Anda di halaman 1dari 4

1.

MENGUKUR SEDIMEN DI SUNGAI

Prosedur Pengambilan Sampel


1. Mengukur lebar sungai dengan menggunakan meteran
2. Memasang patok pada kedua batas pengukuran lebar sungai
3. Menentukan titik pengukuran/pengambilan sampel, lebar sungai dibagi menjadi beberapa
segmen pengukuran.
4. Mengukur kedalaman sungai pada setiap titik pengukuran.
5. Memasukan botol untuk mengambil sampel pada posisi 1/3 kedalaman sungai dari dasar
sungai.
6. Sampel diambil sebanyak 500 ml tiap titik/segmen pengukuran.

Analisa
Untuk menghitung kandungan sedimen, sampel air harus di saring terlebih dahulu dengan
menngunakan kertas saring sehingga sedimen yang ada pada air akan tersaring di kertas.
Kertas saring yang terdapat sedimen tersebut kemudian dikeringkan menggunakan oven dan
ditimbang beratnya. Kandungan sedimen dapat dihitung dengan cara menghitung berat kertas
dengan sedimen dikurangi berat kertas saring baru.

2. HIDRAN UMUM

Hidran umum (HU) adalah bak penampung yang dilengkapi dengan kran yang digunakan
untuk pengambilan air. HU diletakkan di area pelayanan yang dianggap padat penduduknya.
Dimensi/ukuran bak HU disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang tergantung pada
jumlah Kepala Keluarga (KK) yang dilayani. Ukuran minimal HU sedikitnya dapat melayani
10-15 KK dengan jarak jangkauan yang relatif dekat.

Tipe bangunan HU bermacam-macam tergantung pada keinginan masyarakat setempat.


Bangunan HU dapat berupa bak penampung yang terbuat dari cor beton, bak plastik, fiber
glass, dan sebagainya.
Gambar: Hidran Umum

3. TES TANAH YANG DILAKUKAN PADA BORROW AREA


1. Uji Kepadatan
Menggunakan Uji Proctor untuk mencari berat isi tanah kering ( d )
2. Uji Kuat Geser
- Uji Triaxial
- Uji Direct Shear, hasil uji berupa nilai c (kohesi) dan (sudut geser tanah).
3. Uji Permebilitas untuk mengetahui besar rembesan air dalam tanah
Uji permebilitas dilakukan dengan menggunakan falling head test. Sampel tanah
dimasukan kedalam tabung uji, kemudian air mulai dialirkan kedalam tabung uji melalui
selang yang terhubung dengan tabung uji. Catat waktu dan tinggi penurunan air yang
terlihat pada selang,sehingga dapat dihitung nilai permebilitasnya.
4. Uji Konsolidasi, untuk mendapatkan koefisien indeks pemampatan dan pengembangan
(Cc, Cr) , koefisien konsolidasi (Cv)

4. TES KEPADATAN TUBUH EMBUNG DI LAPANGAN

Tes kepadatan tanah menggunakan uji Sand Cone, dengan cara mengambil sample tanah
dengan kedalaman 10 15 cm, kemudian mengukur water content, dan menghitung berat isi
kering tanah.

5. Bagaimana memperkecil Q inflow pada Flood Routing ? Cari faktor-faktornya !

Faktor faktornya

1. Lebar Mercu Spillway


2. Panjang Sungai
3. Luas Daerah Tangkapan Air
4. Intensitas Curah Hujan
6. METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TUBUH EMBUNG

1. Persiapan
a. Pembersihan dan Pembuatan Jalan Masuk
Sebelum pekerjaan dimulai, lapangan pekerjaan harus dibersihkan dari berbagai
tanaman. Pada pekerjaan timbunan tubuh embung, tanah bahan timbunan harus bersih
dari humus dan di kupas setebal minimum 20 cm.
b. Pemasangan Bouplank
Pada pekerjaan ini harus disediakan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Timbunan tubuh embung


Tubuh embung direncanakan setinggi 13,91 m dengan lebar mercu 6 m, kemiringan pada
hulu adalah 1 : 3 dan pada hilir 1 : 2,25.
a. Material yang diperlukan
- Papan dan kayu untuk bouplank
- Material Urugan
b. Peralatan yang diperlukan
- Peralatan ukur (theodolit dan waterpass).
- Backhoe/Loader untuk mengambil material urugan.
- Dump Truck untuk mengangkat material urugan.
- Bulldozer untuk menebar (spreading) material dan meratakan.
- Vibrator Roller untuk memadatkan timbunan tanggul.
c. Urutan pelaksanaan
- Pemasangan Bouplank
- Pengambilan material urugan dari Borrow Area menggunakan Backhoe.
- Pengangkutan material urugan dari Borrow Area ke lokasi dengan menggunakan
Dump Truck.
- Penyebaran dan Perataan Material urugan dengan menggunakan Bulldozer.
- Pemadatan timbunan tanggul dengan menggunakan Vibrator Roller.
- Penimbunan dilakukan lapis demi lapis (minimal tiap 25 cm)

d. Metode pelaksanaan
- Material timbunan diambil dari Borrow Area menggunakan Backhoe dan diangkut
ke lokasi embung dengan menggunakan dump truck.
- Material urugan mulai disebarkan dengan bantuan alat Bulldozer.

- Setelah disebarkan dan diratakan maka diikuti dengan pemadatan lapis demi lapis
dengan menggunakan Vibrator Roller.

- Elevasi embung di kontrol dengan alat ukur waterpass dan kepadatan dilakukan uji
kepadatan di lapangan dan laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai