Sak Etap
Sak Etap
1
Agenda
1. Pendahuluan
2. SAK ETAP
2
Standar Akuntansi ??
PPL - IAPI 3
Tujuan Laporan Keuangan
Memberikan infomasi
posisi keuangan,
kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban
sumber daya yang dipercayakan kepadanya
Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu
dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
PPL - IAPI 4
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
PPL - IAPI 5
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN
Karakteristik IFRS :
IFRS menggunakan Principles Base :
Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga
harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
akuntansi.
Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau
menggunakan jasa penilai
Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
6
SAK ETAP: Why?
PPL - IAPI 7
SAK ETAP
8
Manfaat SAK ETAP
10
IFRS for SMEs
11
SAK ETAP
12
SAK ETAP
13
Manfaat SAK ETAP
PPL - IAPI 14
SAK ETAP
15
IFRS for SMEs
PPL - IAPI 16
SAK ETAP
PPL - IAPI 17
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
18
Ruang lingkup
PPL - IAPI 19
BISNIS PROSES RUMAH SAKIT
20
Karakteristik Industri
Bapepam
21
Karakteristik BLU Rumah Sakit
Kemenkes
22
Risiko Usaha
Risiko Malpraktik
Kehilangan Tenaga Medik
Kebijakan Pemerintah
Nilai tukar
Pemogokan karyawan
Leverage
Tidak tertagihnya piutang
Bapepam
23
Karakteristik Rumah Rakit
24
Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit
25
AKUNTANSI RUMAH SAKIT
26
Akuntansi Rumah Sakit
STANDAR MANA
YANG DIGUNAKAN ??
SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45
27
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit
28
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit BLU&D
Bapepam
30
Tujuan Laporan Keuangan
Bapepam
31
Laporan Keuangan
NERACA ETAP NERACA ETAP
BLU
LAPORAN LABA RUGI LAPORAN
AKTIVITAS/OPERASI
LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN
ASET BERSIH
LAPORAN ARUS KAS LAPORAN ARUS KAS
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KEUANGAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
LAPORAN ARUS KAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PSAK
32
Neraca
Kemenkes
33
Laporan Aktivitas
Tujuan Utama Laporan Aktivitas menyediakan informasi mengenai:
a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan
sifat ekuitas;
b. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan
c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para pengguna laporan keuangan untuk:
a. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode;
b. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam
memberikan jasa;
c. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajemen; dan
d. Menilai rentabilitas.
Kemenkes
34
Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi
mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas
selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada
tanggal pelaporan. Arus kas dikelompokkan dalam aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
Informasi laporan arus kas digunakan bersama-sama dengan
informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya
sehingga dapat membantu para pengguna untuk menilai:
a. kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan kas dan setara kas;
b. sumber dana rumah sakit;
c. penggunaan dana rumah sakit; dan
d. kemampuan rumah sakit untuk memperoleh sumber dana serta
penggunaannya untuk masa yang akan datang.
Kemenkes
35
Catatan atas Laporan Keuangan
Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan adalah
memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada
di Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan informasi
tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan
pemahaman yang paripurna atas laporan keuangan.
Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan mencakup
antara lain:
a. Pendahuluan;
b. Kebijakan akuntansi;
c. Penjelasan atas pos-pos neraca;
d. Penjelasan atas pos-pos laporan aktivitas;
e. Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas;
f. Kewajiban kontinjensi; dan
g. Informasi tambahan serta pengungkapan lainnya.
Kemenkes
36
CALK Kebijakan akuntansi
Menyatakan standar mana yang digunakan untuk menyusun
laporan keuangan PSAK, SAK ETAP atau PSAP.
Kebijakan akuntansi untuk masing-masing komponen utama
aset, liabilitas, pendapatan dan beban.
Kebijakan untuk masing-masing komponen merujuk pada
ketentuan dalam masing-masing item.
Kebijakan berisikan penjelasan bagaimana pengakuan dan
pengukuran item-item yang ada dalam laporan keuangan.
