BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa dalam situasi persaingan yang sangat ketat ini, diperlukan strategi yang
menawarkan produk dengan berbagai cara, antara lain lewat harga yang
kompetitif, pelayanan yang baik dan kualitas dari suatu produk maupun jasa
(Heizer, 2009).
sadar biaya dan sadar nilai, dalam meminta produk dan jasa yang berkualitas
daya saing dan daya tahan setiap usaha harus memandang rendahnya biaya
2008).
oleh pemerintah yang lebih atas; menyiapkan sarana dan pejabat untuk
1
2
menyiapkan kondisi pelayanan yang nyaman, tertib, teratur, bersih dan sehat
(Kotler, 2008).
mutu pelayanan. Ada empat jenis standar yaitu : standar masukan (input) yang
antara lain terdiri dari standar ketenagaan, peralatan dan sarana. Standar
proses atau standar tindakan dimana ditetapkan tata cara atau prosedur
sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
melekat, pada akhirnya harus teritegrasi pada totalitas sistem pelayanan suatu
pasien, lama hari dirawat, angka efek samping, angka kecacatan dan angka
membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa
yang dialami berada dibawah jasa yang diharapkan, maka akan timbul rasa
tidak puas dalam diri pasien yang bersangkutan (Depkes RI, 2009).
Kepuasan masyarakat bisa dilihat dari dari biaya yang harus relatif
lebih rendah, kedua, waktu yang diperlukan, dan terakhir mutu pelayanan
yang diberikan relatif baik. Mutu pelayanan yang diberikan dapat berupa
kecekatan atau tanggapan yang diberikan oleh petugas pada saat masyarakat
nilai yang diberikan oleh jasa pelayanan, sangat besar kemungkinannya untuk
akan dirasakan oleh konsumen. Perasaan itu meliputi senang karena pelayanan
pemerintah kepada mereka sesuai dengan apa yang mereka harapkan, dengan
memperhatikan kualitas dan kuantitas pelayanan itu diberikan serta biaya yang
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Unsur
kesehatan.
pada tahun 2014 menunjukkan bahwa rata-rata capaian target semua program
kesehatan pada masyarakat baru sebesar 85%, masih sedikit dibawa target
Alung, 2014).
Pada tahun 2014 kunjungan menurun dari 13.808 pada tahun 2013
Kunjungan Bayi minimal 4 kali capaian 10% sementara target adalah 75%,
Kunjungan Balita minimal 8 kali, ASI eklusif capaian 38,5% sementara target
adalah 80%.
kali dari 60 target. Cakupan rumah dengan PHBS 43,2% capaian 43,2% target
adalah 30%, cakupan D/S posyandu balita, 89,8|% target adalah 65%.
Penemuan BTA+ adalah 2,81% target 3,8. Angka kejadian diare pada balita
45,5% target adalah 5%. Angka CDR filariasis, 2,9% target aalah 2%.
71,8% dari target adalah 95%. Cakupan distribusi vitamin A adalah 53,7% dari
target 90%. Untuk kejadian gizi buruk capaian adalah 0,67% target adalah 0,5.
Untuk cakupan konsumsi Fe3 adalah sebesar 93,9% sedangkan target adalah
100%. Dari sanitasi sehat baru mencapai 75% dari 90% target yang
reproduksi adalah 65% sedangkan target adalah 80% dan pada pelayanan
kesehatan remaja baru mencapai 50% dari 80% target yang diharapkan.
diberikan oleh pihak puskesmas kepada mereka masih kurang, seperti harus
menunggu dulu ketika ingin berobat dan terkadang petugas tidak ada di meja
B. Perumusan Masalah
masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada hubungan kualitas pelayanan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2015
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui distribusi frekuensi kualitas pelayanan di Puskesmas Lubuk
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, antara lain :
1. Bagi Responden
Menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi masyarakat tentang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pelayanan
tersebut wajib dimiliki oleh setiap unit pelayanan sebagai pedoman dalam
1. Hak 11
a. Hak mendapatkan perlakuan yang sama atas dasar aturan yang adil dan
jujur.
