KOTA BLITAR
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Penyusunan Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2014 didasarkan pada data tabel sesuai
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten/ Kota Tahun 2014, sehingga informasi yang disampaikan dalam profil ini merupakan
interpretasi dari data tersebut.
Profil Kesehatan Kota Blitar ini disampaikan dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita
semua dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung
penyusunan buku ini.
dr.NGESTI UTOMO
Pembina Utama Muda
NIP. 19570824 198712 1 001
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL PROFIL iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Sistematika Penyajian 2
1.3 Distribusi Profil Kesehatan 3
BAB 6 KESIMPULAN 85
LAMPIRAN
Tabel 15 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut
Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel 32 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3
Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B<7 Hari dan BCG pada Bayi
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Gambaran umum wilayah Kota Blitar merupakan sebuah data dasar yang
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan yang
evidence based, sehingga perencanaan program maupun kegiatan bidang kesehatan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi faktual di wilayah Kota Blitar. Gambaran
umum ini menguraikan tentang letak geografis, administratif dan beberapa informasi
umum lainnya. Selain itu juga mengulas beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi dan sosial budaya.
Adapun gambaran umum secara lengkap adalah sebagai berikut :
2.1 KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur setelah
Kota Mojokerto. Terletak pada koordinat 11214 - 1228 Bujur Timur dan 82 - 810
Lintang Selatan. Jarak tempuh dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur 160 km ke arah Barat
Daya.
Secara administratif, Kota Blitar dikelilingi oleh wilayah Kabupaten, dengan
batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Nglegok
dan Kecamatan
Garum Kabupaten
Blitar
Sebelah Timur : Kecamatan Garum
dan Kecamatan
Kanigoro
Kabupaten Blitar
Sebelah Selatan : Kecamatan Kanigoro
dan Kecamatan
Sanankulon Kabupaten Blitar
Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok
Kabupaten Blitar
Pada sisi yang lain Kota Blitar dapat dikatakan sebagai kota yang miskin potensi,
karena secara ekonomis tidak memiliki sumber daya alam yang dapat dieksplorasi
menjadi sumber pendapatan daerah, baik yang berupa bahan galian, mineral maupun hasil
Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2014 4
hutan dan kekayaan alam lainnya. Dengan demikian upaya yang harus terus digalakkan
adalah pengembangan dan pembangunan sumber daya lainnya baik yang berupa sumber
daya manusia maupun sumber daya buatan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1982 tentang Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar, luas wilayah Kota Blitar adalah 32,578 km 2,
terdiri atas 3 (tiga) kecamatan dengan 20 kelurahan. Yang kemudian pada tahun 2005
dijadikan 21 Kelurahan hasil pemecahan Kelurahan Pakunden menjadi 2 Kelurahan yaitu
Pakunden dan Tanjungsari berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2005. Adapun
perincian luas wilayah di masing-masing kecamatan adalah sebagai berikut:
2.2 TOPOGRAFI
Rata-rata ketinggian Kota Blitar dari permukaan laut adalah 156 m. Dilihat dari
topografinya wilayah Kota Blitar masih termasuk dataran rendah. Namun wilayah bagian
utara relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah bagian selatan. Ketinggian di
bagian utara sekitar 245 m dari permukaan air laut dengan tingkat kemiringan 2 sampai
15. Semakin ke selatan tingkat ketinggiannya semakin menurun yaitu bagian tengah
sekitar 175 m dan bagian selatan 140 m dengan tingkat kemiringan 0 sampai 2. Secara
rata-rata ketinggian Kota Blitar dari permukaan air laut sekitar 156 m.
Disamping itu, wilayah Kota Blitar terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu bagian
utara, tengah dan selatan dimana bagian utara mempunyai ketinggian 245 meter dari
permukaan laut, bagian tengah 190 meter dan bagian selatan 140 meter dari
permukaan air laut. Adanya perbedaan letak ketinggian tersebut menunjukkan bahwa
wilayah Kota Blitar masuk kategori daerah darat, sehingga mempengaruhi pola
pemanfaatan dan tata guna tanah di wilayah Kota Blitar.
Gambar 2.1 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kota Blitar Tahun 2014
Distribusi penduduk terbesar adalah pada kelompok umur 15-19 tahun yaitu
11.569 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi penduduk lebih banyak pada usia
muda. Rasio jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan sebesar 98,24%.
5
4.5 4.2
4.3 4.36
4 4.13
4.17
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2010 2011 2012 2013 2014
Kepadatan Penduduk
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada setiap tahunnya terjadi
kenaikan angka kepadatan penduduk di Kota Blitar, hal ini seiring dengan perubahan
jumlah penduduk di tiap Kecamatan. Perubahan dapat terjadi dikarenakan banyak hal,
diantaranya dapat disebabkan oleh perpindahan penduduk dari luar kota ke dalam kota
ataupun sebaliknya, selain itu perubahan kepadatan penduduk juga dapat disebabkan
angka kematian dan jumlah kelahiran di wilayah tersebut. Untuk tahun 2012 terjadi
penurunan dikarenakan adanya perubahan data sasaran jumlah penduduk setelah sensus
penduduk tahun 2010.
2.3.3 Rasio Beban Tanggungan
Rasio beban tanggungan merupakan perbandingan antara jumlah penduduk usia
tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur diatas 65 tahun) dengan jumlah
penduduk usia produktif. Rasio ini menggambarkan beban yang ditanggung oleh
47.5
47 47.27
46.5 46.11
46 46.42
46
45.5
45 45.5
44.5
2010 2011 2012 2013 2014
Rasio Beban Tanggungan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa beban tanggungan di Kota Blitar masih
cukup besar, jumlah penduduk usia tidak produktif hampir setengah jumlah penduduk
usia produktif. Beban tanggungan yang tinggi merupakan faktor penghambat
pembangunan ekonomi suatu negara, karena sebagian pendapatan yang diperoleh oleh
golongan yang produktif terpaksa dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
tidak produktif, maka semakin tinggi usia tidak produktif semakin tinggi beban
tanggungan bagi usia produktif.
400
350 339.31
300
250
200
139.27
150 101.8
100 51.47 49.48
50
0
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Kasus
Sumber : Seksi Kesga & Kespro, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Gambar 3.1. Pertemuan Sosialisasi Cara Deteksi Dini Resiko Tinggi Kehamilan
oleh Masyarakat
400
350 339.31
300
250
200
150 139.27
100 101.8 102 102 102 102
49.48
50 49.16 48.08 46.09
47.21
0
2011 2012 2013 2014
Target RPJMD Target MDGs Capaian
10
8 7
4
3
2 1
0
2012 2013 2014
Jumlah Kematian
2
2
1
1
0
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul
Keberhasilan percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir tidak hanya
ditentukan oleh ketersediaan pelayanan kesehatan namun juga kemudahan masyarakat
menjangkau pelayanan kesehatan disamping pola pencarian pertolongan kesehatan dari
masyarakat. Perbaikan infrastruktur yang akan menunjang akses kepada pelayanan
kesehatan seperti transportasi, ketersediaan listrik, ketersediaan air bersih dan sanitasi,
serta pendidikan dan pemberdayaan masyarakat utamanya terkait kesehatan ibu dan anak
yang menjadi tanggung jawab sektor lain memiliki peran sangat besar. Demikian pula
36
40
35 28
Jumlah kematian bayi
30 24 24
25
20 13
15
10
5
0
2010 2011 2012 2013 2014
AKB
Jumlah kematian anak balita juga turun, dari 2 kasus pada tahun 2013 menjadi 0
kasus pada tahun 2014.
3
2 2
2
1
0
0
2012 2013 2014
Jumlah Kematian Anak Balita
Dari diagram tersebut, terlihat terjadi penurunan kematian pada bayi dan anak balita di
wilayah Kota Blitar dan sudah memenuhi target MDGs yang ditetapkan. Penurunan
tersebut tidak lepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan AKB
utamanya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan selain itu juga melalui meningkatkan
cakupan, keterjangkauan pelayanan kesehatan serta meningkatkan pemberdayaan
masyarakat.