37
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan BLU rumah sakit disertai dengan lampiran:
a. Analisis laporan keuangan yang terdiri dari: Rasio
Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio
Rentabilitas;
b. Laporan aktivitas yang disajikan secara komparatif antara
proyeksi sebagaimana tercantum dalam RBA dengan
realisasi periode berjalan;
c. BLU rumah sakit dapat menyajikan lampiran lain sesuai
kebutuhan.
Kemenkes
38
Keterbatasan Laporan Keuangan
Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah
lampau;
Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak
pengguna.
Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran;
Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya
(formalitas); dan
Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis
dan tingkat kesuksesan antar BLU rumah sakit.
Kemenkes
39
Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh BLU rumah sakit sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa
depan diharapkan akan diperoleh BLU rumah sakit.
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi
dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun
tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada rumah sakit.
Aset
Aset Lancar Aset Tetap Aset Lainnya
Kas dan setara kas Tanah Aset kerjasama
Investasi jangka pendek Gedung dan Bangunan operasi
Piutang pelayanan Peralatan dan Mesin Aset sewa
Piutang lain-lain Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset tak berwujud
Persediaan Konstruksi dalam Perngerjaa Aset lain-lain
Uang Muka Jumlah aset tetap
Akumulasi Penyusunan
40
Aset
41
Kewajiban
Kewajiban adalah utang rumah sakit masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari
sumber daya rumah sakit yang mengandung manfaat ekonomi.
Kewajiban jangka pendek diselesaikan kurang dari satu tahun.
Kewajiban jangka panjang diselesaikan lebih dari satu tahun.
Aset
Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Pendek
Utang usaha Kredit investasi
Utang pajak Pinjaman jangka panjang
Biaya yang masih harus dibayar dari lembaga keuangan
Pendapatan diterima dimuka
Bagian lancar utang jangka
panjang
Utang jangka pendek lainnya
42
Kewajiban
43
Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset rumah sakit setelah dikurangi semua
kewajiban;
Ekuitas adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk
tujuan tertentu oleh penyumbang atau hasil operasional rumah sakit.
Ekuitas sebagai bagian dari pemilik (pemerintah) harus dilaporkan
sedemikian rupa, sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya
secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan standar akuntansi.
Ekuitas
Kewajiban Jangka Pendek
Ekuitas Awal
Surplus defisit tahun lalu
Surplus defisit tahun berjalan
Ekuitas Donasi
44
Ekuitas
45
Pendapatan
46
Pendapatan
47
Pendapatan
Pendapatan usaha dari jasa layanan diakui ketika hasil suatu transaksi
yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan
sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada
tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.
Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi
berikut ini dipenuhi:
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan
diperoleh perusahaan;
Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan
andal; dan
Beban yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat
diukur dengan andal;
Pengungkapan: Rincian jenis pendapatan pada catatan atas laporan
keuangan
48
Beban
Beban adalah penurunan manfaat
ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar kas atau Beban
berkurangnya aset atau terjadinya Beban layanan
kewajiban yang mengkibatkan Beban umum dan administrasi
penurunan ekuitas. Beban lainnya
Beban diakui pada saat timbulnya Rugi penjualan aset non lancar
beban tersebut sebesar jumlah yang Kerugian penurunan nilai
digunakan untuk pelayanan rumah Kerugian lainnya
sakit, jumlah yang telah dibayar, jumlah
yang harus dibayarkan jumlah yang
diestimasi atau sebesar jumlah yang
dialokasikan.
