Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN HEWAN KESAYANGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Taraf hidup masyarakat yang semakin baik, khususnya pada segi social ekonomi,
membuat banyak orang mampu membiayai pengeluaran hobinya, seperti pergi berwisata,
menanam tanaman hias, maupun memelihara binatang peliharaan, termasuk kucing.
Kucing sebagai salah satu hewan yang berkarakter manja, seperti senang untuk dibelai,
dan berpenampilan lucu sangat menarik untuk dijadikan sebagai hewan kesayangan.
Survey yang diadakan di Amerika pada tahun 2003 menunjukan bahwa 60 persen
penduduk Amerika mempunyai hewan kesayangan dan diantaranya memelihara kucing
dengan total keseluruhan 77,7 milyar ekor kucing (Lang, 2004).

Dewasa ini banyak sekali orang-orang yang hobi memelihara hewan kesayangan,
seperti hewan kucing. Salah satunya adalah perkumpulan pecinta kucing atau catster.
Sejak diluncurkan pada tahun 2004 hingga sekarang, Catster telah melakukan berbagai
peningkatan fitur-fitur aplikasi seperti aplikasi forum, buku harian, pengiriman pesan
pribadi, classified, treats, Gimme some paw, DogstePlus, Photo Tagging, Themed scroll,
dan aktivitas kucing berjalan-jalan, serta pet personality matrix. Selain itu, situs jejaring
Catster ini juga menyediakan layanan adopsi kucing gratis, tips, ataupun vet finder. Para
pencipta dan pengelola Catster menyadari bahwa orang-orang yang dating ke situs
jaringan social ini tidak hanya bertujuan untuk mencari aspek-aspek social, namun juga
untuk mendapatkan informasi dan layanan. Untuk itu, Catster berupaya menyediakan
sebanyak mungkin informasi dan pelayanan seputar hewan peliharaan kucing. Tak heran
jika fitur-fitur yang ada pada Catster ini merupakan campuran antara penciptaan
komunitas dan konten professional.

BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH

Maine Coon adalah salah satu kucing ras yang terbentuk secara alamiah.
Sesuai namanya, ras ini berasal dari negara bagian Maine (Amerika Serikat).
Berbagai mitos dan legenda berhubungan dengan asal ras kucing ini. Meskipun secara
biologi tidak mungkin terjadi, banyak orang percaya Maine Coon dihasilkan dari
perkawinan kucing setengah liar denga Racoon. Mitos ini muncul karena bentuk
warna dan ekor kucing Maine Coon menyerupai ekor Racoon. Selain intu nama
Racoon juga kemudian diadopsi membentuk nama kucing ras ini, maine- berasal dari
Negara bagian dan coon kependekan dari raccoon.

Cerita lain yang cukup popular adalah maine coon berasal dari enam ekor
kucing peliharaan Marie Antoinette yang dikirim ke Wiscasset (Maine) ketika ia
merencanakan untuk melarikan diri dari Perancis pada saat terjadi Revolusi Perancis.

Kebanyakan pembiak kucing berpendapat ras ini dihasilkan dari


perkawinan kucing domestic dengan kucing-kucing berambut panjang dari Negara
lain. Dua ras kucing yang diduga menjadi nenek moyang Maine Coon adalah kucing
Turkish Angora ( diduga dibawa oleh para pedagang Inggris) dan Norwegian Forest
Cat (dibawa ke Amerika oleh bangsa Viking). Terlepas dari benar atau tidaknya
dugaan tersebut, bentuk fisik Norwegian Forest Cat memang mirip dengan Maine
Coon.

Maine Coon pertama tercatat sebagai peserta kontes kucing pada tahun
1861. Pada tahun 1895 seekor kucing Maine Coon betina berwarna brown tabby
dengan nama Cosie, memenangkan kontes kucing di Madison Square Garden.

Popularitas ras ini menurun pada tahun 1900-an, kalah oleh ras Persia.
Baru pada 1950 ras ini mulai kembali dikembangkan, didaftarkan dan diikutkan
dalam kontes kucing. Pada tahun 1968 enam orang pembiak kucing Maine Coon
bergabung dan membentuk Maine Coon Breeders and Fanciers Association
(MCBFA) untuk mempertahankan dan melestarikan ras ini. Pada tahun 1980 Maine
Coon diakui oleh semua organisasi penggemar kucing sebagai satu ras dengan
karakteristik dan standar tersendiri. Saat ini di Indonesia pun telah ada beberapa
pembiak Maine Coon.

Maine Coon asli mempunyai jari kaki lebih banyak dibandingkan


kucing lainnya. Kelebihan jari ini disebut polydactyl dan bersifat genetic dominan.
Meskipun ada beberapa pembiak kucing yang khusus memelihara sifat asli ini,
sebagian besar Maine Coon modern tidak lagi membawa gen polydactyl .
Kebanyakan organisasi dan klub kucing dunia tidak mengijinkan kucing polydactyl
ikut kontes, akibatnya Maine Coon polydactyl tidak banyak dikembangbiakkan lagi.

B. KONFORMASI TUBUH KUCING MAINE COON

Badan besar dan panjang serat agak berbentuk segi empat

Mata lebar serta oval

Hidung lebar dan melengkung di ujungnya

Ekor panjang dan lebar

Memiliki tulang dan otot yang kuat

Teling besar (lebar di bawah)

Dahi melengkung

Otot pipi sangat menonjol


Seperti dijelaskan diatas rambutnya tebal dan tahan air (sedikit berminyak)

C. KARAKTERISTIK KUCING MAINE COON

Kucing Maine Coon mampu bertahan dalam salju dan udara dingin sekalipun
karena memiliki rambut yang tebal dan anti air, ditambah terdapat rambut yang sangat
tebal di bagian kaki, perut kemudian juga pada lehernya.
Jenis kucing ini memiliki badan yang besar. Untuk kucing jantan saja beratnya antara 6-9
kg. Sedangkan untuk kucing betina 4-6 kg. Maine Coon juga memiliki mata dan telinga
besar mencerminkan kemampuan penglihatkan dan pendengaran yang lebih.

D. TEMPRAMEN

Maine Coon adalah kucing yang dekat dengan manusia,tidak sepenuhnya


independen tetapi juga tidak selalu mencai perhatian pemiliknya. Dibandingkan Persia
yang lebih suka tidur di pangkuan, Maine Coon lebih aktif dan suka berada disekitar
pemiliknya.

BAB III

KESIMPULAN

Kucing Maine Coon merupakan kucing terbesar diantara ras lainnya, memiliki
sifat yang aktif tetapi sangat bersahabat. Di Indonesia mulai banyak breeder-breeder yang
mengembangbiakkan ras ini karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, satu ekor kitten
bernilai 15-20jt tergantung keturunan dan silsilah.

DAFTAR PUSTAKA

www.kucing7.com/kucing-maine-coon.com
www.wawashahab.blogspot.com/2012/02/kucing-maine-
coon.html#ixzz3IAya3hoo
www.kucinggue.blogspot.com/2012/10/kucing-maine-coon.html
http://indonesia-cat-lovers.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai