Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya
modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran kembali modal
tersebut. Siklus ini juga mencakup pembayaran utang dan dividen.

Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi


secara siginifikan audit akun-akun berikut :

1. Jumlah transaksi yang memepengaruhi saldo akun hanya sedikit tetapi, tetapi
setiap transaksi biasanya sangat material. Misalnya, obligasi jarang diterbitkan oleh
kebanyakan perusahaan, tetapi jumlah suatu penerbitan obligasi biasanya
besar.Nilai yang besar ini membuat auditor sebagai bagian dari verifikasi akun
neraca akan melakukan verifikasi pada setiap transaksi yang mempengaruhi siklus
dalam periode berjalan .Skedul audit dalam kebanyakan akun pada siklus ini
memasukan saldo awal.Setiap akun dan setiap transaksi yang terjadi sepanjang
tahun dan saldo awal

2. Tidak dimasukkannya atau salah saji suatu transaksi bisa sangat


material.akibatnya , auditor akan menekankan pada akun tersebut terutama pada
tujuan audit terkait kelengkapan dan akurasi.

3. Muncul hubungan ilegal antara entitas klien dengan pemegang saham , obligasi ,
atau pemilik dokumen sejenis. Dalam audit transaksi dan jumlah dalam siklus ini
auditor harus berhati-hati untuk memastikan persyaratan legal yang memengaruhi
laporan keuangan sudah dipenuhi dan disajikan dengan wajar serta diungkapkan
dalam laporan .

1
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban
dan ekuitas. Dalam audit hutang berbunga, diharapkan sekaligus memverifikasi
beban bunga terkait dan hutang bunga.Hal ini juga berlaku atas akun ekuitas
pemilik dividen yang diumumkan dan utang dividen.

1.2 Tujuan

1.mengidentifikasi akun dan karakteristik unik dari siklus akuisisi modal dan
pembayaran kembali

2.mendesain dan melakukan pengujian audit atas wesel bayar dan akun dan
transaksi terkait

3.mengidentifikasi fokus utama dalam audit transaksi ekuitas pemilik

4.mendesain dan melakukan pengujian pengendalian,pengujian substantif,atas


transaksi dan pengujian perincian saldo untuk modal saham dan saldo laba.

2
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Akun di dalam Siklus Akuisisi Modal dan Pembayaran Kembali Modal

Akun-akun dalam siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada


perusahaan tertentu tergantung pada jenis aktivitas bisnis perusahaan itu dan
bagaimana pendanaannya. Seluruh perusahaan memiliki modal saham dan saldo
laba, tetapi ada juga yang memiliki saham preferen, tambahan modal, dan saham
tresuri. Berikut ini adalah siklus-siklus yang seringkali ditemukan :

1. Hutang Dagang

2. Kontrak yang masih harus dibayar (Hutang Kontrak)

3. Hutang hipotik

4. Hutang obligasi

5. Beban bunga

6. Bunga yang masih harus dibayar ( Hutang Bunga)

7. Kas Bank

8. Anggaran Saldo Laba

9. Modal saham- Saham biasa

10. Modal saham- Saham preferen

11. Kelebihan modal disetor atas nilai pari (par value)

12. Modal Donasi

3
13. Saldo Laba

14. Saham tresuri

15. Dividen yang diumumkan

16. Deviden yang terhutang

17. Akun modal- perusahaan perseorangan

18. Akun modal- perusahaan persekutuan.

Dalam menentukan pengujian perincian saldo untuk wesel bayar , auditor harus
mempertimbangkan resiko bisnis , salah saji yang dapat diterima , resiko bawaan ,
resiko pengendalian , hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dari prosedur analitis.

