Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KULIAH

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

MAKALAH PERBEDAAN IDEOLOGI KOMUNISME,


KAPITALISME DAN AGAMAISME

Disusun oleh:
Uhib Yusril Karim Rusdi
21100114120040

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
OKTOBER 2016
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang maha Esa karena dengan
Rakmat dan Hidayahnya, penulis semua diberikan kemudahan dan kelancaran
untuk menyelesaikan tugas menyusun makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila
dengan Judul Makalah Perbedaan Ideologi Komunisme, Kapitalisme dan
Agamaisme.
Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu mata
kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan karena telah memberikan pengajaran, hal yang
berkaitan dengan Ilmu Filsafat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat waktu.
Selanjutnya semoga dengan penyusunan makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca, umumnya bagi seluruh civitas akademika Universitas Diponegoro
dan khususnya seluruh Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini terjadi banyak kekuraangan atau
kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja.

Semarang, 23 November 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ideologi erat sekali hubungannya dengan filsafat. Karena filsafat
merupakan dasar dari gagasan yang berupa ideologi. Filsafat memberikan
dasar renungan atas ideologi itu sehingga dapat dijelmakan menjadi suatu
gagasan untuk pedoman bertindak. Dari sudut etimologinya, filsafat berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua buah kata, yaitu (filos) berarti cinta
dan (Sophia) berarti kebenaran atau kebijaksanaan. Jadifilsafat berarti cinta
akan kebenaran atau kebijaksanaan. Arti kata inilah yang kemudian
dirangkumkan menjadi suatu makna bahwa filsafat adalah suatu renungan
atau pemikiran yang sedalam-dalamnya untuk mencari kebenaran.
Karena filsafat itu tersusun dalam suatu keseluruhan, kebulatan, dan
sistematis maka pemikiran filsafat harus berdasarkan kejujuran dalam
penemuan hakikat dari suatu obyek yang menjadi titik sentral pemikiran.
Terdapat banyak ideologi yang berkembang di dunia seperti Ideologi
Komunisme, Kapatalisme dan Agamaisme, dan tentunya masing-masing
ideology memiliki pandangan yang berbeda-beda. Persamaan dan perbedaan
masing masing ideology ini menarik untuk di pelajari lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah
Beberapa Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut;
1. Bagaimana konsep dari Ideologi Komunisme, Kapitalisme dan
Agamaisme?
2. Bagaimanakah persamaan dana perbedaan Ideologi Komunisme,
Kapitalisme dan Agamaisme?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konsep dari Ideologi Komunisme, Kapitalisme dan
Agamaisme.
2. Untuk mengetahui persamaan dana perbedaan Ideologi Komunisme,
Kapitalisme dan Agamaisme.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ideologi Komunisme


2.1.1 Pengertian Ideologi Komunisme
Ideologi komunis atau komunisme merupakan perlawanan besar
pertama dalam abad ke-20 terhadap sistem ekomomi yang kapitalis dan
liberal. Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan
kepemilikan bersama atas alat-alat priduksi (tanah, tenaga kerja, modal)
yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang makmur,
masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama. Komunisme
ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekomomi
dan sekularisme yang radikal tatkala agama digantikan dengan ideologi
komunias yang berseifat doktriner. Jadi, menurut ideologi komunis,
kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada kehendak partai,
negara dan bangsa (kolektivisme).

2.1.2 Ciri-ciri Ideologi Komunisme


Ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani
Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia
berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada,
jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada
manusia.
Sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. terbukti
dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat
produksi.
Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas,
misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis.
Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous
revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh
dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.
Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang
makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama.
Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang
bertugas membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya
tuan-tuan tanah yang bertentangan dengan demokrasi.
Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai,
yaitu partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai
Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan
satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis
tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak
menghormati HAM.

No Komunisme Pancasila Liberalisme

1. Atheis Monotheisme Sekuler

HAM dilindungi
HAM dijunjung
2. HAM diabaikan tanpa melupakan
secara mutlak
kewajiban asasi

Nasionalisme Nasionalisme Nasionalisme


3.
ditolak dijunjung tinggi diabaikan

Keputusan melalui Keputusan melalui


Keputusan ditangan musyawarah mufakat voting
4.
pimpinan partai dan voting (pemungutan
(pemungutan suara) suara)

