Anda di halaman 1dari 11

KEBIJAKAN

RUANG RAWAT INAP

JL. WOLTER MONGINSIDI NO. 235


BANDAR LAMPUNG
2016
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUMI WARAS
NOMOR :1452A/ SK / RSBW /X /2015

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN RAWAT INAP
RS. BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT BUMI WARAS

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Bumi
Waras salah satunya melalui upaya peningkatan mutu pelayanan rawat
inap.

b. Bahwa agar mutu pelayanan rawat inap Rumah Sakit Bumi Waras
bermutu sesuai dengan standar pelayanan maka perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Bumi Waras sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan rawat.inap.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a


dan b,perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS Bumi Waras.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit;
2. Undang undang No 36 / 2009 Tentang Kesehatan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RS BUMI WARAS TENTANGKEBIJAKAN
PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT BUMI WARAS BANDAR
LAMPUNG

Kedua : Kebijakan tentang Pelayanan rawat inap RS Bumi Warassebagaimana


tercantum dalam Lampiran Keputusan ini

Ketiga : Keputusan kebijakan pelayanan rawat inap Rumah Sakit Bumi Waras
sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat keputusan ini harus
digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan rawat inap
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Bandar Lampung


Pada tanggal 01 juli 2016
Direktur Utama
RS Bumi Waras

dr. Kuswandi Sp.JP


Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Bumi Waras
Nomor : 1452/SK/RSBW/X/2015
Tanggal: 01 juli 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN PELAYANAN RAWAT INAP


RUMAH SAKIT BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG

I. KEBIJAKAN UMUM :
Kebijakan umum Rumah Sakit Bumi Waras sesuai dengan ketetapan Direktur RS. Bumi
Waras.

II. KEBIJAKAN KHUSUS PELAYANAN RAWAT INAP

A. Kepemimpinan, Ketenagaan & Perencanaan Pelayanan Ruang Rawat inap


1. Tenaga di Ruang rawat inap terdiri dari tenaga medik, Keperawatan dan non klinis
2. Tenaga dokter di Ruang rawat inap adalah dokter spesialis sebagai dokter penanggung
jawab pasien ( DPJP ), dokter konsulen dan dokter umum sebagai dokter jaga ruangan
3. Dokter jaga ruangan bekerja terdiri dari 3 sift dinas,setiap jaga dinas akan membawahi
beberapa ruang rawat inap
4. Dokter umum sebagai dokter jaga mempertanggungjawabkan tugasnya kepada
Direktur pelayanan melaui Kepala Bagian Pelayanan Medis
5. Tenaga Keperawatan di Ruang rawat inap terdiri dari kepala Ruangan, Wakil kepala
Ruangan sebagai ketua tim dan Penanggung jawab sift
6. Tenaga non klinis di ruang rawat inap terdiri dari pembantu orang sakit (POS).
spoelhoek dan cleaning servis
7. Pelayanan rawat inap dipimpin oleh Kepala ruang rawat inapdengan yang berada
dibawah Kepala Bidang Keperawatanyang bertanggung jawab penuh kepada Kepala
bidang Keperawatan pelayanan RS. Bumi Waras.
8. Kepala Ruang rawat inap terdiri dari beberapa kepala Ruangan sesuai dengan jumlah
Ruang rawat inap
9. Kepala Ruang Rawat inap adalah seorang perawat senior, kualifikasi minimal
pendidikan DIII Keperawatan yang di beri tanggung jawab dalam mengelola
pelayanan keperawatan, mengatur kegiatan operasional pelayanan di Ruang rawatnya
10.Kepala Ruang membuat perencanaan kebutuhan dan kegiatan kerja di akhir tahun
untuk tahun berikutnya yang dilaporkan kepada Kepala Bidang Keperawatan untuk
penyusunan perencanaan Bidang Keperawatan RS. Bumi Waras.
11.Wakil kepala Ruangan adalah seorang perawat senior, kualifikasi minimal
pendidikan DIII Keperawatan yang membantu kepala ruangan dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan di masing masing ruang rawat.
12. Kepala Ruang Rawat inap dalam pelaksanaan tugasnya di bantu oleh seorang wakil
kepala ruangan sebagai ketua tim
13.Penanggung jawab ( PJ ) sift adalah seorang perawat senior, kualifikasi minimal
pendidikan DIII Keperawatan yang membantu Kepala Ruang pada sift pagi / sore /
malam,/hari libur. Pj sift dalam pelaksanaannya di tiap sift dibantu oleh perawat
pelaksana , terutama pagi hari di bantu orang sakit ( POS ) dan petugas
spoelhoek.
14..Pada keadaan keterbatasan tenaga Wakil kepala Ruangan, Ketua tim dan Clinical
instruktur dapat menjadi penanggung jawab ( PJ ) sift
15. Pembantu orang sakit ( POS ) sdalah seorang tenaga minimal SMU dengan sertifikat
pembantu perawat yang bertugas membantu perawat memenuhi kebutuhan dasar
pasien.
16. Petugas spoelhoek adalah seorang wanita dengan minimal pendidikan SMU yang
bertugas membersihkan/menjaga dan inventarisasi peralatan Asuhan Keperawatan
17. Perhitungan pola ketenagaan perawat di Ruang Rawatinap menggunakan rumus
Gileuss ( Ruang rawat biasa ) , Yaslis dan DepKes ( Ruang rawat inap khusus ).
18. Setiap petugas di Ruang rawat inap di tempatkan sesuai kompetensi dan Performance
petugas sehingga rumah sakit harus senantiasa melakukan training yang terstruktur
serta adanya supervisi yang baik.

