NPM : 1641326
e. Prosedur K3
Alat Keselamatan
1. S
a
fety Helmet (Untuk tugas lapangan)sebagai pelindung kepala dari benda
yang bisa mengenai kepala secara langsung.
2. Sepatu atau safety shoes (untuk tugas lapangan dan kantor), berfungsi
sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia. Bentuknya seperti
sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi Berfungsi untuk mencegah
kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
3. Sarung Tangan (untuk tugas lapangan),berfungsi sebagai alat pelindung
tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
4. Penutup Telinga atau Ear Plug (untuk tugas lapangan), berfungsi sebagai
pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
5. Kaca Mata Pengaman atau Safety Glasses (untuk tugas lapangan),
berfungsi sebagai berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja
(misalnya mengelas atau saat dalam lapangan untuk waktu yang cukup
lama).
6. Masker atau Respirator (untuk tugas lapangan), berfungsi sebagai
penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas
udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
7. Baju safety (untuk tugas lapangan ataupun di kantor), berfungsi sebagai
pelindung tubuh pada saat bekerja, karena itu baju safety cenderung
dibuat lebih tebal dari baju biasa namun nyaman saat dikenakan dan
cenderung memiliki warna yang mencolok agar terlihat walaupun saat
bekerja dimalam hari.
8. Rompi safety (untuk tugas lapangan), rompi ini dibuat dengan warna
neon atau mencolok supaya saat keadaan malam hari ataupun gelap,
pegawai dapat terlihat sehingga menghindari terjadinya kecelakaan
kerja.
9. Tabung Pemadam Api atau racun api, berfungsi sebagai tindakan awal
yang dapat dilakukan ketika terjadinya kebakaran. Terdapat disetiap
sudut ruangan, maupun di lapangan kawasan kerja dengan mempunyai
warna merah yang mencolok agar mudah dikenali.
Prosedur Keselamatan
1. Bila Terjadi Kebakaran
Bagi pekerja yang melihat bahaya kebakaran Memadamkan Api
kebakaran tersebut dengan APAR yang tersedia atau terdekat.
Membunyikan Lonceng kebakaran secara terus menerus atau
berteriak KEBAKARAN-KABAKARAN- KEBAKARAN sambil memberi
tahu lokasi terjadinya kebakaran.
Semua pekerja yang mendengar tanda bahaya kebakaran segera
bertindak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
2. Bila Terjadi Pencemaran
Bagi pekerja yang melihat adanya pencemaran segera:
Menutup sumber penyebab tumpahan minyak atau kebocoran.
Melaporkan kejadian yang diketahui kepada pimpinan umum
Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD).
Siap melaksanakan perintah dari pimpinan umum PKD.
Bila terjadi di dermaga (pada saat ada kapal) segera koordinasi
dengan pihak kapal untuk segera melaksanakan penanggulangan.
3. Bila Terjadi Kecelakaan KerjaBila pekerja yang pertama kali
mengetahui terjadinya kecelakaan kerja :
Segera memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Meminta bantuan rekan terdekat untuk menolong korban dibawa ke
tempat yang aman.
Melaporkan kepada pengawas yang berwenang dan pimpinan umum
PKD.
4. Bila Terjadi Gangguan keamanan, Kerusuhan atau Sabotage.
Pekerja yang mengetahui gangguan keamanan segera melaporkan
kepada kepala sekuriti atau komandan jaga.
Kepala sekuriti segera mengambil tindakan pengamanan sedini
mungkin sesuai tingkatannya.
Bila tidak memungkinkan dapat diatasi segera melaporkan
kejadiannya kepada pimpinan PKD.
Melaporkan kejadian tersebut ke instansi terkait.
f. Kesimpulan & Saran
Penyebab kecelakaan disini dominannya disebabkan oleh faktor
manusianya yang lalai terhadap bahaya yang akan timbul akibat rasa
ingin tergesa-gesa segera menyelesaikan pekerjaan tanpa
mempertimbangkan keselamatan diri. Kurangnya training dari pihak
management juga menyebabkan para pekerja kurang berpengetahuan
mengenai penggunaan alat hal ini kerap menjadi masalah yang terus