Anda di halaman 1dari 11

BAHAN SISTUM

1. Hibiscus rosa sinensis L

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.

Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi 3 m.


Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm,
hijau muda, hijau.
Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau
kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda,
benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
Buah : Kecil, lonjong, diameter 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
Biji : Pipih, putih.
Akar : Tunggang, coklat muda.

2. Hibiscus Schizopetalus

Klasifikasi
Hibiscus schizopetalus diklasifikasikan sebagai berikut (Wikipedia Indonesia, 2013):
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Hibiscus
Spesies: Hibiscus Schizopetalus

c. Deskripsi
1. Habitus
Hibiscus Schizopetalus merupakan perdu, menahun, tegak atau sedikit merunduk, tinggi 2-
3 meter.
2. Daun
Termasuk daun tunggal, duduknya tersebar (folia sparsa), berseling, mempunyai daun
penumpu (stipula), tangkainya silindris, panjang 3-5 cm, warna coklat keunguan, helaian daun
berbentuk oval sampe lonjong, panjang 5-8 cm, lebar 3-5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi
bergerigi, pertulangan daun menyirip, permukaan kasar, berwarna hijau tua. Serat daun berjala
dan mengelauarkan lender (cirri khas tanaman ini). Daun tanaman ini mempunyai rumus daun
artinya dalam satu lingkaran terdapat dua daun yang dilewati (Hidayat, 1995).
3. Batang
Batang berbentuk bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, warna coklat
kehitaman. Tanaman ini berakar tunggang.
4. Bunga :
Bunganya sangat khas meskipun bentuknya menyerupai bunga kembang sepatu. Posisi
bunga selalu menggantung ke bawah karena tangkainya panjang. Ujung ginofornya membelok
ke atas. Kelopak bunga berwarna merah dengan tepi bercuping ke dalam tajam, sehingga seperti
disobek-sobek. Tumbuhan ini belum dimuliakan sehingga warna petalnya selalu merah
(Soerianegara, I, & A. Indrawan, 1978).
Bunganya tunggal, diketiak daun, berkelamin ganda, kelopak bentuk tabung, ujung
bercangap 5, hijau, benangsari dan putik menjuntai, tersusun dalam tangkai yang panjangnya 5-8
cm, warna merah, duduk di tengan cawan bunga, bakal buah menumpang, mahkota berlepasan,
bentuk tidak simetris, halus, panjang 5-10 cm, warna merah. Termasuk planta multiflora. Rumus
bunga pada tumbuhan ini adalah K2, C5, A(banyak), G5.
5. Buah
Merupakan buah berkendaga, beruang 5, bentuk bulat telur dengan ujung yang runcing,
permukaan kasar, panjang 1-2 cm, warna hijau. Biji: Bentuk lanset, kecil, jumlah banyak,
berwarna coklat
6. Habitat
Merupakan tumbuhan yang umum di budidayakan dipinggir-pinggir jalan, kebun atau
untuk pagar. Tumbuh dari dataran rendah sampai menengah dati ketinggian 200 m sampai 800 m
diatas permukaan laut. berbunga pada bulan juni September

3. Hibiscus sabdariffa L)
1. Klasifikasi tanaman rosella
Tanaman rosella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus sabdariffa L (Comojime, 2008).

2. Morfologi tanaman rosella


a. Batang
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai batang bulat, tegak, berkayu dan berwarna
merah.tumbuh dari biji dengan ketinggian bisa mencapai 3-5 meter.
b. Akar
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai akar tunggal.
c. Daun
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai daun tunggal berbentuk bulat telur,
bertulang menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal berlekuk, Panjang daun 6-15 cm dan
lebar 5- 8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan panjang 4-7 cm
d. Bunga
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai bunga berwarna cerah, Kelopak bunga atau
kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu.
Bunganya keluar dari ketiak daun dan merupakan bunga tunggal, yang berarti pada setiap
tangkai hanya terdapat 1 (satu) bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu,
panjangnya 1 cm, yang pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Kelopak bunga ini
sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai
bahan makanan dan minuman.
e. Biji
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai biji berbentuk seperti ginjal hingga
triangular dengan sudut runcing, berbulu, panjang 5 mm dan lebar 4 mm.

