Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Pengelolaan (Pengolahan) Material Sampah Di Era Modern

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah tersebut dapat berupa gas, cairan, uap dan padat. Permasalahan sampah perlu
mendapat perhatian masyarakat mengingat semakin banyaknya sampah yang dihasilkan setiap
hari sedangkan terdapat keterbatasan lahan untuk mengolah (mengelola) dan menampung
sampah-sampah tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk menuju kepada kehidupan yang ramah
lingkungan, efisien dan sehat alami.

Terdapat banyak macam sampah, beberapa di antaranya ialah :

1. Sampah perkotaan : termasuk sampah rumah tangga, sampah dari hasil kegiatan
komersil (wisata, kantor, bisnis, dsb) dan sampah runtuhan bangunan.

2. Sampah industri (limbah)

3. Sampah bio-medis (termasuk sampah dari hasil kegiatan klinik ataupun rumah sakit).

4. Sampah dengan bahaya khusus : sampah radio aktif, bahan peledak, elektronik, dsj.

Terdapat 6 (enam) hierarki pengendalian (pengelolaan) sampah modern antara lain :


1. Pencegahan (Prevention) : mencegah timbulnya sampah di setiap aktivitas yang
dilakukan.

2. Pengurangan (Minimization) : menahan (mengurangi) timbulnya sampah di setiap


aktivitas yang dilakukan.

3. Penggunaan (Reuse) : menggunakan kembali elemen dari sampah yang masih bisa
digunakan kembali.

4. Daur Ulang (Recycle) : menjadikan sampah menjadi produk lain. Terdapat 2 (dua)
macam jenis daur ulang antara lain :

o Daur ulang naik : menjadikan sampah bernilai rendah menjadi produk bernilai
tinggi (contoh : kerajinan dari koran bekas).

o Daur ulang turun : menjadikan sampah bernilai tinggi menjadi bahan baku
bernilai rendah (contoh : sampah elektronika menjadi bahan baku kabel).

5. Pemulihan Energi (Energy Recovery) : memanfaatkan sampah untuk dijadikan energi


alternatif (contoh : pembangkit listrik, pembuatan pupuk, gas alam, dsb).

6. Pembuangan (Disposal) : membuang sampah ke tempat yang ditentukan secara khusus


(contoh : pengurukan, incinerator/tungku bakar, gasifikasi dan solusi akhir lainnya).

Beberapa cara/langkah pemilahan sampah antara lain :

A. Pemilahan jenis sampah organik (yaitu sampah yang dapat diurai / cepat membusuk) :

1. Sampah sisa makanan, sayuran dan buah.

2. Sampah dedaunan kering, dsj.

B. Pemilahan jenis sampah anorganik (yaitu sampah yang tidak terurai / tidak mudah
membusuk) :
1. Sampah kertas HVS.

2. Sampah kertas karton/kardus.

3. Sampah kain.

4. Sampah plastik.

5. Sampah botol plastik.

6. Sampah botol kaca.

7. Sampah kaleng.

8. Sampah busa.

9. Sampah stereofoam.

10. Sampah runtuhan bangunan, dsb.

C. Pemilahan jenis sampah bio-medis :

1. Sampah jarum dan tabung suntik.

2. Sampah bungkus dan botol obat.

3. Sampah sarung tangan medis, masker, dsj.

4. Sampah kapas, kasa, plester, dsj.

D. Pemilahan jenis sampah elektronik :

1. Sampah perangkat elektronika rusak (handphone, tv, radio, komputer, dsb).

2. Sampah komponen elektronika rusak (PCB, IC, soket, dsj).

3. Sampah kabel-kabel rusak, dsb.


E. Pemilahan jenis sampah logam :

1. Sampah dan skrap besi/baja.

2. Sampah dan skrap kuningan.

3. Sampah dan skrap aluminium.

4. Sampah dan skrap tembaga, dsb.

F. Pemilahan jenis sampah berbahaya :

1. Sampah lampu TL (mengandung gas merkuri berbahaya).

2. Sampah baterai (mengandung timbal).

3. Sampah aki.

4. Sampah radioaktif.

5. Sampah bahan peledak, dsj.

Manajemen pengelolaan (pengolahan) material sampah modern :

1. Pengurukan (Landfill)

Menguruk sampah dengan tanah di tempat tertentu (khusus) secara masif (kuantitas
besar). Tempat pengurukan umumnya dibangun pada pertambangan, galian,
terowongan, lubang ataupun ruang bawah tanah yang sudah tidak digunakan/dipakai
lagi.

Pada metode pengurukan masa lampau menimbulkan masalah seperti sampah terbawa
angin, menarik binatang kecil (kutu maupun tikus) serta menghasilkan lumeran air
endapan sampah (air lindi sampah).
Hasil lain dari metode pengurukan sampah ialah terbentuknya gas (umumnya gas
metana dan karbon dioksida/CO2) yang dihasilkan melalui penguraian anaerobik,
dimana gas tersebut menghasilkan masalah bau dan gas efek rumah kaca.

Pada metode pengurukan modern menambahkan lapisan plastik di dasar pengurukan


untuk menampung air lindi sampah. Sampah yang dibuang juga dimampatkan terlebih
dahulu, juga ditambahkan penutup untuk menghindari binatang kecil (kutu ataupun
tikus). Ditambahkan juga di dalamnya untuk mengumpulkan gas yang dihasilkan
sampah untuk menjadi bahan bakar pembangkit listrik.