2. Kewajiban
12
organisasi.
Adapun hak dan kewajiban keluar ditujukan kepada orang luar atau
1. Hak
organisasi.
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
masyarakat.(Darmawan, 2007).
pelayanan kesehatan.
program, seperti program air bersih dan sanitasi, pelayanan klinik, dan
berikut:
d. Pelayanan Konsultasi
a. Pelayanan Ke sekolah
c. Pelayanan ke Posyandu
a. Puskesmas Pembantu
Dalam Repelita V wilayah kerja pustu meliputi 2-3 desa atau dengan
jumlah penduduk 2500 (luar jawa dan bali) sampai 10.000 orang (jawa dan
bali)
b. Puskesmas Keliling
puskesmas
3000 orang
B. Kualitas Pelayanan
serta pada pihak lain, tata penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
RI 2008).
dan spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi mutu yang harus
konsisten satu sama lain : persepsi konsumen, produk (jasa), dan proses
organisasi.
berubah.
atau aspek pelayanan kesehatan itu sebagai suatu sistem (Manuaba, 2006).
dengan pasien,
yang baik selalu menjaga mutu. Mutu pelayanan yang baik menyebabkan
yang dinginkan, banyak syarat yang harus dipenuhi. Syarat yang dimaksud
paling tidak mencakup delapan hal pokok yakni tersedia (available), wajar
atas adanya perbandingan dua faktor utama, yaitu persepsi pasien atas
jasa sejak awal, ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan janji yang
diberikan,keakuratan penanganan.
C. Emosi
1. Pengertian
2. Macam-macam Emosi
22
yang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu amarah,
pelayanan kesehatan.
D. Kepuasan Pasien
23
1. Harapan Pelaggan
jasa, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk atau
yang timbul karena apa yang didengar oleh konsumen dari konsumen
dan publikasi media masa. Disamping itu word of mouth juga cepat
Harapan adalah kunci pokok bagi setiap pelaku baik dalam sektor
tinggi akan jauh lebih sulit untuk dipuaskan, begitu pula sebaliknya,
kombinasi dari apa yang dapat dilakukan dan apa yang harus
2. Kepuasan Pasien
25
luka. Hal ini lebih berkaitan dengan konsekuensi sifat pelayanan kesehatan
itu sendiri, berkaitan pula dengan sasaran dan hasil pelayanan. Kepuasan
pasien dalam menilai mutu atau pelayanan yang baik, dan merupakan
pengukuran penting yang mendasar bagi mutu pelayanan. Hal ini karena
dengan nilai dan harapan pasien yang mempunyai wewenang sendiri untuk
pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu dan pengaruh
26
lingkungan waktu itu, tetapi tetap akan didasari oleh kebenaran dan
produk berupa barang atau jasa dari suatu organisasi atau anggota
mitra kerja dalam organisasi yang membutuhkan produk barang atau jasa
eksternal yaitu semua orang atau sekelompok orang diluar organisasi yang
harapan yang sebelumnya atau kinerja lainnya dan kinerja aktual produk /
kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produk yang dimanfaatkan oleh
27
antara lain :
28
berikutnya
4. Metode Pengukuran Kepuasan
Cara pengukuran kepuasan pelnggan dilakukan dengan
keluhan mereka. Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang
tersebut. Selain itu mereka juga dapat mengamati atau menilai cara
5. Klasifikasi kepuasan
merasa sangat tidak puas apabila hasil pelayanan yang diberikan oleh
harapan pasien maka pasien akan merasa tidak puas terhadap pelayanan
pelayanaan saja, tetapi juga dipengaruhi faktor dari luar maupun dari
dalam diri pasien. Faktor dari dalam mencakup sumber daya, pendidikan,
oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa yang
perawat dan terkait dengan teknis medis adalah produk atau jasa yang
b. Kualitas pelayanan
Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka
c. Faktor emosional
c. Harga
d. Biaya
efisiensi dan efektivitas biaya, yaitu pelayanan yang murah, tepat guna,
sangat kecewa. Bila kinerja atau kualitas pelayanan yang diberikan sesuai
harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi
harapan pelanggan akan sangat puas harapan pelanggan dapat dibentuk oleh
komentar dari kerabatnya serta janji, informasi dari berbagai media dan juga
rangka pemenuhan kebutuhan dasar warga negara atas suatu barang/jasa dan
Selain itu perlu diketahui bersama bahwa sumber dana kegiatan pelayanan
sebaik itu, rasa tidak menyenangkan dan kekecewaan terhadap suatu pelayanan
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Kerangka Teori
B. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Kualitas pelayanan
Kepuasan
Pasien
Faktor emosional
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesa dalam penelitian36ini adalah:
36
2015.
