( SAP )
HEPATITIS
Topik : Hepatitis
Hari : senin
Waktu : 20 menit
1. Latar Belakang :
Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat
gizi (karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding
usus kemudian akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai
fungsi untuk menetralkan racun termasuk obat-obatan yang membahayakan,
hormon dan lain-lain. Mengingat pentingnya fungsi hati maka dapatlah
dimengerti bahwa bila hati rusak maka dapat terjadi penyimpangan dalam
pengolahan zat gizi.
LAMPIRAN
- Terlampir
METODE
1.Ceramah
2.Tanya jawab
MEDIA
- Power point
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. 11.00-11.02 Pembukaan :
WIB
- Memberi salam menjawab
salammendengarkan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
dan memperhatikan
- Menyebutkan materi/pokok
bahasan
1. Fungsi hati.
2. Makanan yang harus
dihindari pada penderita sirosis
hepatitis.
3. Makanan yang diberikan
pada penderita hepatitis.
3. 11.13-11.18 Evaluasi
WIB
- Memberi kesempatan kepada klien Bertanya dan
untuk bertanya menjawab pertanyaan
4. 11.18-11.20 Penutup :
WIB
- Menyimpulkan materi yang mengucapkan salam
telah
disampaikan
diberikan
- Mengucapkan salam
EVALUASI
Soal :
3. Apa syarat makanan yang harus diberikan bagi penderita sirosis hepatitis?
Jawaban
1. Fungsi hati diantaranya yaitu membantu dalam pengolaham zat gizi dan
menetralkan
b. Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet, dan
lain-
lain.
yang
wortel,
bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, daun kangkung dan
sebagainya.
bawang putih dan ketumbar boleh dipakai tetapi jangan terlalu banyak.
d. Hindarkan makanan yang terlalu berlemak seperti daging babi, usus, babat,
otak,
Bagi penderita hepatitis, terapi diet sangat penting untuk dilakukan. Kandungan
gizi pada terapi diet penderita hepatitis berbeda-beda tergantung pada kondisi
penderita. Total kalori yang diberikan juga berbeda, tergantung besar badan dan
aktifitas penderita. Selain itu, pada umumnya kurang baik jika terlalu banyak
mengurangi lemak kecuali bila ada gejala kuning pada mata atau kulit. Lemak
yang mengandung banyak asam lemak esensial seperti minyak nabati atau
minyak ikan boleh diberikan seperti biasa.
pendeita.
HEPATIS
A. DEFINISI
HEPATITIS
Hati (liver) adalah salah satu organ tubuh yang penting. Hati dapat
membantu proses metabolisme nutrisi ataupun obat-obatan di dalam tubuh.
Selain itu organ ini juga mempunyai peranan yang penting untuk membersihkan
darah di dalam tubuh dari produk limbah yang beracun. Namun, demikian jika
kita tidak menjaga fungsi hati dengan baik maka organ penting ini akan
mengalami kerusakan. Salah satu penyakit hati yang sering terjadi adalah
hepatitis.
B. Macam-macam hepatitis
1. Hepatitis A
Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti
kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan
kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang
terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah,
tbc, thypus, dll.
Cara penularan :
Virus hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang terkana virus hepatitis
A dan masuk kemulut orang lain bisa terjadi karena:
1. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah melakukan BAB/BAK.
Sebelum makan ataupun sebelum menyediakan makanan.
2. Hepatitis B
Jenis hepatitis ini tergolong infeksi yang lebih serius dan dapat memicu
terjadinya sirosis ataupun kanker hati. Penularan hepatitis B dapat melalui jarum
suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah, ataupun cairan tubuh
yang lain. Pada beberapa kasus seseorang yang terinfeksi hepatitis B dapat
sembuh dari penyakit ini dan kemungkinan tubuhnya telah memiliki imunitas
untuk melawan infeksi tersebut. Namun, ada juga beberapa orang yang akan
terinfeksi virus ini selamanya
Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah
demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera).
Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-
tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
3. Hepatitis C
Gejala Hepatitis C
Cara pencegahan hepatitis B dan C sama karna kedua jenis virus ini sama hidup
dan tertular melalui darah, dan cairan organ dalam lainnya.
1. Melaluai kontak darah, sperma ,dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi
hepatitis B dan C.
2. Bayi yang terlahir dari ibu yang telah terinfeksi hepatitis B dan C.
1. Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun (tabung, jarum, kapas, air, dan
filter).
2. Waspada terhadap darah ketika menyuntik atau disuntik oleh orang lain.
6. Lakukan vaksinasi Hep B. Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah
hepatitis C.
B. ETIOLOGI
Beberapa hal yang menjadi penyebab sirosis hepatis adalah (FKUI, 1996) :
Proses peradangan pada hati menyebabkan peburunan suplai darah dari hati
sehingga terjadi
kerusakan hati.
2. Alkohol
3. Metabolik : DM
4. Kolestatis kronik
6. Penyakit wilson
7. Hematikromatosis
8. Kegagalan jantung
9. Malnutrisi
C. KLASIFIKASI
Secara makroskopik, sirosis dibagi atas :
1. Sirosis Mikronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, didalam septa parenkim hati
mengandung nodul halus dan kecil merata diseluruh lobus, besar nodulnya
sampai 3 mm. Sirosis mikronodular ada yang berubah menjadi makronodular.
2. Sirosis Makronodular
3. Sirosis Campuran
Sirosis ini berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronik. Sirosis jenis ini
merupakan 50% atau lebih dari seluruh kasus sirosis. Perubahan pertama pada
hati yang ditimbulkan alkohol adalah akumulasi lemak secara gradual didalam
sel-sel hati (infiltrasi lemak).
Hati akan menciut, keras dan hampir tidak memiliki parenkim normal pada
stadium akhir sirosis, dengan akibat hipertensi portal dan gagal hati.
3. Sirosis Billaris
D. PATOFISIOLOGI
Efek dari alkohol, keadaan malnutrisi, virus hepatitis dan keadaan gagal jantung,
pada hati menyebabkan perubahan hebat pada struktur dan fungsi sel-sel hepar.
Perubahan ini ditandai dengan inflamasi dan nekrosis sel hepar yang dapat
setempat/menyebar. Simpanan lemak dalam sel-sel parenkim dapat dilihat pada
awalnya. Penyebab perubahan lemak ini tidak jelas, tapi mungkin sebagai respon
perubahan fu, enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme lemak
normal.
Pelebaran sel-sel lemak menyebabkan tekanan pada lobule hepar yang
mengarah pada peningkatan aliran darah. Terjadi hipertensi pada sistem portal.
Dengan tekanan balik yang cukup pada sistem portal. Terjadi sirkulasi kolateral
dan memungkinkan darah mengalir dari intestin langsung ke vena kava.
Peningkatan aliran darah ke vena esofagus menyebabkan varises esofagus; pada
vena lambung, varises lambung pada limfa splenomegali dan pada vena
hemorodial hemoroid.
Nekrosis diikuti oleh regenerasi dari jarinagn hepar, tetapi tidak dalam cara yang
normal. Jaringan fibrotik ini tidak dapat pulih, mengakibatkan disfungsi hepar
kronis yang akhirnya gagal.
E. PATHWAYS
F. MANIFESTASI KLINIS
- Anorexia
- Mual
- Diare/konstipasi
- Kelemahan otot
- Cepat lelah
2. Fase Dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium
dan pemeriksaan penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati
dan hipertensi portal dengan manifestasi :
- Eritema palmaris
- Spider nevi
- Edema pretibial
- Asites
- Hematemesis
- Melena
- Ensefalopati hepatik