Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

HEPATITIS

Bidang studi : Keperawatan komunitas

Topik : Hepatitis

Sasaran : kepada Tn R usia 35 tahun

Hari : senin

Tanggal : 01 Oktober 2012

Jam : 10.00 WIB

Waktu : 20 menit

Tempat : Ruangan melati

1. Latar Belakang :

Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat
gizi (karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding
usus kemudian akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai
fungsi untuk menetralkan racun termasuk obat-obatan yang membahayakan,
hormon dan lain-lain. Mengingat pentingnya fungsi hati maka dapatlah
dimengerti bahwa bila hati rusak maka dapat terjadi penyimpangan dalam
pengolahan zat gizi.

2. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan klien


dan keluarga mengetahui dan memahami tentang makanan yang bisa diberikan
kepada penderita sirosis hepatitis.

3. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali pertemuan klien dan
keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :

1. mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari untuk penderita


sirosis hepatitis

2. Cara pemberian makanan sirosis hepatitis

LAMPIRAN

- Terlampir

METODE

1.Ceramah

2.Tanya jawab

MEDIA

- Power point

KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 11.00-11.02 Pembukaan :
WIB
- Memberi salam menjawab
salammendengarkan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
dan memperhatikan
- Menyebutkan materi/pokok
bahasan

yang akan disampaikan


2. 11.03-11.13 Pelaksanaan :
WIB
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
materi
Materi :

1. Fungsi hati.
2. Makanan yang harus
dihindari pada penderita sirosis
hepatitis.
3. Makanan yang diberikan
pada penderita hepatitis.
3. 11.13-11.18 Evaluasi
WIB
- Memberi kesempatan kepada klien Bertanya dan
untuk bertanya menjawab pertanyaan

- Memberi kesempatan kepada klien


untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan

4. 11.18-11.20 Penutup :
WIB
- Menyimpulkan materi yang mengucapkan salam
telah

disampaikan

- Menyampaikan terima kasih atas

perhatian dan waktu yang telah

diberikan

- Mengucapkan salam

EVALUASI

Metode Evaluasi : Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan : Lisan


Jumlah Soal : 3 soal

Soal :

1. Sebutkan apa saja yang terganggu saat menderita sirosis hepatitis?

2. Apa saja yang harus dihindari bagi pasien sirosis hepatitis?

3. Apa syarat makanan yang harus diberikan bagi penderita sirosis hepatitis?

Jawaban

1. Fungsi hati diantaranya yaitu membantu dalam pengolaham zat gizi dan
menetralkan

racun, termasuk obat-obatan yang membahayakan. Virus hepatitis atau


peradangan

pada hati dapat mengganggu fungsi tersebut

2. a. Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas, seperti ubi, singkong,


kacang

merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain.

b. Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet, dan
lain-

lain.

3. a. Pilihlah bahan makanan yang kandungan lemaknya tidak banyak seperti


daging

yang

tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit.

b. Sebaiknya pilih sayur-sayuran yang sedikit mengandung serat seperti


bayam,

wortel,

bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, daun kangkung dan

sebagainya.

c. Bumbu-bumbu jangan terlalu merangsang. Salam, laos, kunyit, bawang


merah,

bawang putih dan ketumbar boleh dipakai tetapi jangan terlalu banyak.
d. Hindarkan makanan yang terlalu berlemak seperti daging babi, usus, babat,
otak,

sum-sum dan santan kental.

Bagi penderita hepatitis, terapi diet sangat penting untuk dilakukan. Kandungan
gizi pada terapi diet penderita hepatitis berbeda-beda tergantung pada kondisi
penderita. Total kalori yang diberikan juga berbeda, tergantung besar badan dan
aktifitas penderita. Selain itu, pada umumnya kurang baik jika terlalu banyak
mengurangi lemak kecuali bila ada gejala kuning pada mata atau kulit. Lemak
yang mengandung banyak asam lemak esensial seperti minyak nabati atau
minyak ikan boleh diberikan seperti biasa.

e. Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein

disesuaikan dengan keadaan penderita.

f. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan


toleransi

pendeita.

g. Cukup vitamin dan mineral.

h. Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.

i. Mudah dicerna dan tidak merangsang.

j. Bahan makanan yang mengandung gas dihindakan.