5. Dominasi partai Tidak ada dominasi Dominsi mayoritas


No Komunisme Pancasila Liberalisme

Ada oposisi dengan


6. Tidak ada oposisi Ada oposisi
alasan

Tidak ada Ada perbedaan Ada perbedaan


7.
perbedaan pendapat-pendapat pendapat

Kepentingan Kepentingan seluruh Kepentingan


8.
negara-negara rakyat mayoritas

2.2 Ideologi Kapitalisme


Dari etimologi kapitalisme terdiri dari dua kata, yaitu capital dan
isme. Capital secara umum berarti modal, jadi kapitalisme adalah paham
yang berdasarkan modal. Kapitalis dapat kita artikan sebagai suatu paham
yang meyakini bahwa pemilik modal melakukan usaha untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam paham ini, pemerintah tidak dapat
melakukan intervensi pasar guna mendapatkan keuntungan bersama, namun
intervensi pemerintah adalah untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Kapitalisme atau capital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-
besarnya dimana pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar
(Wikipedia, bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Menurut Dudley Dillard kapitalisme adalah hubungan-hubungan di
antara pemilik pribadi atas alat-alat produksi yang bersifat nonpribadi (tanah,
tambang, instalasi industry dan sebagainya, yang secara keseluruhan disebut
modal atau capital) dengan para pekerja yang biar pun bebbas namun tak
punya modal yang menjual jasa tenaga kerjanya kepada para majikan.
Sistem kapitalisme sepenuhnya memihak dan menguntungkan pihak-
pihak pribadi kaum bisnis swasta. Seluruh keputusan yang menyangkut
bidang produksi baik itu alam dan tenaga kerja dikendalikan oleh pemilik dan
diarahkan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Secara
sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum feodal
salah satu tokoh yang terkenal Max Weber dalam karyanya The Protestan
Etic of Spirrit Capitalism mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme
erat sekali dengan semangat religious terutama kaum protestan. Pendapat
Weber ini didukung Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat
perbuaatan dan karya yang lebih baik manusia dapat menyelamatkan diri dari
kutukan abadi. Tokoh yang mendukung adalah Benjamin Franklin dengan
motonya yang sangat terkenal: Time is Money, bahwa manusia hidup untuk
bekerja keras dan memupuk kekayaan.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya
sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Akan tetapi bukan
hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme melainkan juga ideologi lain
yang ingin melenyapkannya seperti komunisme.
Kapitalisme mulai mendominasi kehidupan perekonomian ekonomi
dunia Barat sejak runtuhnya feodalisme. Akar kapitalisme dalam beberapa hal
bersumber daari filsafat Romawi kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk
memiliki kekuatan dan meluaskan pengaruh serta kekuasaan. Kapitalisme
berkembang secara bertahap dari feodalisme, bourgeoisme sampai pada
kapitalisme. Selama proses situ berlangsung telah bekembang berbagai
pemikirran dan ideologi yang melanda dalam arus yang mengarah pada
pengukuhan hak milik pribadi dan seruan kebebasan. Kapitalisme menyeru
dan membela liberalisme. Tetapi kebebasan politik telah berubah menjadi
kebebasan moral dan sosial, kemudian berubah menjadi permisifisme. Setelah
Eropa memasuki zaman Renaiscance yaitu zaman dimana pencerahan mulai
muncul setelah zaman feudal kapitalisme muncul bersamaan dengan
munculnya ideologi baru yaitu munculnya liberalisme.
Bapak kapitalisme yaitu Adam Smith mengemukakan lima teroti dasar
dari kapitalisme yaitu:
1. Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.
2. Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi
meningkatkan status sosial ekonomi.
3. Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih
keuntungan semaksimal mungkin.
4. Kebebasan melakukan kompetisi
5. Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang
ketergantungan peningkatan perekonomiaan, kemajuan dan kemakmuran
kepada kebebasan ekonomi yang tercermin kepada kebebasan individu yang
memberikan seseorang kebebasan memilih pekerjaannya sesuai dengan
kemampuannya yang dapat mewujudkan penghasilan yang dapat memenuhi
kebutuhan dirinya. Kebebasan berdagang dimana produktivitas peredaran
produksi dan distribusinya berlangsung dalam iklim persaingan bebas. Kaum
kapitalisme memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu
untuk menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebsb
kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ia
benar-benar menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan
kemanusiaan.

