Asisten Pendamping,
1
Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2
Asisten Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI
Email : lithaf.makatita@yahoo.co.id
ABSTRAK
HARI KE-
1 7 14 28
Kl Sampel Konsen-
p trasi MEDIUM
NA PDA NA PDA NA PDA NA PDA
I La fonte 0,1% 3336 493 TBUD TBUD TBUD - TBUD -
0,2% 3664 800 TBUD 720 TBUD 656 TBUD TBUD
II sprite 0,1% 5528 408 536 608 600 644 404 1137
0,2% 9264 268 4888 224 5000 260 4832 488
III Metil 0,1% 10.40 504 TBUD 2600 TBUD 3148 TBUD 3920
Paraben 0
0,2% 11.280 796 TBUD 1616 TBUD 1576 TBUD 1920
IV Natriu 0,1% 5880 339 TBUD 695 TBUD 743 TBUD 859
0,2% 4376 359 TBUD 514 TBUD 600 TBUD 752
m
benzoat
PEMBAHASAN
Pengawetan dalam bidang farmasi bertujuan untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme. Pengawet antimikroorganisme adalah zat yang ditambahkan pada
sediaan obat untuk melindungi sediaan tersebut terhadap kontaminasi
mikroorganisme.
Mekanisme kerja bahan pengawet untuk merusak mikroorganisme adalah
terhadap toksisitas primernya artinya diarahkan kembali pada kerja racun sel, yang
mengembangkan pada dinding sel atau bagian-bagian sel lainnya. Tergantung dari
konsentrasi bahan pengawet yang terdapat dalam sediaan obat, maka aksinya dapat
dibedakan atas :
a. Pada konsentrasi yang sangat rendah terjadi suatu penimbunan pada membran
sitoplasma, yang mengarahkan pada suatu perkoasilitas yang meninggi dari
rentang sitoplasma, tanpa mengganggu atau merusak sel.
b. Pada konsentrasi mikrobiotik, artinya pada konsentrasi yang menyebabkan suatu
pemblokiran pertumbuhan, perubahan membran, bersifat toksis. Hal tersebut
disebabkan karena terjadi akumulasi bahan pengawet dalam membran sitoplasma
dan kadang-kadang juga dalam bagian sel.
c. Pada konsentrasi mikrobisid, artinya pada konsentrasi yang menyebabkan kematian
sel hal ini disebabkan karena tingginya kadar bahan pengawet tersebut didesak
masuk ke dalam bagian sel yang lebih dalam, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya proses desemulsifikasi, koagulasi, persipitasi dan dalam keadaan
ekstern mengarah kepada otolisa yaitu mengalirnya keluar komponen intraseluer.
Dalam praktikum ini dilakukan analisis efektivitas dari pengawet Natrium
Benzoat dengan konsentrasi 0,1% dan 0,2% dalam menghambat pertumbuhan
mikroba Candida albicans dan Eschericia coli.. Analisis ini dilakukan dengan
menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada medium NA dan PDA pada hari ke-1,
ke-7, ke-14, dan ke-28 dengan konsentrasi pengawet 0,1 % dan 0,2%.
Digunakan konsentrasi yang berbeda pada bahan pengawet karena melihat
konsentrasi mana yang efektif untuk menghasilkan hasil yang baik.
Dilakukan inkubasi pada inkubator pada waktu yang lama karena ditinjau dari
segi kerja pengawet itu sendiri adalah mengawetkan sediaan untuk waktu yang lama,
sehingga diinkubasinya pun lama. Semakin lama di inkubasi, maka akan makin
terlihat kefektivan suatu pengawet atau sebaliknya.
Pengamatan dilakukan pada hari ke 7, 14, 21, dan 28 karena berdasarkan
farmakope Indonesia pengawet yang efektif itu Jumlah bakteri viable pada hari ke 14
berkurang hingga tidak lebih dari 0,1% dari jumlah awal.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut diperoleh hasil untuk sampel La
Fonte 0,1% jumlah koloni pada NA pada hari ke-1 yaitu 3336 dan hari ke-7, ke-14,
dan ke-28 tidak bisa untuk dihitung. Sedangkan jumlah koloni pada medium PDA
hari ke-1 3336, ke-7, ke-14, dan ke-28 tidak bisa untuk dihitung. Untuk La Fonte
0,2% jumlah koloni pada NA pada hari ke-1 yaitu 3664 dan hari ke-7, ke-14, dan ke-
28 tidak bisa untuk dihitung. Sedangkan jumlah koloni pada medium PDA hari ke-1
yaitu 800, ke-7 yaitu 720, ke-14 656, dan ke-28 tidak bisa untuk dihitung. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pengawet pada sampel La cukup efektif dalam
menghambat peruraian atau pertumbuhan mikroba karena jumlah koloni yang ada
terus berkurang setiap hari
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengawet pada
sampel la Fonte cukup efektif dalam menghambat peruraian atau pertumbuhan
mikroba karena jumlah koloni yang ada terus berkurang setiap hari.
SARAN
Sebaiknya durasi penjelasan mengenai cara kerja praktikum lebih diefisienkan
agar praktikum berjalan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2016. Penuntun Analisis MIkrobiologi Farmasi. UMI, Makassar
2. Atlas, M, Ronald. 2006 . Microbiological Media For The Examination Of Food.
Second Edition. CRC Press.
3. Koes, Irianto. 2006 . Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama
Widya: Bandung.
4. Natsir, Djide. 2008 . Dasar Dasar Mikrobiologi Farmasi . Universitas
Hassanuddin : Makassar.
5. Prescott, Harley. 2009 . Laboratory Exercises In Microbiology. Fifth Edition.
The McGraw Hill Companies
6. Radji, Maksum, M.Biomed. 2008. Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran . ECG : Jakarta.
7. Tjay, Tan Hoan dan Kirana, Raharja. 2006 . Obat Obat Penting. Kelompok
Gramedia : Jakart