Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FARMASI PRAKTIS

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT VAGINA

Dosen Pengampu :

Dra. Yul Mariyah, M.Si., Apt

Munafri A Tahir 1720333704

Nazlyana Anwar 1720333705

Nura Khoiriyah 1720333706

Nurain S Akili 1720333707

Nurhisyam Prasetyo 1720333708

Putri Ayu Weni Sindu Pamungkas 1720333709

Rabitha Roseani Nirmala Fajrin 1720333710

PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan tekhnologi dalam bidang kesehatan khususnya farmasi
terdapat banyak variasi sediaan obat dipasaran yang beredar baik yang berupa
padatan,semipadat maupun cair. Hal ini dilakukan untuk memberikan banyak pilihan sediaan
kepada pasien sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pasien baik dari segi efektivitas
maupun segi efisiensi.
Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosa, pengobatan, melunakkan,
penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada hewan. Zat tersebut dapat
berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun sintetis. Sebelum dipergunakan menjadi
obat, zat tersebut terlebih dahulu dibentuk menjadi sediaan farmasi seperti kapsul, pil, tablet,
sirup, serbuk, suspensi, salep, supositoria dan lain-lain (Anief, 1991). Beberapa faktor yang
mempengaruhi reaksi pengobatan diantaranya absorpsi obat, distribusi obat dalam tubuh,
metabolisme obat, dan ekskresi.
Obat memiliki dua efek yakni efek terapeutik dan efek samping. Efek terapeutik obat
memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai dengan kandungan obatnya
seperti paliatif (berefek untuk mengurangi gejala), kuratif (memiliki efek pengobatan),
suportif (menaikkan fungsi atau respon tubuh), subtitutif (sebagai pengganti), efek
kemoterapi (berefek untuk mematikan atau menghambat), restorative ( berefek pada
memulihkan fungsi tubuh yang sehat). Efek samping merupakan dampak yang tidak
diharapkan, tidak bisa diramal, dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti
adanya alergi, penyakit iatrogenic, kegagalan dalam pengobatan, dan lain-lain.
Untuk mendapatkan efek sesuai yang diharapkan maka diberlakukan prinsip
pengobatan yaitu tepat pasien,tepat obat,tepat dosis, tepat rute pemberian,tepat waktu
pemberian tepat indikasi. Hal inilah yang melatarbelakangi tercapainya penggunaan obat
yang rasional. Sesuai dengan kegunaannya pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan
melalui beberapa cara diantaranya oral,parenteral,kulit,mata,telinga,hidung rectal dan vagina.
Dalam makalah ini akan membahas tentang sediaan obat yang diberikan melalui
vagina.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pemberian obat Melalui vagina
2. Apa tujuan pemberian obat Melalui vagina
3. Apa indikasi dan kontraindikasi pemberian obat Melalui vagina
4. Apa macam-macam obat vagina
5. Apa keuntungan dan kerugian Pemberian Obat Melalui vagina
6. Bagaimana prosedur pemberian obat Melalui vagina
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pemberian obat Melalui vagina
2. Mengetahui tujuan pemberian obat Melalui vagina
3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian Obat Melalui vagina,
4. Mengetahui macam-macam obat vagina.
5. Mengetahui keuntungan dan kerugian pemberian obat Melalui vagina
6. Mampu melakukan tindakan pemberian obat Melalui vagina

BAB II
ISI

II.1 Pengertian Pemberian Obat Pervagina


Vagina merupakan Alat kelamin yang memiliki peranan penting pada diri seorang
Wanita, yaitu berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan urine. Pada sebagian wanita
memiliki gangguan pada sistem perkemihan dan harus diobati melalui vagina, hal ini
berhubungan erat dengan Pemberian Obat pada Vagina.Vagina merupakan organ
reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi.
Pemberian obat pervagina merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan
obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati
saluran vagina atau serviks. Oleh karena itu, khususnya untuk para wanita perlu
mengetahui hal ini dalam menjaga organ reproduksinya.
II.2 Tujuan Pemberian Obat Pervagina
Tujuan Pemberian Obat pervagina adalah :
Mengobati Infeksi pada vagina
Menghilangkan rasa nyeri, terbakar, dan ketidaknyamanan pada Vagina
Mengurangi Perdangan
II.3 Petunjuk Pemakaian Obat Pervagina
Pemberian obat -obatan atau cairan tertentu melalui vagina dapat dilakukan dengan cara
:
a. Mengumbah (irigasi).
b. Mengoleskan.
c. Supposutorium.
Pemberian Obat ini Dilakukan pada :
a. Pasien dengan vagina yang kotor.
b. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
c. Pasien dengan radang vagina.
d. Post partum dengan lochea yang berbau
Pemberian Obat Melalui Vagina Tidak Boleh dilakukan pada Saat Pasien:
a. Menstruasi
b. Khusus pada paisen spartus antara lain :
- Perdarahan
- Plasenta previa
- Ketuban pecah dini
- Persalinan paterm
II.4 Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Obat Pervagina
Indikasi : Pada bagianVaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim)
karena berbagai etiologi, ektropia dan parsio dan serviks. Servik sebagai hemoestasis
setelah biopsy dan pengangkatan polip di serviks, erosi uretra eksterna dan popiloma
uretra kondiloma akuminata. Luka akibat penggunaan instrument ginekologi untuk
mempercepat proses penyembuhan setelah electron koagulasi.
Kontra Indikasi: Jangan diberikan pada orang yang mempunyai kecenderungan
hipersensitif atau alergi.
II.5 Obat-Obat Pervagina
Macam-macam Obat Pervagina, yaitu Tersedia dalam bentuk krim dan
suppositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal. Satu ovula dimasukan
sedalam mungkin ke dalam vagina setiap hari sebelum tidur selama 1-2 minggu boleh
dipakai sebagai pengobatan tersendiri atau sebagai terapi interval pada kontensasi.
Pamakaian selama masa haid (menstruasi) tidak dianjurkan.
1 Pembersih Vagina (vaginal douching)
a Pengertian
Pembersih vagina adalah cairan yang digunakan dalam proses
pembersihan vagina. Pembersihan vagina dapat berupa internal dan eksternal.
Untuk eksternal yang biasa kita lakukan yaitu membasuh bagian luar vagina.
Sedangkan yang internal adalah dengan cara memasukkan atau menyemprotkan
cairan kedalam vagina dengan tujuan untuk membersihkan
b Alatpembersih vagina (vaginal douching)
Alat yang dipakai dalam pembersihan vagina biasanya antiseptic yang
banyak dijual dipasaran atau yang menggunakan cara alami seperti rebusan daun
sirih.