B. Fasilitas dan Peralatan Asuhan Keperawatan


1. Peralatan dan fasilitas di ruang rawat inap terdiri dari peralatan medis dan non medis
2. Semua peralatan medis dan alat non medis yang di gunakan di Ruang rawat inap
terdaftar di buku dan form inventaris ruangan. Penggunaan peralatan sesuai dengan
prosedur dari masing-masing alat.
3. Peralatan linen khususnya kebutuhan pasien di sediakan dengan perhitungan standar
minimal yaitu 1 : 3 ( 1 jumlah tempat tidur di sediakan 3 alat tenun )
4. Penggantian linen pada pagi hari di ruangan dilakukan oleh pembatu orang sakit
( POS )yang sudah di edukasi oelh IPCN. Pada sore hari oleh perawat sesuai dengan
prosedur. Linen kotor noninfeksius dibawa dengan plastik warna hitam, linen kotor
infeksius dibawa dengan plastik warna kuning, dan linen bersih dibawa dengan
plastic bening. Transportasinya linen kotor ke unit laundry dibawa dengan troli yang
tertutup warna biru dan linen bersih dengan box plastic ke unit laundry.
5. Sterilisasi dilakukandi ruang kamar bedah. Setiap selesai tindakan, instrumen
dilakukan precleaning awal di unit ruang rawat inap masing masing dengan
dibersihkan dengan air mengalir sampai residu di alat hilang kemudian diletakkan
dalam container tertutup dan dikirim ke ruang sterilisasi untuk dilakukan pre
cleaning ulang. Preclaning ulang dilakukan di ruang sterilisasi.
6. Desinfeksi tingkat tinggi wajib dilakukan jika peralatan telah terkontaminasi pasien
atau cairan tubuh pasien dengan menggunakan dengan cairan enzymatik.
7. Limbah di ruang rawat inap meliputi limbah infeksius, noninfeksius, limbah B3
(Batere,, Bola lampu, dan lain-lain), limbah benda tajam Staf ruang rawat harus
melakukan pemilahan dengan cara membuang limbah di tempat yang sesuai dengan
jenis limbahnya. Pembuangan limbah dilakukan oleh petugas cleaning servis..