74 72.99
72
70
68
66
64
62
60
58
56
Ke i
ne i
Sa ua n
Gr a
g
t a rj o
Si ik
Ng tu
oj a r
Pa t o
m juk
ny gan
Su ita n
ta i
oj i r i
o
j o ng
aw
to
Su oro
Pa nep
ol o
Ko dir
y
Si pa n
gg
es
ob d
Ba
M lit
er
ba
M ed
er
Ko doa
Bo wa
an
Pr bon
Ng
r
Ba on
in
g
ta a B
e
ok
su
ok
ra
m
m
u
tu
Ko Kot
La
Kota Blitar
Sumber : Hasil Susenas Jawa Timur, BPS
Trenggalek
Kota
3.3 ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
Mojokerto
Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi
Tulungagung
epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi kasus gizi kurang serta
Pacitan
penyakit-penyakit infeksi, baik re-emerging maupun new-emerging disease masih tinggi,
Magetan
namun disisi lain penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan akibat
Surabaya
kecelakaan juga meningkat. Selain itu masalah perilaku yang tidak sehat, rupanya
Kota Madiun
menjadi faktor utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban ganda masalah
kesehatan teratasi. Gresik
Ada sebagian besar terjadi pada masyarakat
Blitar kita, dimana bila ada kelompok usia
produktif, serta pada kelompok usia potensial
Sidoarjo terjadi kesakitan hal ini sangat
mempengaruhi produktifitas dan pendapatan keluarga, yang pada akhirnya menyebabkan
Kota Malang
kemiskinan. Akibat dari kemiskinan ini sangat berpengaruh pada kesehatan bukan saja
Kota Kediri
pada yang bersangkutan namun juga pada keluarga dan sekitarnya.
Kota
Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang
Probolinggo
diperoleh melalui pengamatan (surveilens)Mojokerto
terutama yang diperoleh dari fasilitas
pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil.
Ponorogo
Sementara untuk kondisi penyakit menular, Ngawi
berikut ini akan diuraikan situasi beberapa
penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang
Jombang
Kediri
Malang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki potensi untuk
menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Berdasarkan pengamatan penyakit yang terjadi di wilayah pelayanan kesehatan di
Kota Blitar pada pelayanan tingkat dasar yakni Puskesmas yang merupakan gardu utama
pelayanan pada masyarakat tahun 2013-2014 maka diperoleh data sebagai berikut :
Terjadi peningkatan pada beberapa penyakit seperti penyakit lain pada saluran
nafas bagian atas, penyakit kulit infeksi, penyakit kulit alergi, diabetes mellitus dan fluor
albres.
3.3.1 Penyakit Menular Langsung
a. Tuberkulosis (TB)
Penyakit Tuberkolosis (TB) sampai saat masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi pembunuh utama yang
menyerang golongan usia produktif (15 50 tahun), dan anak-anak serta golongan sosial
ekonomi lemah. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang
b. Pneumonia
Menurut data Riskesdas 2007, prevalensi pneumonia (berdasarkan pengakuan
pernah didiagnosa pneumonia oleh tenaga kesehatan dalam sebulan terakhir sebelum
survei) pada bayi di Indonesia adalah 0,76% dengan rentang antar provinsi sebesar 0-
13,2% dan pneumonia merupakan penyebab kematian kedua tertinggi setelah diare. Bila
dilihat proposi pneumonia pada kelompok umur balita, tampak proposi pneumonia pada
bayi dibandingkan balita sekitar 35%. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merupakan
kelompok bahwa bayi merupakan kelompok usia yang tinggi kejadian pneumonia. Oleh
karena itu pneumonia pada balita dan terutama pada bayi, perlu mendapat perhatian. Bila
tidak segera ditangani dengan benar maka dikhawatirkan dapat menghambat upaya
mencapai target MDGs menurukan angka kematian pada bayi dan anak.
Di Kota Blitar tahun 2014 perkiraan jumlah penderita sebesar 1.137 berdasarkan
10% dari jumlah balita. Untuk penemuan kasus pneumonia balita yang ditangani sebesar
30,97%, belum memenuhi target nasional sebesar 100%. Hal ini perlu mendapatkan
perhatian dari semua pihak, baik pelaksana program maupun pengambil kebijakan serta
masyarakat.
5
4.42
4
2.82
3
2
0.74 1.46
1
0.08
0 0.1
2012 2013 2014
NCDR PR
250
191
200
150
100
43
50
11
0 3 01 1 1
0 4
0
2011 2012 2013 2014
HIV AIDS Kematian Karena AIDS IMS
Gambar 3.5 Kegiatan Praktek Pemulasaran Jenazah bagi Modin se Kota Blitar
d. Diare
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil survey Sub Direktorat Diare dan Infeksi Saluran Cerna (ISP) Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian
Kesehatan RI, Angka Kesakitan Diare semua umur tahun 2010 adalah 411 per 1000
penduduk, sedangkan pada tahun 2012 sebesar 214 per 1000 penduduk. Dan berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, Diare merupakan penyebab kematian
nomor empat (13,2%) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular dan
merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi post neonatal (31,4%) dan pada
anak balita (25,2%).
Pada tahun 2014 di Kota Blitar jumlah kasus diare diperkirakan sebesar 2.931
kasus yang tertangani sebesar 2466 kasus (84,1%).
3000 2931
2466
2500
2000
1500
1042 971 944
784 918
1000 738
500
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Target Penemuan Diare Ditangani
5
4.42
4
2.82
3
2
0.74 1.46
1
0.08
0 0.1
2012 2013 2014
NCDR PR
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kusta ini telah dilakukan dengan
menggunakan metode Multi Drug Trerapy (MTD), yaitu penemuan penderita langsung
dilakukan pengobatan. Sedangkan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut digunakan
metode Prevention of disability (POD) yang setiap bulan selama masa pengobatan dan
rehabilitasi medis.
a. Difteri
Difteri merupakan Re-Emerging Disease di Jawa Jawa Timur karena kasus
Difteri sebenarnya sudah menurun pada tahun 1985, namun kembali meningkat pada
tahun 2005 saat terjadi KLB di Bangkalan. Di Kota Blitar KLB terjadi pada tahun 2008,
dimana pada tahun 2008 ini tenaga kesehatan Kota Blitar terjangkit Difteri. Dan sejak itu,
penyebaran Difteri semakin meluas dan mencapai puncaknya pada tahun 2010 sebanyak
300 kasus dengan 21 kematian dan Provinsi Jawa Timur merupakan penyumbang kasus
Difteri terbesar di Indonesia (74%) bahkan di dunia.
Perkembangan penyakit Difteri di Kota Blitar dalam 5 tahun terakhir dapat di lihat
gambar berikut :
20
16
15
10 9
7 8
5 4
1
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Kasus
Sumber : Seksi P4, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Pada tahun 2014 di Kota Blitar ada 16 kasus dengan meninggal 0 kasus. Upaya
menekan kasus Difteri, dilakukan melalui imunisasi dasar pada bayi dengan vaksin
DPT+HB. Vaksin tersebut diberikan 3 kali yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
Selain itu karena terjadi lonjakan kasus pada usia sekolah maka imunisasi tambahan TD
juga diberikan untuk anak SD/sederajat kelas 4-6 dan SMP.
200
153
160
120
72 75
80
60
40
11
0
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Kasus
100
77 87
80
60
44
40
20 9
0 0 1
0 0
2011 2012 2013 2014
Jumlah Penderita Jumlah Kematian
Sumber : Seksi P4, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Di Kota Blitar Incedence Rate DBD mengalami peningkatan dari 56,72 pada
tahun 2013 menjadi sebesar 63,5 per 100.000 penduduk tahun 2014. Angka tersebut
berarti lebih tinggi dari target daerah sebesar 21 per 100.000 penduduk Sedangkan Angka
Kematian karena DBD sebesar 0 (tidak ada kasus).
