Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan sistem ABC, obat-obatan di IFRS/apotek dapat dibagi menjadi 3 kelompok:

Kelompok A

Kelompok ini merupakan kelompok obat dengan nilai investasi terbanyak, membutuhkan
dana investasi yang tinggi sehingga diatur dengan pembelian lebih sedikit dan pengiriman
yang lebih sering. Walaupun kelompok A ini hanya diwakili oleh 20% dari jumlah persediaan
yang ada tetapi nilai yang diberikan adalah sebesar 80%.

Karena kelompok A ini memiliki nilai investasi yang paling besar, kontrol persediaan harus
ketat, area penyimpanan yang lebih aman dan perkiraan penjualan yang lebih baik agar
investasinya tidak sia-sia

Kelompok B

Kelompok barang persediaan ini merupakan kelompok yang membutuhkan dana investasi
yang sedang. Kelompok persediaan kelas B ini diwakili oleh 30% dari jumlah persediaan dan
nilai yang dihasilkan adalah sebesar 15%.

Kelompok C

Merupakan kelompok barang persediaan yang membutuhkan dana investasi yang rendah.
Obat-obatan dalam kelompok ini dijamin selalu ada dalam persediaan farmasi, dan diatur
dengan pengiriman atau pemesanan yang lebih jarang, karena biasanya pada pemesanannya
dalam jumlah besar.Kelompok persediaan kelas C diwakili oleh 50% dari total persediaan
yang ada dan nilai yang dihasilkan adalah sebesar 5%.

Langkah-langkah Analisis ABC:

Mendaftar item yang akan diklasifikasi, data rata-rata pemakaian item logistik per
tahun dan data rata-rata harga untuk setiap itemnya.

Mengalikan rata-rata pemakaian per tahun dengan rata-rata harga untuk setiap item
untuk mendapatkan nilai penggunaan per tahun tiap item.

Mengurutkan nilai penggunaan per tahunnya mulai dari yang terbesar hingga yang
terkecil. Jumlahkan secara kumulatif nilai penggunaan per tahunnya.

Mengkonversikan jumlah kumulatif tiap item menjadi presentase kumulatif.


Presentase inilah yang menjadi ukuran item dalam menentukan kelompok item
tersebut.

Plot dalam grafik

Anda mungkin juga menyukai