Januari 2017
ABSTRAK
ABSTRACT
1. Pendahuluan
2. Metodologi
Dimana:
VOUT = Tegangan keluaran sensor (Volt)
VOFFSET = Tegangan offset sensor saat percepatan nol (90o terhadap gravitasi)
V/g = Sensitivitas
= Sudut kemiringan
Jurnal Ujian Akhir Semsester Sensor dan Transducer
JurnalSensor & Transducer TeknikD4 Mekatronika | Politeknik Negeri Batam
Januari 2017
Dimana Nantinya Persamaan diatas akan digunakan sebagai dasar control pemrograman di
arduinonya
Secara umum sistem yang dirancang memiliki 3 sub-sistem yaitu bagian input yang
diwakilkan dengan blok sub-sistem alat ukur sensor accelerometer, proses yang diwakilkan
pada blok sub- sistem unit kendali dan output yang diwakilkan pada bloksub-sistem unit
display.
Display
Sistem yang dirancang seperti yang terlihat pada Gambar3 pada penelitian ini memiliki
spesifikasi serta penjelasan singkat sebagai berikut
a.Input
Input pada system adalah pembacaan Pengukuran perubahan nilai pada sumbu x, y dan z
dari sensor Accelerometer MMA7361.
b.Proses
Unit kendali proses pada system ini terdiri dari 1buah mikrokontroler, yaitu Arduino Uno
dan Kabel USB seri A to seri B.Fungsifungsi dari unit kendali pada system ini adalah
sebagai berikut:
Jurnal Ujian Akhir Semsester Sensor dan Transducer
JurnalSensor & Transducer TeknikD4 Mekatronika | Politeknik Negeri Batam
Januari 2017
- Berfungsi untuk membaca hasil pengukuran dari sensor serta pengaturan sensor
- Berfungsi sebagai pengolah perhitungan matematis yang digunakan untuk
mengkonversi hasil pengukuran sensor accelerometer yang berupa nilai tegangan
menjadi nilai pergeseran sudut pada masing masing sumbu x dan y.
- Berfungsi sebagai media pentransmisian data hasil pengukuran yang telah diolah
melalui kabel USB to serial arduino
c.Display Output
Personal computer digunakan sebagai display dari hasil pengukuran oleh sensor pada alat
waterlevelpass yang telah diolah pada mikrokontroler dengan mengunakan program
LabVIEW versi2013. Personal computer yang digunakan memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
Operating System PC Intel Core i3 2.4GHz
PC mengunakan sistem operasi windows 7 64-bit
Program yang digunakan sebagai display adalah LabVIEW 64 bitversi 2013.
2.3Perancangan PerangkatKeras
Pada penelitian ini sistem dirancang mengunakan 3 perangkat keras yaitu Sensor
Accelerometer, Mikrokontroler Arduino Uno dan Personal Computer seperti gambar
dibawah.
Arduino
Arduino Accelerometer
a.Accelerometer
Perhatikan bahwa ada 2 input untuk power supply, namun hanya 1 saja yang boleh
dihubungkan pada satu waktu, dan input SLEEP mesti dihubungkan ke logic HIGH untuk
dapat beroperasi normal.Jika power supply menggunakan 5V maka input HIGH adalah 5V,
sedangkan jika power supply menggunakan 3.3V maka input HIGH adalah 3.3V. Dengan
demikian modul ini dapat dengan mudah digunakan di Arduino.
Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula sangat
disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi yang
membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3),
menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6
pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type
B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
c. Personal Computer
Personal computer digunakan sebagai display hasil pengukuran dari sensor pada system
ini. Komunikasi yang digunakan antara mikrokontroler dengan PC mengunakan kabel USB
dari tipe A ke tipe B. Spesifikasi dari PC tersebut adalah sebagai berikut:
Processor Intel Core i3 2,73 Ghz
RAM DDR23GB
Operating System Windows 7 64 bit LabVIEW 2013 64-bit
Pada system ini perancangan perangkat lunak dilakukan pada unit display yaitu
personal computer dan unit control yaitu mikrokontroler. Perancangan perangkat lunak
pada personal computer menggunakan aplikasi LabView 2013 yang akan digunakan
sebagai display dari hasil pengukuran. Perancangan perangkat lunak pada mikrokontroler
menggunakan Bahasa pemrograman C++ menggunakan aplikasi IDE (Integrated
development enviroment) dari Arduino. Diagram alur dari proses-proses tersebut dapat
dilihat pada Gambar 5. Secara umum terdapat 4 (empat) proses komputasi yang dilakukan
pada system ini.Prosesproses tersebutadalah :
Gambar5.Flowchartprogramsecaraumum
Proses yang pertama hingga proses yang ketiga terjadi di dalam mikrokontroler Arduino Uno
sedangkan proses yang ke-empat terjadi pada personal computer.