Meningkatnya jumlah penderita DBD pada Tahun 2014 antara lain disebabkan
perubahan iklim. Curah hujan yang tinggi dengan intensitas yang tidak merata
mengakibatkan perkembangbiakan nyamuk menjadi lebih banyak. Upaya yang telah
dilakukan untuk mencegah meluasnya DBD antara lain :
a. Dicanangkannya Gertak Gugah DBD (Gerakan Serentak Penanggulangan dan
Pencegahan DBD) bersama kader se Kota Blitar pada bulan Maret 2014.
Berdasarkan kajian diperoleh hasil bahwa kesadaran perilaku hidup bersih masih
rendah, sehingga dengan gerakan ini diharapkan masyarakat dapat melakukan
pemantauan jentik berkala sehingga upaya penanggulangan DBD lebih intensif
dilakukan setiap bulannya.
b. Adanya Pemantau jentik anak sekolah di tiap sekolah.
c. Fogging sekali dalam setahun di tempat umum pada waktu sebelum musim masa
penularan.
d. Membagikan bubuk abate di tiap KK yang mempunyai penampungan/ bak air
yang tidak memungkinkan bisa dikuras satu minggu sekali.
b. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan parasit Plasmodium yang menyerang
sel darah merah, ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Sampai saat ini penyakit
malaria masih merupakan ancaman di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian
yang cukup tinggi serta sering menimbulkan KLB. Penyakit Malaria menyebar cukup
merata di Indonesia, terutama diluar wilayah Jawa-Bali. Berasarkan hasil riskesdas tahun
2010, kasus baru dan prevalensi Malaria cukup tinggi terutama di Indonesia Timur. Di
Kota Blitar beberapa tahun terakhir ini kasus Malaria tidak ditemukan.
c. Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)
Penyakit Filariasis adalah penyakit menular kronid yang disebabkan cacing filarial
yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening serta merusak system limfe. Penyakit
filariasis menimbulkan pembengkakan tangan, kaki, granula dan scrotum. Menyebabkan
kecacatan seumur hidup serta dampak sosial bagi penderita dan keluarganya. Sudah 3
tahun terakhir ini kasus filariasis di Kota Blitar tidak ditemukan lagi.
1200
1002
1000
800
628
600
374
400
235
157
200 78
20.86 25 23.45
0
Laki-laki Perempuan Kota
Jumlah yang diukur Jumlah yang Hipertensi
% Hipertensi
Sumber : Seksi P4, Dinas Kesehatan Kota Blitar
b. Obesitas
Overweight dan Obesitas adalah suatu kondisi kronik yang sangat erat
hubungannya dengan peningkatan resiko sejumlah penyakit Degeneratif.
Menurut data yang diperoleh dari Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes tahun 1997,
sebanyak 12,8% pria dewasa mengalami Overweight dan sebanyak 2,5% mengalami
Obesitas. Sedangkan pada wanita angka ini menjadi lebih besar lagi yaitu 20% dan 5,9%.
Dari perkiraan 210 juta penduduk Indonesia tahun 2000 jumlah penduduk yang
overweight diperkirakan mencapai 36,7 juta (17.5%) dan pasien obesitas berjumlah lebih
dari 9.8 juta (4.7%). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Overweight dan
300 296
250
200
159
137
150
82
100
57
41.61
25 27.7
50 15.72
0
Laki-laki Perempuan Kota
Jumlah yang diperiksa Jumlah yang Obese % Obese
c. IVA Positif dan Tumor/ Benjolan pada Payudara Perempuan 30-50 Tahun
Menemukan penyakit lebih awal melalui deteksi dini, selain memperbesar peluang
kesembuhan penderitanya, juga merupakan upaya yang lebih murah.
Berdasarkan data Subdit Kanker Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PPTM) Kemenkes RI per 20 Januari 2014, jumlah perempuan seluruh Indonesia umur
30-50 tahun adalah 36.761.000. Sejak tahun 2007-2013 deteksi dini yang telah dilakukan
sebanyak 644.951 orang (1,75%) dengan jumlah Inspeksi Visual dengan Asam Asetat 3-
5% (IVA) positif berjumlah 28.850 orang (4,47%). Dari data tersebut, suspect kanker
leher rahim sebanyak 840 orang (1,3 per 1000 penduduk) dan suspect benjolan (tumor)
payudara 1.682 orang (2,6 per 1000 penduduk).
Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi rendahnya capaian deteksi dini
kanker leher rahim dan payudara. Mulai dari masih rendahnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker, ketakutan para wanita terhadap
pemeriksaan, belum adanya program deteksi dini massal yang terorganisasi secara
Grafik 3.17 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
di Kota Blitar Tahun 2014
900 840
800
700
600
500
400
285 273 282
300
200
100 0 0 0 0 0 0 0
0
0
Sukorejo Kepanjenkidul Sananwetan Kota
Jumlah yang Diperiksa IVA Positif Tumor/Benjolan
120
100
80
60
40
21
21
20 10 88
10
33
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
60
40
20
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
K1 K4
100 93.9
87.96
90 79.99 81.3
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014
K1
100
90 87.75
78.59
80 73.53
70
60 71.41
50
40
30
20
10
0
2011 2012 2013 2014
K4
Akan tetapi yang menimbulkan masalah adalah masih adanya kesenjangan antara
cakupan kunjungan K1 dan cakupan kunjungan K4. Berikut ini gambaran kesenjangan
kunjungan K1 dan K4 selama 5 tahun terakhir:
2400
2280
2141 2155 2103 2121
2200 1963 2037
1900 1933 1863
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
2010 2011 2012 2013 2014
K1 K4
92.88 89.26
100 87.27
90 79.72
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Target SPM untuk Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2014 sebesar 95%. Pada tahun 2014 capaian
cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah 87,27 %, sedangkan
capaian pada tahun 2013 Kota Blitar adalah 81,53 %. Kesenjangan antara capaian K4 dan
95.03 95.62
100 87.27
82.46 81.53
80
60
40
20
0
2010 2011 2012 2013 2014
Linakes
c. Pelayanan Nifas
Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3
kali, (kunjungan nifas ke-1) pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari, kunjungan nifas ke-2
hari ke-4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan, kunjungan nifas ke-3 hari ke-29
sampai dengan hari ke-42 setelah persalinan termasuk pemberian vitamin A sejumlah 2
kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pasca persalinan. Target SPM untuk
Cakupan pelayanan nifas tahun 2014 sebesar 95%. Capaian Cakupan pelayanan nifas
pada tahun 2014 sejumlah 86,50%, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013
sejumlah 81,12%. Berikut ini gambaran cakupan pelayanan nifas di setiap kecamatan
Kota Blitar.
60
40
20
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan Bufas dapat Vit A
120
100 95.9
80 96.21
60 79.31
40
20
20.4 27.4
0
2010 2011 2012 2013 2014
100 91.1
83.92 82.36
80 78.19
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014
Cakupan KN Lengkap
140 126.93
120
100 84.59
73.59
80 65.24
60
40
20
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Komplikasi Ditangani
100
87.02 83.94 84.59
80 72.44
60
40
20
0
2011 2012 2013 2014
Komplikasi Ditangani
100 86.8
85.6 80.9
90
80 73.2
70
60
50
40
30
20
10
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
100
86.28 83.92 82.4 80.95
80
60 70.32
40
20
0
2010 2011 2012 2013 2014
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
100
90
80 69.8 69.4 71.2 70.1
70
60
50
40
30
20 9.1 5.6 6.3
3.8
10
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan Peserta KB Baru
7000
6080
6000 5314
5000
4000
3000 2597
2000 1372
1000 712
82 165 0
0
IUD MOP MOW Implan Suntik Pil Kondom Lainnya
Jumlah Peserta
Sumber : Seksi Kesga dan Kespro, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Sedangkan gambaran pelaksanaan imunisasi dasar lengkap pada bayi disajikan pada
grafik berikut :
Grafik 4.18 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi menurut Kecamatan
di Kota Blitar Tahun 2014
100
103.57 93.48 89.07 96.34
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
100
90 81.26
80 74.29 74.87
70.43
70 62.47
60
50
40
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
Cakupan Pelayanan Kesehatan
Sumber : Seksi Kes ARU dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Pada grafik diatas terlihat adanya peningkatan cakupan pelayanan kesehatan pada
usila, diharapkan untuk kedepannya posyandu lansia dapat lebih optimal dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan juga masyarakat usila dapat lebih aktif untuk
memeriksakan diri ke posyandu lansia.
