PENDAHULUAN
Minyak dan gas bumi (migas) hingga saat ini masih merupakan sumber energi utama yang
digunakan manusia dalam aktivitasnya. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang merupakan liquid
sehingga sangatlah mudah untuk dibawa, maupun diproses tanpa perlu menggunakan wadah
yang khusus. Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak
dunia pada periode jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel
per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1,8% per tahun. Sedangkan pada
periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan
sebesar 17 juta bph. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan minyak dan gas bumi terus
meningkat dari waktu ke waktu.
Keterdapatan migas di bawah permukaan Bumi tidak terjadi secara acak, melainkan mengikuti
prinsip atau hukum geologi yang disebut sistem hidrokarbon (petroleum system). Hukum ini
menyatakan bahwa agar migas terjadi dan terakumulasi (terkumpul) di suatu tempat di bawah
permukaan Bumi, maka ada lima syarat yang harus dipenuhi: (1) ada batuan induk yang kaya zat
organik dan matang yang menjadi dapur tempat minyak dan gas dibentuk, (2) ada batuan
reservoir tempat akumulasi minyak dan gas tersimpan, (3) ada perangkap/jebakan tempat minyak
dan gas terakumulasi, (4) ada batuan yang menyekat hidrokarbon yang telah terperangkap agar
tidak keluar dari perangkap, dan (5) ada migrasi, yaitu perpindahan minyak atau gas bumi dari
dapur batuan induk ke perangkap. Satu saja dari lima syarat ini tidak dipenuhi, maka
akumulasi hidrokarbon tidak akan terjadi. Kelima aspek ini pun tidak berdiri sendiri, tetapi harus
saling berhubungan dalam ruang dan waktu geologi.
Lapangan Bosand berada dalam cekungan Sumatra selatan yang merupakan cekungan yang
berbentuk asimetris dan dibatasi oleh sesar dan singkapan batuan pra-Tersier yang mengalami
pengangkatan di bagian barat daya sepanjang bukit Barisan.
1. Menentukan batas satuan batuan dalam data Mudlog titik bor Rangerz 1
2. Menentukan batas satuan Formasi dalam data Mudlog titik bor Rangerz 1
3. Menentukan Petroleum system data Mudlog titik bor Rangerz 1
1. Dapat menggambarkan kedalaman yang memiliki prospek (cadangan migas) dalam titik
bor Rangerz 1)
2. Dapat memperkirakan jumlah batuan reservoir dalam titik bor Rangerz 1
3. Mengidentifikasi zona target dalam titik bor Rangerz 1
BAB II
METODE PENELITIAN
a. Kedalaman
b. Cutting Lithology
c. Kandungan Gas
d. Chromatolog
e. Profil dan deskripsi profil
Berdasar data yang tersedia, maka langkah kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Kajian pustaka pra analisa (Geologi Regional daerah telitian, Cekungan Sumatra Selatan,
Batas antar formasi, Petroleum System)
2. Penentuan satuan batuan berdasar Cutting Lithology dan profil
3. Penentuan Formasi berdasarkan kajian pustaka serta deskripsi profil pada titik bor
Rangerz 1
4. Penentuan Petroleum system denngan mempertimbangkan deskripsi profil, kandungan
gas, dan satuan batuan.
BAB III
PEMBAHASAN
a. Terdapat batuan dasar (metamorfik) pada titik bor ini yang pada bagian atas memiliki
indikasi ketersediaan migas yang melimpah
b. Terdapatnya batuan reservoir yang kebanyakan terisi oleh gas alam.
c. Terdapatnya batuan sumber yang kebanyakan terdiri dari batubara
d. Terdapatnya seal yang terbentuk diantara reservoir rock
KESIMPULAN