Oleh:
Indonesia Medika
INDONESIA MEDIKA
MALANG
2013
2
ABSTRAK
3
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TELAAH PUSTAKA
2.1. Jasa
2.1.1 Pengertian Jasa
Kotler (2002) mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak dapat
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Oleh sebab itu, jasa memiliki beberapa
karakteristik unik yang membedakannya dari barang dan berdampak pada cara
memasarkannya. Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005), jasa pada
dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam
pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan
nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli
pertamanya. Menurut Lovelock (1992) dalam Tjiptono (1997) jasa dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan sifat tindakan jasa
Jasa dikelompokan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu,
dimana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat tindakan jasa (tangibles actions dan
intangible actions), sedangkan sumbu horizontalnya merupakan penerima jasa
(manusia dan benda).
2. Berdasarkan hubungan dengan konsumen
Jasa dikelompokkan ke dalam hubungan matriks yang terdiri atas
dua sumbu,dimana sumbu vertikalnya menunjukkan tipe hubungan antara
perusahaan jasa dan konsumennya (status keanggotaan dan hubungan
kontemporer). Sedangkan, sumbu horizontalnya sifat penyampaian jasa
(penyampaian secara berkesinambungan/kontinu dan penyampaian diskrit).
3. Berdasarkan tingkat customization dan kemampuan mempertahankan Standar
konstan dalam penyampaian jasa.
Jasa diklasifikasikan berdasarkan dua sumbu utama, yaitu tingkat
customization karakteristik jasa sesuai dengan konsumen individual (tinggi
dan rendah) dan tingkat kemampuan penyedia jasa dalam mempertahankan
standar yang konstan (tinggi dan rendah).
11
2.2 Asuransi
2.2.1 Pengertian Asuransi
Pengertian otentik tentang asuransi yang saat ini berlaku adalah yang
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1992
tentang usaha Perasuransian Bab 1 pasal 1, yang berbunyi sebagai berikut :
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seorang yang dipertanggungkan. (SiGma, 2011)
Definisi diatas akan lebih mudah dipahami bila dibandingkan dengan
pengertian tentang asuransi yang tercantum pada pasal 246 K.U.H. Dagang, yang
berbunyi sebagai berikut : Asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikat diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya karena
suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu. (SiGma, 2011).
2.2.2 Jenis-Jenis Asuransi
Menurut Umi Karomah (Asuransi di Indonesia: Tantangan dan
Realitas, 1996), yang terdapat didalam buku Jurus Pintar Asuransi (SiGma,
2011) usaha asuransi dapat menjadi beberapa jenis :
13
sikap yang ditunjukkan oleh konsumen atas barang dan jasa setelah mereka
memperoleh dan menggunakannya.
Masih menurut Kotler (Tjiptono, 1996 : 148) dalam mengukur kepuasan
pelanggan terdapat empat metode, yaitu:
1. Sistem keluhan dan saran, artinya setiap perusahaan yang berorientasi
pada pelanggan perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para
pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media
yang bias digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan ditempat-tempat
strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon.
2. Survei kepuasan pelanggan, artinya kepuasan pelanggan dilakukan dengan
menggunakan metode survey, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara
pribadi. Dengan melalui survey, perusahaanakan memperoleh tanggapan dan
umpan balik secara langsung dari pelanggan sekaligus juga memberikan tanda
positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, diantaranya sebagai berikut :
Directly reported satisfaction, yaitu pengukuran dilakukan secara
langsung melalui pertanyaan, seperti sangat tidak puas, tidak puas, netral,
puas, dan sangat puas.
Derived dissatisfacatin, yaitu pertanyaan yang menyangkut besarnya
harapan pelanggan terhadap atribut.
Problem analysis, artinya pelanggan yang dijadikan responden untuk
mengungkapkan dua hal pokok, yaitu masalah-masalah yang mereka
hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan, dan saran-saran
untuk melakukan perbaikan.
Importance-performance analysis, artinya dalam teknik ini responden
dimintai untuk me-ranking berbagai elemen dari penawaran
berdasarkan pentingnya elemen.
3. Ghost shopping, artinya metode ini dilaksanakan dengan cara
memperkerjakan beberapa orang (Ghost shopper) untuk berperan atau
bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing.
Kemudian Ghost shopper menyampaikan temuan-temuan mengenai kekuatan
17
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
diperoleh dari kuesioner yang diisi secara langsung oleh member klinik asuransi
sampah
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat pihak lain,
(Indriantoro dan Supomo, 2002). Data sekunder dalam penelitian ini antara
lain mencakup data historis klien klinik asuransi sampah dan hal lain yang
menunjang materi penulisan pada penelitian ini.
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.3.1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Pernyataan-pernyataan dibuat dalam bentuk angket dengan
menggunakan Skala Likert 1 5 untuk mendapatkan data yang bersifat interval.
Angka 1 menunjukkan bahwa responden sangat tidak setuju terhadap
pernyataan yang diberikan, sedangkan angka 5 menunjukkan bahwa
responden
sangat setuju terhadap pernyataan yang diberikan. Kuesioner dalam penelitian ini
dibagikan kepada nasabah Jasaraharja Putera Semarang.
3.3.2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan
tanya jawab atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden
secara langsung untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang dibutuhkan.
3.3.3. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan membaca buku-buku, literature, jurnal-jurnal, referensi yang
berkaitan
dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian yang sedang berlangsung.
dikatakan reliabel jika memberikan nilai (alpha () > 0,60 (Nunnally, 1967
dalam Imam Ghozali, 2005:42).
Keterangan :
Y = Kepuasan Konsumen
, 2, 3, 4, 5 = Koefisien regresi
X = Bukti Fisik (Tangible)
X2 = Keandalan (Reliability)
X3 = Daya Tanggap (Responsiveness)
X4 = Jaminan (Assurance)
X5 = Empati (Empath)
e = erorr
3.6.2.4. Pengujian Model Penelitian
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan
pengaruh variabel-variabel independen secra bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Hipotesa yang digunakan:
Ho: variabel bebas yaiut tangible, reliability, responsiveness, assurance dan
empathy tidak mempunyai pengaruh yg signifikan sec bersama-sama terhadap
variabel terikatnya yaitu kepuasan konsumen.
Ha: Variabel-variabel bebas yaitu tangible, reliability, responsiveness,
assurance, dan empathy mempunyai pengaruh yg signifikan secara bersama
sama terhadap variabel terikatnya yaitu kepuasan konsumen.
Dasar pengambilan keputusanya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikan,yaitu
a. Apabila probabilitas signifikan >0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila probabilitas signifikan <0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen
(Ghozali, 2005).
25
Lampiran 1. Kuisioner
PENILAIAN SKALA KEPUASAN PELAYANAN KLINIK ASURANSI
SAMPAH