak diketahui dengan persamaan berikut :
digunakan untuk berproduksi. Untuk pembuatan semen dibutuhkan 96%
kilinker dan 4% gypsum, maka besarnya
Efisiensi kerja pemuatan dan pengangkutan kilinker yang dibutuhkan, adalah :

Efisiensi kerja alat adalah perbandingan BK= K x produksi semen (ton)


antara waktu yang digunakan oleh alat
untuk produksi dengan waktu yang tersedia Dimana :
dikali seratus persen, sehingga dinyatakan BK= Besar kilinker yang dibutuhkan
dalam persen (%). K = Kilinker (kebutuhan dalam pembuatan
semen 96%)
Fill factor
Berat klin feed = BK x F
Besarnya fill factor (faktor pengisian) suatu
alat tergantung pada beberapa hal yaitu : Dimana :
F = Faktor umpan klin
1. Ukuran butir material
2. Kondisi material
Kebutuhan batu gamping = Berat klin feed x
3. Keterampilan operator
komposisi BG
Untuk menentukan besarnya fill factor
dapat dihitung dengan mengunakan 2 cara (sumber : PT. Semen Tonasa,2012)
yaitu :
2. METODE PENELITIAN
1. Metode caterpillar
Metode caterpillar yaitu dengan cara Jenis penelitian yang digunakan
pengamatan dan perbandingan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian
langsung pada saat pemuatan di deskriptif kuntitatif, ini merupakan metode
lapangan dimana terlihat adanya variasi dalam pengambilan data yang berupa
pengisian bucket alat muat baik pada
angka-angka yang akan digunakan dalam
material yang sama maupun pada
material yang tidak sama. perhitungan. Penelitian kuantitatif adalah
penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
2. Metode perhitungan bagian-bagian dan fenomena serta
Dalam metode perhitungan ini besarnya hubungan-hubungannya. Penelitian diawali
fill factor dapat dicari dengan studi literatur sebagai bahan pendukung
menggunakan persamaan sebagai dalam penulisan serta teori-teori yang
berikut :
digunakan dalam mengolah dan
menganalisa data-data yang diperoleh di
FF= x 100%
lapangan.
Penelitian observasi lapangan dilakukan
Dimana :
FF = fill factor untuk mengetahui kemampuan produksi
Kn = Kapasitas nyata alat muat dan alat angkut yang digunakan
Kt = Kapasitas toritis (spesifikasi alat) maka dilakukan pengamatan langsung
dilapangan.
Keserasian kerja alat muat dan alat angkut Pengamatan-pengamatan yang dilakukan
(match factor)
yaitu :
Match factor adalah faktor keserasian alat, - Pengamatan terhadap jumlah alat
antara alat gali muat dan alat angkut. muat dan alat angkut
Hal ini sangat menentukan tingkat - Pengamatan terhadap waktu edar alat
produktivitas dan efisiensi kerja suatu alat mauat dan alat angkut

3
- Pengamatan terhadap hambatan- 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
hambatan alat maut dan alat angkut
- Pengamatan terhadap waktu kerja Analisis produktivitas alat muat dan alat
angkut dalam mendukung pencapaian
efktif dan efektifitas alat muat dan alat
target produksi crusher unit IV pada PT.
angkut Semen Tonasa Kabupaten Pangkep
- Pengamatan terhadap faktor pengisian Sulawesi Selatan.
(fill factor) alat mauat dan alat angkut
- Pengamatan terhadap faktor-faktor Kebutuhan umpan batu gamping
yang mempengaruhi produksi alat
muat dan alat angkut. Kegiatan pemuatan dan pengangkutan
berhubungan dengan kebutuhan batu
gamping sebagai salah satu bahan baku
Adapun alur kegiatan penelitian : semen pada pabrik PT. Semen Tonasa IV
STUDI LITERATUR yang memproduksi semen 2.300.000
ton/tahun. Kebutuhan Batu Gamping Pabrik
Teori-teori yang digunakan Tonasa IV dan Produktivitas Alat Muat dan
dalam mengolah Alat Angkut dapat dilihat (tabel 3.1).
dari dan menganalisa data