2. Pembakaran dengan tungku bakar (Incineration) :

Proses ini mengurangi volume sampah padat hingga 30% dari volume sampah padat
sebelumnya.

Proses ini mengubah sampah menjadi panas, gas, uap panas dan debu.

Metode ini banyak digunakan pada pengelolaan (pengolahan) sampah pada pabrik
(industri). Pada industri, metode pembakaran digunakan untuk pembuangan sampah
cair, gas maupun padat.

Metode pembakaran praktis digunakan untuk pembuangan jenis sampah biomedis.

Pada perkembangannya, pembakaran sampah juga dimanfaatkan untuk pembakaran


tungku peleburan dan juga boiler untuk menghasilkan energi listrik.

Namun penggunaan metode pembakaran mengandung masalah polusi udara yang


diakibatkan dari reaksi pembakaran sampah.

3. Daur ulang (Recycle) :

secara umun sampah-sampah yang dapat didaur ulang antara lain aluminium (sampah
kaleng minuman), tembaga (sampah kabel listrik), besi/baja (sampah tabung aerosol),
polyethylene (sampah botol plastik), kaca (sampah toples dan botol kaca atupun piring
kaca), kertas (sampah koran, kardus, HVS, dsj) dan juga sampah serat (fiber) termasuk
PVC, LDPE, PP dan PS serta sampah elektronika.

4. Proses ulang biologis (Biological reprocessing) :

penguraian sampah organik secara alami (melalui proses alami alam) menghasilkan
kompos untuk pupuk. Proses ini juga menghasilkan gas (gas metana) yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

5. Pemulihan energi (Energy recovery) :

membuat sampah menjadi bahan bakar langsung boiler untuk menghasilkan uap panas
dan energi listrik melalui turbin.

Proses ini juga dapat dilakukan dengan membuat sampah menjadi bahan bakar tidak
langsung dalam bentuk lain.

Proses ini terdapat 2 (dua) macam yaitu pyrolysis dan gasifikasi. Keduanya merupakan
bentuk proses yang saling berkaitan dengan memberikan perlakuan panas terhadap
sampah dengan suhu yang sangat tinggi dengan batasan ketersediaan oksigen. Kedua
proses tersebut secara umum menggunakan tangki tertutup bertekanan tinggi.

Pyrolysis pada sampah padat mengubah sampah padat menjadi padatan, cairan dan gas.
Hasil cairan dan gas pyrolysis dapat dijadikan bahan bakar pembangkit listrik ataupun
diolah kembali menjadi produk kimia lain, sedangkan hasil padatan dapat diolah
kembali menjadi produk karbon aktif.

Gasifikasi digunakan untuk mengubah sampah organik menjadi gas sintesis yang
terbentuk dari karbon dioksida (CO2) dan hidrogen (H2). Gas sintesis dijadikan bahan
bakar untuk pembangkit listrik tenaga uap.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Mineralogi Kristalografi
    Laporan Mineralogi Kristalografi
    Dokumen37 halaman
    Laporan Mineralogi Kristalografi
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Formulir
    Formulir
    Dokumen1 halaman
    Formulir
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Lembar
    Lembar
    Dokumen1 halaman
    Lembar
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Gambar Kristal
    Gambar Kristal
    Dokumen7 halaman
    Gambar Kristal
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Petroleum
    Petroleum
    Dokumen8 halaman
    Petroleum
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Cover Tugas Geodas
    Cover Tugas Geodas
    Dokumen1 halaman
    Cover Tugas Geodas
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Paper
    Paper
    Dokumen5 halaman
    Paper
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen14 halaman
    TUGAS
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Untitled 1
    Untitled 1
    Dokumen3 halaman
    Untitled 1
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen4 halaman
    TUGAS
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Batuan
    Klasifikasi Batuan
    Dokumen1 halaman
    Klasifikasi Batuan
    misop4u
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen2 halaman
    Laporan
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Kristal
    Kristal
    Dokumen11 halaman
    Kristal
    hend_khp
    Belum ada peringkat
  • Lembar
    Lembar
    Dokumen3 halaman
    Lembar
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Prak Acara1
    Prak Acara1
    Dokumen11 halaman
    Prak Acara1
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Lembar Asistensi
    Lembar Asistensi
    Dokumen4 halaman
    Lembar Asistensi
    karim rusdi
    Belum ada peringkat
  • Lembar
    Lembar
    Dokumen2 halaman
    Lembar
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen1 halaman
    TUGAS
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Lembar
    Lembar
    Dokumen2 halaman
    Lembar
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR KELOMpok
    DAFTAR KELOMpok
    Dokumen4 halaman
    DAFTAR KELOMpok
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI SEMARANG
    GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI SEMARANG
    Dokumen12 halaman
    GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI SEMARANG
    karim rusdi
    Belum ada peringkat
  • ISIAN 20 SOAL
    ISIAN 20 SOAL
    Dokumen16 halaman
    ISIAN 20 SOAL
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Laptop Tiga
    Laptop Tiga
    Dokumen2 halaman
    Laptop Tiga
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • RQD RMR Laporan Praktikum Geologi Teknik
    RQD RMR Laporan Praktikum Geologi Teknik
    Dokumen1 halaman
    RQD RMR Laporan Praktikum Geologi Teknik
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen1 halaman
    Pemba Has An
    Rusdi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Rusdi
    Belum ada peringkat