C. Pelayanan di Ruang rawat inap.


1. Pelayananr rawat inap harus menerapkan pelayanan sesuai standar prosedur dan
standar profesi dan etika di semua ruang rawat biasa dan Ruang rawat khusus ( ICU,
Ruang bersalin, Ruang bedah, IGD, HD, ruang anak dan perinatologi)
2. Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan 24 jam sehingga petugasnya terbagi
dalam 3 sif dinas
3. Pelayanan keperawatan Gawat Darurat adalah pelayanan keperawatan yang di
berikan oleh perawat terlatih dengan pendidikan minimal BCTLS atau PPGD
4. Penerimaan pasien di rawat inap dilakukan dengan ketentuan :
a. Penerimaan pasien di Ruang Rawat inap melaui IGD dan Ruang bersalin pada
kasus Obstentri Gynekologi
b. Penerimaan pasien di ruang rawat inap harus sudah jelas status kepesertaan dan
pembiayaannya yang tidak boleh di rumah mulai pasien masuk sampai pulang.
c. Penerimaan pasien Rawat inap dari IGD / ruang bersalin harus melalui Hand
Over perawat, begitu juga dari IGD ke Ruang bersalin.
d. Penerimaan pasien baru rawat inap harus harus sudah menyertakan dokumen
pasien lengkap.
e. Penerimaan pasien di Ruang rawat inap harus sudah terpasang gelang
identifikasi yang diberikan oleh perawat IGD
f. Pada saat awal penerimaan pasien di ruang rawat inap, perawat penanggung
jawab pasien memperkenalkan diri ke pasien dan harus melakukan :
1). Terpasangnya gelang sesuai prosedur ( pasien pastikan sudah mengetahui
tujuan pemasangan gelang ).
2). Pasien pastikan sudah mendapatkan informasi nama dokter yang merawat,
pemeriksaan dan pengobatan yang sudah dan akan dilakukan.
3). Penilaian resiko jatuh, resiko decubitus, Respon alergi dan Assesemen Gizi
4). Perawat penanggung jawab pasien memberikan informasi dan edukasi
tentang fasilitas Rumah Sakit dan penggunaannya, Akses Komplain, Hak
dan kewajiban, tata tertib dll sesuai aturan yang berlaku
.5). Jika pasien mendapatkan terapi baru, perawat harus segera memproses
peresepan dan pemberian obat saat iti juga dan seterusnya mengikuti
jadwal pemberian obat Rumah Sakit.
5. Assesemen Pasien Rawat inap terdiri dari :
a. Assesemen Lanjutan
Assesemen lanjutan di lakukan dokter jaga pada saat pasien baru masuk ruang
rawat inap dan di dokumentasikan dalam form Assesemen lanjutan.
b. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan dilakukan oleh perawat penanggung jawab pasien
dengan
lengkap pada saat pasien baru masuk ruang rawat inap. Dokumentasi
pengkajian Keperawatanmeliputi :
1). Anamnese umum
2). Pengkajian fisik
3). Penilaian persistem ( Penilaian nyeri, Aktifitas, proteksi, kebutuhan istirahat,
Integument, Restrain dll ).
4). Hambatan dan kebutuhan dalam komunikasi
5). Masalah Keperawatan
6). Kebutuhan pasien.
6. Nurse care plan ( NCP )
Nurse Care plan di Ruang Rawat Inap dilakukan setelah perawat penanggung jawab
pasien selesai melakukan Assesemen dan penentuan Diagnosa Keperawatan
( Diagnosa Aktual atau Diagnosa potensial ). Nurse Care plan di Ruang Rawat inap di
buat dalam Form yang di sediakan dan harus berdasarkan :
a. Data Sobyektif dan Obyektif perawat
b. Masalah dan Kebutuhan pasien
c. Diagnosa Aktual / potensial keperawatan
7. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan di Ruang Rawat inap merupakan tindakan mandiri dan
kolaboratif
Tindakan Keperawatan dilakukan oleh perawat penanggung jawab sift dengan
pertanggungan jawaban tugasnya kepada penanggung jawab sift / Ketua Tim.
Tindakan Keperawatan di ruang rawat inap harus mengacu Standar Asuhan
Keperawatan.
8. Monitoring dan Evaluasi pasien
Monitoring dan Evaluasi pelayanan pasien Ruang Rawat inap di lakukan oleh atasan