4.1.6 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Menanamkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini sangatlah
penting, hal ini dikarenakan kesehatan gigi dan mulut berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan anak. Upaya promotif dan preventif perlu selalu digalakkan mengingat
pola pikir masyarakat kita masih mengganggap permasalahan kesehatan gigi bukan
Grafik 4.21 Jumlah Murid SD/MI yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Menurut Kecamatan di Kota Blitar Tahun 2014
2600
2532
2400
2200
2000
1800
1600 1394
1400
1200 900
1000
800
600
400
238
200
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Murid SD/MI diperiksa
250000 216547
207221
200000 185498
150000
100000
50000
1148 1314
1124
0
2012 2013 2014
Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan Rawat Inap
1800
1685
1600
1400
1200
1000
800 609 657
600 419
400
200
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
Kunjungan Gangguan Jiwa
Standar Kementerian
Indikator 2011 2012 2013 2014
Kesehatan RI
BOR 52,3% 53% 67,5% 65,6% 60-85%
TOI 3,2 3,1 2 1,8 1-3 hari
ALOS 3,5 3,5 4,2 3,6 6-9 hari
Kurang dari 25/1000
NDR 23 21 24 24
penderita keluar
Tidak lebih dari 45/1000
GDR 49 48 49 45
penderita keluar
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Khusus
Dinas Kesehatan Kota Blitar
Angka pemanfaatan tempat tidur seperti di atas adalah salah satu indikator yang
mudah untuk memantau bagaimana mutu sebuah pelayanan rumah sakit. Secara umum
mutu pelayanan rumah sakit di Kota Blitar mengalami peningkatan pada tahun 2014 jika
dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan
mengalami penurunan sebesar 3.807 jiwa dari 195.819 jiwa pada tahun 2013 menjadi
195.819 jiwa pada tahun 2014. Sedangkan kunjungan pasien rawat inap mengalami
peningkatan 1.855 jiwa dari 35.412 jiwa pada tahun 2013 menjadi 37.267 jiwa pada tahun
2014.
250000 209795
195819 192012
200000
150000
100000
35412 37267
50000 29719
0
2012 2013 2014
Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan Rawat Inap
Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan
tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang
memenuhi 7 indikator.
Pada tahun 2014 rumah tangga ber-PHBS masih mencapai 40,39 % dari 24,78%
jumlah keseluruhan rumah tangga yang dipantau. Angka rumah tangga yang ber-PHBS
ini mengalami peningkatan dari 38,65 % pada tahun 2013. Dari hasil survey PHBS
prioritas masalahnya adalah merokok di dalam rumah dan bayi tidak diberi ASI
Eksklusif.
4. 5 KETERSEDIAAN OBAT
Obat sebagai salah satu unsur yang penting dalam upaya kesehatan, mulai dari
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan pemulihan harus
diusahakan agar selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Di samping merupakan unsur yang
penting dalam upaya kesehatan, obat sebagai produk dari industri farmasi dengan
sendirinya tidak lepas dari aspek ekonomi dan teknologi. Tekanan aspek teknologi dan
ekonomi tersebut semakin besar dengan adanya globalisasi ekonomi, namun tekanan ini
pada dasarnya dapat diperkecil sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat dapat
dipenuhi sedangkan industri farmasi dapat berkembang secara wajar. Obat juga dapat
merugikan kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan atau bila digunakan secara tidak
tepat atau disalah-gunakan.
Ketersediaan obat merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah
terutama obat-obatan esensial. Persentase ketersediaan obat di Kota Blitar rata-rata
sebesar 228 % dari 144 jenis obat dan vaksin yang ada.
0.6
2.6 1.8
BB Lebih (%)
BB Normal (%)
95
BB Kurang (%)
Sumber : Seksi Kes ARU dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Berdasarkan data di atas, Kota Blitar sudah berhasil mencapai angka di bawah
target MDGs (15,5%) , yakni 3,56% (BB Kurang 3,0% dan BB Sangat Kurang 0,56%).
1.6
1.1
1.2
0
2011 2012 2013 2014
Angka BGM
Sumber : Seksi Kes ARU dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar
117
120
100
80
60 47
32 38
40
20 5.54 4.66 6.15 5.43
0
Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul Kota
12 11
10 8
8
6
4
2 0
0
2012 2013 2014
Jumlah Kasus Gizi Buruk
Sumber : Seksi Kes ARU dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Adapun rincian jumlah balita gizi buruk tahun 2014 sebagai berikut :
- Kecamatan Sananwetan : 4 orang, dengan penyebab penyakit penyerta 2 orang,
miskin 2 orang
- Kecamatan Sukorejo : 3 orang, dengan penyebab penyakit penyerta 1 orang, BBLR 1
orang, miskin 1 orang
- Kecamatan Kepanjenkidul : miskin 1 orang
Namun demikian 100% dari balita gizi buruk (sangat kurus) tersebut telah mendapat
perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk. Intervensi yang telah dilakukan yaitu konseling
gizi dan pemberian PMT pemulihan.
Sedangkan upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya gizi buruk yaitu jika
menemukan balita 2T, BGM dan tampak kurus dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan
konseling gizi dan intervensi gizi dari petugas kesehatan.
d. Pencapaian Penimbangan Balita (D/S)
Partisipasi masyarakat dalam perbaikan gizi bagi balita dapat ditunjukkan dari
indikator jumlah balita yang ditimbang dibagi jumlah sasaran balita (D/S). Tahun 2014, di
Kota Blitar angka D/S balita tercatat sebesar 68,63%. Pencapaian ini mengalami kenaikan
dibanding tahun 2013 yaitu sebesar 68,19%.
100
90
80
70 68.19
63.06 68.63
60
50
40
30
20
10
0
2012 2013 2014
Pencapaian Penimbangan
Sumber : Seksi Kes ARU dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar
100 87.96
90 78.43 80.07 78.59
80
73.07 71.71
70
60
50
40
30
20
10
0
2012 2013 2014
Cakupan Pemberian Fe1 Cakupan Pemberian Fe3
Sumber : Seksi Kes ARU dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Grafik 4.29 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
Di Kota Blitar Tahun 2012 - 2014
Sumber : Seksi Kes ARU dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar
100
80
74.99
75.02 74.11
60
65.91
40 53.21
20
0
2010 2011 2012 2013 2014
Cakupan ASI Eksklusif
Sumber : Seksi Kes ARU dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Blitar
Dari grafik diatas terlihat adanya kenaikan Cakupan bayi diberi ASI Eksklusif.
Pengesahan PP No 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif pada 1 Maret membuat
semua pihak harus mendukung ibu menyusui.
5.1.1 Puskesmas
Puskesmas sebagai gardu terdepan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
merupakan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan. Pada
dasarnya konsep pelayanan puskesmas adalah konsep wilayah. Dengan begitu apapun
yang terjadi pada wilayah tersebut puskesmas harus mengetahui dan bisa memberikan
penanganan secara cepat dan tepat. Adapun jumlah penduduk Kota Blitar berdasarkan
proyeksi penduduk tahun 2014 sebesar 136.952 jiwa. Dengan demikian rasio Puskesmas
160
158
140
120
100
80 57
50 51
60
40
20 3 3 6
0 0 0 0 0
0
Sukorejo Kepanjenkidul Sananwetan Kota
Pratama Madya Purnama Mandiri Posyandu Aktif
b. Poskesdes
Poskesdes merupakan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1 orang Bidan dan minimal 2 orang kader dan
merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Pada tahun 2014 seluruh kelurahan di Kota
Blitar telah memiliki Poskesdes sejumlah 21.
c. Desa Siaga/ Kelurahan Siaga Aktif
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pengertian Desa ini dapat berarti Kelurahan
atau Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa.