4. Hibiscus tiliaceus

2. Klasifikasi tumbuhan

Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Jenis : Hibiscus tiliaceus

3. Deskripsi Tumbuhan

Pohon ini cepat tumbuh sampai tinggi 5-15 meter, garis tengah batang 40-50 cm; bercabang dan
berwarna coklat. Daun merupakan daun tunggal, berangkai, berbentuk jantung, lingkaran
lebar/bulat telur, tidak berlekuk dengan diameter kurang dari 19 cm. Daun menjari, sebagian dari
tulang daun utama dengan kelenjar berbentuk celah pada sisi bawah dan sisi pangkal. Sisi bawah
daun berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, panjang 2.5 cm,
meninggalkan tanda bekas berbentuk cincin.
Bunga waru merupakan bunga tunggal, bertaju 8-11. Panjang kelopak 2.5 cm beraturan
bercangap 5. Daun mahkota berbentuk kipas, panjang 5-7 cm, berwarna kuning dengan noda
ungu pada pangkal, bagian dalam oranye dan akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan.
Tabung benang sari keseluruhan ditempati oleh kepala sari kuning. Bakal buah beruang 5, tiap
rumah dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah berbentuk telur berparuh
pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup (Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1991).

4. Habitat dan Penyebaran


Waru banyak terdapat di Indonesia, di pantai yang tidak berawa, ditanah datar, dan di
pegunungan hingga ketinggian 1700 meter di atas permukaan laut. Banyak ditanam di pinggir
jalan dan di sudut pekarangan sebagai tanda batas pagar. Pada tanah yang baik, tumbuhan itu
batangnya lurus dan daunnya kecil. Pada tanah yang kurang subur, batangnya bengkok dan
daunnya lebih lebar (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

5. sidaguri

6. sida acute

Regnum : Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Sida

Spesies : Side acute

Tumbuhan Sida acuta Burm. F. atau galunggang termasuk ke dalam suku Malvaceae. Tumbuhan
ini memiliki ciri morfologi antara lain tumbuhan perdu yang berkayu, batang berwarna coklat,
dengan tinggi tumbuhan 0,3-1 m. Daun memiliki tangkai pendek, daun berbentuk lanset
memanjang dengan ujung runcing, sisi bawah daun gundul, tepi daun bergerigi-bergerigi,
bertulang daun menjari lemah dengan daun berukuran 1,7-9 cm x 0,5-4 cm. Bunga berdiri
sendiri, atau berkumpul pada cabang ranting yang pendek. Kelopak bunga berukuran 7-8 mm,
bercangap setengah jalan. Daun mahkota berbentuk bulat telur terbalik miring, dengan ujung
panjang ke dalam berukuran 6-8 mm berwarna kuning muda. Benang sari bersatu menjadi
tabung yang tegak, dan hanya pada ujungnya terbelah menjadi benang sari yang lepas. Bakal
buah menumpang beruang 3-5. Tangkai putik berjumlah sebanyak ruangnya, pada pangkalnya
bersatu. Kepala putik berbentuk tombol dengan kedaga berjumlah 5-8, dapat lepas dari tiang
tengah dan membuka.

7. ceiba petandra

Klasifikasi ilmiah tumbuhan randu (Ceiba pentandra L.) berdasarkan taksonominya


(Lanting dan Palaypoyan, 2002):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra L.

Morfologi Tumbuhan Randu (Ceiba pentandra L.)


Randu atau kapuk (Ceiba pentandra L.) merupakan pohon tropis yang banyak ditanam di
Asia. Kapuk merupakan pohon yang menggugurkan bunga dengan tinggi pohon 8-30 m dan
dapat memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m. Pada batangnya
terdapat duri-duri tempel besar yang berbentuk kerucut. Daunnya bertangkai panjang dan
berbilang 5-9. Bunga terkumpul di ketiak daun yang sudah rontok (dekat ujung ranting). Kelopak
berbentuk lonceng, berlekuk pendek dengan tinggi 1-2 cm. Daun mahkota bulat telur terbalik
dan memanjang dengan panjang 2,5-4 cm. Benang sari jumlahnya 5, bersatu menjadi bentuk
tabung pendek, serta memiliki kepala sari berbelok-belok. Bakal buah beruang 5 dengan bakal
biji yang cukup banyak. Pohon kapuk memiliki buah yang bentuknya memanjang dengan
panjang 7,5-15 cm, menggantung, berkulit keras dan berwarna hijau jika masih muda serta
berwarna coklat jika telah tua. Dalam buahnya terdapat biji yang dikelilingi bulu-bulu halus,
serat kekuning-kuningan yang merupakan campuran dari lignin dan sellulosa. Bentuk bijinya
bulat, kecil-kecil, dan berwarna hitam (Setiadi, 1983).

9. durio
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar tunggang.
Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial,
bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling
(alternate), permukaan atas berwarna hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong
hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat
(rotundatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus),
permukaan bawah buram (opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus
berwarna cokelat kemerahan.

Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng
(campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat keemasan, berbunga sekitar bulan Januari. Buah
bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan
atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12
tahun. Perbanyaan Generatif (biji).

