Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

A. Penyusunan Menu
Penyusunan menu adalah kegiatan merencanankan hidangan yang
akan dikonsumsi selama beberapa hari kedepan. Tetapi dikeluarga bapak
Wahyudin belum terdapat penyusunan menu, sehingga sering timbul rasa
bingung ketika hendak memasak. Menu untuk hidangan makan dibuat
hanya satu hari tidak ada perencanaan beberapa hari sebelum memasak.
Berbeda dengan teori penyusunan menu yang disebutkan bahwa susunan
menu sebaiknya dibuat untuk beberapa hari dan terpola, misalkan untuk 3
hari, 5 hari atau 10 hari dan hidangan setiap harinya berbeda. Padahal
dengan menyusun menu akan banyak manfaat yang dapat yaitu :
1. Variasi dan kombinasi bahan makanan dapat diatur, sehingga :
a. Menghindari kebosanan, karena terlalu sering jenis makanan tertentu
dihidangkan
b. Pada saat tertentu dapat dihidangkan makanan kesukaan yang
menjadi makanan favorit bagi anggota keluarga
c. Dapat menanamkan kebiasaan menyukai berbagai macam-macam
makanan sejak anak-anak bahkan sejak bayi. Kebiasaan makanan
yang ditanamkan sejak dini akan diteruskan hingga dewasa.
Kebiasaan makan yang baik akan mengurangi resiko terjadinya
masalah gizi.
2. Makanan yang disajikan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan
gizi seluruh keluarga. (Misalnya pada kondisi: Sakit, hamil atau
menyusui)
3. Menu dapat disusun sesuai dengan biaya yang tersedia, sehingga:
a. Mengurangi adanya kebocoran dana
b. Dapat menghindari pembelian bahan makanan yang terlalu banyak
atau berlebihan
4.Waktu dan tenaga yang tersedia dapat digunakan sebaik-baiknya,
terutama bagi ibu-ibu yang bekerja atau mempunyai kesibukan lain
selain urusan rumah tangga
5.Mengurangi beban mental, karena segala sesuatunya telah diatur jauh
hari sebelumnya.
Dengan manfaat yang banyak tersebut sebelum melakukan
penyusunan menu terdapat syarat yaitu :
1. Nilai gizi Makanan
a. Penggunaan beranekaragam bahan makanan dalam menu
sehari-hari.
b. Banyaknya bahan makanan harus dapat memenuhi kecukupan
gizi anggota keluarga.
c. Setiap anggota keluarga memperoleh makan sesuai
kebutuhan gizinya.
2. Biaya yang tersedia
3. Mudah dibuat
4. Diterima anggota keluarga
a. Variasi penggunaan bahan makanan dan cara memasaknya, agar
tidak membosankan.
b. Kombinasi Rasa, bentuk dan warna masakan yang tepat serta cara
penyajian yang rapi,bersih dan menarik akan menimbulkan selera
makan.
c. Perhatikan kesukaan dan ketidak sukaan (selera) anggota keluarga
terhadap makanan/bahan makanan tertentu.
d. Makanan untuk bayi dan anak balita perlu dimasak tersendiri, karena
kemampuan menerima
e. Berbagai macam makanan berbeda dengan orang dewasa.
f. Perhatikan kebutuhan makanan bagi anggota keluarga yang sedang
sakit, hamil atau menyusui.
Menu idealnya disusun untuk beberapa hari, adapun langkah-langkah
dalam penyusunan menu yaitu :
1. Buat suatu pola dan susunan menu untuk suatu jangka waktu yang
diinginkan ( misal 3 hari, 5 hari, 10 hari )
2. Mula-mula cantumkan makanan pokok dalam daftar menu tersebut,
Buat variasi untuk penganekaragaman.
3. Cantumkan lauk pauk, dipilih dari protein yang berasal dari hewani
dan dari tumbuh-tumbuhan (Nabati). Buat bervariasi setiap hari.
4. Cantumkan Sayuran, usahakan setiap hari menggunakan sayuran
yang berwarna hijau.
5. Cantumkan buah. Penggunaan sayuran dan buah yang sedang
musim akan sangat membantu masalah biaya.
6. Cantumkan makanan selingan, usahakan menggunakan
beranekaragam bahan makanan. Misalnya pecel, bubur kacang hijau,
kolak ubi dan sebagainya.

B. Faktor-faktor yang harus diperhatikan


Dalam penyediaan hidangan untuk konsumsi keluarga terdapat faktor-
faktor yang harus diperhatikan yaitu :
1. Nilai Beragama (halal)
Dalam pemilihan bahan makanan dikeluarga bapak Wahyudin bahan
makanan yang dipilih selalu bahan yang halal, karena hal tersebut
sangatlah penting bagi umat yang beragama islam.
2. Nilai Gizi dan Pemenuhan Kebutuhan Tubuh
Walaupun tidak terdapat penyusunan menu tetapi hidangan yang
disajikan selalu beranekaragam, sumber protein akan disajikan
bersama sayuran sebagai sumber serat dan sumber mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sesuai dengan salah satu prinsip 4 pilar yaitu
keanekaragaman pangan yang dikonsumsi, karena tidak terdapat
makanan yang mengandung zat gizi yang lengkap, sehingga perlu
menkonsumsi makanan yang beranekaragam. Contohnya adalah nasi
yang merupakan sumber utama kalori, tetapi miskin vitamin mineral
dan serat; sayuran dan buah-buahan pada umunya kaya akan
vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin kandungan protein; ikan kaya
akan protein, tetapi sedikit kalori yang terkandung dalam ikan.
Konsumsi makanan sehari-hari harus sesuai dengan kebutuhan akan
gizi setiap orang dan hal tersebut disesuaikan dengan aktifitas fisik
dan umur.
3. Kualitas bahan makanan
Dikeluarga bapak Wahyudin bahan makanan disimpan didalam lemari
pendingin, dan dipisahkan antara bahan makanan hewani dan nabati.
Bahan makanan sebelum hewani dicuci terlebih dahulu dengan air
mengalir sebelum disimpan kedalam lemari pendingin (freezer).
Makanan yang telah matang disimpan disuhu ruangan lebih dari 2
jam, hal tersebut dapat menjadi faktor yang mendukung tumbuhnya
mikroorganisme dalam makanan yang merugikan bagi tubuh, tetapi
makanan tersebut dihangatkan secara berkala dan dapat menjadi
faktor pengendali pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan
tersebut.
4. Sesuai Selera dan Daya Beli
Penetapan keputusan untuk memasak apa dikeluarga tersebut
terkadang melibatkan pendapat semua anggota keluarga. Sehingga
dapat menghindari memasak makanan yang tidak sesuai dengan
selera. Didukung dengan anggaran belanja sebesar Rp. 400.000
setiap minggunya memungkinkan hidangan yang disajikan
beranekaragam dan dapat memenuhi kebutuhan gizi, karena
hidangan yang dibuat selalu memperhatikan kandungan gizi dari
setiap bahan makanannya seperti menghidangkan sumber protein
dengan sumber vitamin dan mineral.

Anda mungkin juga menyukai