Anda di halaman 1dari 22

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK

PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE (PEMBANGKIT LISTRIK

GELOMBANG LAUT)

Di Susun Oleh :

Nama: CHAIRUL YAHYA

Nim : DBD 114 076

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2017

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya, masih dapat merasakan berkat dan kasih karunia-Nya. Tidak

lupa penyusun bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena-Nya penyusun

dapat menyelesaikan tugas matakuliah Teknik Tenaga Listrik yang berjudul

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA RENEWABLE.

Penyusunan makalah ini tidak akan terselesaikan apabila tidak adanya bantuan

dari berbagai pihak. Berkat bimbingan, saran, dan masukan yang bermanfaat

sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat demi

kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1..........................................................................................................Latar Belakang
.......................................................................................................... 1
1. 2..........................................................................................................Rumusan
Masalah ........................................................................................... 2
1. 3..........................................................................................................Tujuan 2
1. 4..........................................................................................................Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
2. 1............................................................................................................ Sejarah &
Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Ombak.................................. 3
2.1.1. Sejarah .................................................................................... 3
2.1.2. Pengertian................................................................................ 3
2. 2............................................................................................................ Komponen-
komponen Pada Pembangkit Listrik Tenaga Ombak ......................... 4
2. 3............................................................................................................ Proses
Pembangkit Listrik Tenaga Ombak.................................................... 6
2. 4............................................................................................................ Kelebihan dan
Kekurangan......................................................................................... 9
2. 5............................................................................................................ Peluang Di
Indonesia............................................................................................. 10
2. 6............................................................................................................ Perkembangan
PLTGL di Indonesia dan Dunia.......................................................... 12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3. 1............................................................................................................Kesimpulan
............................................................................................................ 14
3. 2............................................................................................................Saran 14
DAFTAR PUSTAKA

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Dengan semakin berkembangnya tekonologi maka kebutuhan akan energi listrik juga
semakin meningkat. Sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia menggunakan
minyak bumi sebagai bahan bakar utamanya. Penggunaan minyak bumi sebagai
bahan bakar memiliki banyak sekali kekurangan yang terutama adalah menimbulkan
polusi dan jumlahnya semakin sedikit karena tidak bisa diperbaharui. Oleh karena itu
untuk menjaga ketersediaan energi listri maka diperlukan suatu alternatif pembangkit
listrik yang menggunakan energi yang ramah ligkungan dan bisa diperbarui.
Salah satu tenaga alternative adalah tenaga air. Air laut memiliki banyak
manfaat.Salah satunya, menghasilkan energi listrik dari pusat pembangkit listrik
tenaga ombak.Sifat kontinyuitasnya yang tersedia terus setiap waktu menjadikan
ombak baik untuk dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik melalui pembangkit
listrik ini, energi besar yang dimiliki ombak dapat diubah menjadi tenaga listrik.
Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerepan
Teknologi (BPPT) dan pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, terlihat banyak
daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga
ombak.Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di atas kepala Burung irian
Jaya dan sebelah barat pulau Sumatera sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik.
Kondisi ombak seperti itu tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa
dianggap potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah sekitar 1,5 hingga 2
meter dan gelombang ini tidak pecah hingga sampai di pantai. Fakta inilah yang
membuat pembangkit listrik tenaga ombak sangat cocok untuk di pakai di wilayah
Indonesia
Untuk itu kita akan mencoba menggali informasi tentang
tenaga ombak yang sudah dimanfaatkan oleh banyak negara,
termasuk Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah
Norwegia sejak tahun 1987, terlihat bahwa banyak daerah-daerah
pantai yang berpotensi sebagai pembangkit listrik bertenaga