Pengungkapan rincian beban dan
tambahan pengungkapan untuk
estimasi
49
Neraca
NERACA RSUD X
PER 31 DESEMBER 2011 dan 2012
ASET 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ASET LANCAR xxx xxx xxx
ASET TETAP xxx xxx xxx
ASET KSO
ASET LAINNYA
TOTAL ASET XXX XXX XXX
KEWAJIBAN xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PENDEL xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx
TOTAL KEWAJIBAN xxx xxx xxx
EKUITAS xxx xxx xxx
TOTAL KEWAJIBAN + EKUITAS XXX XXX XXX
Akun Neraca
RSUD X
AKUN NERACA
ASET 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ASET LANCAR xxx xxx xxx
Kas dan Setara Kas xxx xxx xxx
Investasi jangka pendek xxx xxx xxx
Piutang pelayanan xxx xxx xxx
Piutang lain-lain xxx xxx xxx
Persediaan xxx xxx xxx
Uang Muka xxx xxx xxx
Biaya dibayar di muka xxx xxx xxx
JUMLAH ASET LANCAR xxx xxx xxx
Akun Neraca
AKUN Neraca RSUD X
ASET 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ASET TETAP xxx xxx xxx
Tanah xxx xxx xxx
Gedung dan Bangunan xxx xxx xxx
Peralatan dan Mesin xxx xxx xxx
Jalan, jaringan xxx xxx xxx
Aset tetap lain xxx xxx xxx
Konstruksi dalam pengerjaan xxx xxx xxx
JUMLAH ASET TETAP xxx xxx xxx
Akumulasi penyusutan xxx xxx xxx
NILAI BUKU ASET TETAP xxx xxx xxx
Aset KSO xxx xxx xxx
Aset lain-lain xxx xxx xxx
Akun Neraca
AKUN Neraca RSUD X
KEWAJIBAN 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
Kewajiban Jangka pendek xxx xxx xxx
Hutang Usaha xxx xxx xxx
Hutang Pajak xxx xxx xxx
Biaya yang masih harus dibayar xxx xxx xxx
Pendapatan diterima di muka xxx xxx xxx
Bagian lancar utang jangka panjang xxx xxx xxx
Hutang jangka pendek lainnya xxx xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN xxx xxx xxx
Akun Neraca
Lanjutan AKUN Neraca RSUD X
EKUITAS 2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
Ekuitas Awal xxx xxx xxx
Surplus /Defisit tahun lalu xxx xxx xxx
Surplus/Defisit tahun berjalan xxx xxx xxx
Ekuitas Donasi xxx xxx xxx
JUMLAH EKUITAS xxx xxx xxx
Laporan Operasional
LAPORAN OPERASI RSUD x TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
PENDAPATAN xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx
HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON
PEMERINTAH xxx xxx xxx
PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL PENDAPATAN XXX XXX XXX
BEBAN
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx
BEBAN LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL BEBAN XXX XXX XXX
SURPLUS/DEFISIT XXX XXX XXX
PENYETORAN/PENARIKAN KAS NEGARA XXX XXX XXX
SURPLUS/DEFISIT TAHUN BERJALAN DILUAR XXX XXX XXX
PENDAPATAN APBN
Akun Pendapatan
AKUN OPERASI RSUD x TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
PENDAPATAN xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Jalan xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Inap xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat Darurat xxx xxx xxx
HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON
PEMERINTAH xxx xxx xxx
PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx
Operasional xxx xxx xxx
Investasi xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL PENDAPATAN xxx xxx xxx
Akun Beban
AKUN OPERASI RSUD x TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
BEBAN xxx xxx xxx
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
Beban Pegawai xxx xxx xxx
Beban pemakaian bahan/persediaan xxx xxx xxx
Beban Jasa Layanan xxx xxx xxx
Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx
Beban Langganan Daya dan Jasa xxx xxx xxx
Beban subsidi Pasien xxx xxx xxx
Beban penyusutan xxx xxx xxx
JUMLAH BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
Akun Beban
AKUN OPERASI RSUD x TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx
Beban Pegawai xxx xxx xxx
Beban Administrasi Perkantoran xxx xxx xxx
Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx
Beban Langganan Daya dan Jasa xxx xxx xxx
Beban Penyusutan xxx xxx xxx
Beban Amortisasi xxx xxx xxx
Beban Promosi xxx xxx xxx
Beban Premi Asuransi xxx xxx xxx
Beban Penyisihan Kerugian Piutang xxx xxx xxx
Beban Umum dan Administrasi lain xxx xxx xxx
TOTAL BEBAN UMUM & ADMINISTRASI XXX XXX XXX
