PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1992).
tidak terdapat kerja sama antara seluruh lapisan masyarakat dengan pemerintah
1
2
tendon, dan sendi dimana satu sama lain saling menunjang untuk dapat berfungsi
secara optimal.
sering terjadi adalah trauma yang dapat menyebabkan fraktur. Fraktur merupakan
kerusakan otot, ruptur tendon, kerusakan pembuluh darah dan luka organ-organ
karena pada usia ini aktifitas anak sangat tinggi, seperti melompat, berlari,
bermain bola, dll. Oleh karena itu kasus trauma sering terjadi pada usia ini.
Trauma pada anak usia sekolah dapat menyebabkan fraktur dan luka skin
degloving, sehingga anak perlu mendapatkan perawatan khusus karena luka yang
tidak dirawat dapat menimbulkan komplikasi yang lebih berat bahkan sampai bisa
terjadi kecacatan.
Cempaka Perjan RSHS Bandung, dari bulan Januari sampai bulan Juli 2004, dapat
diketahui bahwa fraktur merupakan penyakit yang paling banyak terjadi untuk
Tabel. I
Jumlah Pasien Dengan Penyakit Muskuloskeletal
Diruang Cempaka Perjan RSHS Bandung
Periode Bulan Januari-Juli 2004
Jumlah 69 100%
Sumber : Laporan Rekam Medik bulanan dari bulan Januari-Juli 2004 di Ruang
Cempaka RSHS Bandung.
keperawatan pada An. C usia sekolah (11 tahun) dengan Post Debridement atas
indikasi Skin Degloving + Close Fraktur Metatarsal Inferior I dan III Pedis
Dextra .
4
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
secara langsung dengan Post Debridement a.i Skin Degloving dan Close
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Penulis dapat :
Debridement a.i Skin Degloving dan Close Fraktur Metatarsal I dan III
pedis Dextra.
telah ditetapkan.
1. Metode Penulisan
metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
klien, meliputi catatan dari sumber lain yang berhubungan dengan klien
pada saat itu untuk dijadikan salah satu dasar dalam melakukan asuhan
keperawatan.
dibandingkan antara teori yang didapat dengan fakta yang ada dilahan
praktek.
6
D. Sistematika Penulisan
BAB II Tinjauan Teoritis, yang terdiri dari: konsep dasar penyakit, konsep