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 1


ombak. Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di atas
Kepala Burung Irian Jaya, dan sebelah barat Pulau Sumatera sangat
sesuai untuk menyuplai energi listrik. Kondisi ombak seperti itu
tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa
dianggap potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah
sekitar 1,5 hingga 2 meter, dan gelombang ini tidak pecah sampai
di pantai.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga ombak?
2. Apa saja komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga
ombak?
3. Bagaimana proses pembangkitan listrik dengan tenaga ombak?
4. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga
ombak?
5. Bagaimana jika Indonesia memanfaatkan konversi energi gelombang menjadi
listrik ?
6. Bagaimana perkembangan pembangkit listrik tenaga ombak di
Indonesia dan dunia?
7. Berapa besar kapasitas PLTGL?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga ombak.
2. Mengetahui komponen-komponen pada pembangkit listrik
tenaga ombak.
3. Mengetahui proses pembangkitan listrik dengan menggunakan
tanaga ombak.
4. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan pada pembangkit
listrik tenaga ombak.
5. Mengetahui peluang Indonesia Menerapkan Sistem Konversi Energi Gelombang
Menjadi Listrik
6. Perkembangan pembangkit listrik tenaga ombak di Indonesia
dan dunia
7. mengetahui cara menghitung berapa besar kapasitas PLTGL.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 2


1. Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga ombak.
2. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik (TTL).

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 3


BAB II
PEMBAHASAAN

2.1. Sejarah & Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga

Ombak
2.1.1. Sejarah
Tercatat, paten pertama penggunaan gelombang laut ada pada tahun
1799 di Paris, dibuat oleh Girard, namun paten ini belum diteruskan menjadi
sebuah alat konversi energi. Alat konversi energi gelombang laut pertama
dibuat oleh Bochaux-Praceique, seorang Perancis, untuk menyalakan lampu-
lampu dan alat listrik di rumahnya sendiri. Selanjutnya, dari tahun 1855
hingga 1973, sudah ada 340 paten (hanya di Inggris) mengenai penggunaan
energi gelombang laut ini. Eksperimen modern mengenai sumber energi ini
dimulai oleh seorang warga Jepang bernama Yoshio Masuda. Dia sudah
merancang berbagai alat konversi gelombang laut, beberapa ratus di antaranya
digunakan untuk menyalakan lampu navigasi (mercusuar). Munculnya
kembali ketertarikan orang untuk meneliti sumber energi jenis ini dimulai saat
krisis minyak pada tahun 1973, banyak peneliti dari berbagai universitas yang
meriset alat konversi energi jenis ini. Tahun 1980, harga minyak turun kembali
dan ketertarikan pada sumber energi ini kembali menurun. Namun, isu
perubahan iklim baru-baru ini membuat ketertarikan pada sumber-sumber
energi terbarukan, termasuk energi gelombang laut, menjadi tinggi kembali.
Lalu, pembangkit yang menggunakan energi pasang-surut air laut
pertama dibangun antara tahun 1960 hingga 1966 di Perancis dengan kapasitas
240MW. Setelah, itu bermunculan berbagai pembangkit listrik mulai dari
kapasitas kecil (0.4 MW) hingga kapasitas 1320 MW yang dijadwalkan akan
dibangun Korea Selatan pada tahun 2017.
2.1.2. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik
atau bergulung-gulung. Pembangkit listrik tenaga ombak
adalah suatu pembangkitan energi listrik yang merubah
energi mekanik gelombang ombak menjadi energi listrik.
Merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek
gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 4


gelombang, yang mana pembangkitan energi ini akan terjadi
di lepas pantai yang memiliki laju ombak besar (stabil). Energi
ombak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,
seperti saat ini telah didirikan sebuah Pembangkit Listrik
Bertenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta, yaitu
model Oscillating Water Column.