masing masing dengan cara Supervisi, Audit keperawatan dan Case studi dll.
Monitoring Evaluasi dilakukan setelah selesai tindakan, jika di perlukan incidental.
9. Pemulangan pasien
Pemulangan pasien Ruang rawat inap harus dengan persetujuan dokter penanggung
jawab pasien dan di dokumentasikan dalam dokumen pasien.Pemulangan pasien harus
sudah memenuhi persyaratan administrative. Pasien pulang meliputi status :
a. Sembuh
Pasien yang pulang sembuh ditulis pada kolom sembuh, Pada Evaluasi
pelayanan keperawatan keadaan pasien sudah sesuai kriteria hasil yang
diharapkan.
b. Perbaikan.
Pemulangan pasien dengan status perbaikan apabila pasien hanya pulang
membutuhkan rehabilitasi / pemulihan kondisi pasien.
c. Tidak ada perbaikan.
Pemulangan pasien dalam kondisi tidak ada perbaikan harus dengan informed
consent yang baik sehingga memenuhi legalitas aturan. Pemulangan pasien
tidak ada perbaikan di lakukan khusus pada kasus terminal dan pulang atas
permintaan pasien /keluarga.
10. Pelayanan Ruang Rawat inap :
a. Kegiatan pelayanan di ruang rawat inap mengacu kepada pedoman Pelayanan
ruang rawat inap RS. Bumi Waras dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
b. Jenis pelayanan rawat inap meliputi pelayanan medik ( sub spesialis dan atau
spesiali ), pelayanan keperawatan, pelayanan Gizi, pelayanan farmasi,
pelayanan Rehabilitasi, pelayanan penunjang medik. serta pelayanan non
medik ( penanganan jenazah, laundry dll )
c. Pelayanan penunjang medik meliputi Radiologi, Laboratorium dan farmasi
dilayani selama 24 jam
d. Jenis Asuhan di ruang rawat inap meliputi
1). Asuhan Medik
2). Asuhan Keperawatan.
3). Asuhan Gizi
4). Asuhan Farmasi
e. Koordinasi dan kerjasama team work dalam penanganan pasien harus di
lakukan secara terintegrasi dengan koordinator dokter DPJP
. fStanding Order pasien di ruang rawat dilakukan ketika menerima pasien baru,
pasien, pasien dengan tindakan operatif, pasien dengan rencana pulang.
g. Pemberian informasi kepada pasien ( informed concent ) dilakukan oleh dokter
yang merawat sebelum tindakan medik dilakukan. Perawat berperan dalam
pemberian informasi jika ada penundaan/perubahan pelayanan yang harus
diketahui pasien.
. 11. Pendokumentasian di Ruang rawat inap :
a. Asuhan ditulis pada form catatan terintegrasi dengan metode SOAP
b. Kegiatan konsul dokter, permintaan pemeriksaan penunjang dll terdokumentasi
dalam catatan terintegrasi dan form yang di sediakan
c. Persetujuan dan penolakan tindakan keperawatan atau medik dilakukan
setelah pasien diberi informasi dan diedukasi oleh dokter mengenai
diagnose, tujuan tindakan, alternatif indakan, resiko, komplikai, dan prognosis
dari penyakitnya.
d. Perawat berperan penting dalam memastikan informasi tersebut di berikan dan
terdokumentasi.
e. Resume medis pasien dan Discharge plan di ruang rawat inap harus diisi
lengkap perawat setiap kali pasien selesai perawatan dan di buat rangkap dua.
f. Hasil pemeriksaan penunjang medik di buat rangkap 2 dalam dokumen pasien
g. Pasien yang di rawat menghendaki perawatan/ konsul /pemeriksaan oleh
dokter lain maka sesuai hak pasien Rumah Sakit harus melaksanakannya
sesuai prosedur yang di tetapkan rumah sakit.
11. Rujukan pasien :
Rujukan pasien di Ruang rawat inap merupakan rujukan fertikal dan Horisontal.
Rujukan pasien di lakukan dengan rekomendasi dokter DPJP baik rujukan
sementara maupun rujukan menetap, rujukan harus di sertai oleh perawat dan
petugas ambulance, jika diperlukan karena kondisi pasien harus menggunakan
dokter jaga.