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili: Bombaceae
Genus: Durio
Spesies: Durio zibethinus Murr

10. gossium = kapas


KLASIFIKASI TUMBUHAN
REGNUM : Plantae
DIVISIO : Spermatophyta
SUB DIVISIO : Angiospermae
CLASS : Dicotyledonae
SUB CLASS : -
ORDO :Malvales
FAMILI :Malvaceae
GENUS : Gossypium
SPESIES :Gossypium hirsutum. Sp

II HABITAT TANAMAN
-Kapas dapat tumbuh subur di dataran tinggi. Misalnya saja di pulau Sumatra tepatnya di
Provinsi Jambi dan Provinsi Bengkulu. Dan jarang di jumpai di didataran rendah.
V.3 BATANG
JENIS BATANG : Batang Berkayu
BENTUK BATANG :Silindris
ARAH TUMBUH BATANG :Tegak Lurus
PERCABANGAN PADA BATANG :Monopodial
ARAH TUMBUH CABANG : Condong Ke Atas
IV.4 AKAR
JENIS AKAR :Akar Tunggang
BENTUK AKAR : Panjang
MODIFIKASI AKAR :-

IV.5 BUNGA
JENIS BUNGA :Bunga Sempurna
LETAK DAN SUSUNAN BUNGA : Pada Ujung Batang
(Flos Terminalis)
BENTUK BUNGA :Berbentuk Lonceng
ALAT BERKEMBANGBIAK :-
SIMENTRI BUNGA :atinomorf (bentuk bintang)
DASAR DAN BENTUK BUNGA :-
BENTUK KELOPAK :normal
BENTUK TAJUK :-

IV.6 BUAH
JENIS BUAH :
BENTUK BUAH :Bulat telur
SUSUNAN BUAH :-

IV.7 BIJI
BENTUK BIJI :Berbentuk ginjal, pipih, berlekuk, keras.
Warnanya coklat kehitaman

8. bombax
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Kelas Dicotyledoneae
Ordo Malvales
Famili Malvaceae
Genus Bombax
Spesies Bombax ceiba

DESKRIPSI

Ciri-ciri/karakteristik
Pohon tinggi, 25-70 m. Daun majemuk menjari, bergantian dan berkerumun di ujung
dahan, lima hingga sembilan anak daun, lonjong, ujung meruncing, dasar segitiga
sungsang. Bunga menggantung majemuk, bergerombol pada ranting, hermaprodit, keputih-
putihan, besar. Kelopak berbentuk lonceng, dengan lima sampai 10 tonjolan pendek,
dengan lima tonjolan, putih sampai merah muda, tertutup bulu sutra, benang sari lima,
bersatu dalam tiang dasar, putik dengan bakal buah menumpang, dekat ujung panjang dan
melengkung, kepala putik membesar. Buah keras, elips, berkotak lima, berisi kapuk abu-
abu, terdapat 120-175 butir benih.

14. urena
rena lobata merupakan herba tegak berkayu , menahun , yang tingginya bisa mencapai 3m.
Umumnya Urena lobata tumbuh liar di berbagai tempat yang tak terpelihara atau sebagai gulma
di areal pertanian . Urena lobata tergolong dalam family Malvaceae yang memiliki bunga
berukuran mungil dengan bentuk dan paduan warna yang cantik

Bunga Urena lobata

Urena lobata tersebar di seluruh dunia , utamanya di daerah tropis, karena tumbuhan ini sangat
tahan hidup di daerah yang kering dan banyak mendapatkan paparan cahaya matahari.
Foto-foto Urena lobata ini berlokasi di areal pemakaman Polehan Kecamatan Blimbing
,Malang, Jawa Timur.
Habitus Urena lobata

Urena lobata memiliki beberapa nama umum seperti Dalupang ( Pilipina), Aramina fibre,
Congo Jute ( Inggris), Caesarweed, hibiscus burr, jute africain . Dan juga memiliki beberapa
nama daerah seperti : (Jawa) Pulut ; Pulutan Kebo; Pulutan Sapi, (Sunda) Pangpulutan,
(Madura) Polot , (Sumba) Kaporata, (Dayak) Celopai.

Bunga dari Urena lobata tumbuh di ketiak daun; berupa bunga tunggal yang memiliki: 5 helai
kelopak bunga; 5 helai kelopak tambahan yang berbentuk lancet; 5 helai mahkota bunga
berwarna merah muda dan di bagian pangkal berwana lebih tua ; tiap helai mahkota berbentuk
bulat telur terbalik dan pada bagian pangkalnya menyatu dengan tabung benang sari; Benang sari
berbentuk tabung pendek bengkok ke bawah , di bagian ujung terdapat banyak kepala sari; bakal
buah beruang 5 dengan 10 tangkai putik , kepala ptik berwarna merah muda agak tua dibanding
warna mahkotanya.