Lampiran Materi :

HEPATIS

A. DEFINISI

HEPATITIS

Hati (liver) adalah salah satu organ tubuh yang penting. Hati dapat
membantu proses metabolisme nutrisi ataupun obat-obatan di dalam tubuh.
Selain itu organ ini juga mempunyai peranan yang penting untuk membersihkan
darah di dalam tubuh dari produk limbah yang beracun. Namun, demikian jika
kita tidak menjaga fungsi hati dengan baik maka organ penting ini akan
mengalami kerusakan. Salah satu penyakit hati yang sering terjadi adalah
hepatitis.

Hepatitis yang berarti peradangan dalam hati dapat diakibatkan oleh


berbagai macam hal, seperti infeksi bakteri, racun, ataupun karena sistem imun
di dalam tubuh sendiri yang dapat menyerang hati. Meskipun ada beberapa jenis
hepatitis, pada umumnya ada 3 macam hepatitis yang disebabkan oleh virus dan
sering terjadi yaitu hepatitis A, B, ataupun C.

B. Macam-macam hepatitis

1. Hepatitis A

Virus hepatitis A dapat ditularkan melalui feses dari pasien yang


sebelumnya telah terinfeksi dengan penyakit ini. Selanjutnya seseorang dapat
terkena hepatitis A dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi feses tersebut. Hepatitis A bersifat kurang merusak dibanding
hepatitis virus yang lain. Hal ini karena jenis hepatitis ini jarang menimbulkan
kerusakan liver yang menetap. Bahkan dalam beberapa minggu gejala akan
hilang sama sekali dan orang yang telah terinfeksi hepatitis A akan kebal
terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis
A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.

Gejala Hepatitis A

Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti
kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan
kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang
terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah,
tbc, thypus, dll.

Cara penularan :

Virus hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang terkana virus hepatitis
A dan masuk kemulut orang lain bisa terjadi karena:

1. Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air muapun makanan yang telah


tercemar oleh tinja yang mengandung hepatitis A.

2. Kebersihan pribadi dan lingkungan tidak di jaga dengan baik.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A

Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama


munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas,
diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas
pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang
timbul sepertiparacetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang
mengurangi rasa mual dan muntah.

Cara pencegaha virus hepatitis A

1. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah melakukan BAB/BAK.
Sebelum makan ataupun sebelum menyediakan makanan.

2. Cuci sayuran dan buah sebelum di makan.


Sebelum dipakai cuci peralatan makan dan minum.

2. Hepatitis B

Jenis hepatitis ini tergolong infeksi yang lebih serius dan dapat memicu
terjadinya sirosis ataupun kanker hati. Penularan hepatitis B dapat melalui jarum
suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah, ataupun cairan tubuh
yang lain. Pada beberapa kasus seseorang yang terinfeksi hepatitis B dapat
sembuh dari penyakit ini dan kemungkinan tubuhnya telah memiliki imunitas
untuk melawan infeksi tersebut. Namun, ada juga beberapa orang yang akan
terinfeksi virus ini selamanya

Gejala Hepatitis B

Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah
demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera).
Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-
tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B

Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang


ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan
sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu
pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal
dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak,
Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu
penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih
efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk
terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita
Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala,
pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan
dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif
pemancar sinar yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak
jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon(dengan nama cabang INTRON
A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3
kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian
obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi
sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan
sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian
paracetamol.

3. Hepatitis C

Seperti halnya hepatitis B, ternyata hepatitis C juga dapat memicu


terjadinya sirosis ataupun kanker hati. Penularan penyakit ini dapat melalui
transfusi darah, cairan tubuh, ataupun hubungan seksual. Hepatitis C merupakan
tipe hepatitis yang sangat serius dan menjadi alasan utama transplantasi hati
pada kebanyakan pasiennya. Pada hepatitis C penderita yang menjadi kronik
jauh lebih banyak.

Gejala Hepatitis C

Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak


menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya.
Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera
makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang
disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan
peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada
penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C

Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat


sepertiInterferon alfa, Pegylated interferon alfa danRibavirin. Adapun tujuan
pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini
mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir
penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang
cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk
itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

Cara pencegahan hepatitis B dan C sama karna kedua jenis virus ini sama hidup
dan tertular melalui darah, dan cairan organ dalam lainnya.

Penularan hepatitis B dan C :

1. Melaluai kontak darah, sperma ,dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi
hepatitis B dan C.

Berbagi perlengkapan suntik untuk menggunakan narkoba.

Melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom.

2. Bayi yang terlahir dari ibu yang telah terinfeksi hepatitis B dan C.

Pencegahan Hepatitis B dan C:

1. Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun (tabung, jarum, kapas, air, dan
filter).

2. Waspada terhadap darah ketika menyuntik atau disuntik oleh orang lain.

3. Jangan berbagi sikat gigi dan alat cukur.

4. Jika ingin tatto, lakukan dengan prosedur sterilisasi yang layak.

5. Tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom.

6. Lakukan vaksinasi Hep B. Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah
hepatitis C.

B. Obat herbal Hepatitis

Adapun tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan


membantu pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai
hepatoprotektor yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat
merusak sel hati, juga bersifat antiradang antara lain yaitu temulawak (Curcuma
xanthorrhiza ), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata),
meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi
(Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara
(Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia
augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).

B. ETIOLOGI

Beberapa hal yang menjadi penyebab sirosis hepatis adalah (FKUI, 1996) :

1. Hepatitis virus tipe B dan C

Proses peradangan pada hati menyebabkan peburunan suplai darah dari hati
sehingga terjadi

kerusakan hati.

2. Alkohol

Seorang alkoholik biasanya akan mengabaikan pola makan sehingga akan


kekurangan nutrisi ( diantaranya protein ). Alkohol dapat juga secara langsung
merusak jaringan hati, sehingga hati akan membesar dan rapuh. Sehingga akan
terjadi proses pembengkakan jaringan parut yang tersebar luas dipermukaan
hati.

3. Metabolik : DM

4. Kolestatis kronik

5. Toksik dari obat : INH

6. Penyakit wilson

7. Hematikromatosis

8. Kegagalan jantung

Hal ini akan menyebabkan bendungan pada vena hepatika.

9. Malnutrisi

Kekurangan protein akan menyebabkan berkurangnya pembentukan faktor-


faktor lipotropik yang diperlukan untuk transport lemak. Sehingga akan terjadi
proses pembentukkan jaringan parut yang tersebar luas dipermukaan.

C. KLASIFIKASI
Secara makroskopik, sirosis dibagi atas :

1. Sirosis Mikronodular

Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, didalam septa parenkim hati
mengandung nodul halus dan kecil merata diseluruh lobus, besar nodulnya
sampai 3 mm. Sirosis mikronodular ada yang berubah menjadi makronodular.

2. Sirosis Makronodular

Ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan bervariasi, dengan besar


nodul lebih dari 3 mm.

3. Sirosis Campuran

Umumnya sinosis hepatis adalah jenis campuran ini.

Selain klasifikasi diatas, sirosis hepatis terbagi dalam 3 pola yaitu :

1. Sirosis Laennec/sirosis alkoholik, portal dan sirosis gizi

Sirosis ini berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronik. Sirosis jenis ini
merupakan 50% atau lebih dari seluruh kasus sirosis. Perubahan pertama pada
hati yang ditimbulkan alkohol adalah akumulasi lemak secara gradual didalam
sel-sel hati (infiltrasi lemak).

Akumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik. Pada


kasus sirosis laennec yang sangat lanjut, membagi parenkim menjadi nodula-
nodula halus. Nodula-nodula ini dapat membesar akibat aktifitas regenerasi
sebagai usaha hati untuk mengganti sel-sel yang rusak. Hati tampak terdiri dari
sarang-sarang sel-sel degenerasi + regenerasi yang dikemas padat dalam
kapsula fibrosa yang tebal. Pada keadaan ini sirosis sering disebut sebagai sirosis
nodular halus.

