Presentasixx
Presentasixx
Pada kondisi ideal, Akuntansi dapat menunjukkan arus kas dan probabilitas suatu perusahaan,
akan tetapi pada kenyataannya terdapat suatu kejadian yang disebut dengan asimetri informasi,
yaitu suatu kondisi dimana ada satu pihak memiliki informasi yang lebih baik dari pada pihak
yang lain. Dalam konteks perusahaan, manajer memiliki informasi yang lebih baik tentang
kondisi perusahaan dibandingkan dengan investor yang tidak terlibat dalam manajemen.
Asymmetric information akan memunculkan masalah salah pilih (adverse selection) karena
investor tidak mengetahui dengan pasti mana perusahaan baik dan mana yang buruk. Manajer
suatu perusahaan biasanya menyembunyikan beberapa informasi yang sensitif perusahaan agar
kinerjanya dianggap baik. Karena ada perbedaan tersebut maka diperlukan standar akuntansi.
Pengenalan Teori Akuntansi diawali dengan pembahasan isu-isu yang terkait didalamnya. Isu-isu
tersebut antara lain mengapa mahasiswa akuntansi perlu untuk memahami teori, bukan hanya
sebatas pada pemahaman terhasap standard akuntansi, mengapa teori akuntansi menjadi hal yang
sangat diperhatikan oleh para praktisi, serta bagaimana teori akuntansi dapat memenuhi perannya
Akuntansi sangat erat dengan hubungan antar manusia. Dimana akuntansi tidak dapat dilakukan
tanpa adanya akuntan, sehingga Teori Akuntansi Keuangan selanjutnya juga akan
mempertimbangkan hal-hal terkait tingkah laku dan kebutuhan manusia akan informasi akuntasi
keuangan, atau alasan mengapa orang-orang yang berperan penting dalam organisai
menyediakan informasi penting bagi para pemangku kepentingan organisasi. Contohnya antara
lain, bahwa teori menentukan bagaimana, berdasarkan pada perspektif utama dari peran
laporan keuangan yang disusun dengan berbagai standard dan aturan-aturan lain yang digunakan,
dan lebih mendalam lagi mahasiswa akuntansi juga dituntut untuk bisa menganalisis laporan
keuangan tersebut yang diperlukan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Untuk dapat
menganalisis suatu laporan keuangan, teori akuntasi merupakan hal yang harus menjadi dasar
pemahaman seorang akuntan dalam membaca laporan keuangan agar analisisnya menjadi lebih
logis. Pemahaman akan teori akuntansi menjadi sangat penting untuk menjaga reputasi dari
Teori Akuntansi bukanlah teori yang hanya terdiri atas satu teori yang dapat diterima secara
universal. Tiap peneliti memiliki perspektif yang berbeda mengenai peran dan kebutuhannya
akan Teori Akuntansi. Beberapa peneliti memandang bahwa Teori Akuntansi harus dapat
peneliti lain memandang bahwa Teori Akuntansi harus dapat digunakan untuk menentukan
pendekatan-pendekatan yang seharusnya digunakan dalam akuntansi. Untuk itu, secara garis
induksi disini berarti pengembangan gagasan atau teori dilakukan melalui observasi
dimana mereka mulai berfokus pada suatu teori yang dapat menjelaskan (describe) dan
memprediksikan praktik akuntansi yang sebelumnya lebih terarah pada teori akuntansi
predictive research.
Penelitian akuntansi sendiri secara umum dibagi menjadi positive research dan normative
penting diklasifikasikan ke dalam positive research dan teori yang terkait disebut sebagai
positive theory. Sehingga predictive accounting theory umumnya disebut pula positive
theory. Menurut Henderson, Peirson, and Brown (1992, p. 326) positive theory dimulai
dengan beberapa asumsi dan deduksi logis yang memungkinkan munculnya suatu
prediksi. Jika prediksi tersebut cukup akurat terhadap hasil pengamatan dari fakta yang
tersebut, bukan berdasarkan observasi. Oleh karena itu Normative Accounting Theory
tidak dapat dievaluasi berdasarkan praktik akuntansi yang sesungguhnya. Dan faktanya
bahwa teori ini mungkin menyajikan sudut pandang lain dari praktik akuntansi pada
umumnya.
Pandangan mengenai dapat atau tidaknya suatu teori dibuktikan kembali lagi tergantung pada
sudut pandang keilmuan yang digunakan oleh seseorang. Terlebih jika hal ini dikaitkan dengan
teori akuntansi dimana akuntansi merupakan human activity yang sangat bergantung dengan
peran seorang akuntan, dimana seorang akuntan kemungkinan besar akan memberikan respon
yang berbeda dengan akuntan lain terhadap suatu metode akuntansi. Oleh karena itu, teori
akuntansi secara logis tidak dapat memprediksi dengan tepat respon yang akan diberikan oleh
seorang akuntan ataupun pengguna teori lainnya. Menurut Deegan (2006, p. 14), jika teori
akuntansi ditujukan untuk menjelaskan dan memprediksikan aksi dan reaksi individu terhadap
informasi akuntansi, dan jika hasil prediksi tersebut mampu menjelaskan kondisi dalam beberapa
waktu, maka teori tersebut dapat digunakan meskipun tidak sempurna. Sementara kita dapat
menggunakan hasil observasi untuk dapat memperkuat teori, namun sangat mungkin suatu
observasi justru membuktikan ketidakonsistensian teori. Untuk itu banyak peneliti lebih memilih
untuk berpendapat bahwa fakta-fakta yang ada mendukung teori, namun sangat dimungkinkan
munculnya teori alternative dikemudian hari yang dapat memberikan penjelasan yang lebih baik
Lingkungan akuntansi bersifat sangat kompleks dan menantang. Kompleksitas dalam lingkungan
akuntansi disebabkan karena produk akuntansi adalah informasi yang merupakan komoditas kuat
dan penting. Alasan utama kompleksitas ini adalah karena tidak adanya konsep akuntansi yang
sempurna dan standar. Akibatnya, individu tidak akan memiliki reaksi yang sama meskipun
informasi yang diperoleh sama. Misalnya, setiap investor memiliki pertimbangan dalam
melakukan investasi. Ada investor yang lebih memilih penilaian asset dan kewajiban berdasar
value-in-use dengan alas an akan membantu untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa
depan. Investor lain mungkin lebih suka akuntansi nilai wajar dengan pertimbangan mewakili
pelayanan manager. Lainnya mungkin kurang setuju terhadap segala bentuk akuntansi nilai
Sekarang karena dianggap tidak dapat diandalkan atau hanya karena telah terbiasa menggunakan
informasi biaya historis. Alasan lain kompleksitas informasi adalah karena informasi akuntansi
keputusan, juga akan mempengaruhi kinerja pasar seperti pasar sekuritas dan pasar tenaga kerja
manajerial. Hal ini merupakan hal penting untuk efisiensi dan keadilan ekonomi sehingga pasar
bekerja dengan baik. Tantangan bagi para akuntan keuangan adalah untuk bertahan dan
berkembang dalam lingkungan yang kompleks, ditandai dengan preferensi yang bertentangan
Praktik akuntansi harus selalu berkembang untuk memenuhi tuntutan perkembangan dunia
bisnis. Lebih dari itu, praktik akuntansi juga harus dikembangkan secara sengaja untuk mencapai
tujuan tertentu. Untuk itu, belajar praktik dan teknik akuntansi saja tidak cukup kerena praktik
yang sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat. Teori membahas berbagai masalah konseptual
dan ideal yang ada di balik praktik akuntansi. Teori akuntansi juga mempunyai peran penting
dalam pengembangan akuntansi yang sehat.Pengetahuan akuntansi dapat dipandang dari dua sisi
pengertian, yaitu sebagai pengetahuan profesi yang dipraktikan didalan dunia nyata dan
sekaligus sebagai suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Kedua sisi
tersebut adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan untuk memperoleh hasil terbaik dari
implementasi ilmu akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna informasi. Agar
tercapainya tujuan teori yang sehat untuk tujuan akhir pada pengimplementasian, maka perlu
dilakukan riset-riset terhadap fenomena yang terjadi dalam dunia akuntansi. Terdapat dua cara
membantu investor memperoleh informasi dalam membuat keputusan investasi yang baik
dan tepat.
2. Meningkatkan pemahaman atas lingkungan akuntansi Sebagai contoh, penelitian yang
fundamental menjadi model dari pemecahan konflik. Dalam memahami model teori
bottom-line. Penelitian seperti ini memungkinkan kita untuk memahami batas-batas peranan
manajemen yangsah dalam laporan keuangan, dan mengapa akuntan seringkali terjebak di antara
mana ada ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia
informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna
informasi. Teori asimetri menyatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan
tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan resiko perusahaan. Pihak tertentu
mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak lainnya. Manajer biasanya
mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (investor) karena itu bisa
dikatakan terjadi asimetri informasi antara manajer dengan infestor. Investor, yang merasa
mempunyai informasi yang lebih sedikit akan berusha menginterpretasikan perilaku manajer.
Dengan kata lain, perilaku manajer termasuk dalam perilaku penentuan struktur modal.Informasi
yang lebih banyak dimiliki oleh manajer dapat memicu untuk melakukan tindakan-tindakan yang
sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk memaksimumkan utility bagi dirinya. ,
Sedangkan bagi pemilik modal dalam hal ini investor, akan sulit untuk mengontrol secara efektif
tindakan yang dilakukan oleh manajemen karena hanya memiliki sedikit informasi yang
1. Adverse selection
Yaitu suatu kondisi dimana terdapat beberapa orang, seperti manajer dan orang orang
dibandingkan investor pihak luar. Pada kasus ini, manajer dapat bertindak oportunis
dengan membuat bias informasi keuangan yang dirilis kepada investor lainnya dengan
menunda atau merilis informasi secara selektif di awal untuk kepentingan pihak-pihak
tertentu. Taktik ini dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh investor biasa.
2. Moral hazard
Terjadi ketika ada satu pihak dalam sebuah hubungan kontraktual melakukan tindakan
yang tidak diketahui oleh pihak lainnya. Misalnya, manajer melakukan tindakan di luar
pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau
Permasalahan yang terjadi pada teori akuntansi dalam mengukur net income yang diterima oleh
para investor merupakan permasalah terbesar yang dihadapi oleh para manajer. Permasalahan ini
mungkin lebih sulit dibandingkan permasalahan sebelumnya seperti mengukur tingkat motivasi
para pekerja untuk meningkatkan kinerjanya, ataupun mengendalikan moral hazard yang berada
manajer dan berguna dalam mengambil keputusan yang sangat berhubungan dengan keberadaan
perusahaan. Informasi tersebut diantaranya mengetahui nilai pasar dari aset dan kewajiban,
tingkat nilai pasar yang selalu berubah-rubah, informasi yang sewaktu-waktu bias dan informasi
yang dapat memanipulasi dari historical cost. Masalah fundamental pada teori akuntansi
menjelaskan mengenai desain dan implementasi konsep serta standar yang berhubungan dengan
informasi untukinvestor dan evaluasi kinerja manajer dalam informasi akuntansi mengenai
1) Pertimbangan manfaat-biaya
Suatu informasi yang baik relevan, andal, dapat dibandingkan dengan perusahaan lain,
serta konsisten merupakan sebuah informasi yang dibutuhkan oleh para manejemen.
Manfaat yang diperoleh seharusnya menjadi leih besar dibandingkan dengan biaya untuk
penyusunan laporannya. Oleh karena itu biaya yang dihasilkan untuk sebuah informasi
harus diukur secara lebih detail mengenai biaya tersebut apakah lebih besar dari
manfaatnya atau malah sebaliknya, hal inilah yang menjadi sebuah masalah.
2) Materialitas
Setiap bukti yang diperoleh akan memiliki dampak terhadap operasi keuangan pada
perusahaan. Item yang memiliki sifat material akan bersifat mempengaruhi dan
mengubah dari hasil penilaian untuk digunakan dalam mengambil keputusan oleh
investor. Oleh karena itu bukti yang bersifat material harus selalu ditentukan.
3) Praktik Industri
Setiap industri memiliki berbagai macam sifat-sifat yang berbeda dalam penerapannya,
oleh karena itu setiap perusahaan memerlukan penyimpangan dari teori yang biasanya
digunakannya.
4) Konservatisme
Konservatisme merupakan tindakan berhati-hati yang dilakukan dalam menghadapi
ketidak pastian yang berada pada perusahaan dan resiko lingkungan bisnis yang cukup
dipertimbangkan. Hal ini terjadi disaat keadaan yang sedang berada ditengah-tengah,
oleh karena itu seorang manajer diharapkan dapat memilih dari metode yang
memungkingkan dalam penetapan laba dan aset yang terlalu tinggi paling kecil.
Tujuannya adalah ketika dalam penerapannya terjadi keadaan yang paling rasional dan
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah kebijakan dimana kebijakan tersebut dapat menggabungan
dua belah kepentingan atau biasa disebut dengan trade off. Trade off ini nantinya berguna untuk
melakukan relevansi dan realibilitas pada setiap aktivitasnya. Informasi yang relevan dapat
membantu para manajer dalam memberikan informasi yang dapat menentukan prospek mana
yang terbaik dipilih oleh para investor dimasa yang akan datang. Informasi yang realiable akan
menunjukan informasi yang nantinya akan diberikan itu benar-benar sesuai dengan apa yang
dibutuhkan, dipercaya ke akuratannya, dan bebas dari hasil yang bias atau data yang dikarenakan
Permasalahan fundamental yang akan dihadapi oleh manajemen dan investor memiliki dua
reaksi yang berbeda. Reaksi pertama yaitu membiarkan kekuatan pasar yang akan menentukan
seberapa banyak informasi perusahaan yang harus dibutuhkan. Para investor dan pengguna
laporan keuangan sebagai pihak yang hanya menerima informasi dan manajer yang menyediakan
inforamsi tersebut. Setelah itu kekuatan demand dan supply yang akan menentukan seberapa
banyak informasi yang dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Reaksi kedua yaitu
sebuah komoditas yang kompleks dan dimana kekuatan pasar gagal mengendalikan masalah
pada moral hazard dan adverse selection. Oleh karena itu peran dari standar setting akan
JOINT PROGRAM
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
2017