D. Pelayanan Administrasi di Ruang Rawat.


1. Pasien masuk ruang rawat inap harus sudah melengkapi berkas dokumen sesuai
jenis kepesertaan dan pembiayaan pasien
2. Pasien pulang harus sudah menyelesaikan persyaratan administratife
3. Perawat ruang rawat inap memastikan kelengkapan berkas pasien baru masuk dan
pulang serta kelengkapan dokumentasi pasien sesuai prosedur yang di tetapkan
4. Rumah Sakit menetapkan persyaratan kelengkapan berkas pasien umum, Asuransi
atau perusahaan sebelum 3 x 24 jam atau sebelum pasien pulang
5. Pelayanan pasien dengan kepersetaan asuransi atau perusahaan harus segera di
laporkan perawat kepada bagian terkait dan mengikuti peraturan yang di tentukan
rumah sakit Bumi Waras.
6. Kegiatan pelayanan administrasi oleh perawat berupa input penggunaan bahan habis
pakai, alkes, tindakan pasien, visite dokter dan inventarisasi flour stok alkes dan
obat emergency
7. Semua persyaratan terkait untuk persiapan tindakan/operasi dan pemeriksaan
penunjang medik di Ruang rawat inap diselesaikan dibagian kasir rawat inap atau
sesuai prosedur yang di tetapkan rumah sakit
.
E. Pengelolaan Logistik Asuhan Keperawatan di Ruang rawat
1. Penyediaan logistic meliputi logistic non medic (BHP ATK, form-form isian pasien
) bekerjasama dengan unit sarana dan logistik medik ( Tensi meter, WWZ,
Statescop dll ) ke bagian logistik farmasi
2. Proses pengadaan logistic melalui perencanaan, permintaan, penyimpanan,
monitoring dan evaluasi di lakukan oleh kepala Ruang Rawat inap dan di supervisi
oleh supervisor keperawatan
3. Logistik Asuhan Kkeperawatan harus dalam keadaan siap pakai, terawat dan di
inventarisasi menggunakan buku inventaris.

F. Implementasi Keselamatan Pasien di Ruang Rawat inap


1. Pelayanan di ruang rawat inap harus memperhatikan aspek keselamatan pasien di
Ruang rawat inap, seluruh petugas di ruang rawat inap berperan dalam pemenuhan
sasaran keselamatan pasien meliputi : ketepatan identifikasi pasien, peningkatan
komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai,
kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi, pengurangan risiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh.
2. Insiden keselamatan pasien di Ruang rawat yang meliputi KNC, KTC, KTD, dan
sentinel harus tercatat dan dilaporkan kepala Ruang rawat inap kepada panitia
keselamatan pasien rumah sakit.

G. Keselamatan Kerja
1. Pelayanan rawat inap harusmelaksanakan seluruh kegiatan dan aktivitas dengan
memperhatikan aspek K3 dengan cara identifikasi sumber bahaya dan penilaian faktor
resiko dan pengendalian faktor resiko.
2. Setiap tenaga pelayanan dirawat inapdalam melakukan tindakan dan prosedur harus
memakai APD sesuai prosedur dan harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
3. Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada staf ruang rawat inap di ruang khusus dan
bekerjasama dengan bagian SDM.Rumah Sakit Bumi Waras.
4. Setiap tenaga pelayanan di ruang rawat inap harus melakukan cuci tangan sesuai
prosedur sesuai 5 momen cuci tangan.
5. Setiap terjadi masalah gangguan kesehatan pada perawat yang di akibatkan prosedur
kerja harus segera melaporkan kepada atasan, segera ke bagian IGD untuk
pemeriksaan dan tindakan lanjut.

H. Pengendalian Mutu
1. Pemeliharaan dan kalibrasi alat medik bekerjasama dengan bagian .logistik farmasi,
sedangkan alat non medic bekerjasama dengan IPS. RS. Bumi Waras,
2. Pemeliharaan alat harus dilakukan setiap hari oleh POS dan petugas spoelhok di
masing ruang rawat yang berkoordinasi dengan unit terkait.
3. Pendidikan dan pelatihan petugas di ruang rawat inapdirencanakan oleh kepala
Ruang rawat inap melalui Kepala Bidang Keperawatan yang akan berkoordinasi
dengan bagian Diklat ( SDM ) Rumah Sakit Bumi waras..
4. Peningkatan mutu pelayanan ruang rawat inap di lakukan melalui pengembangan dan
pendidikan pelatihan yang terus menerus terhadap tenaga yang ada di ruang rawat
inap dengan melibatkan bagian SDM RS> Bumi Waras.
5. Indikator mutu pelayanan Rawat inap berdasarkan Standar profesi dan standar
prosedur prosedur operasional ( SPO ). Instrumen penunjangnya adalah kuisioner
persepsi pasien terhadap pelayanan rawat inap.

Ditetapkan di Banda Lampung

Pada tanggal 01 juli 2016


Direktur Utama
RS Bumi Waras

dr. Kuswandi Sp.JP

Anda mungkin juga menyukai