Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi belajar adalah penilaian terhadap hasil belajar siswa


untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran belajar.
Seperti yang dikatakan oleh Marsun dan Martaniah dalam Sia
Tjundjing (2000:71) bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan
belajar, yaitu sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang
diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah
melakukan sesuatu dengan baik.

Dalam kegiatan sehari hari di sekolah, guru sering di hadapkan


pada kenyataan bahwa walaupun siswa diberi pelajaran dengan
bahan pelajaran, waktu, tempat dan metode pembelajaran yamng
sama namun hasil yang diperoleh berbeda-beda.

Hal itu disebabkan karena banyak siswa yang mengalami


hambatan-hamabatan dalam belajar, baik dari dalam individu
maupun dari luar individu, salah satu faktor yang berasal dari luar
individu adalah lingkungan keluarga terutama.

Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang


pertama dan utama. Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia
akan melahirkan anak atau generasi-generasi penerus yang baik dan
bertanggung jawab. Peran orang tua yang seharusnya adalah sebagai
orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap
anak-anaknya. Dengan hal tersebut, kehidupan keluarga terutama
peran orang tua merupakan lingkungan pendidikan pertama yang
mempunyai peranan penting dalam menentukan dan membina
proses perkembangan anak.

Tidak menutup kemungkinan bahwa masalah yang dialami siswa


di sekolah seperti rendahnya prestasi belajar siswa dan berhasil
tidaknya proses belajar siswa merupakan akibat atau lanjutan dari
situasi lingkungan keluarga yang tidak harmonis dan peran orang tua
yang tidak dijalankan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas penulis dapat merumuskan
beberapa masalah :
a. Pengertian prestasi
b. Faktor yang mempengaruhi prestasi
c. Peran orang tua
d. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak
e. Masalah yang dihadapi orang tua dalam upaya peningkatan
prestasi belajar anak
f. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya peningkatan
prestasi belajar

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prestasi
Prestasi bisa juga disebut hasil yang telah diraih, jadi
prestasi belajar juga merupakan hasil belajar. Menurut Anni (2005:
4) prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Apabila
pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka
perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan.
Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan
menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai
tujuan yang telah ditetapkan. Pendapat senada tentang hasil
belajar seperti dikemukakan oleh Hamalik (2005), hasil belajar
akan tampak perubahan aspek dan tingkah laku manusia, aspek-
aspek tersebut yakni pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi
pekerti, dan sikap. Dari pendapat di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai baik itu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dari stimulan
pada lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan melalui
pembelajaran. Bentuk konkrit prestasi belajar tersebut dapat
dilihat dari hasil yang berupa nilai akademik.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Banyak sekali faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pencapaianhasil belajar atau prestasi
belajar. Orangtua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor
yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka,
sehingga orangtua dapat mengenali penyebab dan pendukung
anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu
diperhatikan menurut Djaali, H. dalam sebuah bukunya berjudul
Psikologi Pendidikan pada tahun 2007, yaitu:
1. FAKTOR DARI DALAM DIRI
a. Kesehatan
Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit
kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat
membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara
psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena
konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.
b. Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya
terhadap kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam
teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi
yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis,
visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan
intrapersonal.
c. Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar
akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan.
Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan
sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun
dari luar lingkungan.
d. Cara belajar
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar,
bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar,
tempat serta fasilitas belajar.
2. FAKTOR DARI LINGKUNGAN
a. Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan
anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah,
hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan
orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi
prestasi belajar anak.
b. Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas,
relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga
mempengaruhi anak dalam proses belajar.
c. Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang
berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak
mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat
belajar.
d. Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan
iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
e. Pengertian Peran Orang Tua
Menurut Edy Suhardono makna dari kata peran adalah suatu
penjelasan yang merujuk pada konotasi ilmu sosial, yang
mengartikan peran sebagai suatu fungsi yang dibawakan
seseorang ketika menduduki suatu karakterisasi (posisi)
dalam struktur sosial. Sedangkan orang tua adalah orang
yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah
tangga yang biasa disebut ibu/bapak. Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkanbahwa peran orang tua merupakan
suatu pengharapan manusia terhadap cara individu tentang
bagaimana ia harus bersikap sebagai orang yang
mempunyai tanggung jawab dalam satu keluarga,

C. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar


anak
Partisipasi orang tua besar pengaruhnya terhadap proses
belajar anak dan prestasi belajar yang akan dicapai. Hasil
penelitian Baker dan Stevenson menunjukkan bahwa, peran atau
partisipasi orang tua memberikan pengaruh baik terhadap
penilaian guru kepada siswa. Orang tua mempunyai peran serta
untuk ikut menentukan inisiatif, aktivitas terstruktur di rumah
untuk melengkapi program-program pendidikan di sekolah
sebagaimana yang terjadi di Indonesia. Selain itu, juga dinyatakan
bahwa jaringan komunikasi yang dibangun oleh orang tua sangat
penting dalam menentukan keberhasilan siswa di masyarakat.
Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya mereka acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya,
tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan
kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu
belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajar, tidak
mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-
kesulitan yang dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat
menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam
belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau prestasi belajarnya
tidak akan memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Hal
ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya
memang tidak mencintai anaknya (Slameto, 1995). Disisi lain,
mendidik anak dengan cara memanjakan adalah cara
memperhatikan anak yang tidak baik. Orang tua yang terlalu
kasihan pada anaknya tidak akan sampai hati memaksa anaknya
untuk belajar, bahkan mungkin membiarkan saja jika anaknya
tidak belajar dengan alasan segan adalah tindakan yang tidak
benar. Karena jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, anak akan
menjadi nakal, berbuat seenaknya saja, pastilah belajarnya
menjadi kacau.
Sebaliknya, mendidik anak dengan cara memperlakukan
secara keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk
belajar adalah cara memperhatikan anak yang juga salah. Dengan
demikian, anak tersebut diliputi ketakutan dan akhirnya benci
dengan kegiatan belajar. Bahkan jika ketakutan itu semakin serius,
anak akan mengalami gangguan kejiwaan akibat dari tekanan-
tekanan tersebut. Orang tua yang demikian, biasanya
menginginkan anaknya mencapai prestasi belajar yang sangat
baik, atau mereka mengetahui bahwa anaknya bodoh tetapi tidak
tahu apa yang menyebabkannya, sehingga anak dikejar-kejar
untuk mengatasi kekurangannya.
Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan
pendidikan anaknya adalah dengan memberikan perhatian,
terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka di rumah.
Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar
terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian dari
orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam
belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang
berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian.
Totalitas sikap orang tua dalam memperhatikan segala
aktivitas anak selama menjalani rutinitasnya sebagai pelajar
sangat diperlukan agar si anak mudah mentransfer ilmu selama
menjalani proses belajar, di samping itu juga agar ia dapat
mencapai prestasi belajar yang maksimal. Perhatian orang
tua dalam bentuk lain dapat berupa pemberian bimbingan dan
nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi dan
penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar. Pemberian
bimbingan dan nasihat menjadikan anak memiliki idealisme,
pemberian pengawasan terhadap belajarnya adalah untuk melatih
anak memiliki kedisiplinan, pemberian motivasi dan penghargaan
agar anak terdorong untuk belajar dan berprestasi, sedangkan
pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan dalam belajar adalah agar
anak semakin teguh pendiriannya pada suatu idealisme yang ingin
dicapai dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Bentuk peran serta orang tua terhadap perkembangan
prestasi anak antara lain :
1. Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya
suatu pendidikan untuk masa depan mereka.
2. Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka.
3. Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga.
4. Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan
prestasi belajar mereka.
5. Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang
menjadi permasalahan anak.
6. Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-
anaknya. Dengan peran serta orang tua tersebut maka
kemajuan dan peningkatan prestasi belajar anak di sekolah
dapat terus meningkat, seiring dengan bertambahnya usia dan
daya nalar anak.
Pemberian tugas kepada anak dapat melatih mereka untuk
dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka dan kepada orang
lain. Kurangnya peran serta orang tua dapat menjadikan anak
sebagai jiwa atau pribadi yang merasa tidak diabaikan, merasa
tidak berguna dan bahkan cenderung untuk menyalahkan orang
lain dalam tindakannya di masyarakat. Mereka yang kurang
mendapat dukungan dari orang tua menganggap bahwa orang tua
mereka tidak peduli terhadap mereka dan cenderungmemberi
jarak antara mereka dengna orang tua mereka.
D. Masalah yang dihadapi orang tua dalam upaya peningkatan
prestasi belajar anak.
Permasalahan umum yang dialami oleh setiap orang tua
dalam memberikan dukungan terhadap anak-anaknya banyak
dikarenakan kesibukan mereka mencari nafkah, mereka berdalih
bahwa mereka tidak mempunyai waktu untuk sekedar membantu
mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bagi anaknya. Orang tua
merasa bahwa waktu yang mereka miliki tidak sampai atau tidak
mencukupi untuk memberikan bimbingan bagi anaknya, waktu
semuanya dihabiskan untuk bekerja dan bekerja. Selain
permasalahan di atas, kendala Sumber Daya Manusia (SDM) orang
tua menjadi penyebab kurangnya mereka dalam ikut serta
meningkatkan prestasi anaknya. Banyak orang tua yang tidak
mengenyam pendidikan tinggi, bahkan tidak sedikit mereka yang
tidak bersekolah sama sekali. Umumnya mereka adalah orang tua
tempo dulu atau orang tua yang hidup di tempat-tempat
pedalaman atu desa yang masih belum maju.
E. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya
peningkatan prestasi belajar.
Peran serta orang tua hendaknya sedini mungkin diterapkan
pada anak-anak mereka, ini bertujuan untuk meningkatkan
prestasi anak-anak agar menjadi pribadi yang maju dan
bertanggung jawab. Seberat apapun permasalahan mereka pasti
dapat dilalui apabila mendapat dukungan dan bantuan dari orang
tua. Sebagai orang tua hendaknya menanamkan semangat dan
disiplin kepada anak-anak mereka agar dapat berprestasi di
sekolah dan kedisiplinan menjadi kunci untuk mencapai
keberhasilan. Kemandirian bukan berarti tanpa dukungan dari
orang lain, namun kemandirian adalah usaha untuk menjalankan
atau melaksanakan segala pekerjaan dengan mengandalkan
kemampuan sendiri dengan dukungna dan dorongan dari orang
lain.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan yang telah dijabarkan diatas, penulis
dapat menyimpulkan bahwa peran orang tua dalam menentukan
prestasi belajar siswa di sekolah sangatlah besar. Orang tua yang
tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak
acuh terhadap proses belajar anaknya, tidak memperhatikan sama
sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak
mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat
belajar, tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya,
kesulitan-kesulitan yang dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain
dapat menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam
belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau prestasi belajarnya tidak
akan memuaskan bahkan mungkin gagal.

