2. Prinsip-Prinsip Perencanaan
a. LEGALITAS, dalam pelaksanaan sistem dan manajemen perencanaan dan
anggaran harus berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. INTEGRATF, dalam pelaksanaan sistem dan manajemen perencanaan dan
anggaran harus dilakukan sebagai satu kesatuan yang utuh dan
berkesinambungan;
c. AKUNTABEL, dalam pelaksanaan sistem dan manajemen perencanaan dan
anggaran harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-
undangan;
d. EFEKTIVITAS dan EFISIENSI KERJA, dalam pelaksanaan sistem dan
manajemen perencanaan dan anggaran di lingkungan Polri dilakukan secara
cepat, tepat dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan;
e. TRANSPARAN, proses penyusunan sistem dan manajemen perencanaan dan
anggaran secara jelas mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian;
f. VISIONER, dalam pelaksanaan sistem dan manajemen perencanaan dan
anggaran di lingkungan Polri harus berwawasan kedepan guna meminimalisir
resiko kegagalan dalam menghadapi situasi ketidakpastian;
g. PROPORSIONAL, dalam pelaksanaan sistem dan manajemen perencanaan
dan anggaran di lingkungan Polri ini, setiap pihak yang terlibat harus
melaksanakan tugasnya sesuai fungsi, peran dan tanggung jawabnya.
5. Revisi Anggaran
Revisi anggaran adalah perubahan rincian anggaran yang telah ditetapkan
berdasarkan APBN Tahun Anggaran berjalan dan disahkan dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran berjalan berdasar Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran.
Mengapa ada revisi anggaran? Karena rencana anggaran yang telah
tertuang dalam dokumen RKA-K/L, DIPA, atau POK menjadi tidak sama dengan
yang akan dilaksanakan (pelaksanaan anggaran).
Oleh karena itu, perlu ada revisi perubahan atau penyesuaian rincian anggaran
melalui revisi anggaran.
Mekanisme Pengesahan Revisi Anggaran :
a. Revisi Anggaran oleh KPA;