Hati akan menciut, keras dan hampir tidak memiliki parenkim normal pada
stadium akhir sirosis, dengan akibat hipertensi portal dan gagal hati.

2. Sirosis Post nekrotik

Terjadi menyusul nekrosis berbercak pada jaringan hati, menimbulkan nodula-


nodula degeneratif besar dan kecil yang dikelilingi dan dipisah-pisahkan oleh
jaringan parut, berselang-seling dengan jaringan parenkim hati normal.
Sekitar 25% kasus memiliki riwayat hepantis virus sebelumnya. Banyaknya
pasien dengan hasil tes HbsAg positif menunjukkan bahwa hepatitis kronik aktif
agaknya merupakan peristiwa yang besar peranannya.

Beberapa kasus berhubungan dengan intoksikasi bahan kimia industri, dan


ataupun obat-obatan seperti fosfat, kloroform dan karbon tetraklorida/jamur
beracun. Sirosis jenis ini merupakan predisposisi terhadap neoplasma hati
primer.

3. Sirosis Billaris

Kerusakan sel hati dimulai disekitar duktus billaris, penyebabnya obstruksi


billaris post hepatik. Sifat empedu menyebabkan penumpukan empedu didalam
masa hati dengan akibat kerusakan sel-sel hati, terbentuk lembar-lembar fibrosa
di tepi lobulus.

Sumber empedu sering ditemukan dalam kapiler-kapiler,duktulus empedu dan


sel-sel hati seringkali mengandung pigmen hijau.

Klasifikasi CHILD pasien sirosis dalam terminologi cadangan fungsi hati

Derajat kerusakan Minimal Sedang Berat

Bil. Serum (m.u < 35 35-50 > 50


mol/dl)
> 35 30-35 < 30
Alb serum (gr/dl)
Nihil Mudah sukar
Asites dikontrol
Nihil berat/koma
PSE/ensefalopati Minimal
Sempurna kurang/kurus
Nutrisi Baik

D. PATOFISIOLOGI

Efek dari alkohol, keadaan malnutrisi, virus hepatitis dan keadaan gagal jantung,
pada hati menyebabkan perubahan hebat pada struktur dan fungsi sel-sel hepar.

Perubahan ini ditandai dengan inflamasi dan nekrosis sel hepar yang dapat
setempat/menyebar. Simpanan lemak dalam sel-sel parenkim dapat dilihat pada
awalnya. Penyebab perubahan lemak ini tidak jelas, tapi mungkin sebagai respon
perubahan fu, enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme lemak
normal.
Pelebaran sel-sel lemak menyebabkan tekanan pada lobule hepar yang
mengarah pada peningkatan aliran darah. Terjadi hipertensi pada sistem portal.
Dengan tekanan balik yang cukup pada sistem portal. Terjadi sirkulasi kolateral
dan memungkinkan darah mengalir dari intestin langsung ke vena kava.
Peningkatan aliran darah ke vena esofagus menyebabkan varises esofagus; pada
vena lambung, varises lambung pada limfa splenomegali dan pada vena
hemorodial hemoroid.

Nekrosis diikuti oleh regenerasi dari jarinagn hepar, tetapi tidak dalam cara yang
normal. Jaringan fibrotik ini tidak dapat pulih, mengakibatkan disfungsi hepar
kronis yang akhirnya gagal.

E. PATHWAYS

F. MANIFESTASI KLINIS

Terbagi dalam 2 fase, yaitu :

1. Fase Kompensasi sempurna


Keluhannya samar-samar, yaitu :

- Pasien merasa tidak fit/bugar

- Anorexia

- Mual

- Diare/konstipasi

- Berat badan menurun

- Kelemahan otot

- Cepat lelah

2. Fase Dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium
dan pemeriksaan penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati
dan hipertensi portal dengan manifestasi :

- Eritema palmaris

- Spider nevi

- Vena kolateral pada dinding perut


- Ikterus

- Edema pretibial

- Asites

- Gangguan pembekuan darah seperti perdarahan gusi, epistaksis, haid berhenti

- Hematemesis

- Melena

- Ensefalopati hepatik

Anda mungkin juga menyukai