Gambar6.RealisasiPerangkatKeras
Hasil pengukuran yang berupa pitch dan roll disajikan dalam 3 (tiga) format data
seperti yang terlihat pada Gambar8. Format pertama adalah indicator yang menyajikan data
roll dan pitch. Format kedua adalah grafik digunakan untuk melihat respon dari pengukuran
roll dan pitch. Format ketiga disajikan dalam bentuk bar, vertical bar menyajikan data pitch
dan horizontal bar menyajikan data roll. Informasi yang ditampilan pada software LabVIEW
memilikisatuan derajat (o).
Gambar8. LabVIEWDisplay
Jurnal Ujian Akhir Semsester Sensor dan Transducer
JurnalSensor & Transducer TeknikD4 Mekatronika | Politeknik Negeri Batam
Januari 2017
Pengaturan program dilakukan dengan mengatur nilai baud rate sebesar 9600 dan
pengaturan port komunikasi serial sebelum menjalankan program ini. Pengisian buadrate
dilakukan secara manual pada blok BaudRate dan port komunikasi denganmembuka combo
box pada kolom COMMPort.
3. PENGUJIANDAN ANALISIS
3.2HasilPengujian
Hasil pengujian dari alat pendeteksi kemiringan (waterlevelpass) disajikan dalam dua
kategori. Kategori tersebut adalah rotasi pada sumbu x (roll) dan sumbu y (pitch). Pada tiap
kategori akan dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan arah pergerakanya. Arah pergerakan
tersebut adalah rotasi searah jarum jam (rotasipada sumbu positif) dan berlawanan dengan
arah jarum jam (rotasi pada sumbu negatif). Pengujian dilakukan berulang sebanyak 3 (lima)
kali pengulangan. Tujuan dari penggulangan untuk mendapatkan nilai rata-rata yang terbaik
untuk digunakan mencari nilai simpangan rata-rata. Persamaan yang digunakan untuk
mencari standard deviasi adalah persamaan dibawah ini
Simpangan ratarata (standar deviasi) adalah suatu simpangan/error yang terukur oleh
alat pendeteksi kemiringan. Simpangan/error tersebut merepresentasikan nilai akurasi suatu
sensor. Sehingga semakin kecil nilai simpangan rata- rata maka semakin dekat hasil
pengukuran dengan nilai sebenarnya sehingga semakin akurat hasil pengukuran yang
terukur. Sebaliknya, semakin besar nilai simpangan rata rata maka semakin tidak akurat
hasil pengukuran yangterukur.
SimpanganRata-Rata 0,56
Hasil pengukuran rotasi pada sumbu x (roll) positif pada skala 10 diperoleh simpangan rata
rata sebesar 0,56 terhadap nilai sebenarnya. Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa hasil
pengukuran sudah mendekati nilai sebenarnya dengan simpangan terbesar pada pengukuran
sudut 70 derajat dengan simpangan sebesar 1,8 .
Gambar 10. Grafik rotasi pada sumbu x (roll) negatif skala pengukuran 10
Hasil pengukuran rotasi pada sumbu x (roll) negatif pada skala 10 diperoleh simpangan
rata rata sebesar 0,98 terhadap nilai sebenarnya. Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa hasil
pengukuran sudah mendekati nilai sebenarnya dengan simpangan terbesar pada pengukuran
sudut 60 derajat dengan simpangan sebesar 3,1.