Laporan Arus Kas
LAPORAN ARUS KAS RSUD x TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT OPERASI xxx xxx xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI XXX XXX XXX
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT INVESTASI xxx xxx xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT PENDANAAN XXX XXX XXX
KENAIKAN NETTO KAS XXX XXX XXX
SALDO KAS AWAL XXX XXX XXX
SALDO KAS AKHIR XXX XXX XXX
Aktivitas Operasi
AKUN ARUS KAS RSUD x TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Penerimaan Usaha dan jasa layanan xxx xxx xxx
Penerimaan Hibah xxx xxx xxx
Penerimaan APBN/APBD xxx xxx xxx
Penerimaan kas lainnya xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
Belanja Pegawai xxx xxx xxx
Belanja barang xxx xxx xxx
Penyetoran ke Kas negara xxx xxx xxx
Belanja lain-lain xxx xxx xxx
Aktivitas Investasi
AKUN ARUS KAS RSUD x TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Hasil Penjualan Aset Tetap xxx xxx xxx
Perolehan Aset Lainnya xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
Perolehan Aset Tetap xxx xxx xxx
Perolehan Aset Tetap lainnya xxx xxx xxx
Aktivitas Pendanaan
AKUN ARUS KAS RSUD x TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ %
penurunan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Perolehan Pinjaman xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
Pembayanan Pokok Pinjaman xxx xxx xxx
DETIL PSAK
63
BAB1
Ruang Ruang lingkup
Lingkup
64
BAB1
Ruang Ruang lingkup
Lingkup
65
Apakah memiliki akuntabilitas publik?
66
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Konsep dan Prinsip Pervasif
Pervasive
Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
Tujuan Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat
Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
Dasar akrual
Saling hapus tidak diperkenankan
67
BAB 2
Konsep dan
Prinsip Laporan keuangan untuk tujuan umum
Pervasive
68
BAB 3
Penyajian
Laporan
Penyajian laporan keuangan
Keuangan
Penyajian wajar
Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Kelangsungan usaha
Frekuensi pelaporan
Penyajian yang konsisten
Informasi komparatif
Materialitas dan agregasi
Laporan keuangan lengkap
Identifikasi laporan keuangan
69
Penyajian Laporan Keuangan
70
Penyajian Konsisten
71
Penyajian laporan keuangan
72
Penyajian
73
Laporan Keuangan
74
Penyajian Laporan Keuangan
75
BAB 4
Neraca Neraca
Penyajian
Klasifikasi aset lancar dan aset tidak lancar
Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang
76
Neraca
Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Minimal mencakup pos-pos:
kas dan setara kas,
piutang usaha dan piutang lain-lain,
persediaan,
properti investasi,
aset tetap,
aset tidak berwujud,
utang usaha dan utang lainnya,
aset dan kewajiban pajak,
kewajiban diestimasi
ekuitas.
Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP
77
Aset Lancar
78
Kewajiban Jangka Pendek
79
Informasi disajikan di Neraca atau CALK
80
Contoh Klasifikasi Aset dan Kewajiban
82
BAB 5
Laporan Laba
Rugi Laporan Laba Rugi
83
Laporan Laba Rugi
84
BAB 6
Laporan
Perubahan
Alternatif Penyajian
Ekuitas
85
Contoh
86
Contoh
2013
Pendapatan 500.000.000
Beban pokok penjualan 150.000.000
Laba kotor 350.000.000
Beban usaha 65.000.000
Laba usaha 285.000.000
Beban bunga 15.000.000
Laba sebelum pajak 270.000.000
Pajak 75.600.000
Laba bersih 194.400.000
87
Catatan atas Laporan Keuangan
Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn
Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan termasuk metode akuntansi
dan estimasi yang digunakan
Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan
Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:
Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang
digunakan
Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, waktu akuisisi, dll
Pajak jumlah pajak dibayarkan, pajak tangguhan, beda
permanen/temporer, pajak final, dll
Informasi penting yang diharuskan oleh standar
Segmen usaha
Transaksi hubungan istimewa
Kontijensi
Kontrak kerjasama
88
BAB 7
Laporan Arus
Kas Laporan Arus Kas
Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung.
Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai
aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali
dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau
pendanaan.
Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus kas.
89
Klasifikasi arus kas
90
Aktivitas Operasi Indirect method
91
Arus kas dari kegiatan investasi
Hasil dari :
Penjualan aset tetap
Penjualan investasi +
Penagihan pokok pinjaman
kepada pihak lain Arus kas dari
kegiatan
Investasi
Kas dibayarkan kepada :
Pembelian aset tetap _
Pembelian investasi
Pembeli
92
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Hasil dari :
Penerbitan saham
Penerbitan obligasi
Pinjaman
+
Arus kas dari
kegiatan
Dibayarkan untuk : Financing
Membeli treasury stock _
Menarik obligasi
Membayar pokok pinjaman
Membayar deviden
93
BAB 8
Catatan atas
L/K Catatan Atas Laporan Keuangan
94
Urutan Penyajian
95
Catatan atas Laporan Keuangan
Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn
Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh mengikuti ketentuan dalam bab yang ada
Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan
Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:
Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang
digunakan
Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, akuisisi, dll
Pajak jumlah pajak dibayarkan, utang pajak.
Informasi penting yang diharuskan oleh standar
Transaksi hubungan istimewa
Kontijensi
Kontrak kerjasama
96
BAB 9
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
97
Tidak Ada Pengaturan Spesifik
Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa
atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan
andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:
persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan isu
serupa atau terkait
definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran sesuai dengan
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.
persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan
dengan isu serupa atau terkait
pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang
menggunakan kerangka dasar yang serupa
literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima umum
sepanjang tidak bertentangan.
98
Perubahan Kebijakan Akuntansi
99
Estimasi Akuntansi
100
Perubahan estimasi
Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli 1/1/2X03
sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan dengan metode garis
lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 20 juta.
Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat dari 10 tahun
tersisa menjadi 20 tahun tersisa sehingga total masa
manfaat menjadi 30 tahun.
101
Koreksi Kesalahan Periode Lalu
102
Koreksi Kesalahan
103
BAB 10
Investasi
Efek
Investasi Efek Tertentu
104
Perubahan Nilai Wajar
Laba rugi
Efek dimiliki hingga jatuh tempo -
105
Investasi pada Efek Tertentu
106
BAB 11
Persediaan Persediaan
Persediaan:
Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
Dalam proses produksi untuk kemudian dijual
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa
Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian, biaya
koversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk membawa persediaan ke
kondisi dan lokasi sekarang
Biaya pembelian persediaan:
harga beli, bea impor, pajak lainnya (kecuali yang kemudian dapat
ditagih kembali kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya
penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Diskon
dagang, potongan, dan lainnya yang serupa dikurangkan dalam
menentukan biaya pembelian.
Biaya konversi: overhead produksi tetap dan variabel
107
Pengukuran
108
Persediaan
109
Persediaan
110
Penurunan Nilai
111
Ilustrasi Nilai Realisasi Bersih
112
Penilaian Persediaan
Biaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil
Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Biaya Total NRV Lebih Kecil
NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.
Penurunan dihitung secara total = 139.000 134.000 = 5.000
Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 130.000 = 9.000
Jurnal COGS* 9.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.000
Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin
dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)
113
BAB 12
Investasi Investasi pada Asosiasi dan Anak
114
Metode Ekuitas
115
Metode Ekuitas Anak Perusahaan
Pencatatan Awal investasi
Dalam metode ekuitas, pencatatan pada awal investasi sama dengan
pencatatan yang dilakukan dengan menggunakan metode lainnya.
ILUSTRASI
Tanggal 6 Januari Amazon.com membeli saham 400.000 untuk 60%
dari saham yang dimiliki Drugstore.com.
116
Metode Ekuitas Anak Perusahaan
Pengumuman Laba dan Pembagian Dividen
Pada Metode Ekuitas, Laba bersih yang dimiliki oleh perusahaan investee
akan menambah nilai investasi dari investor.
