Anda di halaman 1dari 4

SKRINING PASIEN

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


02/B.1/001 0 1/1

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit : Direktur Utama
PROSEDUR 01 Juli 2016
OPERASIONAL
Dr. Kuswandi, Sp.JP
Skrining adalah proses menyesuaikan kebutuhan pasien dengan sumber
Pengertian daya Rumah Sakit.
Skrining visual adalah proses menyesuaikan kebutuhan pasien dengan
sumber daya Rumah Sakit sejak kontak pertama, melalui pengamatan
langsung
Skiring pemeriksaan fisik adalah proses menyesuaikan kebutuhan pasien
dengan sumber daya Rumah Sakit sejak kontak pertama, melalui
pemeriksaan fisik.
Skrining triase adalah skrining yang dilakukan di IGD berdasarkan tingkat
kegawatan dengan pemberian kode warna
Sebagai acuan langkah-langkah untuk menentukan apakah pasien dapat
Tujuan diterima sesuai sumber daya Rumah Sakit
Surat Keputusan Direktur RS Bumi Waras no. 133 2 B/RSBW/III/2016
Kebijakan tentang Kebijakan Pelayanan RS Bumi Waras.
A. Skrining visual
1. Sejak pasien datang ke Rumah Sakit , petugas melakukan
pengamatan secara visual keadaan umum, cara berjalan dan ekspresi
pasien .
2. Bila pasien tampak lemas, pucat, sesak nafas, tidak sadar, tidak dapat
berjalan, korban kecelakaan, mengalami perdarahan atau tampak
kesakitan, petugas membantu pasien ke IGD dengan kursi roda atau
brankar
3. Bila tidak tampak tanda kegawatan pada pasien, petugas
mengarahkan pasien ke Klinik Rawat Jalan sesuai kebutuhan pasien.
Prosedur B. Skrining pemeriksaan fisik
1. Dokter melakukan hand hygiene dan identifikasi sesuai prosedur
2. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien
3. Apabila diperlukan, melakukan / menginstrusikan pemeriksaan
penunjang sesuai kebutuhan pasien
4. Dokter membuat assessment pasien
5. Dari hasil assessment, dokter memutuskan apakah pasien dapat
menjalani rawat jalan, rawat inap di RS Bumi Waras, atau dirujuk ke
RS lain sesuai kebutuhan pasien dan sumber daya Rumah Sakit
SKRINING PASIEN

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman


02/B.1/001 0 2/2

C. Triase
Prosedur 1. Portir membawa pasien masuk ke ruang triase
2. Perawat melakukan hand hygiene
3. Perawat triase melakukan pemeriksaan kesadaran, pemeriksaan
Circulation, Airway dan Breathing, tanda vital, skala nyeri dan
anamnesa singkat. Bila pasien dengan kondisi stabil dan
memerlukan pelayanan tidak segera, dapat menunggu atau dapat
dipulangkan lebih dulu, pasien masuk ke kategori triase hijau.

a. Skrining secara visual, dilakukan dengan cara mengamati


keadaan umum, ekspresi rasa kesakitan, pucat,ikterus,sianosis,
dan sesak napas, dilakukan dengan cara mengamati:
1. Danger : kondisi membahayakan, adanya perdarahan dan luka
robek
2. Respon : memanggil, menepuk, menggoyangkan badan dan
rangsangan nyeri
3. Circulasi : kebiruan, pucat, lemas
4. Airway : napas mengi, suara ngik-ngik, ngorok
5. Breathing : Napas terengah-engah dan bernapas dari mulut

b. Metode Triase Australia (Australasian Triage Scale)


1. Triase MERAH (Prioritas 1-2 atau Emergency)
Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang
kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera.
Pelayanan segera kurang dari 5 menit. Pasien yang
memerlukan tindakan pembedahan, emergency dan
intervensi resusitasi.
a. Bunyi nafas ngorok atau gargling

b. Trauma atau luka bakar multiple daerah wajah sampai


leher

c. GCS < 8

d. Perdarahan lebih dari 2 liter

e. Rr lebih dari 40 x/mnt

f. Spo2 < 90%

g. Cianosis
h. Capillary reffil > 3 detik

i. Acral dingin

j. Nadi teraba halus

k. TD sistolik < 90 mmHg atau > 160 mmHg

l. Suhu 390c disertai penurunan kesadaran

m. Cedera kepala berat ( korban tidak sadar )

n. Luka dada terbuka dan luka hancur pada


abdominopelvic

o. Serangan jantung ,stroke,heat stroke,hipotermi berat

p. Kemungkinan fraktur vertebrae cervical

q. Luka bakar pada mata dan mengenai saluran


pernafasan

r. Fraktur femur dan fraktur tanpa pulsus distal

2. Triase KUNING (Prioritas 3 atau Urgent)


Pasien memerlukan tindakan defintif tetapi tidak ada
ancaman jiwa segera. Dan pasien mengalami ancaman jiwa
tetapi tidak memerlukan tindakan definitive ,pelayanan
kurang dari 10 menit, pasien dengan kondisi stabil yang
memerlukan observasi krtat oleh staf terlatih dan re-triase.
a. bunyi nafas vesicular
b. perdarahan kurang dari 2 liter
c. GCS > 8
d. Capillary refil timel < 2 detik
e. RR lebih dari 24 x/mnt
f. Acral hangat
g. Nadi teraba
h. TD sistolik > 80 mmHg
i. Luka bakar hebat
j. Cedera spina cervical
k. Korban sadar dengan cedera kepala serius
l. Cedera bagian belakang
m. Overdosis obat

3. Triase HIJAU (Prioritas 4-5 atau Non Urgent)


Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan
menolong diri sendiri atau mencari pertolongan.Pelayanan
15-30 menit. Pelayanan tidak segera dapat menunggu atau
dapat dipulangkan terlebih dahulu.
a. Suhu 38-38.5

b. Td 120/80 mmHg

c. Nadi 80-100x/mnt

d. Capillary reffil time < 2 detik

e. Minor bleeding

f. Fraktur dan cedera jaringan lunak minor

g. Luka bakar moderat dan minor

4. Triase HITAM (Pasien Meninggal atau Cedera Fatal Yang


Jelas dan Tidak Mungkin di Resusitasi)
Pasien datang dalam kondisi meninggal (death on arrival)
atau terluka sangat parah yang pasti akan meninggal dalam
hitungan jam/hari dimana hanya diperlukan therapy paliatif
untuk mengurangi penderitaan atau pasien yang tidak dapat
diresusitasi.
a. Tidak ada nadi + respirasi
b. Gambaran ECG flat
c. Pupil dilatasi

5. Triase PUTIH (Pasien dengan Minor Injuries)


Pasien dengan minor injuries dimana hanya diperlukan
tindakan P3K atau dapat di rawat di rumah tanpa
pertolongan dokter.

4. Perawat triase mempersilahkan keluarga untuk mendaftar di bagian


Pendaftaran IGD.
5. Perawat mendokumentasikan pada catatan perkembangan pasien
terintegrasi

Unit Terkait 1. IGD


2. Pendaftaran

Anda mungkin juga menyukai