2.2. Komponen-Komponen pada Pembangkit Listrik Tenaga


Ombak
Komponen utama pembangkit listrik tenaga ombak :
1. Piston Hidrolik
Piston hidrolik adalah bagian yang berfungsi menjaga
keseimbangan generator agar kedudukanya tidak terpengaruh
oleh laju ombak yang bergerak. Piston hidrolik bekerja berdasarkan
hukum archimides Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu
zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang terdesak oleh benda
tersebut.
2. Turbin
Turbin adalah bagian konverter yang merubah energi
mekanik ombak menjadi energi mekanik (gerak) yang mana
menggerakan generator adapun turbin impuls.
Turbin merupakan bagian penting dalam suatu pembangkit tenaga listrik.
Pada pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini jenis turbin yang digunakan ada
dua jenis turbin yang banyak digunakan yaitu turbin air dan turbin udara. Dimana
turbin air menggunakan media air sebagai fluida kerjanya. Sedangkat turbin udara
mengunakan udara sebagai fluida kerjanya. Jenis turbin air biasanya digunakan
pada pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang menggunakan teknologi buoy
tipe dan teknologi overtopping devices. Sedangkan jenis turbin udara dipakai pada
pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang menggunakan teknologi oscilatting
water column.
Jenis turbin udara (wells turbine) yang digunakan pada PLTGL-OWC ini
adalah unidirectional wells turbine. Dimana turbin ini terdiri dari 2 jenis ukuran

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 5


turbin, hal ini disesuaikan dengan prinsip kerja 2 arah pada PLTGL-OWC. Dua
buah turbin ini diatur dengan kemiringan posisi bidang turbin yang berlawanan,
sehingga nantinya pada pergerakan udara keluar masuk chamber dihasilkan arah
putaran yang sama. Kemudian dari perputaran turbin inilah nantinya akan dikopel
dengan generator sehingga dapat menghasilkan daya listrik.

3. Generator
Generator adalah mesin listrik yang prinsip kerjanya
berdasarkan prinsip elektromagnetik yang merubah energi
mekanik menjadi listrik ,adapun generator yang digunakan adalah
generator 3 fasa dengan frekuensi 50-60Hz dengan kapasitas
daya yang di hasilkan adalah 2.25MW.
4. Submarine towers
Submarine towers adalah menara pemantau yang mana di
dalamnya terdapat jaringan interkoneksi dari generator menuju
gardu induk atau kendali. Terdapat beberapa ruangan yaitu
ruangan pemantau ombak dan ruangan pemeliharaan jaringan
interkoneksi. Selain dari itu ruangan ini pun memiliki fungsi
sebagai mercusuar pengawas pelayaran kapal penyebrangan atau
nelayan.
5. Pipa kabel bawah tanah
Pipa kabel bawah tanah adalah suatu komponen yang
berfungsi melindungi sambungan interkoneksi dari submarine
towers menuju gardu induk atau kendali agar tidak terjadi
gangguan mekanis dan lebih efesien dalam penyaluran energy ke
gardu induk .
6. Gardu induk atau kendali
Gardu induk adalah tempat kendali dimana energi yang
didapatkan ditransformasikan ke grid conection atau saluran
transmisi. Didalam gardu induk terdapat :

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 6


a. Kapasitor arus, kapasitor yang digunakan adalah kapasitor non
polar yang memiliki kapasitansi tinggi yang berfungsi
menyimpan arus agar stabil jugga sebagai penguat sebelum
dihungkan ke saluran grid conection.
b. Auto transformator, suatu mesin listrik yang berfungsi
mentransformasikan arus agar stabil dan tidak terjadi rugi-rugi
dalam penyaluran energi ke grid conection
c. Trafo step up, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan
tegangan yang mana pada mesin ini tegangan dinaikan.
d. Trafo step down, mesin listrik yang berfungsi
mentransformasikan tegangan yang mana pada mesin ini
tegangan diturunkan. Trafo pemakaian sendiri mesin listrik
yang berfungsi menyalurkan energi pada daerah area
pembangkitan
7. Grid conection
Grid conection, sutu proses pentransmisian energi dari gardu
induk ke saluran distribusi yang mana selanjutnya akan disalurkan
kepada konsumen