117
Metode cost - Asosiasi
118
BAB 13
Joint Venture Investasi Pada Joint Venture
119
Investasi pada Joint Venture - PBO
PBO:
Masing-masing venturer menggunakan aset tetapnya, dan
mengelola sendiri persediaannya.
Masing-masing venturer juga memikul pengeluarannya,
menyelesaikan kewajibannya serta mencari sumber
pendanaan untuk aktivitasnya sendiri.
Aset, kewajiban dan beban sendiri dicatat masing-masing
Perjanjian mengatur pembagian pendapatan dan beban
bersama.
120
Investasi pada Joint Venture - PBA
PBA:
Para venturer melakukan pengendalian bersama
dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih
aset yang diserahkan oleh venturer, atau dibeli
untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan
joint venture.
Pengendalian bersama dan kepemilikan bersama
atas satu atau lebih aset
Setiap venturer membukukan bagian aset,
kewajiban, bagian pendapatan dan beban
121
Investasi Pada Joint Venture
PBE:
Joint venture yang melibatkan pendirian suatu
perusahaan, persekutuan atau entitas lain dimana
setiap venturer memiliki bagian.
Entitas beroperasi dengan cara yang sama
dengan entitas lain, kecuali adanya perjanjian
kontraktual antar venturer untuk membuat
pengendalian bersama atas aktivitas ekonomi
tersebut.
Investor mencatat investasi pada PBE pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan
nilai.
122
BAB 14
Properti Properti Investasi
123
BAB 15
Aset Tetap Aset Tetap
Aset tetap:
aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan
administratif dan
diharapkan digunakan lebih dari satu periode.
Diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan.
124
Unsur Biaya Perolehan
125
Pengukuran Biaya Perolehan
126
Penyusutan
Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian
perolehan aset.
Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang
dapat disusutkan selama umur manfaat.
Metode penyusutan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan
manfaat ekonomi masa depan aset.
Metode penyusutan antara lain garis lurus, saldo menurun atau jumlah
unit produksi.
Jika terdapat indikasi terjadi perubahan signifikan manfaat ekonomi atau
pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan telaah ulang
mengubah masa manfaat atau metode perubahan estimasi
127
Penjualan
128
Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan
129
Pengungkapan
131
Pengakuan dan Pengukuran
132
Umur Manfaat dan Metode Amortisasi
Semua aset tidak berwujud diakui sebagai aset dengan umur manfaat
terbatas
Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal dari hak kontraktual atau
hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak
hukum.
Jika entitas tidak mampu mengestimasi umur manfaat suatu aset tidak
berwujud, maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun.
Nilai residu dianggap nol, kecuali dalam kondisi tertentu.
Metode amortisasi dipilih, jika tidak dapat dilakukan secara andal maka
menggunakan metode garis lurus.
Telaah ulang atas umur dan metode amortisasi dilakukan pada saat
terdapat indikasi perubahan terkait dengan aset
Jika berubah maka mengikuti perubahan sebagai estimasi akuntansi.
133
Ilustrasi Amortisasi Aset Tak Berwujud
134
Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan
135
BAB 17
Sewa Sewa
136
Sewa
Sewa Pembiayaan jika memenuhi salah satu:
sewa mengalihkan kepemilikan aset pada lessee pada akhir masa
sewa
lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai
dapat dilaksanakan
masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis aset yaitu sama
atau lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan.
pada awal masa sewa nilai kini pembayaran sewa minimum sama
atau lebih dari 90% nilai wajar aset sewaan
aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
137
Sewa Pembiayaan Laporan Keuangan Lessee
138
Sewa Pembiayaan Laporan Keuangan Lessor
139
Sewa Operasi
Lessee:
Tidak mencatat aset sewaan
Mencatat beban sewa secara straight line
Lessor:
Mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi)
Mencatat penerimaan secara straight line
140
Transaksi Jual dan Sewa Balik
141
BAB 18
Diestimasi
dan
Kewajiban Diestimasi
Kontijensi
142
Pengukuran
143
Kewajiban Kontinjensi
144
Contoh
145
Contoh
Kewajiban diestimasi
Peristiwa
atau kontinjensi
Kewajiban diestimasi,
Kasus pengadilan pengacara
sebesar estimasi
memberikan opini kemungkinan entitas
terbaik untuk
diputuskan bersalah.