Sedangkan yang dimaksud dengan desa siaga aktif adalah desa yang mempunyai
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan
pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pada tahun 2014 dari 21 desa
siaga yang ada di Kota Blitar yang termasuk kedalam desa siaga aktif sejumlah 21
(100%).
Rasio per
Standar
No. Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah 100.000
Rasio
Penduduk
1. Dokter Spesialis 47 34,32 6
2. Dokter Umum 57 41,62 40
3. Dokter Gigi 16 11,68 11
4. Bidan 107 154,89 100
5. Perawat 491 358,52 117
6. Perawat Gigi 6 4,38
7. Tenaga Kefarmasian 63 46
8. Tenaga Gizi 23 23 16,79
9. Kesehatan Masyarakat 10 7,30
10. Kesehatan Lingkungan 14 10,22
11. Tenaga Teknisi Medis 72 52,57
12. Tenaga Keterapian Fisik 17 12,41
Jumlah 923
Sumber : Subbag Umum, Kepegawaian dan Kearsipan,
Dinas Kesehatan Kota Blitar
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 33 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 21 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 67.869 69.083 136.952 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,2 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 4204,9 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 45,5 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98,2 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 97,50 96,57 97,16 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 11.198,00 11.559,00 22.757,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 22.089,00 20.082,00 42.171,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 589,00 1.041,00 1.630,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 1.372,00 1.693,00 3.065,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 5.011,00 5.492,00 10.503,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 545,00 264,00 809,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.174 980 2.154 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6 4 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 11 2 13 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 9 2 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 11 3 13 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 9 3 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 11 5 13 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9 5 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 3 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 139 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 42 28 70 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 60,00 40,00 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 30,67 20,45 51,11 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 112 93 205 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 81,78 67,91 149,69 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 0,00 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 6,90 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 75,51 72,50 74,16 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 2,04 5,00 3,37 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 77,55 77,50 77,53 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 2,19 2,19 4,38 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 28,15 33,78 30,97 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 4 0 4 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 3 2 5 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 1 1 2 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,55 1,26 0,78 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 2 0 2 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 1,46 0,00 1,46 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,15 0,00 0,15 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 15,40 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 9 7 16 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Jumlah Kasus Campak 32 28 60Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 33,59 29,94 63,53per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!% Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 0,74 25,00 23,45% Tabel 24
35 Persentase obese 15,72 41,61 27,70% Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 88 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 78,59 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 87,27 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 86,50 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 85,69 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 61,65 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 78,59 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 95,87 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 84,18 85,01 84,59 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 6,27 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 70,11 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5,20 5,71 5,43 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,07 85,59 92,43 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96,10 85,94 91,10 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 74,78 75,20 74,99 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 85,00 76,77 80,95 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 90,48 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 98,73 95,55 97,16 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 97,20 95,46 96,34 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 82,63 83,93 83,27 % Tabel 44
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 102,43 111,03 106,49 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 44,29 42,96 43,63 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,40 1,11 1,26 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 57,15 63,97 60,37 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 69,72 67,54 68,63 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,63 0,49 0,56 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,32 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100,00 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 17,13 17,71 17,42 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 91,74 85,38 88,74 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 91,74 85,38 88,74 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 91,66 72,61 81,26 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 4,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1,00 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 2,00 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 1,00 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 16,00 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 37,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 164,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 96,34 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 1,44 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 21,00 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 9,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 21,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 56.344 58.475 114.819
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 0 97,50 96,57 97,16
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 9.170 9.032 18.202 16,28 15,45 15,85
b. SD/MI 12.698 14.408 27.106 22,54 24,64 23,61
c. SMP/ MTs 11.198 11.559 22.757 19,87 19,77 19,82
d. SMA/ MA 22.089 20.082 42.171 39,20 34,34 36,73
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 589 1.041 1.630 1,05 1,78 1,42
g. AKADEMI/DIPLOMA III 1.372 1.693 3.065 2,44 2,90 2,67
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 5.011 5.492 10.503 8,89 9,39 9,15
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 545 264 809 0,97 0,45 0,70
Sumber: Buku Profil Perkembangan Penduduk Kota Blitar Semester I Tahun 2014
TABEL 4
JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukorejo Karangsari 406 2 408 281 0 281 687 2 689
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 316 4 320 302 3 305 618 7 625
3 Sananwetan Sananwetan 452 1 453 397 1 398 849 2 851
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.174 7 1.181 980 4 984 2.154 11 2.165
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 5,93 4,07 5,08
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 11 0 11 2 3 0 5 13 13 0 13
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 9,37 9,37 0,00 9,37 2,04 3,06 0,00 5,10 6,04 6,04 0,00 6,04
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
35 tahun JUMLAH 35 tahun JUMLAH 35 tahun JUMLAH 35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sukorejo Karangsari 687 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 618 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sananwetan Sananwetan 849 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 1 2
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukorejo Karangsari 22.473 22.875 45.348 7 38,89 11 61,11 18 25 50,00 25 50,00 50 0 0,00
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 21.264 21.643 42.907 2 50,00 2 50,00 4 12 63,16 7 36,84 19 0 0,00
3 Sananwetan Sananwetan 24.132 24.565 48.697 33 68,75 15 31,25 48 75 55,15 61 44,85 136 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 67.869 69.083 136.952 42 60,00 28 40,00 70 112 54,63 93 45,37 205 0 0,00
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 30,67 20,45 51,11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukorejo Karangsari 0 7 11 18 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 0 2 2 4 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Sananwetan Sananwetan 0 33 15 48 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 49 40 89 37 75,51 29 72,50 66 74,16 1 2,04 2 5,00 3 3,37 77,55 77,50 77,53 3 3 6
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 2,19 2,19 4,38
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.683 5.684 11.367 568 568 1.137 160 28,15 192 33,78 352 30,97
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 0 4 3 2 5 1 1 2 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 100,00 0,00 60,00 40,00 50,00 50,00 #DIV/0! #DIV/0!