Auditor sering kali menetapkan salah saji yang dapat diterima padat tingkat
rendah karena mereka hampir selalu dapat mengaudit saldo akun dan transaksi yang
mempengaruhi saldo wesel bayar secara keseluruhan. Khususnya , mereka juga
menetapkan resiko bawaan pada tingkat rendah karena nilai akun yang benar
biasanya mudah ditentukan. Auditor biasanya paling memperhatikan tujuan
kelengkapan untuk saldo bayar dan pengungkapan wesel bayar,seperti jaminan dan
batasan wesel bayar.

Oleh karena siklus ini biasanya terdiri atas sedikit transaksi,maka resiko
pengendalian dan hasil pengujian substantif atas transaksi tidak terlalu penting
dalam mendesain pengujian perincian saldo akun seperti wesel bayar.untuk banyak
transaksi dalam siklus, pertimbangan utama auditor adalah bahwa setiap transaksi
diotorisasi dengan benar.

4
(gambar figur 20-1)

Mengidetifikasi
resiko bisnis klien
yang

Tahap 1 Menentukan salah Saji


Yang dapat diterima dan
menilai resiko bisnis klien
untuk wesel bayar
Menilai Resiko
Pengendalian atas wesel
bayar

Mendesain dan
Tahap 2 melakukan pengujian
pengendalian dan
pengujian subtantiif
atas transaksi

Mendesain dan melakukan


prosedur analitis untuk
wesel bayar

Mendesain pengujian perincian


atas wesel bayar untuk
memenuhi tujuan audit terkait
saldo

5
Prosedur audit
Tahap 3
Jumlah sampel

Penerapan waktu
Sampel yang dipilih

2.2 Wesel Bayar

Wesel bayar adalah kewajiban legala kepada kreditor, yang dijamin atau
tidak dijamin dengan aset dan dikenakan bunga . Biasanya wesel bayar
diterbitkan untuk suatu periode antara satu bulan dan satu tahun,tetapi biasa juga
lebih lama .Wesel diterbitkan untuk banyak tujuan ,dan aset yang digunakan
sebagaian jaminan bisa berupa macam-macam aset ,seperti sekuritas ,piutang
dagang ,persedian dan aset tetap.Pembayaran pokok pinjaman dan bunga pada
wesel harus dilakukan berdasarkan persyaratan pada perjanjian pinjaman .Untuk
pinjaman jangka pendek,pembayaran pokok pinjaman dan bunga hanya dibutuhkan
jika pinjaman jatuh tempo .Untuk pinjaman yang melebihi 90 hari ,wesel biasanya
dibayar secara bulanan atau kuartalan.
Auditor biasanya memasukan pengujuan atas pokok pinjaman dan
pembayaran bunga sebagian bagian dari audit dan siklus akuisisi dan pembayaran
karena pembayaran dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.Dalam banyak kasus
karena terjadinya tidak sering ,transaksi-transaksi modal tidak dimasukkan dalam
sampel auditor saat melakukan pengujian pengendalian dan pengujian subsantif
atas transaksi.Oleh karena itu,biasanya pengujian transaksi ini menjadi bagian dari
siklus akuisis modal dan pembayaran kembali. Tujuan dari audit wesel bayar
adalah untuk menentukan apakah :

6
1.Pengendalian internal atas wesel bayar memadai

2.Transaksi untuk pokok pinjaman dan bunga yang melibatkan wesel bayar
diotorisasi dan dibukukan dengan semestinya sebagaimana didefinisikan menurut
enam tujuan audit terkait transaksi

3.Kewajiban atas wesel bayar dan beban bunga terkait beserta hutang yang masih
harus dibayar dinyatakan dengan semestinya sebagaimana didefinisikan menurut
delapan dari Sembilan tujuan audit terkait saldo.

Pengendalian Internal

Terdapat empat pengendalian penting atas wesel bayar

1. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru

Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus dipegang oleh dewan
direktur atau personel manajemen level atas.Biasanya dibutuhkan dua tanda tangan
personel yang bertanggung jawab untuk seluruh jenis perjanjian utang ,yang selalu
menyebutkan jumlah utang,tingkat bunga,termin pembayaran kembali dan aset
yang terjamin .Jika wesel diperbaharui ,maka diperlukan prosedur otoritas yang
sama seperti penerbitan wesel baru .
Figur 20-2 wesel bayar dan akun bunga terkait .

