Definisi
Glukosa-6-fosfat
dehidrogenase
(G6PD)
merupakan
enzim
Patofisiologi
Defisiensi enzim G6PD ini merupakan defek enzim herediter
dari eritrosit yang diwariskan secara X-linked. Defisiensi enzim G6PD
ini
Manifestasi Klinik
mengetahui
bermanifestasi
kondisinya.
Defisiensi
G6PD
biasanya
peningkatan
kadar
bilirubin
tidak
terkonjugasi,
laktat
untuk
penderita
lain,
mungkin
karena
perbedaan
cast
Beberapa
pasien
mungkin
memerlukan
hemodialisis.
3. Favisme
Konsumsi kacang fava dapat menyebabkan hemolisis dan kondisi
ini
disebut
favisme.
Favisme
ditemukan
di
negara-negara
Kondisi
ini
dapat
muncul
sporadis.
Diagnosis
Defisiensi G6PD memiliki lebih dari 160 varian gen. Varian gen yang ditemukan
biasanya tergantung pada lokasi ditemukannya defisiensi G6PD, misalnya varian gen
Mediterania atau A- (ditemukan di Afrika).
Defisiensi G6PD paling banyak ditemukan di daerah endemik malaria. Penelitian
menyebutkan bahwa defisiensi G6PD dapat memberikan resistensi terhadap penyakit
malaria pada laki-laki pembawa gen homozigot, dimana laki-laki penderita defisiensi
G6PD dengan resistensi malaria tetap dapat menderita malaria, tetapi penyakitnya tidak
akan berkembang sampai tahap parah. Namun pasien tidak akan bisa mengonsumsi obat
antimalaria karena dapat menginduksi episode hemolisis.
Gejala Defisiensi G6PD
Defisiensi G6PD merupakan penyakit asimptomatik, biasanya baru ditunjukkan jika ada
pemicu. Namun, gejala yang umumnya muncul adalah:
Jantung berdebar-debar
Pucat
Splenomegali
Hemoglobinuria
Gejala utama defisiensi G6PD adalah ikterus. Bila ditemukan gejala umum anemia
(jantung berdebar-debar, pucat, sesak nafas, mudah letih, dan sebagainya) dan ikterus,
kemungkinan besar pasien menderita anemia hemolitik karena defisiensi G6PD.
Pembawa gen G6PD yang bersifat heterozigot juga dapat menunjukkan gejala,
meskipun tidak separah gejala yang ditunjukkan pembawa gen homozigot.
Diagnosis Defisiensi G6PD
Langkah-langkah diagnosis klinik defisiensi G6PD:
1. Anamnesis
Merupakan pemeriksaan riwayat penyakit pasien oleh dokter dengan tanya
jawab antara dokter-pasien. Sangat berguna untuk menentukan diagnosis karena
melalui anamnesis dokter bisa menemukan kemungkinan penyebab dari
penyakit yang diderita pasien.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan terhadap gejala-gejala yang ditunjukkan pasien secara fisik.
Misalnya jantung berdebar-debar dan ikterus.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan untuk mengkonfirmasi penyakit yang diderita pasien melalui tes
diagnostik. Pada tes diagnostik klinik, terdapat beberapa tes yang dapat
dilakukan:
a. CBC (Complete Blood Count)
Tes awal yang dilakukan untuk mendiagnosis apakah pasien menderita
anemia, dan tipe anemia yang diderita. Untuk mendiagnosis apakah
pasien menderita anemia, kadar Hb dan hematokrit diukur. Pada
penderita anemia, kadar Hb dan hematokrit rendah. Nilainya adalah
sebagai berikut:
Hb laki-laki <13 mg/dL, perempuan <12 mg/dL
Hematokrit laki-laki < 42%, perempuan <37%
Setelah pasien dinyatakan menderita anemia, dilakukan pengukuran
kadar MCV dan MCH untuk mengecek keadaan sel darah merah. Pada
anemia hemolitik defisiensi G6PD, warna sel darah merah normal
(normokromik) dan ukurannya normal (normositik). Nilai yang didapat
pada tes adalah sebagai berikut:
MCV: 80-95 fl
MCH: 27-34 pg
b. Sediaan apus darah
Sediaan apus darah dilakukan untuk mengecek kelainan morfologi darah
secara mikroskopik pada kaca objek. Yang dapat diperiksa adalah
anisositosis/ukuran sel darah, warna sel darah, dan bentuk sel.
Pemeriksaan laboratorium lainnya yang dapat dilakukan pada diagnosis adalah sebagai
berikut:
REFERENSI
Bunn, H., & Aster, J. (2011). Pathophysiology of Blood disorders. New York:
McGraw-Hill Medical.
LaRue, N., Kahn, M., Murray, M., Leader, B., Bansil, P., & McGray, S. et al.
(2014). Comparison of Quantitative and Qualitative Tests for Glucose-6Phosphate Dehydrogenase Deficiency. American Journal Of Tropical Medicine
And Hygiene, 91(4), 854-861.
Ley, B., Luter, N., Espino, F., Devine, A., Kalnoky, M., & Lubell, Y. et al.
(2015). The challenges of introducing routine G6PD testing into radical cure: a
workshop report. Malar J, 14(1).
M., A., Bagirova, M., Elcicek, S., Cakir, R., Canim, S., & Yesilkir, S. et al.
(2012). Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficiency and Malaria: A Method
to Detect Primaquine-Induced Hemolysis in vitro. Dehydrogenases.
Minucci, A., Giardina, B., Zuppi, C., & Capoluongo, E. (2009). Glucose-6phosphate dehydrogenase laboratory assay: How, when, and why?. IUBMB Life,
61(1), 27-34.