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI 5.459 2.694 8.153 5.459 100,00 2.694 100,00 8.153 100,00 30 0,55 34 1,26 64 0,78
JUMLAH 5.459 2.694 8.153 5.459 100,00 2.694 100,00 8.153 100,00 30 0,55 34 1,26 64 0,78
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sukorejo Karangsari 22.473 22.875 45.348 481 490 970 365 76 373 76 738 76
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 21.264 21.643 42.907 455 463 918 542 119 402 87 944 103
3 Sananwetan Sananwetan 24.132 24.565 48.697 516 526 1.042 325 63 459 87 784 75
JUMLAH (KAB/KOTA) 67.869 69.083 136.952 1.452 1.478 2.931 1.232 84,83 1.234 83,47 2.466 84,14
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukorejo Karangsari 0 0 0 1 0 1 1 0 1
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 0 0 0 1 0 1 1 0 1
3 Sananwetan Sananwetan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 0 2 2 0 2
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 100,00 0,00 100,00 0,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1,46 0,00 1,46
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sukorejo Karangsari 1 - 0,00 0 0
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 1 - 0,00 0 0
3 Sananwetan Sananwetan - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukorejo Karangsari 0 0 0 1 0 1 1 0 1
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 0 0 0 1 0 1 1 0 1
3 Sananwetan Sananwetan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 0 2 2 0 2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,15 0,00 0,15
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
TABEL 18
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
32.842
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 7 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,00 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 32 28 60 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sukorejo Karangsari 0 1 1 - 1 1 - #DIV/0! - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 1 0 1 1 - 1 - 0,00 - #DIV/0! - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Sananwetan Sananwetan 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sukorejo Karangsari 0 0 0 0 0 0
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 0 0 0 0 0 0
3 Sananwetan Sananwetan 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 50.759 53.351 104.110 374,00 0,74 628,00 1,18 1.002,00 0,96 78,00 20,86 157,00 25,00 235,00 23,45
JUMLAH (KAB/KOTA) 39.284 62.955 102.239 159 0,40 137 0,22 296 0,29 25 15,72 57 41,61 82 27,70
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Sukorejo Karangsari 8 8 100,00
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 3 3 100,00
3 Sananwetan Sananwetan 10 10 100,00
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.592 2.280 87,96 2.037 78,59 2.474 2.159 87,27 2.140 86,50 2.120 85,69
Sumber:
- Seksi Kesga & Kespro
- Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.592 121 4,67 14 0,54 319 12,31 564 21,76 701 27,04 1.598 61,65
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 72.460 1.649 2,28 2.543 3,51 5.397 7,45 5.195 7,17 5.415 7,47
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
TABEL 33
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH BAYI
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Sukorejo Karangsari 905 181 153 84,53 427 370 797 64 56 120 44 68,70 34 61,26 78 65,24
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 730 146 174 119,18 309 295 604 46 44 91 56 120,82 59 133,33 115 126,93
3 Sananwetan Sananwetan 957 191 170 88,82 444 480 924 67 72 139 49 73,57 53 73,61 102 73,59
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.592 518 497 95,87 1.180 1.145 2.325 177 172 349 149 84,18 146 85,01 295 84,59
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
IM OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
PLAN VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sukorejo Karangsari 2.227 41,60 15 0,28 65 1,21 864 16,14 3.171 59,24 372 6,95 1.430 26,71 380 7,10 0 0,00 0 0,00 2.182 40,76 5.353 100,00
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 1.993 38,39 20 0,39 37 0,71 399 7,68 2.449 47,17 140 2,70 1.761 33,92 842 16,22 0 0,00 0 0,00 2.743 52,83 5.192 100,00
3 Sananwetan Sananwetan 1.094 18,94 47 0,81 63 1,09 109 1,89 1.313 22,73 200 3,46 2.889 50,01 1.375 23,80 0 0,00 0 0,00 4.464 77,27 5.777 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.314 32,56 82 0,50 165 1,01 1.372 8,41 6.933 42,48 712 4,36 6.080 37,25 2.597 15,91 0 0,00 0 0,00 9.389 57,52 16.322 100,00
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sukorejo Karangsari 155 35,96 0 0,00 9 2,09 101 23,43 265 61,48 27 6,26 89 20,65 50 11,60 0 0,00 0 0,00 166 38,52 431 100,00
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 100 35,71 0 0,00 14 5,00 24 8,57 138 49,29 10 3,57 85 30,36 47 16,79 0 0,00 0 0,00 142 50,71 280 100,00
3 Sananwetan Sananwetan 175 23,36 0 0,00 20 2,67 24 3,20 219 29,24 11 1,47 422 56,34 97 12,95 0 0,00 0 0,00 530 70,76 749 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 430 29,45 0 0,00 43 2,95 149 10,21 622 42,60 48 3,29 596 40,82 194 13,29 0 0,00 0 0,00 838 57,40 1.460 100,00
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.174 980 2.154 1.174 100,00 980 100,00 2.154 100,00 61 5,20 56 5,71 117 5,43
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.180 1.145 2.325 1.169 99,07 980 85,59 2.149 92,43 1.134 96,10 984 85,94 2.118 91,10
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 924 891 1.815 691 74,78 670 75,20 1.361 74,99
Sumber: Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.180 1.145 2.325 1.003 85,00 879 76,77 1.882 80,95
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6
1 Sukorejo Karangsari 7 6 85,71
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 7 6 85,71
3 Sananwetan Sananwetan 7 7 100,00
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sukorejo Karangsari 427 370 797 398 93,21 297 80,27 695 87,20 410 96,02 313 84,59 723 90,72
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 309 295 604 318 102,91 296 100,34 614 101,66 294 95,15 231 78,31 525 86,92
3 Sananwetan Sananwetan 444 480 924 487 109,68 410 85,42 897 97,08 468 105,41 409 85,21 877 94,91
JUMLAH (KAB/KOTA) 1180 1145 2325 1203 101,95 1003 87,60 2206 94,88 1172 99,32 953 83,23 2125 91,40
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8,00 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sukorejo Karangsari 427 370 797 349 81,73 363 98,11 712 89,34 349 81,73 363 98,11 712 89,34 376 88,06 379 102,43 755 94,73 363 85,01 382 103,24 745 93,48
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 309 295 604 260 84,14 238 80,68 498 82,45 260 84,14 238 80,68 498 82,45 277 89,64 268 90,85 545 90,23 274 88,67 264 89,49 538 89,07
3 Sananwetan Sananwetan 444 480 924 503 113,29 411 85,63 914 98,92 506 113,96 409 85,21 915 99,03 512 115,32 447 93,13 959 103,79 510 114,86 447 93,13 957 103,57
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.180 1.145 2.325 1.112 94,24 1.012 88,38 2.124 91,35 1.115 94,49 1.010 88,21 2.125 91,40 1.165 98,73 1.094 95,55 2.259 97,16 1.147 97,20 1.093 95,46 2.240 96,34
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Sukorejo Karangsari 427 370 797 316 74,00 291 78,65 607 76,16 1.561 1.382 2.943 2.098 134,40 1.998 144,57 4.096 139,18 1.988 1.752 3.740 2.414 121,43 2.289 130,65 4.703
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 309 295 604 283 91,59 290 98,31 573 94,87 1.417 1.274 2.691 1.093 77,13 1.092 85,71 2.185 81,20 1.726 1.569 3.295 1.376 79,72 1.382 88,08 2.758
3 Sananwetan Sananwetan 444 480 924 376 84,68 380 79,17 756 81,82 1.792 1.616 3.408 1.695 94,59 1.653 102,29 3.348 98,24 2.236 2.096 4.332 2.071 92,62 2.033 96,99 4.104
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.180 1.145 2.325 975 82,63 961 83,93 1.936 83,27 4.770 4.272 9.042 4.886 102,43 4.743 111,03 9.629 106,49 5.950 5.417 11.367 5.861 98,50 5.704 105,30 11.565
Sumber: Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
AN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
101,74
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.021 3.987 8.008 1.781 1.713 3.494 44,29 42,96 43,63 25 1,40 19 1,11 44 1,26
Sumber: Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
TABEL 46
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.770 4.272 9.042 2.726 57,15 2.733 63,97 5.459 60,37
BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 H
13 14 H
15 16 H
17 18
1 Sukorejo Karangsari 1.930 1.930 3.860 1.287 1.250 2.537 66,68 64,77 65,73 6 0,47 9 0,72 15 0,59
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 1.517 1.518 3.035 903 920 1.823 59,53 60,61 60,07 6 0,66 4 0,43 10 0,55
3 Sananwetan Sananwetan 2.236 2.236 4.472 1.772 1.669 3.441 79,25 74,64 76,95 13 0,73 6 0,36 19 0,55
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.683 5.684 11.367 3.962 3.839 7.801 69,72 67,54 68,63 25 0,63 19 0,49 44 0,56
Sumber: Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
TABEL 49
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.595 1.465 3.060 1.595 100,0 1.465 100,0 3.060 100,0 73 73 100,00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0
Sumber: Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Sukorejo Karangsari 23 23 100,00 23 100,00 2.090 2.090 4.180 46 2,20 192 9,19 238 5,69 98 109 207 64 65,31 81 74,31 145
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 23 23 100,00 23 100,00 2.897 2.897 5.794 458 15,81 442 15,26 900 15,53 303 223 526 389 128,38 355 159,19 744
3 Sananwetan Sananwetan 27 27 100,00 27 100,00 2.279 2.279 4.558 741 32,51 653 28,65 1.394 30,58 410 393 803 291 70,98 183 46,56 474
JUMLAH (KAB/ KOTA) 73 73 100,00 73 100,00 7.266 7.266 14.532 1.245 17,13 1.287 17,71 2.532 17,42 811 725 1.536 744 91,74 619 85,38 1.363
MENDAPAT PERAWATAN
%
26
70,05
141,44
59,03
88,74
TABEL 52
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sukorejo Karangsari 2.257 2.715 4.972 2.387 105,76 2.324 85,60 4.711 94,75
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 1.985 2.388 4.373 2.322 116,98 1.303 54,56 3.625 82,90
3 Sananwetan Sananwetan 2.522 3.034 5.556 1.491 59,12 2.281 75,18 3.772 67,89
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.764 8.137 14.901 6.200 91,66 5.908 72,61 12.108 81,26
Sumber: Seksi Kesehatan Anak, Remaja, Usia Lanjut dan Gizi Masyarakat
TABEL 53
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 25.226 25.226 37,17 0,00 18,42