Ha Ada hubungan antara faktor emosional dengan tingkat kepuasan pasien
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pada sampel yang sama dan waktu yang bersamaan (Notoadmodjo 2010).
penelitian ini adalah pasien dewasa (umur 22-44 tahun) yang berkunjung ke
puskesmas Lubuk Alung, dengan rata-rata perbulan pada tahun 2014 yaitu 299
2. Sampel
38
Sampel merupakan wakil atau sebagian dari populasi penelitian
responden penelitian dari umur 22-44 tahun (dewasa). Pada penelitian ini,
penelitian berlangsung.
(2010).
n = __N____
1 + N.d2
Keterangan :
n = sampel
N = jumlah populasi
38
d = tingkat kepercayaan .
n = __299______
1+ 299 (0.1)2
= 75 orang
Kriteria inklusi:
a. Merupakan pasien berusia 22-44 tahun yang datang berkunjung ke
D. Defenisi Operasional
Tabel 4.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Variabel Independen : Kualitas Pelayanan Ordinal
Kualitas Kemampuan petugas Wawancara Kuesioner 1.Kurang baik : Ordinal
pelayanan dalam memberikan jika nilai <
pelayanan kesehatan yang mean (40)
dilihat dari indikator 2.Baik : jika
empati, tangible, nilai > mean
responsivenes, reliability, (40)
assurance (Sutanto, 2011)
Faktor Suasana hati atau rasa Wawancara Kuesioner 1.Kurang baik : Ordinal
emosional yang dialami oleh pasien jika nilai <
dalam mendapatkan mean (26)
pelayanan ketika 2.Baik : jika
berkunjung ke nilai > mean
puskesmas (26)
(Sutanto, 2011)
Variabel Dependen
2. Kepuasan Pernyataan sikap responden Wawancara Kuesioner a. Kurang puas : Ordinal
Pasien tentang kesesuaian dengan jika nilai <
harapan setelah mean (41)
mendapatkan atau b. Puas : jika
merasakan pelayanan nilai > mean
39
E. Instrument Penelitian
data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian (Arikunto 2010). Data
yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
berasal dari pihak kedua, pada penelitian ini data sekunder berasal dari data
maksud agar data yang dikumpulkan memiliki sifat yang jelas. Langkah-
1. Editing
kuisioner diperiksa ternyata hasil kuisioner yang diisi telah sesuai dan tidak
ada kerancuan.
2. Coding
sangat mudah diberi kode 5, mudah diberi kode 4, cukup mudah diberi kode
emosional untuk jawaban sangat setuju diberi kode 5, setuju diberi kode 4,
ragu-ragu diberi kode 3, tidak setuju diberi kode 2, sangat tidak setuju diberi
diberi kode 5, puas diberi kode 4, cukup puas diberi kode 3, tidak puas diberi
3. Entry
4. Tabulating
41
Memasukan data pada master tabel yang telah dibuat dan untuk
ditabulasi tersebut
5. Cleaning
tabel atau dientri ke dalam komputer untuk melihat apakah ada kesalahan
atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan data dinyatakan valid atau tidak ada
1. Analisis Univariat
a. Kualitas Pelayanan
a. Emosional
a. Tingkat Kepuasan
2. Analisis Bivariat
value < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
(Notoatmodjo, 2010)
43
ALGANI YURISTO
NIM. 110101002
44
PROGRAM S. 1 KEPERAWATAN
STIKES PIALA SAKTI
PARIAMAN
2015
LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR KONSULTASI