Anda di halaman 1dari 10

2.1.

1 Penatalaksanaan Medis
a. Jenis dan Dosis Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
1. Isoniazid (H)
Dikenal dengan NH, bersifat bakterisid, dapat membunuh 90 %
populasi kuman dalam beberapa hari pertama pengobatan.
Sangat efektif terhadap kuman dalam keadaan metabolik aktif yaitu
kuman yang sedang berkembang. Dosis harlan 5 mg/kg berat badan,
edangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu diberikan
dengan dosis 10 mg/kg berat badan.
2. Rifampisin (R)
Bersifat baktenisid, membunuh kuman semi dormant yang tidak apat
dibunuh oleh isoniasid. Dosis 10 mg/kg berat badan.
Dosis sama untuk Pengobatan harian maupun intermiten 3 kali
seminggu.
3. Pirazinamid (Z)
Bersifat bakterisid, membumth kuman yang berada dalam sel dengan
suasana asam. Dosis harlan 25 mg/kg berat badan, sedangkan untuk
pengobatan interrniten 3 kali seminggu diberikan dengan dosis 35
mg/kg berat badan.
4. Streptomisin (S)
Bersifat bakterisid, dosis 15 mg/kg berat badan, sedangkan untuk
pengobatan intermiten 3 kali seminggu digunakan dosis yang sama.
5. Etambutol (E)
Bersifat menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik). Dosis
harlan 15 mg/kg berat badan, sedangkan untuk intermiten 3 kali
seminggu diberikan dengan 30 mg/kg berat badan.
b. Tahap Pengobatan
Pengobatan Tuberculosis diberikan thlam 2 tahap yaitu:
1. Tahap Intensif
Penderita mendapat obat setiap han. Pengawasan beratlketat untuk
mencegah teijadinya kekebalan terhadap semua Obat Anti
Tuberculosis (OAT).
2. Tahap Lanjutan
Penderita mendapat jenis obat lebili sedikit dalam jangka waktu
yang lebih laina. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman
persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
3. Kategori pemberian Obat Anti Tuberculosis
a. Kategori (211RZE/4113R3)
Tahap intesif terdiri dari isoniasid (H),Rifampisin (R),
pirazinamid (Z) dan Etambuto (E). Obat-obatan tersebut
diberikan setiap hari selama 2 bulan (2HRZE), kemudian
teruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri dari Isoniasid(H) dan
Rifamisin (R), diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4
bulan (4H3R3)
Obat ini diberikan untuk :
1) pederita baru TBC baru BTA positif
2) pederita TBC paru BTA negatipf,rontgen positif.
3) pederita TBC ekstra baru paru berat
b. Kategori 2(2HRZES/HRZE/5H3RE3)
Tahap intensif diberikan selama 3 (tiga) bulan, yang terdiri dari
2 bulan dengan isoniasid (H), Rifampisn, pirazinamid(Z),
Etambutol setiap hari.
Setelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan
dengan isoniasid (H), Ripamisin (R), Etambutol (E) yang
diberikan 3 kali dalam seminggu.
Perlu diperhatikan bahwa suntikan streptomisin diberikan setelah
penderita selesai menelan obat.
Obat ini diberikan untuk penderita kambuh, penderita gagal,
penderita dengan pengobatan setelah lalai.
c. Kategori 3 (2HRZ/4H3R3)
Tahap intensitif terdiri dari Isoniasid (H), Rifampisin (R),
Piraminazid (R), Pirazinamid (Z) diberikan setiap hari selama 2
bulan (2HRZ)dityerusk dengan tahap lanjutan terdiri dari
Isoniasid (H), Rifampisin (R) selama 4 bulan diberikan 3 kali
seminggu (4H3R3).
Obat diberikan untuk :
1) Penderita baru BTA negatif dan roentgen positif dan
roentgen positif Sakit ringan.
2) Penderita ekstra paru ringan, yaitu TBS klenjar
limfe (limfadenitis), Pleuritis aksudativa unilateral,
TBC kulit, TBC tulang (kecuali tulang belakang) sendi dan
kelenjar adrenal.
d. OAT Sisipan (HRZE)
Bila pada akhir tahap itensitif pengobatan penderita baru BTA
positif dengan kategori 1 atau penderita BTA positif pengobatan
ulang dengan kategori 2, hasil pemeriksaan dahak masih BTA
positif, diberikan obat sisipan isoniasid (H), Rifampisin (R),
pirazinamid (Z), Etambutol (E) setiap hari selama 1 bulan.
e. Tabel. Panduan OAT Kategori 1
f.
g. h. Tahap j. La l. Juml
No i. Pengobatan m ah
an hari/
ya k. Dosis Per Hari/ Kali kali
Pe mene
ng lan
ob obat
p. Ta q. K r. Ta s. Ta t.
at
bl ab bl bl
an
et let et et
In Ri Pi Et
so fa ra a
ni m si m
as pi na bu
id si mi tol
@ n d @
30 @ @ 50
0 45 50 0
m 0 0 m
g m m g
g g
w. 2
u. Tahap insentif bu
1. x. 1 y. 1 z. 3 aa. 3 ab. 60
v. (dosis harian) la
n
ae. 4
ac. Tahap lanjutan bu
2. af. 2 ag. 1 ah. - ai. - aj. 54
ad. (dosis 3 x seminggu) la
n
ak.
al.
am.Tabel. Panduan OAT Kategori 2
an.
ao. ap. Tahap ar. L as. at. au. T av. Etambutol aw. S ax. Ju
be. bf. T
No aq. Pengobata a Ta Ka a t m
Ta a
n m b r la
b
a l e h
l
n e p ha
e
y t t ri/
t
a o ka
P P @ m li
e i 5 i m
n r 0 s en
g a 0 i el
o s n an
b i m I o
a n g n ba
t a j t
a m e
n i k
d s
i
@
5
0
0