2.3 Ideologi Pancasila dan Agamaisme


Pancasila yang di dalamnya terkandung dasar filsafat hubungan
negara dan agama merupakan karya besar bangsa Indonesia melalui The
Founding Fathers Negara Republik Indonesia. Konsep pemikiran para
pendiri negara yang tertuang dalam Pancasila merupakan karya khas yang
secara antropologis merupakan local genius bangsa Indonesia (Ayathrohaedi
dalam Kaelan, 2012). Begitu pentingnya memantapkan kedudukan Pancasila,
maka Pancasila pun mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan
milik semua orang dan berbagai agama. Tuhan menurut terminologi Pancasila
adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak terbagi, yang maknanya sejalan
dengan agama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan bahkan juga Animisme
(Chaidar, 1998: 36).
Menurut Notonegoro (dalam Kaelan, 2012: 47), asal mula Pancasila
secara langsung salah satunya asal mula bahan (Kausa Materialis) yang
menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai
Panasila, yang digali dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-
istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari bangsa Indonesia. Sejak zaman purbakala hingga pintu gerbang
(kemerdekaan) negara Indonesia, masyarakat Nusantara telah melewati
ribuan tahun pengaruh agama-agama lokal, (sepenulisr) 14 abad pengaruh
Hinduisme dan Budhisme, (sepenulisr) 7 abad pengaruh Islam, dan
(sepenulisr) 4 abad pengaruh Kristen (Latif, 2011: 57). Dalam buku Sutasoma
karangan Empu Tantular dijumpai kalimat yang kemudian dikenal Bhinneka
Tunggal Ika. Sebenarnya kalimat tersebut secara lengkap berbunyi Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda, satu
jua, sebab tak ada agama yang mempunyai tujuan berbeda (Hartono, 1992: 5).
Kuatnya faham keagamaan dalam formasi kebangsaan Indonesia
membuat arus besar pendiri bangsa tidak dapat membayangkan ruang publik
hampa Tuhan. Sejak dekade 1920-an, ketika Indonesia mulai dibayangkan
sebagai komunitas politik bersama, mengatasi komunitas cultural dari ragam
etnis dan agama, ide kebangsaan tidak terlepas dari Ketuhanan (Latif, 2011:
67). Secara lengkap pentingnya dasar Ketuhanan ketika dirumuskan oleh
founding fathers negara penulis dapat dibaca pada pidato Ir. Soekarno pada 1
Juni 1945, ketika berbicara mengenai dasar negara (philosophische
grondslag) yang menyatakan, Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa
Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-
Tuhan. Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk
Isa Al Masih, yang Islam menurut petunjuk Nabi Muhammad s.a.w, orang
Budha menjalankan ibadatnya menurut penulisb penulisb yang ada padanya.
Tetapi marilah penulis semuanya ber-Tuhan. Hendaknya Negara Indonesia
ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan
leluasa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan. Secara kebudayaan yakni
dengan tiada egoisme agama. Dan hendaknya Negara Indonesia satu
Negara yang ber-Tuhan (Zoelva, 2012). Pernyataan ini mengandung dua arti
pokok. Pertama pengakuan akan eksistensi agama-agama di Indonesia yang,
menurut Ir. Soekarno, mendapat tempat yang sebaik-baiknya. Kedua, posisi
negara terhadap agama, Ir. Soekarno menegaskan bahwa negara penulis
akan ber- Tuhan. Bahkan dalam bagian akhir pidatonya, Ir. Soekarno
mengatakan, Hatiku akan berpesta raya, jikalau saudara saudara menyetujui
bahwa Indonesia berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini relevan
dengan ayat (1) dan (2) Pasal 29 UUD 1945 (Ali, 2009: 118).
Jelaslah bahwa ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam Pancasila dengan ajaran tauhid dalam teologi Islam. Jelaslah pula
bahwa sila pertama Pancasila yang merupakan prima causa atau sebab
pertama itu (meskipun istilah prima causa tidak selalu tepat, sebab Tuhan
terus-menerus mengurus makhluknya), sejalan dengan beberapa ajaran tauhid
Islam, dalam hal ini ajaran tentang tauhidus-shifat dan tauhidul-afal, dalam
pengertian bahwa Tuhan itu Esa dalam sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Ajaran
ini juga diterima oleh agama-agama lain di Indonesia (Thalib dan Awwas,
1999: 63).
Prinsip ke-Tuhanan Ir. Soekarno itu didapat dari - atau sekurang-
kurangnya diilhami oleh uraian-uraian dari para pemimpin Islam yang
berbicara mendahului Ir. Soekarno dalam Badan Penyelidik itu, dikuatkan
dengan keterangan Mohamad Roem. Pemimpin Masyumi yang terkenal ini
menerangkan bahwa dalam Badan Penyelidik itu Ir. Soekarno merupakan
pembicara terakhir; dan membaca pidatonya orang mendapat kesan bahwa
pikiranpikiran para anggota yang berbicara sebelumnya telah tercakup di
dalam pidatonya itu, dan dengan sendirinya perhatian tertuju kepada (pidato)
yang terpenting. Komentar Roem, Pidato penutup yang bersifat
menghimpun pidato-pidato yang telah diucapkan sebelumnya (Thalib dan
Awwas, 1999: 63).
Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa
manusia Indonesia harus mengabdi kepada satu Tuhan, yaitu Tuhan Yang
Maha Esa dan mengalahkan ilah-ilah atau Tuhan-Tuhan lain yang bias
mempersekutukannya. Dalam bahasa formal yang telah disepakati bersama
sebagai perjanjian bangsa sama maknanya dengan kalimat Tiada Tuhan
selain Tuhan Yang Maha Esa. Di mana pengertian arti kata Tuhan adalah
sesuatu yang penulis taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar
pengabdian adalah tidak boleh punya dua tuan, hanya satu tuannya, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa. Jadi itulah yang menjadi misi utama tugas para
pengemban risalah untuk mengajak manusia mengabdi kepada satu Tuan,
yaitu Tuhan Yang Maha Esa (Penulisb Ulangan 6:4-5, Matius 6:24, Lukas 16:
13, Quran surat: Al Muminun [23]: 23 dan 32) (Mulyantoro, 2012).

