OLEH :
NPM : 1614401320219
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................ 1
B. TUJUAN PENULISAN..................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................... 2
A. DEFINISI DEFISIT PERAWATAN DIRI....................................................... 2
B. RENTANG RESPON......................................................................................... 2
C. JENIS-JENIS PERAWATAN DIRI.................................................................. 3
D. ETIOLOGI......................................................................................................... 3
E. MANIFESTASI KLINIS................................................................................... 4
F. MEKANISME KOPING................................................................................... 4
G. PENATALAKSANAAN.................................................................................... 5
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS...................................................... 6
A. PENGKAJIAN .................................................................................................. 6
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN......................................................................... 8
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN.................................................... 8
BAB IV PENUTUP........................................................................................................ 11
A. KESIMPULAN.................................................................................................. 11
B. SARAN................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.Defisit
perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan
kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan diri secara mandiri.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk membahas tentang Defisit Perawatan Diri
2. Untuk Pengetahuan Dasar Praktek Lapangan
3. Untuk membahas Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Defisit Perawatan Diri
BAB II
B. Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk
berprilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
melakukan perawatan diri.
Kadang perawatan diri kadang tidak: saat klien mendapatkan stresor kadang kadang
klien tidak memperhatikan perawatan dirinya,
Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa
melakukan perawatan saat stresor.
D. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai
berikut :
Kelelahan fisik
Penurunan kesadaran
Menurut DepKes (2000: 20), Penyebab kurang perawatan diri adalah :
Faktor Predisposisi
Perkembangan : keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
Kemampuan realitas turun : klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan
realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
Sosial : kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri yaitu : penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah/lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan
diri.
E. Manifestasi Klinis
Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
1. Fisik
Badan bau, pakaian kotor.
Rambut dan kulit kotor.
Gigi kotor disertai mulut bau.
enampilan tidak rapi
2. Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif.
Menarik diri, isolasi diri.
F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (Stuart & Sundeen,
2000) yaitu :
1. Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan
mencapai tujuan. Kategorinya adalah klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan
diri secara mandiri
2. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,
menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah
tidak mau merawat diri.
G. Penatalaksanaan
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
2. Membimbing dan menolong klien merawatan diri
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi nama,jenis kelamin, umur, alamat lengkap, No. MR, penanggung jawab.
2. Alasan Masuk
Biasanya masalah yang di alami pasien yaitu senang menyendiri, tidak mau
banyak berbicara dengan orang lain, terlihat murung.
3. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan : keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun : klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya
dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial : kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
5. Analisa Data
No Data Masalah
1 Data subyektif Defisit Perawatan Diri
Pasien merasa lemah
Malas untuk beraktivitas
Merasa tidak berdaya.
Data obyektif
Rambut kotor, acak acakan
Badan dan pakaian kotor dan bau
Mulut dan gigi bau.
Kulit kusam dan kotor
Kuku panjang dan tidak terawat
2 Data subyektif : Penurunan kemampuan dan
Klien mengatakan saya tidak mampu mandi, tidak bisa motivasi merawat diri
melakukan apa-apa,
Data obyektif :
Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan,
halitosis, badan bau, kulit kotor
3 Data subyektif : Isolasi Sosial
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak
tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif :
7. Pohon masalah
Effect : Isolasi Sosial: menarik diri
Core Problem : Defisit Perawatan Diri: mandi, berdandan
Causa : Penurunan motivasi dan kemampuan
B. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
A. Kesimpulan
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri (mandi, berhias, makan, toileting). Rentang respon defisit perawatan diri : pola
perawatan diri seimbang, kadang perawatan diri kadang tidak, tidak melakukan perawatan
diri. Jenis-jenis perawatan diri : kurang perawatan diri : mandi/kebersihan,
pakaian/berhias, makan, toileting.Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab
kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
B. Saran
Untuk pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, penulis
berharap bagi pembaca untuk mengkritik guna untuk menyempurnakan makalah
ini.Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. (2009). Prinsip Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba Medika.
Wilkinson, J,M., & Ahern, Nancy R. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. (9th ed.).
(Penerjemah : Wahyuningsih, Esty.). Jakarta: EGC.