m
g
bk. 2
b
u
l bu. 0
bi. Tahap a bm. , bw.6
insentif n 1 bo. bp. 3 br. bs. 3 7 0
1.
bj. (dosis bl. 1 bn. 3 bq. 3 3 bt. - g bx. 3
harian) b 1 r 0
u bv. -
l
a
n
ca. 5
by. Tahap b
lanjutan u cb. cc. ce. ch. 6
2. cd. - cf. 2 cg. -
bz. (dosis 3 x l 2 1 1 6
seminggu) a
n
ci.
cj.
ck.
cl.
cm.Tabel. Panduan OAT Kategori 3
cn.
ct. Ka
cs. Tab cu. Tab
blet
let let cv. Jumla
cr. Lam Rif
Ins Pira h hari/
anya am
co. cp. Tahap oni sina kali
Peng pisi
No cq. Pengobatan asid mid menel
obata n
@3 @5 an
n @4
00 00 obat
50
mg mg
mg
dd. Tahap insentif df. 2
1. dg. 1 dh. 3 di. 3 dj. 60
de. (dosis harian) bulan
dk. Tahap lanjutan dm. 4
2. dn. 2 do. 1 dp. - dq. 54
dl. (dosis 3 x seminggu) bulan
dr.
ds.
dt. Tabel. Panduan OAT Sisipin
du.
dz. Ka
dy. Tab ea. Tab
blet
let let eb. Jumla
dx. Lam Rif
Ins Pira h hari/
anya am
dv. Tahap oni sina kali
Peng pisi
dw.Pengobatan asid mid menel
obata n
@3 @5 an
n @4
00 00 obat
50
mg mg
mg
ei. Tahap insentif ek. 2
el. 1 em.3 en. 3 eo. 30
ej. (dosis harian) bulan
ep.
eq. DOTS
er. Strategi penanggulangan TB dikenal sebagai Directly
Observed Treatment Short Course (DOTSC). DOTSC yang
direkomendasikan oleh WHO terdiri atas lima komponen yaitu :
1) Adanya komitmen politis berupa dukungan para pengambil
keputusan dalam penanggulangan TB
2) Diagnosis TB melalui pemeriksaan sputum secara
mikrokopik langsung, sedangkan pemeriksaan penunjang
lainnya seperti pemeriksaan rasiologis dan kultur dapat
dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki sarana
tersebut.
3) Pengobatan TB dengan panduan OAT jangka pendek
dibawah pengawasan langsung oleh pengawasan menean
obat (PMO), khususnya dalam dua bulan pertama dimana
penderitaan harus minum obat setiap hari
4) Kesinambungan kertesediaan panduan OAT jangka pendek
yang cukup
5) Pencatatan dan pelaporan yang baku
es.
et.
eu.

Anda mungkin juga menyukai