penyelesaian kewajiban
146
Ilustrasi Kewajiban Diestimasi Garansi
147
BAB 19
Ekuitas
Bentuk Hukum Entitas
Entitas Perorangan
Persekutuan Perdata
Firma
CV
Perseroan Terbatas
Koperasi
148
Badan usaha PT
149
Penyajian ekuitas
Ekuitas
Modal saham modal dasar 10.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp 1000.
Modal saham disetor penuh 5.000 lembar saham dengan
5.000.000
nilai nominal Rp 1.000
Tambahan modal disetor 1.000.000
Jumlah modal saham 6.000.000
Saldo laba 2.450.000
Jumlah ekuitas 8.450.000
150
Pembagian dividen
153
BAB 20
Pendapatan
Jenis-jenis pendapatan
Penjualan barang
Penyediaan jasa
Kontrak konstruksi
Penggunaan aset entitas oleh pihak lain:
bunga
royalti atau
dividen
154
Pengukuran pendapatan
155
Penjualan barang
157
Ilustrasi Penjualan Barang
158
Penyediaan jasa
159
Bunga, royalti dan dividen
160
Pengakuan bunga, royalti dan dividen
161
Ilustrasi Bunga, Royalti, dan Dividen
162
BAB 21
Biaya
Pinjaman
Biaya Pinjaman
163
BAB 22
Penurunan
Nilai Penurunan Nilai
Kerugian penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat melebihi nilai yang dapat
diperoleh kembali
Penurunan nilai pinjaman dan piutang dinilai sebesar estimasi kerugian yang
tidak dapat ditagih.
Persediaan:
Penurunan terjadi sebagai konsekuensi penilaian berdasarkan harga jual dikurangi biaya
menyelesaikan dan menjual.
Pemulihan penurunan nilai diakui maksimal sebesar rugi yang telah diakui.
Aset lain:
Entitas harus menilai pada setiap tanggal laporan apakah terjadi indikasi bahwa ada aset yang
turun nilainya.
Kerugian penurunan nilai dan pemulihan kerugian diakui dalam laporan laba rugi (selisih nilai
tercatat aset dengan nilai wajar dikurangi biaya menjual)
Jika ada indikasi entitas harus mengestimasi nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual aset
tersebut
Pemulihan penurunan nilai tidak boleh melebihi niliai yang ditentukan
Indikasi: sumber informasi eksternal atau sumber informasi internal.
164
BAB 23
Imbalan
Kerja
Imbalan Kerja
165
BAB 24
Pajak
Penghasilan Pajak Penghasilan
166
BAB 25
Mata Uang
Pelaporan Mata Uang Pencatatan dan Pelaporan
167
BAB 26
Transaksi
Mata Uang
Asing
Transaksi dalam Mata Uang Asing
168
BAB 27
Tgl Setelah
Pelaporan Post Balance Sheets
169
BAB 28
Hubungan
Istimewa
Pihak Hubungan Istimewa
170
BAB
29&30
Transisi
Tgl Efektif
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
171
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
172
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
173
PERBEDAAN PSAK & SAK
174
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
176
Penyajian Laporan Keuangan
Neraca Neraca
Pos minimal yang disajikan banyak Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
Urutan penyajian Sama
Pengungkapan banyak Pengungkapan lebih sederhana
179
Penyajian Laporan Keuangan (4)
Kesalahan Sama
182
Instrumen Keuangan
185
Investasi pada Joint Venture
186
Investasi pada Entitas Anak
188
Aset Tidak Berwujud
Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
memerlukan judgment. perlu judgment:
Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan pengalihan aset
manfaat. opsi beli
min 75% umur ekonomis
min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus)
Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Tidak ada
Sewa dan sewa lanjut (lease and sublease) Tidak ada
Ekuitas Sama
191
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja
Imbalan berbasis saham Tidak ada
Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan
(mingguan)