Wesel Bayar

Pembayaran Saldo awal Beban bunga


Pokok Beban Bunga
Penertbitan
Wesel Baru

Saldo Akhir

7
Kas di Bank

Penerbitan Pembayaran Utang Bunga


wesel baru Pokok Saldo
Awal
Pembayaran Pembayaran Beban
Bunga Bunga bunga
Saldo
Tabel 20.2 Meringkas penerapan tujuan audit terkait saldo dan prosedur umum
audit dalam skedul wesel bayar. Jumlah pengujian sangat bergantung pada
materialitas wesel bayar dan efektifitas pengendalian internal.

Adapun dua tujuan audit terkait saldo yang terpenting dalam wesel bayar adalah
sebagai berikut :
1. Wesel bayar yang ada telah dimasukkan (kelengkapan)
2. Wesel bayar di dalam skedul dibukukan secara akurat (keakuratan).

Tujuan ini penting karena salah saji mungkin material jika satu wesel tidak
dimasukkan atau jumlahnya salah . tabel tersebut menunjukkan prosedur yang
dapat digunakan untuk menguji kelengkapan wesel bayar .Pengendalian internal
atas wesel bayar tidak memadai, auditor perlu melakukan prosedur lain untuk
menguji ada nya wesel bayar yang tidak tercatat. Misalnya auditor dapat mengirim
konfirmasi kepada kreditur yang memiliki wesel atas klien dimasa lampau tetapi
tidak ada di dalam daftar wesel bayar.
Auditor juga dapat menganalisis beban bunga untuk pembayaran kepada kreditur
yang tidak termasuk dalam daftar wesel bayar dan menelaah netulensi pertemuan
dewan direksi untuk mendeteksi kemungkinan adanya wesel bayar yang tidak
tercatat.

8
2. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga.
Pembayaran periodik atas bunga dan pokok pinjaman seharusnya menjadi
focus dalam pengendalian siklus akuisisi dan pembayaran .Pada saat wesel
diterbitkan,departemen akuntansi perlu menerima salinan wesel,seperti faktur
penjualan dan laporan penerimaan.Departemen utang dagang secara otomatis
menerbitkan cek atau transfer dan elektronik untuk wesel saat jatuh tempo,dengan
cara yang sama seperti departemen ini menyiapkan pembayaran untuk pembelian
barang dan jasa .Salinan wesel merupakan dokumen pendukung untuk pembayaran.

3. Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.


Meliputi pencatatan tambahan dan pengendalian atas wesel yang dibayar
atau wesel kosong oleh orang yang mengotorisasi .Wesel yang dibayar harus
dibatalkan dan disimpan dibawah pengawasan pejabat yang berwenang.

4. Verifikasi yang independen secara periodik.


Secara periodik, catatan-catatan wesel yang dibuat terperinci, harus
direkonsiliasikan terhadap buku besar dan dibandingkan dengan catatan pemegang
wesel, oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab atas pencatatan kunci. Pada
waktu yang sama, karyawan independen harus menghitung kembali beban bunga
wesel untuk menguji keakuratan dan kecukupan pencatatan.

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi


Pengujian atas transaksi-transaksi wesel bayar akan mencakup penerbitan
wesel serta pelunasan kembali pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian audit ini
menjadi bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas. Pengujian tambahan atas pengendalian
dan pengujian substantif atas transaksi biasanya dilakukan sebagai bagian dari
pengujian saldo karena masing-masing transaksi memiliki materialitas yang tinggi.

9
Pengujian pengendalian untuk wesel bayar dan bunga terkait harus
menekankan pada pengujian empat pengendalian internal yang telah dibahas di
atas. Sebagai tambahan, seorang auditor harus melakukan verifikasi pencatatan
yang akurat terhadap bukti penerimaan dari pencairan wesel dan pembayaran pokok
dan bunga.

Prosedur analitis
Prosedur analitis penting dalam wesel bayar karena pengujian transaksi beban
bunga dan utang bunga dapat dihilangkan jika hasilnya menguntungkan. Auditor
perlu mengadakan suatu prediksi independen atas biaya bunga, menggunakan rata-
rata wesel bayar yang beredar dan rata-rata tibgkat bunga agar auditor dapat
mengevaluasi kewajaran beban bunga dan menguji bila ada bunga yang tidak
diakui.
Tabel 20-1 Prosedur Analitis Untuk Wesel Bayar
Prosedur analitis Salah saji yang mungkin terjadi

Menghitung kembali perkiraan beban bunga Salah saji atas beban bunga dan utang
berbasis pada rata-rata tingkat bunga utang dan bunga atau penghapusan wesel bayar yang
keseluruhan wesel bayar bulanan beredar
Membandingan wesel beredar masing-masing Penghapusan atau salah saji wesel bayar
dengan tahun tahun seterusnya
Membandingkan total saldo wesel bayar, Salah saji atas beban bunga dan utang bunga
Beban bungadan utang bungan dengan atau wesel bayar
Tahun-tahun sebelumnya

Pengujian Terinci atas Saldo

Titik awal yang biasa digunakan dalam audit wesel bayar adalah skedul wesel bayar
dan utang bunga ,yang diperoleh auditor dari klien .pengujian perincian saldo
menyangkut informasi terperinci dari seluruh transaksi yang terjadi sepanjang tahun
atas pokok pinjaman dan bunga, saldo awal dan saldo akhir untuk wesel bayar
utang bunga dan informasi yang menjelaskan tentang wesel , seperti tanggal jatuh
tempo , tingkat bunga , dan aset yang dipakai sebagai jaminan.

10
Figur 20-3
Wesel Bayar
Kas di bank
Pembayaran pokok

Diaudit oleh TOCdan


STOT

Penerbitan wesel baru

Diaudit oleh TOCdan


STOT Beban bunga

Saldo akhir
Diaudit oleh AP
dan TDB

Utang bunga

Pembayaaran bunga Beban bunga

Diaudit oleh TOC Diaudit oleh TOC


STOT,dan AP STOT,dan AP

Saldo akhir
Diaudit oleh
AP
Saldo akhir

Diaudit oleh AP
dan TDB

Pengujian Pengujia Prosedu Pengujia Bukti


pengedalian n r n yang
(termasuk prosedur substatif analitis perincia memad
untuk mendapatkan atas (AP) n saldo ai
pemahama atas trasaksi (TDB)
peengdalian internal) (STOT)

11
Jika terdapat banyak transaksi selama tahun tersebut maka skedul ini tidak lagi
dipakai oleh auditor . dalam situasi tersebut auditor akan meminta klien membuat
skedul yang hanya berisi wesel dengan saldo yang belum dibayar pada akhir tahun
yang berisi deskripsi setiap wesel saldo akhir dan utang bunga pada akhir tahun
termasuk jaminan dan tingkat bunga .