Mesin konversi energi gelombang laut


Energi gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan pesawat-
pesawat yang nantinya bermanfaat demi kesejahteraan manusia. Upaya untuk
memanfaatkan energi gelombang laut telah banyak dilaksanakan baik dengan
konsep yang sederhana maupun yang canggih. Sejumlah percobaan telah
dilaksanakan oleh para ahli di bidang gelombang laut dan telah ditemukan
beberapa konsep pemanfaatannya, diantaranya (Pudjanarsa, 2006):
a. Konsepsi yang sederhana:
Heaving and pitching bodies
Cavity resonators
Pressure device
Surging wave energy conventors
Particel motion convertors
Float wave-power machine
The dolphin type wave power generators
b. Konsepsi yang lebih tinggi:
Salters nodding duck
Cockerells rafts
Russel rectifier
Wave focusing techniques

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 7


2.3. Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Ombak
Secara mekanis, PLTO dikenal memakai teknologi OWC
(Oscillating Wave Column). Untuk OWC ini ada dua macam, yaitu
OWC tidak terapung dan OWC terapung. Untuk OWC tidak terapung
prinsip kerjanya sebagai berikut. Instalasi OWC tidak terapung
terdiri dari tiga bangunan utama, yakni saluran masukan air,
reservoir (penampungan), dan pembangkit. Dari ketiga bangunan
tersebut, unsur yang terpenting adalah pada tahap pemodifikasian
bangunan saluran masukan air yang tampak berbentuk U, sebab ia
bertujuan untuk menaikkan air laut ke reservoir.

Bangunan untuk memasukkan air laut ini terdiri dari dua unit,
kolektor dan konverter. Kolektor berfungsi menangkap ombak,
menahan energinya semaksimum mungkin, lalu memusatkan
gelombang tersebut ke konverter. Konverter yang didesain
berbentuk saluran yang runcing di salah satu ujungnya ini
selanjutnya akan meneruskan air laut tersebut naik menuju
reservoir. Karena bentuknya yang spesifik ini, saluran tersebut
dinamakan tapchan (tappered channel).

Setelah air tertampung pada reservoir, proses pembangkitan


listrik tidak berbeda dengan mekanisme kerja yang ada pada
pembangkit listrik tenaga air. Yaitu, air yang sudah terkumpul itu
diterjunkan ke sisi bangunan yang lain. Energi potensial inilah yang
berfungsi menggerakkan atau memutar turbin sehingga
menghasilkan energi listrik. Energi potensial inilah yang berfungsi
menggerakkan atau memutar turbin pembangkit listrik. Turbin
tersebut didesain untuk bisa bekerja dengan generator putaran dua
arah. Sistem yang berfungsi mengonversi energi mekanik menjadi
listrik terletak di atas permukaan laut dan terisolasi dari air laut
dengan meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air sehingga
bisa dipastikan tidak bersentuhan dengan air laut. OWC ini dapat

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 8


diletakkan di sekitar 50 m dari garis pantai pada kedalaman sekitar
15 m.

Selain OWC tidak terapung, kita juga mengenal OWC tidak


terapung lain seperti OWC tidak terapung saat air pasang. OWC ini
bekerja pada saat air pasang saja, tapi OWC ini lebih kecil. Hasil
survei hidrooseanografi di wilayah perairan Parang Racuk
menunjukkan bahwa sistem akan dapat membangkitkan daya listrik
optimal jika ditempatkan sebelum gelombang pecah atau pada
kedalam 4-11 meter. Pada kondisi ini akan dapat dicapai putaran
turbin antara 3000-700 rpm. Posisi prototip II OWC (Oscillating
Wave Column) masih belum mencapai lokasi minimal yang
disyaratkan, karena kesulitan pelaksanaan operasional alat
mekanis. Posisi ideal akan dicapai melalui pembangunan prototip III
yang berupa sistem OWC apung. Untuk OWC terapung, prinsip
kerjanya sama seperti OWC tidak terapung, hanya saja
peletakannya yang berbeda.

