GELOMBANG LAUT)
Di Susun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2017
Puji syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, masih dapat merasakan berkat dan kasih karunia-Nya. Tidak
lupa penyusun bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena-Nya penyusun
Penyusunan makalah ini tidak akan terselesaikan apabila tidak adanya bantuan
dari berbagai pihak. Berkat bimbingan, saran, dan masukan yang bermanfaat
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat demi
Penyusun
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
Ombak
2.1.1. Sejarah
Tercatat, paten pertama penggunaan gelombang laut ada pada tahun
1799 di Paris, dibuat oleh Girard, namun paten ini belum diteruskan menjadi
sebuah alat konversi energi. Alat konversi energi gelombang laut pertama
dibuat oleh Bochaux-Praceique, seorang Perancis, untuk menyalakan lampu-
lampu dan alat listrik di rumahnya sendiri. Selanjutnya, dari tahun 1855
hingga 1973, sudah ada 340 paten (hanya di Inggris) mengenai penggunaan
energi gelombang laut ini. Eksperimen modern mengenai sumber energi ini
dimulai oleh seorang warga Jepang bernama Yoshio Masuda. Dia sudah
merancang berbagai alat konversi gelombang laut, beberapa ratus di antaranya
digunakan untuk menyalakan lampu navigasi (mercusuar). Munculnya
kembali ketertarikan orang untuk meneliti sumber energi jenis ini dimulai saat
krisis minyak pada tahun 1973, banyak peneliti dari berbagai universitas yang
meriset alat konversi energi jenis ini. Tahun 1980, harga minyak turun kembali
dan ketertarikan pada sumber energi ini kembali menurun. Namun, isu
perubahan iklim baru-baru ini membuat ketertarikan pada sumber-sumber
energi terbarukan, termasuk energi gelombang laut, menjadi tinggi kembali.
Lalu, pembangkit yang menggunakan energi pasang-surut air laut
pertama dibangun antara tahun 1960 hingga 1966 di Perancis dengan kapasitas
240MW. Setelah, itu bermunculan berbagai pembangkit listrik mulai dari
kapasitas kecil (0.4 MW) hingga kapasitas 1320 MW yang dijadwalkan akan
dibangun Korea Selatan pada tahun 2017.
2.1.2. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik
atau bergulung-gulung. Pembangkit listrik tenaga ombak
adalah suatu pembangkitan energi listrik yang merubah
energi mekanik gelombang ombak menjadi energi listrik.
Merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek
gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan
3. Generator
Generator adalah mesin listrik yang prinsip kerjanya
berdasarkan prinsip elektromagnetik yang merubah energi
mekanik menjadi listrik ,adapun generator yang digunakan adalah
generator 3 fasa dengan frekuensi 50-60Hz dengan kapasitas
daya yang di hasilkan adalah 2.25MW.
4. Submarine towers
Submarine towers adalah menara pemantau yang mana di
dalamnya terdapat jaringan interkoneksi dari generator menuju
gardu induk atau kendali. Terdapat beberapa ruangan yaitu
ruangan pemantau ombak dan ruangan pemeliharaan jaringan
interkoneksi. Selain dari itu ruangan ini pun memiliki fungsi
sebagai mercusuar pengawas pelayaran kapal penyebrangan atau
nelayan.
5. Pipa kabel bawah tanah
Pipa kabel bawah tanah adalah suatu komponen yang
berfungsi melindungi sambungan interkoneksi dari submarine
towers menuju gardu induk atau kendali agar tidak terjadi
gangguan mekanis dan lebih efesien dalam penyaluran energy ke
gardu induk .
6. Gardu induk atau kendali
Gardu induk adalah tempat kendali dimana energi yang
didapatkan ditransformasikan ke grid conection atau saluran
transmisi. Didalam gardu induk terdapat :
Bangunan untuk memasukkan air laut ini terdiri dari dua unit,
kolektor dan konverter. Kolektor berfungsi menangkap ombak,
menahan energinya semaksimum mungkin, lalu memusatkan
gelombang tersebut ke konverter. Konverter yang didesain
berbentuk saluran yang runcing di salah satu ujungnya ini
selanjutnya akan meneruskan air laut tersebut naik menuju
reservoir. Karena bentuknya yang spesifik ini, saluran tersebut
dinamakan tapchan (tappered channel).
Ew = 3129,494 (J)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahsan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pembangkit listrik tenaga ombak adalah suatu
pembangkitan energi listrik yang merubah energi mekanik
gelombang ombak menjadi energi listrik.Komponen dari
pembangkit listrik tenaga ombak antara lain : piston
hidrolik, turbin, generator, submarine towers, pipa kabel
bawah tanah, gardu induk atau kendali, dan grid conection.
Secara mekanis, PLTO dikenal memakai teknologi OWC
(Oscillating Wave Column). Untuk OWC ini ada dua macam,
yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Prinsip
kerjanya sama, hanya peletakannya yang berbeda,
Kelebihan dari PLTO ini yaitu, energi yang digunakan dapat
didapatkan secara gratis,tidak menghasilkan limbah, dan
lain-lain. Sedangkan kekurangannya yaitu bergantung pada
ombak (kadang dapat energi, kadang pula tidak), perlu
menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan
muncul secara konsisten serta membutuhkan alat konversi
yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi
lingkungan laut yang keras yang disebabkan antara lain
oleh tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut. Di
Indonesia sudah mulai dikembangkan Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak (PLTO) yang berpusat di Yogyakarta. Di
Dunia, Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO) pertama
kali dibuat di Norwegia.
3.2 Saran