Tujuan Audit Terkait Saldo dan Pengujian Perincian Saldo untuk wesel bayar
Tujuan Audit Terkait Saldo Prosedur Umum Pengujian Komentar
Perincian Saldo
Wesel bayar dalam skedul Menjumlahkan daftar Biasanya dilakukan cengan
Wesel bayar sesuai dengan weselbayar ke wesel bayar basis 100 persen karena
skedul wesel bayar.register dan utang bunga populasinya kecil
atau berkas utama .Menelusuri totalnya ke
klien,dan totalnya buku besar.Menelusuri
ditambahkandengan benar masing-masing wesel
dan sesuai buku besar bayar ke berkas utama
( kecocokan perincia )
Wesel bayar dalam skedul Mengonfirmasikan wesel Tujuan keberadaan tidak
bener-bener ada bayar .Memeriksa duplikat sepenting kelengkapan dan
( keberadaan ) salinan wesel untuk akurasi
otorisasi .Memeriksa
notulensi rapat atas
persetujuan pijaman
Wesel bayar yang ada Memeriksa wese yang Tujuan ini penting untuk
susah dimasukkan dalam dibayar setelah akhir tahun menemukan kesalahan dan
skedul wesel bayar untuk menentukkan apakah kejahatan.ketiga prosedur
( kelengkapan ) merupakan kewajiban pada ini dilakukan dalam
tanggal neraca .Melakukan sebagian besar
konfirmasi bank standar audit.Tambahan prosedur
yang memasukkan untuk mencari utang yang

12
referensi khusus atas tidak dimasukkan mungkin
keberadaan wesel bayar diperlukan jika
dari seluruh bank dimana pengendaliab internal
klien berbisnis. lemah
Wesel bayar dan bunga Memeriksa duplikat Dalam beberapa hal
berjalan dalam skedul salinan wesel untuk pokok mungkin diperlukan untuk
sudah akurat ( akurasi ) pinjaman dan tingkat menghitung dengan teknik
bunganya mengonfirmasi present vulue teknik
wesel bayar tingkat bunga perhitungan tingkat bunga
dan tanggal terakhir dan jumlah wesel
pembayaran bunga kepada contohnya adalah saat
pemegang wesel wesel dikeluarkan untuk
menghitung kembali peralatan
hutang bunga
Wesel bayar dalam skedul Memeriksa tanggal jatuh
dikasifikasikan dengan tempo pada duplikat
benar ( klasifikasi ) salinan wesel untuk
menentukkan apakah
seluruhnya atau sebagian
adalah utung jangka
panjang .Menelaah wesel
untuk menentukan apakah
terdapat wesel atau utang
dari pihak terkait
Wesel bayar dimasukkan Memeriksa duplikat Wesel perlu dimasukkan
dalam periode yang benar ( salinan wesel untuk dalam periode berjalan
pisah batas ) menuntukkan apakah sebagai utang periode pada
wesel bertanggal pada atau atau sebelum tanggal
sebelum tanggal neraca neraca
Perusahaan memiliki Memeriksa wesel untuk
kewajiban membayar menentukkan apakah
wesel bayar ( kewajiban ) perusahaan memiliki
kewajiban membayar

13
Sebagai tambahan atas tujuan terkait saldo,keempat tujuan terkait penyajian dan
pengungkapan sangat penting dalam wesel bayar karena GAAP mensyaratkan
bahwa penjelasan tambahan ( footnot disclusion ) harus cukup menggambarkan
persyaratan wesel bayar yang beredar dan aset yang dijaminkan atas utang
tersebut .Jika pinjaman mensyratkan restriksi pembayaran dividen,maka hal ini
perlu diungkapkan dalam penjelasan tambahan .Pada saat auditor melakukan
mengujian perincian saldo untuk tujuan terkait saldo bukti ini dapat memenuhi
tujuan penyajian dan pengungkapan wesel bayar.

2.3 Ekuitas Pemilik

Terdapat perbedaan utama antara audit ekuitas pemilik pada perusahaan terbuka
dan perusahaan tertutup. Pada perusahaan yang tertutup biasanya hanya terdiri atas
sedikit pemegang saham saja sehingga hanya terdapat sedikit transaksi selama
tahun berjalan. Satu-satunya transaksi yang termasuk dalam bagian ekuitas pemilik
adalah perubahan ekuitas pemilik atas laba tahunan atau kerugian dan pengumuman
deviden. Perusahaan tertutup jarang membayar deviden dan auditor tidak banyak
menghabiskan waktu untuk melakukan verifikasi ekuitas pemilik meskipun catatan
perusahaan tetap harus diuji.
Untuk perusahaan terbuka , verifikasi ekuitas pemilik lebih kompleks
karena terdapat pemegang saham dan banyak perubahan pada individu pemegang
saham . bab ini selanjutnya akan membahas pengujian verifikasi akun ekuitas
pemilik untuk perusahaan terbuka meliputi :
1.Modal dan Saham Biasa
2.Tambahan Modal dari kelebihan nilai pari
3.Saldo Laba Dan individu yang terkait.

14
Figur 20-5
Modal saham-biasa

Saldo awal
Penghentian
Saham Penerbitan saham
Kas di bank

Saldo akhir

Tambahan modal atas kelebihan par-biasa Utang dividen Saldo laba

Penghentian Saham Saldo awal saldo awal Saldo


awal

Penerbitan
saham baru Pembayaran Pegumuman Pegumuman
dividen dividen dividen Laba
bersih

Saldo akhir Saldo akhir Saldo


akhir

(1)Peurunan Kas

Pengendalian Internal

Otorisasi trasaksi memadai

Oleh karena setiap transaksi ekuitas pemilik biasanya material ,maka banyak dari
transaksi ini harus disetujui oleh dewan direksi.Jenis-jenis transaksi berikut ini
biasanya memerlukan otorisasi khusus :

1. Penerbitan modal saham

15
Otorisasi meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan dalam ( seperti saham biasa
atau preferen ),jumlah saham yang diterbitkan nilai pari atas saham,kondisi
khusus atas saaham tertentu ,dan tanggal penerbitan .
2. Pembelian kembali modal saham pembelian saham kembali saham biasa
.atau preferen,waktu pembelian kembali,dan jumlah pembayaran harus
disetejui oleh dewan direksi .
3. Pengumuman dividen dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen
yang akan dibagikan misalnya kas atau saham jumlah dividen perlembar
saham ,dan tanggal pencatatan dan pembayaran dividen.

Pencatatan dan Pemisahan tugas yang memadai Saat perusahaan melalukan


pencatatan transaksi dan saham beredar,pengendalian internal harus
memadai agar :
1. Pemilik saham sebenarnya diakui dalam catatan perusahaan
2. Dividen dalam jumlah yang benar dibayarkan kepada pemegang saham
pada tanggal pembayaran dividen
3. Potensi adanya salah pedempatan aset diminimalkan

Berkas utama modal saham adalah catatan saham yang beredar pada setiap saat
berkas utama berfungsi dalam pengecekan akurasi pencatatan sertifikat modal
saham dan saldo saham biasa dalam buku besar berkas ini juga digunakan sebagai
dasar pembayaran dividen

Pencatat dan Agen Transfer saham Independen

Perusahaan yang sahamnya tercatat pada penjualan sekuritas perlu menggunakan


pencatat independen untuk mengendalikan aktivitas penerbitan sertifikat saham
.Pencatat independen bertanggungjawab untuk memastikan bahwa saham
diterbitkan perusahaan sesuai dengan profesi modal saham dalam anggaran
perusahaan dan diotorisasi oleh dewan direksi .

Banyak perusahaan juga menggunakan jasa angen transfer saham untuk membuat
pencatatan mengenai pemegang saham termasuk mendokomentasikan perpindahan

16
kepemilikan saham .Pemekaian agen transfer saham memperkuat pengendalian
atas pencatatan saham dengan meyerahkan pencatatan pada organisasi independen
dan megurangi biaya pencatatan dengan menggunakan ahlinya banyak perusahaan
juga menggunakan agen transfer tersebut untuk membayar kas kepada pemegang
saham sehingga hal ini akan meningkatkan pengendalian internal.