Penghitungan Kapasitas Daya dari PLTGL


Kapasitas daya untuk pembangkit listrik tenaga arus laut saat ini belum dapat
ditentukan denga pasti. Tetapi perhitungan untuk ke arah itu dapat didekati dengan
cara menghitung periode gelombang yang kemudian dapat diperkirakan energi yang
timbul dari situ. Perhitungan untuk periode gelombang adalah sebagai berikut;
Energi dari gelombang untuk sebuah arus linier dapat dihitung dengan rumus :
P=kH2T
k = konstanta (nilainya mendekati 0.5)
H = tinggi gelombang (meter)
T = periode gelombang (sekon)
Untuk gelombang atau arus dalam, hubungan antara kecepatan dan panjang
gelombang dapat dihitung dengan rumus :
l = g . t2/(2)
l=t.c (untuk semua jenis arus).
Jika disubstitusikan hasilnya adalah:
t . c = g . t2 / (2)

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 9


c = g.t / (2) atau t = c . 2/ g atau t = c . 0.641
T = periode gelombang (s)
c = kecepatan gelombang (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (10 m/s2)
l = panjang gelombang (m)
= 3.1415....
untuk menghitung kecepatan rambat arus dan panjang gelombang dapat digunakan
rumus:
c = t . 1.56
l = 1.56 . t2
dengan nilai 1.56 merupakan konstanta.
Melalui perhitungan seperti di atas dan dengan pengaitan rumus dengan rumusan
energi maka dapat diperkirakan potensi daya yang terbangkit pada siuatu daerah. Dan
dari percobaan dari para ilmuwan diperkirakan daya total dari gelombang pecah di
garis pantai dunia diperkirakan mencapai 2 hingga 3 juta megawatt. Pada tempat-
tempat tertentu yang kondisinya sangat bagus, kerapatan energi gelombang dapat
mencapai harga rata-rata 65 megawatt per mil garis pantai.
Dengan beberapa teknik penangkapan gelombang yang saat ini masih dalam
tahap percobaan diperoleh data sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada, deretan ombak (gelombang) yang
terdapat di sekitar pantai Selandia Baru dengan tinggi rata-rata 1 meter
dan periode 9 detik mempunyai daya sebesar 4,3 kW per meter panjang ombak.
Sedangkan deretan ombak serupa dengan tinggi 2 meter dan 3 meter dayanya
sebesar 39 kW per meter panjang ombak. Untuk ombak dengan ketinggian 100
meter dan perioda 12 detik menghasilkan daya 600 KW per meter.
2. ransverse Horisontal Axis Water Turbine (THAWT) dengan menggunakan dua
turbin dan satu generator yang diletakkan di tengah-tengahnya, bisa dihasilkan
listrik sebesar 12 MWatt.
3. Dari pengujian pertama di laboratorium, diperkirakan Anaconda bisa
menghasilkan sekitar 1MW dan bisa menghasilkan listrik seharga US$ 0,12 per
kWh atau bahkan kurang dari angka tersebut.
Dengan perkiraan seperti itu maka energi arus laut merupakan energi yang
potensial untuk dijadikan energi pembangkit di masa depan.

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 10


2.4. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga
Ombak
Kelebihan dari pembangkit listrik ini adalah energi bisa
diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar, tidak
menghasilkan limbah, mudah dioperasikan dan biaya perawatan
rendah, serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang
memadai. Selain itu, pemanfaatan energi ombak sendiri untuk
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, merupakan pilihan yang
sangat bagus, karena selain hemat biaya operasionalnya,
pembangkit listrik ini juga ramah lingkungan karena tidak
mengeluarkan limbah padat, cair maupun gas.
Energi bisa diperoleh secara gratis
Tidak butuh bahan bakar
Tidak menghasilkan limbah & Ramah lingkungan
Mudah dioperasikan
Biaya perawatan rendah
Menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai

Sedangkan kekurangan dari pembangkit ini yaitu :


1. Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula
tidak, artinya pembangkit tenaga ini tidak pasti dapat digunakan
(tidak flexible).
2. Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat
dan muncul secara konsisten.
3. Membutuhkan alat konversi yang handal yang mampu bertahan
dengan kondisi lingkungan laut yang keras yang disebabkan
antara lain oleh tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut.
4. Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak, artinya
pembangkit tenaga ini tidak pasti dapat digunakan (tidak flexible).
5. Membutuhkan alat konversi yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi
lingkungan laut yang keras yang disebabkan antara lain oleh tingginya tingkat
korosi dan kuatnya arus laut.
6. Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara
konsisten

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 11


Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan OWC tidak tampak sebagai besar sebagai perangkat
terbarukan lainnya dipasang di laut, dan tentu lebih bersih daripada non energi
terbarukan. Sebuah Life Cycle Assessment dari OWC menghitung bahwa emisi
karbon lebih dari 25 tahun, termasuk konstruksi, instalasi, operasi dan
dekomisioning, akan menjadi 24 gram karbon dioksida (Oceanlinx, 2012). OWC
tidak memiliki bagian yang bergerak di bawah air, yang berarti tidak ada organisme
akan terjebak dalam turbin. Beberapa isu yang telah dibahas menganggap aspek
visual memiliki lepas pantai darat atau kanan OWC: itu akan merusak pemandangan
dan akan menghasilkan polusi suara. Namun, jika terletak di laut dalam, itu akan
cukup jauh di lepas pantai sehingga tidak bisa dilihat atau didengar. The OWC
sendiri akan beroperasi sebagai terumbu karang buatan untuk meningkatkan spesies
laut di suatu daerah.

2.5. Peluang Indonesia Menerapkan Sistem Konversi Energi Gelombang Menjadi


Listrik

Untuk wilayah Indonesia, energi yang mempunyai prospek bagus adalah


energi arus laut. Hal ini dikarenakan Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat
sehingga arus laut akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat
melewati selat-selat tersebut. Selain itu, Indonesia adalah tempat pertemuan arus laut
yang diakibatkan oleh konstanta pasang surut M2 yang dominan di Samudra Hindia
dengan periode sekitar 12 jam dan konstanta pasang surut K1 yang dominan di
Samudra Pasifik dengan periode lebih kurang 24 jam. M2 adalah konstanta pasang
surut akibat gerak Bulan mengelilingi Bumi, sedangkan K1 adalah konstanta pasang
surut yang diakibatkan oleh kecondongan orbit Bulan saat mengelilingi Bumi.
Interaksi Bumi-Bulan diperkirakan menghasilkan daya energi arus pasang
surut setiap harinya sebesar 3.17 TW, lebih besar sedikit dari kapasitas pembangkit
listrik yang terpasang di seluruh dunia pada tahun 1995 sebesar 2.92 TW (Kantha &
Clayson, 2000). Namun, untuk wilayah Indonesia potensi daya energi arus laut
tersebut belum dapat diprediksi kapasitasnya.
Hasil Perhitungan Ebergi Gelombang Laut
Potensi energi gelombang laut dengan lebar chamber 2,4 m (berdasarkan
protipe yang telah ada), air laut 1030 Kg/m 3, dan gravitasi bumi 9,81 m/s2,
persamaan untuk menghitung energi gelombang laut yang dihasilkan cukup dengan

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 12


menghitung energi potensial saja. Karena dilihat dari prototipe yang ada, pergerakan
gelombang laut yang menghasilkan energi pada sistem ini merupakan energi
potensial atau naik turun gelombangnya saja.