2.4 Perbedaan Ideologi Antar Ideologi


2.4.1 Bidang Politik Hukum
Pancasila : Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung
tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat.
Kapitalisme : Demokrasi untuk kolektivitas, diutamakan
kebersamaan, masyarakat sama dengan Negara.
Komunisme : Demokrasi rakyat, berkuasa mutlak satu parpol,
hukum untuk melanggengkan komunis.

2.4.2 Bidang Ekonomi


Pancasila : Peran Negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan
lain-lain yang merugikan rakyat.
Kapitalisme : Peran Negara kecil, kapitalisme, monopolisme.
Komunisme : Peran Negara dominan, demi kolektivitas berarti
demi Negara, monopoli Negara.

2.4.3 Agama
Pancasila : Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kapitalisme : Agama harus mendorong berkembangnya
kebersamaan, diutamakan kebersamaan.
Komunisme : Agama harus dijauhkan dari masyarakat, atheis.
2.4.4 Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat
Pancasila : Individu diakui keberadaanya, hubungan individu
dan masyarakat dilandasi 3s ( selaras, serasi, dan seimbang).
Kapitalisme : Masyarakat lebih penting daripada individu.
Komunisme : Individu tidak penting- masyarakat tidak penting,
kolektivitas yang dibentuk Negara lebih penting.

2.4.5 Ciri Khas Ideologi


Pancasila : Demokrasi Pancasila, bebas memilih agama.
Kapitalisme : Kebersamaan, Akomodasi.
Komunisme : Atheisme, dogmatis, otoriter, ingkar HAM.

2.5 Persamaan Antar Ideologi


Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide,
keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan
tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan seperti:
1. Bidang politik, termasuk bidang hokum, pertahanan, dan keamanan.
2. Bidang sosial.
3. Bidang kebudayaan.
4. Bidang keagamaan.
Dari ketiga ideologi tersebut semuanya sama-sama dijadikan sebagai
ideologi atau dasar sebuah negara
DAFTAR PUSTAKA

Avianto,Dicky . 2013 . Pandangan Realisme, Liberalisme Dan Konstruktivisme


Terhadap Mercosur Sebagai Institusi Perdagangan Regional Di Amerika
Selatan . Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Hubungan
Internasional . Depok

Elisa,2009 . Teori Politik Sosialisme Komunis . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik . Jogjakarta .

Hosang,Christian . 2011 . Pandangan Paradigma Realisme, Liberalisme,Dan


Konstruktivisme Terhadap Asean Politicalsecurity Community 2015
Sebagai Kerjasamakeamanan Di Kawasan Asia Tenggara . FISIP UI .
Depok

Septyo, Boris . 2008 . Pemikiran Karl Marx Tentang Ekonomi Perspektif Islam .
Fakultas Agama Islam UMS . Surakarta.

Syarbani, H. Syahrial. 2012. Pancasila Dan Liberalisme, Komunisme Serta


Agama. Modul Ajar Pancasila.

Yahya, Harun. 2013. Fasisme:Ideologi Berdarah Darwinisme. Buku cetakan ke-2.

Anda mungkin juga menyukai