Benang sari dan putik dari Urena lobata

Daun dari Urena lobata berupa daun tunggal bertangkai pendek yang tumbuhnya berselang
seling. Bentuk daun bervariasi , ada daun yang berbentuk oval melintang dengan lekuk menjari
dan ada juga yang berbentuk memanjang dengan pertulangan menyirip; permukaan daun bagian
atas maupun bawah tertutup oleh rambut.

Daun Urena lobata

Pada pangkal daun bagian bawah terdapat kelenjar yang menonjol berbentuk oval yang terdapat
celah dibagian tengahnya, kelenjar ini berwarna kuning kecoklatan.

Kelenjar pada pangkal daun

Air Gutasi juga bisa keluar lewat kelenjar ini. seperti tampak pada gambar berikut ini

Air Gutasi keluar melalui celah kelenjar

Buah dari Urena lobata berupa buah kendaga berlekuk 5 yang permukaannya tertutup oleh
rambut yang ujungnya berbentuk jangkar.

Buah yang masih muda, tampak ujung rambut yang berbentuk jangkar

Buah yang sudah kering berwarna coklat, dan akan segera pecah

Buah Urena lobata yang sudah kering


Buah yang sudah masak dan mengering akan pecah menjadi 5 buah kendaga berbiji 1, yang
masing-masing tetap terbungkus oleh kulit buah .

Buah yang sudah tua pecah

Batang Urena lobata liat berkayu, berbentuk silindris berwarna kecoklatan , sehingga bisa
digunakan sebagai bahan untuk membuat kertas.
Kandungan Senyawa aktif dalam Urena lobata : senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin
katekat, saponin, kumarin, dan steroid/triterpenoid. Karena kandungan senyawa aktifnya maka
Urena lobata bisa bermanfaat sebagai : antioksidan, antibakteri, antidiabetes, antimicrobial, dan
antidiare.
Manfaat dari Urena lobata :
Di Afrika : Bunga dan daunnya untuk dimakan
Di Nigeria : untuk obat Diabetes
Di Malaysia : ekstrak daun dan akar untuk mengobati kolik, malaria, gonorrhea, sakit gigi,
reumatik, radang usus dan demam.
Di Philipina : untuk mengobati reumatik, sakit perut, penyakit kulit , desentri, radang Tonsil,
radang usus dan kandung kemih.
Di Tahiti : untuk obat batuk, reumatik; pipisan daun segar bisa digunakan untuk mengobati
gigitan ular, keseleo dan memar.
Di Congo ; untuk mengobati desentri, diare, Scistosomiasis.
Di Brazil ; sebagai sumber pulp.
Cara Pemakaian ;

Rebus akar segar atau akar kering secukupnya , kemudian airnya diminum.

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus: Urena
Spesies: Urena lobata L.
Sinonim :

13.mungtingia
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Dilleniidae
Order : Malvales
Family : Elaeocarpaceace
Genus : Muntingia L.
Species : Muntingia calabura L.
Kersen tergolong pohon kecil hingga sedang, tinggi mencapai 12 m, pohon kebanyakan berupa
perdu yang besar, batang kadang lurus, bebas cabang relatif penek, pangkal batang biasanya
sedikit berbanir. Kayu tersasnya sangat keras, agak liat berwarna coklat, tajuk selalu hijau,
percabangan mendata membentuk naungan, ranting berambut halus. Daun letak berseling
mendatar, bentuk lanset, ujung runcing, ukuran daun 1-4 x 4-14 cm, permukaan bawah berbulu.
Bunga dalam berkas berisi 1-3 kuntum, terletak di ketiak sebelah atas daun, bertankai panjanga,
berkelamin dua, mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, benangsari berjumlah
banyak 10 sampai lebih 100 belai. Pada umumnya hanya satu dua bunga yang menjadi buah
dalam tiap berkasnya.

Buah kersen termasuk buah buni bertangkai, bentuk bulat, warna buah masak merah, diameter 1-
1,5 cm. Biji terdapat di dalam daging seperti pasir, dalam buah terdapat beberapa ribu biji yang
kecil. Jumlah buah masak terdapat 624-630 butir/kg.

Penyebaran dan Habitat

Tanaman ini berasal dari Amerika tropis (Meksiko selatan, Karibia sampai ke Peru dan Bolivia).
Kersen dibawa masuk ke Filipina akhir abad 19, hingga tersebar di seluruh kawasan tropika Asia.
Jenis ini terdapat di sebagian barat Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Kersen tumbuh liar di tempat terbuka dan perbukitan terbuka, di tepi-tepi jalan, tepi-tepi sungai
juga dataran rendah yang drainasenya baik, dan pada tanah liat berpasir. Kersen tumbuh
mengelompok dan tersebar, pada umumna tumbuh pada ketinggian hingga 1.000 mdpl, tumbuh
baik pada tanah pH 5,5-6,5. Kersen banyak ditanam sebagai pohon buah dan pelindung.

Anda mungkin juga menyukai