PERMASALAHAN Alat-alat mekanis yang digunakan

OBSERVASI LAPANGAN Adapun alat-alat mekanis yang


Pengamatan pada proses digunakan PT. Semen Tonasa dalam
pemuatan dan pengngkutan mendukung pencapaian target produksi
Crusher Unit IV dapat dilihat (tabel 3.2).
PENGUMPULAN DATA
1. Data Primer : Data kegiatan pemuatan
- Waktu edar
- Fill factor Berdasarkan hasil observasi di
- Waktu efektif dan waktu kerja lapangan, data kegiatan pemuatan yang
alat muat dan alat angkut telah diperoleh meliputi :
- Waktu hambatan alat muat dan
alat angkut a. Waktu edar (cycle time) alat muat
- Faktor-faktor yang
mempengaruhi Waktu edar alat muat didapatkan
2. Data Sekunder : dari hasil pengukuran langsung di
- Data curah hujan lapangan dan pengolahan data. Waktu
- Data geologi dan litologi edar (cycle time) alat muat dapat dilihat
- Jumlah alat dan spesifikasi alat (tabel 3.3).
- Peta lokasi penelitian
- Target produksi crusher IV b. Fill factor bucket alat muat

PENGOLAHAN DATA Penentuan fill factor bucket alat


Mengolah data-data menggunakan muat didapatkan dari hasil pengamatan
langsung di lapangan. Fill factor Alat
metode statistic,grafik dan persamaan-
persamaan Muat dapat dilihat (tabel 3.4).

c. Waktu kerja efektif dan efisiensi kerja


ANALISIS DATA alat muat sebelum
Disajikan dalam bentuk ditingkatkan/kerusakan alat
grafik
Waktu kerja efektif alat muat
YES NO didapatkan dari hasil pengukuran
langsung di lapangan dan pengolahan
KESIMPULAN data. Dapat dilihat (tabel 3.5). Dan
terkadang dalam 1 hari kerja dapat
PENYUSUNAN LAPORAN terjadi kerusakan alat yang dapat
menurunkan efisiensi kerja alat muat

4
seperti yang terjadi pada saat penelitian Eff = x 100%
dapat dilihat (tabel 3.6).

Data kegiatan pengangkutan


= x 100%
Berdasarkan hasil observasi di
lapangan, data kegiatan pengangkutan = 77 %
yang telah diperoleh meliputi :
Peningkatan Efisiensi Kerja Alat Muat dan
a. Waktu edar (cycle time) alat angkut Alat Angkut dapat dilihat pada (grafik 3.1).
Efisiensi kerja alat muat dan alat angkut
Waktu edar alat angkut didapatkan dari
sebelum dan sesudah ditingkatkan.
hasil pengukuran langsung di lapangan
Efisiensi kerja alat muat Front Shovel
dan pengolahan data. Waktu edar (cycle
Komatsu PC1250 meningkat menjadi 77%
time) alat angkut dapat dilihat tabel
dan Front shovel Caterpillar 385C
(tabel 3.7).
meningkat menjadi 77%, sedangkan alt
b. Waktu kerja efektif alat angkut angkut Komatsu HD465 meningkat
sebanyak 77%.
Waktu kerja efektif alat angkut
didapatkan dari hasil pengukuran
langsung dilapangan dan pengolahan Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut
data sebesar 64%. Setelah Peningkatan

Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut Berdasarkan data-data yang telah
sebelum ditingkatkan didaptkan di lapangan, adanya upaya
peningkatan efisiensi kerja dapat
Berdasarkan data-data yang telah
meningkatkan produktivitas alat muat dan
didapatkan dilapangan, dapat dilihat (tabel
3.8). Produktivitas alat muat dan alat alat angkut. Dapat dilihat (grafik 3.2).
angkut dapat menurun akibat adanya Dengan peningkatan efisiensi kerja alat
kerusakan alat, dapat dilihat (tabel 3.9) muat dan alat angkut diperoleh
produktivitas alat muat Front Shovel
Efisiensi kerja alat muat dan alat angkut Komatsu PC1250 adalah 3.801,545
setelah peningkatan
ton/shift meningkat menjadi 4.798,67
1. Efisiensi kerja alat muat Front Shovel ton/shift dan Front Shovel Caterpillar 385C
Komatsu PC1250 adalah adalah 2.901,155 ton/shift meningkat
menjadi 3.490,455 ton/shift telah mencapai
Eff = x 100% target produksi, sedangkan produktivitas
alat angkut Komatsu HD465 yang dilayani
= x 100% Front Shovel Komatsu PC1250 adalah
2.664 ton/shift meninkat menjadi 3.205,32
= 77 % ton/shift dan yang dilayani Fron Shovel
Caterpillar 385C adalah 2.546,85 ton/shift
meningkat mmenjadi 3.046,185 ton/shift
2. Efisiensi kerja alat muat Front Shovel masih belum mencapai target produksi
Caterpillar 385C adalah

