Anda di halaman 1dari 6

Lampiran II

PEMERIKSAAN BAKTERI E. COLI

A. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Tabung reaksi
b. Bunsen
c. Petridish
d. Timbangan
e. Pipet ukur 1 ml
f. Kertas label
g. Pisau
h. Mortir
i. Botol

2. Bahan

a. Medium EA
b. Medium SS-Agar
c. Medium S110 Agar
d. Air baku
e. Air hasil pengolahan

B. Cara Kerja

1. Bahan dihaluskan secara aseptic

2. Diambil 11 gr dan dimasukkan ke dalam botol berisi 99 ml air steril lalu

dikocok (pengenceran 10-1)

3. Diambil 1 ml dari botol dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 yang

berisi 9 ml air steril kemudian dikocok (pengenceran 10-2)

4. Diambil 1 ml dari pengenceran 10-2 dan dimasukkan ke dalam tabung

reaksi 2 yang berisi 9 ml air steril kemudian dikocok (pengenceran 10-3)


5. Pengenceran dilakukan sampai dengan 10-4

6. Membuat plating secara duplo di petridish dengan cara mengambil

sebanyak 0,1 ml dari masing-masing pengenceran untuk setiap pengujian :

a. E. Coli 10-3 10-4 10-5

7. Inkubasi selama 2 x 24 jam

8. Mengamati dalam petridish mengenai kenampakan E. Coli, kemudian

dihitung jumlahnya.
Lampiran III

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI AIR

Metode : MPN (Most Probable Number)

Prinsip : Sampel air yang akan diperiksa ditanam pada media LB dan BGLB,

dilihat adanya gelembung udara/gas pada tabung durham dan kekeruhan yang

terjadi setelah diinkubasi selama 24 jam 37oC dan 44oC.

Tujuan : Untuk mengetahui kualitas dari air minum, air bersih, air badan air, air

pemandian umum, air kolam renang dan pemeriksaan angka kuman dilakukan

untuk pemeriksaan kualitas air kolam .

Alat dan Bahan :

Alat :

a. Oven
b. Autoclave
c. Incubator
d. Waterbath
e. Timbangan
f. Ose
g. Beaker glass
h. Botol
i. Pipet ukur 10 mL, 1 mL, 0,1 mL
j. Tabung reaksi . buah
k. Tabung durham . buah
l. Rak tabung
m. Erlenmeyer 250 mL
n. Tissue/kapas

Bahan :

a. Laktosa broth single strength, komposisi :

Beef strength extract : 3,0 g

1. Laktosa : 5,0 g
2. Pepton : 5,0 g
3. Aquadest : 1 L
b. Laktosa broth single strength, komposisi :

Beef strength extract : 3,0 g

1. Laktosa : 5,0 g
2. Pepton : 5,0 g
3. Aquadest : 1 L

Sampel :

1. Air baku
2. Air hasil pengolahan di depot

Cara Pemeriksaan Kualitas Air

Didalam pemeriksaan air dikenal dua cara yaitu (Depkes RI, 1991) :

a. Pemeriksaan air di lapangan

Pemeriksaan air di lapangan dimaksudkan untuk mengadakan pemeriksaan air

di lokasi dimana contoh air itu diambil. Biasanya pemeriksaan air di lapangan

dilakukan untuk parameter suhu, bau, rasa, warna, sedangkan yang lainnya

dilaksanakan di laboratorium.

b. Pemeriksaan air di laboratorium


Pemeriksaan air di laboratorium bertujuan untuk mengetahui mutu air tersebut

untuk mengetahui parameter kualitas kimia dan biologis yang tidak dapat diukur

di lapangan.

Beberapa langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan air di laboratorium,

amtara lain :

a. Pemeriksaan E. Coli dalam air

Cara Kerja :

1. Sampel air sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam gelas ukur

2. Buka kertas saring lalu letakkan di dalam Vacum Filtration lalu saring

sampel air di dalam Vacum Filtration tersebut, lalu masukkan kertas

saring dalam media agar yang telah dibiakkan.

3. Simpan selama 24 jam di dalam Inkubator kemudian lihat hasilnya, jika

muncul bintik bintik yang berwarna biru pada kertas saring tersebut

maka menandakan adanya bakteri E.Coli dan yang bintik bintik yang

berwarna merah adalah coliform, kemudian hitung jumlahnya.

4. Apabila bakteri terlalu banyak maka dapat dihitung dengan menggunakan

E.coli counter.

5. Setelah diketahui kadar E. Coli dalam air maka hasil tersebut

dibandingkan dengan Permenkes RI No. 492 tahun 2010 tentang

persyaratan kualitas air minum, kadar total koliform yang diperbolehkan

untuk air minum adalah 0 jumlah per 100 ml.

Anda mungkin juga menyukai