Contoh perhitungan pada pantai perairan Aceh pada kondisi A

Ew = 3129,494 (J)

Hasil perhitungan Potensi energi gelombang laut


Potensi Energi Potensi Energi
No Lokasi gelombang laut gelombang laut
Kondisi min (J) Kondisi maks (J)

1 Perairan utara Aceh 3129,494 764036,6


2 Perairan barat Aceh 10562,05 859437,3
hingga Sumatera Utara
3 Perairan barat Sumatera 25035,96 1073416
Barat
4 Perairan barat Bengkulu 25035,96 2683150
hingga Lampung
5 Selat Sunda 10562,05 1921901
6 Perairan selatan Banten 48898,35 3129494
hingga Jawa Barat
7 Perairan selatan Jawa 48898,35 3129494
Tengah
8 Perairan selatan Jatim 48898,35 3129494
9 Perairan selatan Bali 25035,96 1320255
hingga NTB
10 Laut Sawu 25035,96 1073416
11 Laut Timor 25035,96 859437,3
12 Selat Malaka 391,1868 25035,95
13 Laut Natuna 25035,96 764036,6
14 Selat Karimata 3129,494 200287,6
15 Perairan selatan 3129,494 200287,6
Kalimantan
16 Perairan Kepulauan 3129,494 200287,6
Seribu
17 Laut Jawa 10562,05 675970,7
18 Laut Bali 3129,494 200287,6
19 Laut Flores 3129,494 391186,8
20 Selat Makasar bagian 391,1868 200287,6
Selatan
21 Perairan selatan Sulawesi 3129,494 200287,6
22 Laut Maluku 25035,96 859437,3
23 Laut Buru - Laut Seram 10562,05 520669,6
24 Laut Sulawesi 25035,96 764036,6
25 Perairan Kep. Sangihe 84496,35 1320255
Talaud

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 13


26 Laut Halmahera 25035,96 764036,6
27 Perairan utara Papua 25035,96 764036,6
28 Laut Banda 48898,35 764036,6
29 Perairan Kepulauan Aru 3129,494 675970,7
30 Laut Arafuru 200287,6 3129494

2.6. Perkembangan Pembangkit Tenaga Listrik di Indonesia


dan Dunia
Saat ini baru beberapa negara yang yang sudah melakukan
penelitian secara serius dalam bidang energi tidal, diantaranya
Inggris dan Norwegia. Di Norwegia, pengembangan energi ini
dimotori oleh Statkraft, perusahaan pembangkit listrik terbesar di
negara tersebut. Statkraft bahkan memperkirakan energi tidal akan
menjadi sumber energi terbarukan yang siap masuk tahap
komersial berikutnya di Norwegia setelah energi hidro dan angin.
Keterlibatan perusahaan listrik besar seperti Statkraft
mengindikasikan bahwa energi tidal memang layak diperhitungkan
baik secara teknologi maupun ekonomis sebagai salah satu solusi
pemenuhan kebutuhan energi dalam waktu dekat.
Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua setelah
Norwegia. Sehingga Energi ombak di pantai tersebut digunakan
sebagai pembangkit tenaga listrik, seperti saat ini telah didirikan
sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta,
yaitu model Oscillating Water Column. Tujuan didirikannya PLTO ini
adalah untuk memberikan model sumber energi alternatif yang
ketersediaan sumbernya cukup melimpah di wilayah perairan
pantai Indonesia.
Di dunia, terdapat beberapa perusahaan & lembaga lainnya yang
mengembangkan model untuk memanfaatkan ombak sebagai
penghasil energi listrik, antara lain:
1. Ocean Power Delivery;
perusahaan ini mendesain tabung-tabung yang sekilas terlihat
seperti ular mengambang di permukaan laut (dengan sebutan
Pelamis) sebagai penghasil listrik. Setiap tabung memiliki
panjang sekitar 122 meter dan terbagi menjadi empat segmen.