2 Sediaan Ovula /obat vagina


a Pengertian
Ovulaa dalah Sediaan setengah padat berbentuk bulat telur digunakan
untuk vagina. Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan suppositoria)
disimpan di lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.
Contoh obat supositoria vagina :
a. Flagil Supositoria
b. Vagistin Supositoria
c. Albotil Supositoria
d. Mistatin Supositoria
e. Tri Costatis Supositoria
f. Neoginoksa Supositoria
b Cara penggunaan sediaan ovula dengan menggunakan aplikator:
Cuci tangan dan aplikator dengan sabundan air hangat, sebelum digunakan.
Baringkan pasien dengan kedua kaki direnggangkan.
Ambilobat vagina dengan menggunakan aplikator.
Masukkan obat kedalam vagina sejauh mungkin tanpa dipaksakan.
Biarkan selama beberapa waktu.
Cuci bersih aplikator dan tangan dengan sabun dan air hangat setelah
digunakan.
Jika penderita hamil, maka sebelum menggunakan obat sebaiknya
berkonsultasi terlebih dahulu dengan professional perawatan kesehatan.
Gunakan aplikator sesuai dengan petunjuk penggunaan yang disertakan dalam
kemasan.

II.6 Keuntungan dan Kerugian Pemberian Obat Pervagina


Keuntungan :
Proses penyembuhan lebih cepat, dimana jaringan nekrotik dikoagulasi kemudian
dikeluarkan.
Mengobati Infeksi pada Vagina
Mengurangi Peradangan
Kerugian :
Dapat menimbulkan pengeluaran jaringan rusak, dan vagina berupa Bau Pemberian obat
obatan atau cairan tertentu melalui vagina dapat dilakukan dengan cara :
a. Mengumbah (irigasi).
b. Mengoleskan.
c. Supposutorium.

Pemberian Obat ini Dilakukan pada :


a. Pasien dengan vagina yang kotor.
b. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
c. Pasien dengan radang vagina.
d. Post partum dengan lochea yang berbau.

Pemberian Obat Melalui Vagina Tidak Boleh dilakukan pada Saat Pasien:
a. Menstruasi
b. Khusus pada paisen spartus antara lain :
- Perdarahan
- Plasenta previa
- Ketuban pecah dini
- Persalinan paterm dan rasa tidak nyaman.

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Pemberian obat pervaginal merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat
melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran
vagina atau serviks. Oleh karena itu, khususnya untuk para wanita perlu mengetahui hal ini
dalam menjaga organ reproduksinya. Adapun beberapa tujuan pemberian obat pervagina ialah
untuk mengobati infeksi pada vagina, menghilangkan rasa nyeri, terbakar, dan ketidaknyamanan
pada vagina dan mengurangi perdangan. Dalam pemberian obat melalui vagina tidak boleh
dilakukan pada saat pasien yang sedang menstruasi dan pada pasien dengan keadaan khusus
(perdarahan, plasenta previa, ketuban pecah dini, dan persalinan paterm). Obat pervagina
tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal.

III.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca dapat lebih mengetahui
tentang cara pemberian obat pervaginal dan cara penggunaan obat pervaginal yang benar.

DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. 1991. Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press. Halaman 1

Departemen Kesehatan RI, 2007. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan
Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional.

Departemen Kesehatan RI, 2008. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas.
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.

Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika

Manuaba. Ida Bagus Gede,. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : YBP-SP
Nara, Kim. 2011. Seminar Vaginal Douche (Cairan Pembersih Vagina): Aman atau Tidak?

Anda mungkin juga menyukai