Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD FAUZAN RIZALDIE

NPM : 1614401320219

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2016-2017


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banjarmasin, 10 April 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................ 1
B. TUJUAN PENULISAN..................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................... 2
A. DEFINISI DEFISIT PERAWATAN DIRI....................................................... 2
B. RENTANG RESPON......................................................................................... 2
C. JENIS-JENIS PERAWATAN DIRI.................................................................. 3
D. ETIOLOGI......................................................................................................... 3
E. MANIFESTASI KLINIS................................................................................... 4
F. MEKANISME KOPING................................................................................... 4
G. PENATALAKSANAAN.................................................................................... 5
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS...................................................... 6
A. PENGKAJIAN .................................................................................................. 6
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN......................................................................... 8
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN.................................................... 8
BAB IV PENUTUP........................................................................................................ 11
A. KESIMPULAN.................................................................................................. 11
B. SARAN................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.Defisit
perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan
kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas perawatan diri secara mandiri.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk membahas tentang Defisit Perawatan Diri
2. Untuk Pengetahuan Dasar Praktek Lapangan
3. Untuk membahas Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Defisit Perawatan Diri

BAB II

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 1


TINJAUAN TEORI

A. Definisi Defisit Perawatan Diri


1. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000)
2. Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
3. Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktifitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi ( hygiene ) , berpakaian / berhias, makan dan BAB
atau BAK ( toileting ). (Sumber: Nita Fitria, 2009 )

B. Rentang Respon

Adaptif Maladaptif

Pola perawatan diri kadang perawatan diri Tidak melakukan


Seimbang kadang tidak perawatan diri

Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk
berprilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
melakukan perawatan diri.
Kadang perawatan diri kadang tidak: saat klien mendapatkan stresor kadang kadang
klien tidak memperhatikan perawatan dirinya,
Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa
melakukan perawatan saat stresor.

C. Jenis-Jenis Perawatan Diri


1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
Yaitu : gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 2


2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias
Yaitu : gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
3. Kurang perawatan diri : Makan
Yaitu : gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.
4. Kurang perawatan diri : Toileting
Yaitu : gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
toileting sendiri

D. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai
berikut :
Kelelahan fisik
Penurunan kesadaran
Menurut DepKes (2000: 20), Penyebab kurang perawatan diri adalah :
Faktor Predisposisi
Perkembangan : keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
Kemampuan realitas turun : klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan
realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
Sosial : kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri yaitu : penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah/lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan
diri.

E. Manifestasi Klinis
Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
1. Fisik
Badan bau, pakaian kotor.
Rambut dan kulit kotor.
Gigi kotor disertai mulut bau.
enampilan tidak rapi
2. Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif.
Menarik diri, isolasi diri.

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 3


Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
Interaksi kurang.
Kegiatan kurang
Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi
dan mandi tidak mampu mandiri.

F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (Stuart & Sundeen,
2000) yaitu :
1. Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan
mencapai tujuan. Kategorinya adalah klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan
diri secara mandiri
2. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,
menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah
tidak mau merawat diri.

G. Penatalaksanaan
1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
2. Membimbing dan menolong klien merawatan diri
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 4


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi nama,jenis kelamin, umur, alamat lengkap, No. MR, penanggung jawab.
2. Alasan Masuk
Biasanya masalah yang di alami pasien yaitu senang menyendiri, tidak mau
banyak berbicara dengan orang lain, terlihat murung.
3. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan : keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun : klien dengan gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya
dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial : kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 5


4. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut : Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok,
keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.
b. Kepala : Adanya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan.
c. Mata : Periksa kebersihan mata, mata gatal atau mata merah
d. Hidung : Lihat kebersihan hidung, membran mukosa
e. Mulut : Lihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan
f. Gigi : Lihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi
g. Telinga : Lihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi
h. Kulit : Lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya, pertumbuhan
bulu.
i. Genetalia : Lihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra,
keadaan skrotum, testis pada pria, cairan yang dikeluarkan

5. Analisa Data

No Data Masalah
1 Data subyektif Defisit Perawatan Diri
Pasien merasa lemah
Malas untuk beraktivitas
Merasa tidak berdaya.
Data obyektif
Rambut kotor, acak acakan
Badan dan pakaian kotor dan bau
Mulut dan gigi bau.
Kulit kusam dan kotor
Kuku panjang dan tidak terawat
2 Data subyektif : Penurunan kemampuan dan
Klien mengatakan saya tidak mampu mandi, tidak bisa motivasi merawat diri
melakukan apa-apa,
Data obyektif :
Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan,
halitosis, badan bau, kulit kotor
3 Data subyektif : Isolasi Sosial
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak
tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif :

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 6


Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh
memilih alternatif tindakan, apatis, menolak
berhubungan, kurang memperhatikan kebersihan

6. Masalah keperawatan yang mungkin muncul


a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri\
b. Isolasi Sosial
c. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK

7. Pohon masalah
Effect : Isolasi Sosial: menarik diri

Core Problem : Defisit Perawatan Diri: mandi, berdandan

Causa : Penurunan motivasi dan kemampuan

B. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK

C. Rencana Tindakan Keperawatan


Rencana Keperawatan
No Dx. Keperawatan
Tujuan Intervensi
1 Defisit Perawatan Diri: Tujuan Umum : Bina hubungan saling percaya dgn
kebersihan diri, Pasien tidak mengalami menggunakan prinsip komunikasi
berdandan, makan, defisit perawatan diri terapeutik :
BAB/BAK Tujuan Khusus : a. Sapa pasiendengan ramah, baik
TUK 1 : Pasien bisa verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
membina hubungan
c. Tanyakan nama lengkap dan
saling percaya dengan
nama panggilan yang di sukai
perawat
pasien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan
menerima pasien apa adanya
g. Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan dasar pasien

TUK 2 : Pasien mampu Melatih pasien cara-cara perawatan


melakukan kebersihan kebersihan diri :
diri secara mandiri a. Menjelasan pentingnya

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 7


menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk
menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan
cara menjaga kebersihan diri

TUK 3 : Pasien mampu Melatih pasien berdandan/berhias :


melakukan berhias/ 1. Untuk pasien laki-laki latihan
berdandan secara baik meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
2. Untuk pasien wanita,
latihannya meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
TUK 4 : Pasien mampu Melatih pasien makan secara mandiri :
melakukan makan a. Menjelaskan cara
dengan baik mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang
tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan
peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik

TUK 5 : Pasien mampu Mengajarkan pasien melakukan


melakukan BAB/BAK BAB/BAK secara mandiri :
secara mandiri a. Menjelaskan tempat
BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara
membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c. Menjelaskan cara
membersihkan tempat BAB
dan BAK

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 8


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri (mandi, berhias, makan, toileting). Rentang respon defisit perawatan diri : pola
perawatan diri seimbang, kadang perawatan diri kadang tidak, tidak melakukan perawatan
diri. Jenis-jenis perawatan diri : kurang perawatan diri : mandi/kebersihan,
pakaian/berhias, makan, toileting.Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab
kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 9


Kelelahan fisik
Penurunan kesadaran
Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (Stuart & Sundeen,
2000) yaitu :
Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping maladaptif

B. Saran
Untuk pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, penulis
berharap bagi pembaca untuk mengkritik guna untuk menyempurnakan makalah
ini.Terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Fitria, Nita. (2009). Prinsip Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba Medika.

Wilkinson, J,M., & Ahern, Nancy R. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. (9th ed.).
(Penerjemah : Wahyuningsih, Esty.). Jakarta: EGC.

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri 10

Anda mungkin juga menyukai