Sebaliknya, orang tua yang selalu memberikan perhatian pada


anaknya, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka di
rumah, membuat anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam
belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang
berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki
keinginan yang sama. Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar
yang di raih oleh siswa menjadi lebih baik.

B. SARAN
Untuk meeningkatan prestasi belajar anak dalam menempuh
pendidikan, maka saran yang penulis berikan kepada para orang tua
antara lain :

1. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pendidikan dengan


memberikan nuansa belajar yang nyaman, menarik dan
menyenangkan.

2. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi


lanjut, latihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok
studi seperti PKG dan lain-lain.

3. Meningkatkan peran serta orang tua semaksimal mungkin


untuk dapat membimbing dan mengarahkan akan untuk lebih
berprestasi dalam pendidikan mereka.

4. Memberikan pengertian kepada semua orang tua bahwa masa


depan anak ada di tangan mereka, dan pengorbanan yang tulus
hendaknya mereka berikan untuk kemajuan anak-anak mereka
kelak.
Selain itu, orang tua hendaknya selalu aktif memberikan
motivasi berupa perhatian dan dorongan belajar pada anak baik
dirumah maupun di sekolah, memberikan bimbingan dan teguran
serta pemberian fasilitas belajar dan terpenuhinya kebutuhan belajar
yang memadai. Bagi pihak sekolah perlu adanya peningkatan
hubungan kerjasama yang lebih baik antara pihak sekolah dengan
orang tua, sehingga lebih mudah mengikuti perkembangan kemajuan
belajar siswanya.

DAFTAR PUSTAKA
http://annissanimatul.blogspot.co.id/2014/06/pengaruh-peran-orang-
tua-terhadap.html

Anda mungkin juga menyukai