Sumber:
- Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Khusus
TABEL 54
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
KABUPATEN/KOTA 549 16.391 21.018 37.409 885 816 1.701 489 423 912 5,40 3,88 4,55 2,98 2,01 2,44
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RS Syuhada' Haji 78 6.813 16.363 19.873 57,47 87,35 1,78 2,92
2 RSIA Aminah 50 4.264 14.667 10.376 80,37 85,28 0,84 2,43
3 RSU Aminah 84 6.963 22.545 27.107 73,53 82,89 1,17 3,89
4 RS Katolik Budi Rahayu 125 5.565 20.640 20.537 45,24 44,52 4,49 3,69
5 RSUD Mardi Waluyo 212 13.804 57.286 56.807 74,03 65,11 1,46 4,12
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sukorejo Karangsari 14.687 3.640 24,78 1.371 37,66
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 12.437 3.500 28,14 1.382 39,49
3 Sananwetan Sananwetan 15.814 3.500 22,13 1.544 44,11
2013 2014
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sukorejo Karangsari 12964 1.778 13,71 11186 3.700 33,08 1905 51,49 3.683 28,41
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 8742 3.189 36,48 5553 3.363 60,56 1820 54,12 5.009 57,30
3 Sananwetan Sananwetan 13432 2.233 16,62 11199 3.668 32,75 2185 59,57 4.418 32,89
JUMLAH (KAB/KOTA) 35.138 7.200 20,49 27938 10.731 38,41 5910 55,07 13.110 37,31
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT SYARAT
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
%
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 Sukorejo Karangsari 45.348 8.099 34011 5953 24998 - 0 0 0,00 897 3.628 99 399 0 - - 0,00 1 77 1 77,00 0 0 0 0,00 1704 4727 1704 4727 30201 66,60
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 42.907 8.121 38187 5823 27380 - 0 0 0,00 106 429 21 86 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 1363 3737 1363 3737 31203 72,72
3 Sananwetan Sananwetan 48.697 9.234 42366 6953 31902 - 0 0 0,00 405 1.461 45 168 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 861 2528 861 2528 34598 71,05
JUMLAH (KAB/KOTA) 136.952 25.454 114564 18729 84280 0 0 0 0 1408 5518 165 653 0 0 0 0 1 77 1 77 0 0 0 0 3928 10992 3928 10992 96002 70,10
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
(JAMBAN SEHAT)
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sukorejo Karangsari 45348 - - - - #DIV/0! 10.805 44.808 10.589 43.944 98,07 93 453 85 437 96,47 22 87 - - 0,00 44381 97,87
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 42907 - - - - #DIV/0! 8.519 42.596 7.667 40.791 95,76 62 248 45 230 92,74 15 63 - - 0,00 41021 95,60
3 Sananwetan Sananwetan 48697 - - - - #DIV/0! 9.935 47.869 9.006 45.714 95,50 149 730 131 655 89,73 25 98 - - 0,00 46369 95,22
JUMLAH (KAB/KOTA) 136.952 - - - - #DIV/0! 29.259 135.273 27.262 130.449 96,43 304 1.431 261 1.322 92,38 62 248 - - 0,00 131.771 96,22
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH TTU
RUMAH SAKIT
NO KECAMATAN PUSKESMAS SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM
SAKIT UMUM
PUSKESMAS
BINTANG
BINTANG
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
RUMAH
SLTP
SLTA
NON
SD
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sukorejo Karangsari 23 6 7 1 2 - 2 41 16 69,57 4 66,67 5 71,43 1 100 2 100 0 #DIV/0! 1 50,00 29 70,73
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 24 9 9 1 4 - 11 58 17 70,83 7 77,78 7 77,78 1 100 4 100 0 #DIV/0! 7 63,64 43 74,14
3 Sananwetan Sananwetan 26 13 10 1 2 - 3 55 16 61,54 9 69,23 7 70,00 1 100 2 100 0 #DIV/0! 2 66,67 37 67,27
JUMLAH (KAB/KOTA) 73 28 26 3 8 0 16 154 49 67,12 20 71,43 19 73,08 3 100 8 100 0 #DIV/0! 10 62,50 109 70,78
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sukorejo Karangsari 81 2 19 7 32 60 ######## 1 10 0 10 21 25,93
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 87 3 14 7 40 64 ######## 1 7 0 15 23 26,44
3 Sananwetan Sananwetan 89 5 11 7 39 62 ######## 1 3 0 23 27 30,34
PERSENTASE TPM
PERSENTASE TPM
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
MEMENUHI SYARAT
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK
HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/
RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM
DIUJI PETIK
MINUM (DAM)
MINUM (DAM)
JASA BOGA
JASA BOGA
RESTORAN
RESTORAN
DEPOT AIR
DEPOT AIR
MAKANAN
MAKANAN
DIBINA
JAJANAN
JAJANAN
TOTAL
TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sukorejo Karangsari 21 2 26 7 20 55 261,90 60 0 0 7 10 17 28,33
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 23 3 20 7 20 50 217,39 64 0 0 7 10 17 26,56
3 Sananwetan Sananwetan 27 5 11 7 20 43 159,26 62 0 0 7 10 17 27,42
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 40.000 19.600 71.700 91300 228,25
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 30.000 15.300 68.700 84000,00 280,00
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 300 330 270 600,00 200,00
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 4.300 8.500 6.500 15000,00 348,84
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 20.000 28.080 34.680 62760,00 313,80
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 550.000 362.800 753.200 1116000,00 202,91
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 3.300 2.900 15.650 18550,00 562,12
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 10.000 12.500 5.100 17600,00 176,00
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet 1268400,00 317,10
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg 400.000
277.400 991.000
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube 1125,00 225,00
500
polimiksin 10.000 IU/g 50 1.075
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp 4520,00 226,00
Heksaklorofen 250 mg 2.000
1.860 2.660
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot 1944,00 129,60
1.500
Salisilat 3% 504 1.440
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 3.000 2.600 10.000 12600,00 420,00
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet 1000,00 200,00
500
Levodopa 250 mg - 1.000
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 6.400 2.220 4.990 7210,00 112,66
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 160.000 339.000 83.000 422000,00 263,75
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 300 1.200 1.500 2700,00 900,00
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 20 - 90 90,00 450,00
23 Betametason krim 0,1 % krim 3.000 2.049 3.975 6024,00 200,80
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 2.200 1.600 3.600 5200,00 236,36
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 200.000 189.600 793.400 983000,00 491,50
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 2.894 2.894 - 2894,00 100,00
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 168.100 168.100 - 168100,00 100,00
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 200 120 426 546,00 273,00
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 10.000 23.000 143.000 166000,00 1660,00
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 5.000 2.500 - 2500,00 50,00
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 1.000 930 2.670 3600,00 360,00
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 7.000 6.700 14.500 21200,00 302,86
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 22.000 13.000 16.200 29200,00 132,73
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 2.000 - 3.000 3000,00 150,00
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 90 90 300 390,00 433,33
37 Etakridin larutan 0,1% botol 30 - 73 73,00 243,33
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 30 - -
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 11.000 11.000 8.300 19300,00 175,45
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 240 1.344 - 1344,00 560,00
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 750 60 1.340 1400,00 186,67
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 4.500 8.500 9.500 18000,00 400,00
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 12.000 15.800 31.800 47600,00 396,67
47 Gameksan lotion 1 % botol 300 160 642 802,00 267,33
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach 91300,00 415,00
22.000
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g 39.300 52.000
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 800 573 1.909 2482,00 310,25
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 30.000 66.100 95.900 162000,00 540,00
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 400.000 245.000 269.000 514000,00 128,50
52 Gliserin botol 50 - 200 200,00 400,00
53 Glukosa larutan infus 5% botol 200 600 1.010 1610,00 805,00
54 Glukosa larutan infus 10% botol 100 40 220 260,00 260,00
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 20 50 20 70,00 350,00
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 2.000 1.000 29.800 30800,00 1540,00
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 13.000 13.000 12.000 25000,00 192,31
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 17.000 3.000 17.000 20000,00 117,65
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 8.500 9.000 25.000 34000,00 400,00
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 22.000 17.000 39.000 56000,00 254,55
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 3.100 3.168 9.096 12264,00 395,61
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 50.000 4.000 46.000 50000,00 100,00
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 100.000 120.500 263.000 383500,00 383,50
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 18.000 3.800 31.700 35500,00 197,22
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 150.000 111.000 189.000 300000,00 200,00
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 110.000 58.300 407.700 466000,00 423,64
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 35.000 30.500 94.600 125100,00 357,43
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 2.700 3.000 10.700 13700 507,41
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 9.700 3.490 12.000 15490,00 159,69
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 300 677 776 1453,00 484,33
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 650.000 434.000 2.598.600 3032600,00 466,55
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 100 30 240 270,00 270,00
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 200 150 300 450,00 225,00
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 20.000 11.000 49.600 60600,00 303,00
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet #DIV/0!