Audit Modal Saham dan Kelebihan Modal

Auditor harus memerhatikan empat hal berikut dalam hal audit modal saham dan
kelebihan modal atas nilai pari:
1.Transaksi modal saham yang ada sudah dicatat (tujuan- terkait dengan
kelengkapan transaksi).
2.Transaksi modal saham yang dicatat benar-benar terjadi dan dicatat secara akurat
(tujuan- terkait dengan keterjadian dan akurasi transaksi).
3.Modal saham dicatat secara akurat (tujuan- terkait akurasi saldo).
4.Modal saham disajikan dan diungkapkan dengan benar (keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan).

Dua hal pertama meliputi pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi :
1. Pencatatan modal saham dilakukan atas transaksi yang bener-bener ada.
Tujuan ini akan mudah dipenuhi dengan adanya jasa pencatat dan agen
transfer auditor dapat melakukan konfirmasi kepada pencatat dan agen
transfer saham atas transaksi modal saham yang terjadi dan akurasi yang
ada.Kemudian menentukan apakah seluruh transaksi sudah dicatat .
2. Pencatatan transaksi modal saham benar-benar dilakukan secara akurat.
Audit yang luas diperlukan atas transaksi yang mencakup penerbitan modal
saham, seperti penerbitan modal saham baru atas kas penggabungan usaha
dengan perusahaan lain melalui pertukaran saham, donasi saham, dan
pembelia saham treasuri.

17
Dua hal berikutnya mencakup pengujian perincian saldo :
1. Modal saham dicatat secara akurat. Auditor melakukan verifikasi saldo
akhir atas akun modal saham dengan menentukan jumlah saham beredar
pada tanggal neraca.
2. Modal saham disajikan dan diungkapkn dengan benar. Sumber informasi
yang penting dalam menentukan apakah keempat tujuan terkait peyajian da
pengungkpan untuk aktivitas saham sudah dipenuhi adalah anggaran dasar
perusahaan, notulensi pertemuan direksi, dan analisis auditor atas transaksi
modal saham.

Audit Dividen
Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksi dividen, bukn pada saldo
akhir. Pengecualian terjadi bila terdapat utang dividen.
Tujuan terpenting mengenai utag dividen adalah:
1. Dividen yang tercatat benar terjadi (keterjadian).
2. Dividen yang ada ssudah dicatat (kelengkapan)
3. Dividen yang dicatat degan akurat (akurasi)
4. Pembayaran dilakukan kepada pemegang saham yang benar-benar ada
(keterjadian)
5. Utang dividen dicatat (keterjadian)
6. Utang dividen dicatat dengan akurat (akurasi).

Audit Saldo Laba


Dibanyak perusahaan, satu-satunya transaksi yang melibatkan saldo laba adalah
laba bersih tahun berjalan dan dividen yang diumumkan. Perubahan lain dalam
saldo laba meliputi koreksi laba tahun sebelumnya, penyesuaian periode tahun
sebelumnya yang dibebakan atau dikreditkan pada saldo laba, dan penyusunan atau
pengurangan atas apropriasi saldo laba.

18
Figur 20-5
Modal saham dan tambahan
modal dari kelebihan nilai par Kas di bank Utang dividen Saldo laba

penerbitan saham pembayaran dividen dividen diumumkan laba bersih

Diaudit oleh Diaudit oleh Diaudit oleh Diaudit oleh


TOC danSTOT TOC danSTOT TOC danSTOT TOC,STOT,AP,T
DB

penghentian saham
Diaudit oleh
TOC danSTOT

saldo akhir saldo akhir saldo akhir


Diaudit Diaudit oleh Diaudit oleh
oleh TDB TDB TDB

Pengujian Pengujian Prosedur Pengujia Bukti


pengedalian substantif analitis n yang
(termasuk prosedur atas (AP) perincia memad
untuk mendapatkan transaksi n saldo ai
pemahama atas (STOT) (TDB)
peengdalian internal)

19

Anda mungkin juga menyukai