Eff = x 100%

= x 100%

= 77 % .
3. Efisiensi kerja alat angkut Dump Truck
Komatsu HD465 adalah

5
Tabel 3.1 Kebutuhan Batu Gamping dan Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut

Produksi Semen pabrik Tonasa IV 23.000.000 ton/tahun

Kebutuhan batu gamping pabrik Tonasa IV 10.304 ton/hari

Target Crusher 13.000 ton/hari

Produktivitas Front Shovel Komatsu PC 1250 7.603,09

Produktivitas Front Shovel Caterpillar 385C 5.802,31


Produktivitas Dump Truck Komatsu HD465 yang
5.382,33
dilayani Komatsu PC 1250
Produktivitas Dump Truck Komatsu HD465 yang
5.093,70
dilayani Caterpillar 385C

Tabel 3.2 Alat-alat Mekanis Yang Digunakan

JUMLAH ALAT
JENIS ALAT FUNGSI ALAT
(UNIT)
Front Shovel Komatsu PC1250 Alat muat 1
Fron Shovel Caterpillar 385C Alat muat 1
Dump Truck Komatsu HD 465 Alat angkut 6

Tabel 3.3 Waktu edar (cycle time) alat muat

Waktu Edar Alat muat (detik)


Alat muat Front Waktu Total Waktu
Shovel Waktu isi Waktu Waktu Edar (detik)
swing
bucket swing isi mengosongkan
kosong
Komatsu PC1250 12.29 6.97 4.01 6.05 29.32

Caterpillar385C 15.26 6.95 4.64 6.16 33.61

Tabel 3.4 Fill factor Alat Muat

No Alat Muat Fill Factor


1 Front shovel komatsu PC1250 87

2 Front shovel caterpillar 385C 81

Tabel 3.5 Waktu Kerja Efektif dan Alat Muat sebelum ditingkatkan

Waktu Efektif Efisensi Kerja


No Alat Muat
(menit) (%)

1 Front shovel komatsu PC1250 515 61

2 Front shovel caterpillar 385C 537 64


6
Tabel 3.6 Waktu Kerja Efektif dan Alat Muat sebelum ditingkatkan jika terjadi kerusakan

Waktu Efektif Efisensi Kerja


No Alat Muat
(menit) (%)

1 Front shovel komatsu PC1250 465 55

2 Front shovel caterpillar 385C 447 53

Tabel 3.7 Waktu edar (cycle time) alat angkut

Alat Angkut Komatsu HD 465


Waktu Edar Alat angkut
(detik) Yang dilayani Yang dilayani
komatsu PC1250 caterpillar 385C
Waktu putar kosong 25.33 22.8

Waktu pengisian 165.8 204.86

Waktu angkut 287.55 299.92

Waktu putar isi 25.34 16.21


Waktu menumpah 25.91 22.79
Waktu kembali kosong 265.68 221.83
Total Waktu Edar (detik) 792.61 788.41

Tabel 3.8 Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut sebelum ditingkatkan

Produktivitas
No Type Alat
(ton/hari)
1 Front shovel komatsu PC1250 7.603,09

2 Front shovel caterpillar 385C 5.802,31

Dump truck komatsu HD465 yang dilayani


3 5.382,33
komatsu PC1250

Dump truck komatsu HD465 yang dilayani


4 5.093,7
caterpillar 385C

Tabel 3.9 Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut jika terjadi Kerusakan Alat

Produktivitas
No Type Alat
(ton/hari)

1 Front shovel komatsu PC1250 6.852,44

2 Front shovel caterpillar 385C 4.805,04

Dump truck komatsu HD465 yang dilayani


3 5.161,83
komatsu PC1250
Dump truck komatsu HD465 yang dilayani
4 4.934,52
caterpillar 385C
7
Grafik Efisiensi Kerja Alat Muat dan Alat Angkut
90%
80%
70%
efisiensi kerja (%)

60%
50% Efisiensi Kerja
40% Sebelum
Ditingkatkan
30% (%)
20% Efisiensi Kerja
Sesudah
10% ditingkatkan
0% (%)
FS Komatsu FS Cat 385C DT Kom HD DT Kom HD
PC1250 465 yang 465 yang
dilayani Kom dilayani Cat
PC1259 385C

Gambar 3.1. Grafik Peningkatan Efisiensi Kerja Alat Muat dan Alat Angkut

Grafik Produksi Alat Muat dan Alat Angkut


6.000

5.000

4.000
produksi (ton/shift)

Produktivitas
3.000 Sebelum
Ditingkatkan
(ton/Shift)
2.000 Produktivitas
Sesudah
1.000 Ditingkatkan
(ton/shift)
0
FS Komatsu FS Cat 385C DT Kom HD DT Kom HD
PC1250 465 yang 465 yang
dilayani Kom dilayani Cat
PC1259 385C
Tipe Alat Muat dan Alat Angkut