Sulfadoxin 500 mg - -
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol 16134,00 460,97
3.500
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 3.002 13.132
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet 167700,00 167,70
100.000
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 54.700 113.000
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet
100.000
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg - -
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 8.000 3.600 5.250 8850,00 110,63
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 90 30 110 140,00 155,56
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 10 - -
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 17.500 21.060 19.800 40860,00 233,49
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet 14000,00 112,00
12.500
mg 1.000 13.000
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 500 50 200 250,00 50,00
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 19.000 11.300 40.100 51400,00 270,53
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 2.000 1.624 5.507 7131,00 356,55
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 200 - 2.000 2000,00 1000,00
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 8.000 2.000 4.400 6400,00 80,00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 5.000 3.494 8.646 12140,00 242,80
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 3.000 250 2.425 2675,00 89,17
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 1.000 320 30 350,00 35,00
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 4.000 2.730 12.768 15498,00 387,45
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 12.000 7.500 6.000 13500,00 112,50
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 600.000 521.600 1.127.800 1649400,00 274,90
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 21.000 11.400 39.916 51316,00 244,36
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 130.000 98.000 49.800 147800,00 113,69
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 300 180 444 624,00 208,00
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 120 39 344 383,00 319,17
111 Prednison tablet 5 mg tablet 40.000 29.000 53.000 82000,00 205,00
112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - #DIV/0!
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 5.000 5.100 900 6000,00 120,00
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 5.000 3.200 5.800 9000,00 180,00
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 7.000 6.700 19.915 26615,00 380,21
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube 2832,00 157,33
1.800
4% 744 2.088
119 Salisil bedak 2% kotak 3.300 4.315 8.226 12541,00 380,03
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial 20 10 - 10,00 50,00
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 20 20 - 20,00 100,00
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 1.500 300 1.500 1800,00 120,00
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 1.500 2.016 3.816 5832,00 388,80
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 6.100 23.900 6.800 30700,00 503,28
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 150 - 1.410 1410,00 940,00
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 310.000 243.000 727.000 970000,00 312,90
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 25.000 30.100 13.600 43700,00 174,80
134 Vaksin Rabies Vero vial - - #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 160.000 308.000 278.000 586000,00 366,25
VAKSIN #DIV/0!
136 BCG vial 1.100 739 78 817,00 74,27
137 T T vial 700 752 68 820,00 117,14
138 D T vial 300 635 269 904,00 301,33
139 CAMPAK 10 Dosis vial 1.100 1.418 150 1568,00 142,55
140 POLIO 10 Dosis vial 1.300 1.537 110 1647,00 126,69
141 DPT-HB vial 1.100 1.788 133 1921,00 174,64
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2.000 2.040 309 2349,00 117,45
143 POLIO 20 Dosis vial - - #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3 4
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 2 2
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 40 40
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 1 1
3 PUSKESMAS KELILING 0 0
4 PUSKESMAS PEMBANTU 16 16
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 1 1
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 11 11
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1 1
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 49 49
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 4 4
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 -
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 1 36 37
7 TOKO OBAT 5 5
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 1 1
Sumber:
- Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Khusus
- Seksi Promosi, Sistem Informasi dan Perijinan Kesehatan
TABEL 68
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KOTA BLITAR
TAHUN 2014
STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sukorejo Karangsari 0 0,00 3 5,66 48 90,57 2 3,77 53 50 94,34
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 0 0,00 0 0,00 48 94,12 3 5,88 51 51 100,00
3 Sananwetan Sananwetan 0 0,00 3 5,00 54 90,00 3 5,00 60 57 95,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0,00 6 3,66 150 91,46 8 4,88 164 158 96,34
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 21 21 0 9
Sumber:
- Seksi Promosi, Sistem Informasi dan Perijinan Kesehatan
- Seksi Pencegahan, Pengamatan, dan Pemberantasan Penyakit
TABEL 71
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sukorejo Karangsari 7 - 4 3 0 7 100,00
2 Kepanjenkidul Kepanjenkidul 7 1 5 1 0 7 100,00
3 Sananwetan Sananwetan 7 1 6 0 0 7 100,00
a DOKTER
DR SPESIALIS DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Sananwetan - - - - 3 3 - 3 3 - 4 4 - - - - 4 4
2 Puskesmas Kepanjenkidul - - - 2 1 3 2 1 3 1 1 2 - - - 1 1 2
3 Puskesmas Sukorejo - - - - 2 2 - 2 2 - 2 2 - - - - 2 2
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 2 6 8 2 6 8 1 7 8 - - - 1 7 8
1 RSUD Mardi Waluyo 24 6 30 5 9 14 29 15 44 - 3 3 - 1 1 - 4 4
2 RSK Budi Rahayu 2 1 3 10 3 13 12 4 16 - 1 1 - - - - 1 1
3 RS Syuhada Haji 4 1 5 6 3 9 10 4 14 1 1 2 - - - 1 1 2
4 RSU Aminah 2 - 2 3 4 7 5 4 9 - 1 1 - - - - 1 1
5 RSIA Aminah 1 - 1 3 2 5 4 2 6 - - - - - - - - -
6 RB SITI KHODIJAH - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Sananwetan 1 2 3 - 1 1 1 3 4
2 Puskesmas Kepanjenkidul - 2 2 - 1 1 - 3 3
3 Puskesmas Sukorejo 1 1 2 - 2 2 1 3 4
- - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 5 7 - 4 4 2 9 11
1 RSUD Mardi Waluyo 5 11 16 - 4 4 5 15 20
2 RSK Budi Rahayu - 9 9 - 2 2 - 11 11
3 RS Syuhada Haji 2 5 7 - 1 1 2 6 8
4 RSU Aminah - 9 9 - 3 3 - 12 12
5 RSIA Aminah - - - - 1 1 - 1 1
6 RB SITI KHODIJAH - - - - - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 34 41 - 11 11 7 45 52
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 39 48 - 15 9 54 63
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 46,00