Dari data hasil pengukuran rotasi pada sumbu x (roll) positif dan sumbu negative
diperoleh hasil pengukuran yang sudah mendekati nilai sebenarnya dengan simpangan rata
rata sebesar 0,58o. Hasil pengkuran ini adalah hasil pengukuran dari accelerometer. Dapat
disimpulkan Alat pendeteksi kemiringan bias digunakan untuk mendeteksi kemiringan terhadap
rotasi sumbu x (roll). Hal tersebut berdasarkan pada analisis bahwa hasil pengukuran sudah
mendekati nilai sebenarnya dengan simpangan rata ratasebesar0,58o derajat. Sehingga alat
ini mampu untuk membedakan sudut0o, 15o, 30odan 45o.
SimpanganRata-Rata 1,28
Gambar 11. Grafik rotasi pada sumbu y (pitch) positif skala pengukuran 10
Hasil pengukuran rotasi pada sumbu y (pitch) positif pada skala 10 diperoleh simpangan
rata rata sebesar 1,28 terhadap nilai sebenarnya. Pada Gambar 11 dapat dilihat bahwa hasil
pengukuran sudah mendekati nilai sebenarnya dengan simpangan terbesar pada pengukuran
sudut 70 derajat dengan simpangan sebesar 4,18 .
SimpanganRata-Rata 0.60
Gambar 12. Grafik rotasi pada sumbu y (pitch) negatif skala pengukuran 10
Hasil pengukuran rotasi pada sumbu y (pitch) negatif pada skala 10 diperoleh
simpangan rata rata sebesar 0,60 terhadap nilai sebenarnya. Pada Gambar 12 dapat dilihat
bahwa hasil pengukuran sudah mendekati nilai sebenarnya dengan simpangan terbesar pada
pengukuran sudut 70 derajat dengan simpangan sebesar 2,15 .
Dari data hasil pengukuran rotasi pada sumbu y (pitch) positif dan sumbu negative
diperoleh hasil pengukuran yang sudah mendekati nilai sebenarnya dengan simpangan rata
rata sebesar 0,48. Hasil pengkuran ini adalah hasil pengukuran dari accelerometer. Dapat
disimpulkan Alat pendeteksi kemiringan bias digunakan untuk mendeteksi kemiringan terhadap
rotasi sumbu y (pitch). Hal tersebut berdasarkan pada analisis bahwa hasil pengukuran sudah
mendekati nilai sebenarnya dengan simpangan rata ratasebesar 0,48o derajat. Sehingga alat
ini mampu untuk membedakan sudut 0o, 15o, 30odan 45o.
4. KESIMPULAN DANSARAN
4.1Kesimpulan
Dari hasil pengukuran dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Simpangan rata rata hasil pengukuran rotasi pada sumbu x (roll) sebesar 0,58o dan
rotasi pada sumbu y (pitch) sebesar 0,48o sudah memenuhi spesifikasi dari alat
Pendeteksi kemiringan (Waterpass level), sehingga alat ini layak digunakan untuk
mengukur kemiringa rotasi pada sumbu x (roll) dan sumbu y (pitch) pada kedatarang
suatu bidang. Hal ini berdasarkan pada kemampuan dari alat pendeteksi kemiringan
bidang datar/waterpass dapat membedakan 0o, 15o, 30odan45o.
2. Secara keseluruhan alat pendeteksi kemiringan sudah layak digunakan pada waterpass
level bidang, Hal ini sesuai dengan simpangan rata rata yang diperoleh dari hasil
pengukuranrotasipada sumbux(roll)sebesar0,58o,rotasi padasumbu y(pitch)sebesar
0,48o .
4.2Saran
Adapun saran untukpengembanganlebih lanjutsebagai berikut:
1. Base dari sensor masih belum solid untuk pengaplikasian waterpass, jadi ada
kemungkinan berubah rubah nilai x, y, dan z nya pada waktu kondisi 0 derajat
2. Alat hanya menggunakan orientasi kerataan bidang horizontal, bisa ditambahkan dengan
kerataan bidang vertikal
3. Diperlukan suatu alat / system untuk mengkompensasi pengukuran rotasi pada sumbu z
(yaw)
4. Pengembangan system wireless antara mikrokontroler dengan personal computer.
Sehingga dapatdigunakan sebagai sistem monitoring pada aplikasi waterpass level sistem.