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 14


Setiap ombak yang melalui alat ini akan menyebabkan tabung
silinder tersebut bergerak secara vertikal maupun lateral.
Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong piston diantara tiap
sambungan segmen yang selanjutnya memompa cairan hidrolik
bertekanan melalui sebuah motor untuk menggerakkan
generator listrik.
2. Renewable Energy Holdings;
ide mereka untuk menghasilkan listrik dari tenaga ombak
menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut dekat tepi
pantai sedikit mirip dengan Pelamis. Prinsipnya menggunakan
gerakan naik turun dari ombak untuk menggerakkan piston yang
bergerak naik turun pula di dalam sebuah silinder. Gerakan dari
piston tersebut selanjutnya digunakan untuk mendorong air laut
guna memutar turbin.
3. SRI International;
konsepnya menggunakan sejenis plastik khusus bernama
elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik
dialirkan melalui elastomer tersebut, elastomer akan meregang
dan terkompresi bergantian. Sebaliknya jika elastomer tersebut
dikompresi atau diregangkan, maka energi listrik pun timbul.
Berdasarkan konsep tersebut idenya ialah menghubungkan
sebuah pelampung dengan elastomer yang terikat di dasar laut.
Ketika pelampung diombang-ambingkan oleh ombak, maka
regangan maupun tahanan yang dialami elastomer akan
menghasilkan listrik.
4. BioPower Systems;
perusahaan inovatif ini mengembangkan sirip-ekor-ikan-hiu
buatan dan rumput laut mekanik untuk menangkap energi dari
ombak. Idenya bermula dari pemikiran sederhana bahwa sistem
yang berfungsi paling baik di laut tentunya adalah sistem yang
telah ada disana selama beribu-ribu tahun lamanya. Ketika arus
ombak menggoyang sirip ekor mekanik dari samping ke samping
sebuah kotak gir akan mengubah gerakan osilasi tersebut
menjadi gerakan searah yang menggerakkan sebuah generator
magnetik. Rumput laut mekaniknya pun bekerja dengan cara

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 15


yang sama, yaitu dengan menangkap arus ombak di permukaan
laut dan menggunakan generator yang serupa untuk merubah
pergerakan laut menjadi listrik.

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 16


17

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahsan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pembangkit listrik tenaga ombak adalah suatu
pembangkitan energi listrik yang merubah energi mekanik
gelombang ombak menjadi energi listrik.Komponen dari
pembangkit listrik tenaga ombak antara lain : piston
hidrolik, turbin, generator, submarine towers, pipa kabel
bawah tanah, gardu induk atau kendali, dan grid conection.
Secara mekanis, PLTO dikenal memakai teknologi OWC
(Oscillating Wave Column). Untuk OWC ini ada dua macam,
yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Prinsip
kerjanya sama, hanya peletakannya yang berbeda,
Kelebihan dari PLTO ini yaitu, energi yang digunakan dapat
didapatkan secara gratis,tidak menghasilkan limbah, dan
lain-lain. Sedangkan kekurangannya yaitu bergantung pada
ombak (kadang dapat energi, kadang pula tidak), perlu
menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan
muncul secara konsisten serta membutuhkan alat konversi
yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi
lingkungan laut yang keras yang disebabkan antara lain
oleh tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut. Di
Indonesia sudah mulai dikembangkan Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak (PLTO) yang berpusat di Yogyakarta. Di
Dunia, Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO) pertama
kali dibuat di Norwegia.
3.2 Saran

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 17


18

Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini


adalah agar Indonesia dapat lebih memanfaatkan ombak
sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif untuk
pembangkit listrik.

TEKNIK TENAGA LISTRIK UPR Page 18


DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2008. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (online).


(http://www.indowebster.web.id/showthread.php?
t=22009&page=1, diakses 24 Mei 2011).
Anonim2. 2008. PLTO (online). (http://pltb-
nswg.blogspot.com/2008_05_01_archive.html, diakses 24 Mei
2011).
Khazaku. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (online).
(http://khanzaku.wordpress.com/2010/01/23/pembangkit-listrik-
tenaga-ombak, diakses 24 Mei 2011).
Michael. 2011. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Pertama
(online).
(http://michaelmewa.blogspot.com/2011/05/pembangkit-listrik-
tenaga-ombak-pertama.html, diakses 24 Mei 2011).
Niken. 2009. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (online).
(http://niken11.wordpress.com/2009/09/11/pembangkit-listrik-
tenaga-ombak/, dikses 24 Mei 2011).

Anda mungkin juga menyukai