Tugas Filsafat (Merry)
Tugas Filsafat (Merry)
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Filsafat Pendidikan Aliran Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme berasal dari kata reconstruct yang berarti menyusun kembali.
Dalam konteks filsafat pendidikan, aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern. Aliran ini dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada
tahun 1930. Pada dasarnya aliran rekonstruksionalisme adalah sepaham dengan aliran
perennialisme dalam hendak mengatasi krisis kehidupan modern. Hanya saja jalan yang
ditempuhnya berbeda dengan apa yang dipakai oleh perennialisme, tetapi sesuai dengan
istilah yang dikandungnya, yaitu berusaha membina konsensus yang paling luas dan paling
mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia restore to the
original form.
Untuk mencapai tujuan itu, rekonstruksionalisme berusaha mencari kesepakatan
semua orang mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam
suatu tatanan baru seluruh lingkungannya. Maka melalui lembaga dan proses pendidikan,
rekonstruksioonalisme ingin merombak tata susunan lama, dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang sama sekali baru.
Kaitannya dengan pendidikan, rekonstruksionisme menghendaki tujuan pendidikan
untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai problematika sosial, politik dan ekonomi
yang dihadapi oleh manusia secara global, dan untuk membina mereka, membekali mereka
dengan kemampuan-kemampuan dasar agar bisa menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
Kurikulum dan metode pendidikan bermuatan materi sosial, politik, dan ekonomi yang
sedang dihadapi oleh masyarakat. Termasuk juga masalah-masalah pribadi yang dihadapi
oleh siswanya. Kurikulumnya menggunakan disiplin ilmu-ilmu sosial dan metode ilmiah.
Peranan guru sama dengan pandangan progresivisme. Guru harus menjadikan
muridnya siap menghadapi persoalan-persoalan dalam masyarakat, membantu mereka
mengidentifikasi permasalahan, lalu meyakinkan bahwa mereka sanggup menghadapi semua
itu. Apabila ternyata mereka tidak sanggup, maka tugas guru adalah membimbing mereka
secara tepat. Guru harus tampil dalam membantu siswa menghadapi persoalan dan
perubahan. Guru harus memberi semangat terhadap munculnya pemikiran yang berbeda
sebagai sarana untuk membentuk alternatif penyelesaian masalah. Karenanya, kepala sekolah
sebagai agen utama bagi perubahan sosial, politik dan ekonomi masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran dalam filsafat
pendidikan yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Pandangan dalam filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme dari segi filosofis dibagi
menjadi tiga, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi
Prinsip-prinsip filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme meliputi perubahan secara
mendasar, penciptaan tatanan sosial yang menjagat, pendidikan formal sebagai agen
utama rekonstruksi tatanan sosial, metode pengajaran harus didasarkan pada prinsip
demokratis, serta pendidikan formal harus secara aktif mengajrkan perubahan sosial.
Signifikansi Filsafat Pendidikan Aliran Rekonstruksionisme dalam Aplikasi Pendidikan
menurut perspektif Filsafat Pendidikan Islam meliputi tujuan pendidikan, pendidik,
peserta didik, kurikulum, dan metode pembelajaran.
Daftar Pustaka
Assegaf, Abdur Rachman. 2011. Filsafat Pendidikan Islam: Paradigma Baru Pendidikan
Hadhari Berbasis Integratif-Interkonektif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Jalaluddin dan Abdullah Idi. 1997. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan Pendidikan.
Jakarta: Gaya Media Pratama.