Gambar 3.2. Grafik Tingkat Produksi Alat Muat dan Alat Angkut

8
4. KESIMPULAN ukuran material, kondisi alat muat dan alat
angkut serta keahlian operator.
Sebelum dilakukan peningkatan waktu
kerja, efisiensi kerja alat muat Front shovel SARAN
Komatsu PC 1250 sebesar 61%, Efisensi
kerja Front shovel caterpillar 385c sebesar Setelah dilakukan peningkatan efisiensi
64% dan efisensi kerja alat angkut DT kerja, Kemampuan produksi alat angkut DT
komatsu HD 465 sebesar 64%. Setelah Komatsu HD 465 yang dilayani Front
dilakukan peningkatan efisiensi kerja, shovel komatsu PC1250 dan DT Komatsu
efisiensi kerja dari alat muat dan alat HD 465 yang dilayani Front shovel
angkut meningkat menjadi sebesar 77%. caterpillar 385C meningkat menjadi 2.820
Dan sebelum peningkatan waktu kerja, ton/shift. Walaupun kemampuan produksi
kemampuan produksi sebelum alat muat alat angkut telah meningkat tetapi masih
Front shovel komatsu PC1250 sebanyak 1 belum mencapai dari terget produksi
unit adalah 7.603,09 ton/hari dan Crusher IV sehingga diperlukan
kemampuan produksi alat muat Front penambahan 1 unit alat angkut komatsu
shovel caterpillar 385c adalah 5.802,3 HD 465. Perlu dilakukan pengurangan
ton/hari dimana dengan kemampuan kendala-kendala yang dihadapi alat muat
tersebut dapat memenuhi permintaan dan alat angkut di lapangan, seperti
Crusher unit IV. Setelah dilakukan perawatan jalan angkut sehingga waktu
peningkatan efisiensi kerja, kemampuan angkut dapat lebih singkat, perawatan alat
produksi alat muat Front Shovel Komatsu muat dan alat angkut sehingga dapat
PC1250 sebanyak 1 unit adalah 9.597,34 menghindari kerusakan alat, serta perlu
ton/hari dan kemampuan produksi alat adanya pengawasan terhadap kegiatan
muat Front shovel caterpillar 385C adalah pemuatan dan pengangkutan sehingga
6,980.91 ton/hari dimana dengan dapat meningkatkan disiplin operator.
kemampuan tersebut dapat memenuhi
DAFTAR PUSTAKA
permintaan Crusher unit IV. Sebelum
peningkatan waktu kerja, kemampuan Arif,I.Tambang Terbuka.Institut Teknologi
produksi alat angkut DT Komatsu HD 465 Bandung.Bandung.
yang dilayani Front shovel komatsu Ahmad,M,A.2009.Kajian Teknis Produksi
PC1250 sebanyak 3 unit sekitar 5.382,33 Alat Muat dan Alat Angkut Untuk Memenuhi
Target produksi Batu Gamping Crusher
ton/hari dan DT Komatsu HD 465 yang
Unit IV Sebesar 12.150 Ton/Hari Pada PT.
dilayani Front shovel caterpillar 385C Semen Tonasa Kabupaten Pangkap
sebanyak 3 unit sekitar 5.093,7 ton/hari Sulawesi Selatan. Universitas
dimana dengan kemampuan tersebut Pembangunan Nasional
belum dapat memenuhi permintaan Veteran.Yogyakarta
Crusher unit IV. Setelah dilakukan Doddy,S,G.1978. Batuan dan Mineral.
peningkatan efisiensi kerja, kemampuan Nova.Bandung
Pusat Bahasa2008.Kamus Bahasa
produksi alat angkut DT Komatsu HD 465
Indonesia.Depertemen Pendidikan
yang dilayani Front shovel komatsu Nasional.Jakarta
PC1250 sebanyak 3 unit sekitar 6,410.64 Tobing.1995.Pengolahan Bahan
ton/hari dan DT Komatsu HD 465 yang Galian.Direktor Jendral Pertambangan
dilayani Front shovel caterpillar 385C Umum Pusat Penambangan Tenaga
sebanyak 3 unit sekitar 6.128,37 ton/hari Pertambangan.Bandung
dimana dengan kemampuan tersebut Anonim.2009.Kamus Istilah Tambang.
Himpunan mahasiswah Teknik
masih belum dapat memenuhi permintaan
Pertambangan 2009 Universitas 19
Crusher unit IV. Kendala-kendala yang di November Kolaka.Kolaka.
hadapi di lapangan adalah keadaan
permukaan jalan angkut, kondisi lokasi
pemuatan, kondisi cuaca yang kurang baik,

Anda mungkin juga menyukai