Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PENERIMAAN PASIEN BARU PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN DI RUANG IV Lt.1 PARU
RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA

Oleh:

Kelompok Manajemen Gerbong 4

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN

TIMBANG TERIMA PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG IV PARU Lt.1
RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA

Penanggung jawab

Mengetahui,

Surabaya, Maret 2017

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keperawatan merupakan prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara professional
dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus
direspons oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dan belajar
banyak langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya (Nursalam, 2002). Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara profesional didukung dengan adanya
sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk pelayanan
yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat.
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya
pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi, komunikasi yang
kurang baik dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan
(Setiadi, 2016). Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai
dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi
mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang
efektif antara perawat maupun dengan pasien, salah satu bentuk komunikasi yang
harus ditingkatkan keefektifitasannya adalah saat penerimaan pasien baru.
Pelaksanaan penerimaan pasien baru di ruang IV Paru lantai 1 selama ini
sesuai dengan prosedur dimana penerimaan pasien baru diawali dengan petugas
IGD menghubungi ruangan untuk menanyakan apakah tersedia kamar yang sesuai
dengan kelas yang diminta kemudian jika terdapat kamar yang dimaksud maka
pasien diantar ke ruangan yang di maksud oleh petugas IGD, setelah sampai di
ruangan perawat menyapa dan memperkenalkan diri serta menjelaskan fasilitas
yang disediakan untuk kepentingan pasien, namun pada saat wawancara dengan
pasien beberapa pasien dan keluarga mengatakan bahwa terkadang tidak disapa
dan tidak diperkenalkan dengan perawat yang sedang berjaga kemudian ruangan.
Penerimaan pasien baru dilakukan secara lisan dengan cara tanya jawab mengenai
keluhan dan data pasien yang belum lengkap kemudian didokumentasikan setelah
itu dilakukan pemeriksaan tanda vital pasien. Keakuratan data mengenai pasien
saat penerimaan pasien baru sangat penting karena dengan data yang lengkap ini
maka pelayanan pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan dapat
dilaksanakan secara berkelanjutan dan mewujudkan tanggung jawab dan
tanggung gugat dari seorang perawat. Bila penerimaan pasien baru tidak dapat
dilakukan dengan baik maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan
yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa dilakukan sebagai dasar
pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan
keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. kegiatan penerimaan
pasien baru yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya.
Esensi dari penerimaan pasien baru adalah agar keluarga atau pasien dapat
mengetahui proses tindakan, kelanjutan pengobatan atau perawatan, tata tertib
ruangan dan keluarga atau pasien dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Sedangkan bagi perawat dapat meningkatkan komunikasi antara perawat,
keluarga atau pasien, mengetahui kondisi pasien secara umum, melakukan atau
melengkapi pengkaian pasien baru, mengurangi kecemasan keluarga atau pasien
serta membina hubungan saling percaya. Untuk mengoptimalkan peran dan fungsi
perawat dalam pelayanan keperawatan adalah salah satunya dengan melakukan
proses penerimaan pasien baru yang sesuai dengan alur yang terdapat dalam
model asuhan keperawatan profesional
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Program Pendidikan
Profesi Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya akan melaksanakan
penerimaan pasien baru berdasarkan konsep model praktek keperawatan
profesional metode tim di ruang IV Paru Lt.1 RSAL Dr. Ramelan Surabaya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penerimaan pasien baru diharapkan
para perawat dapat mengaplikasikan cara melakukan penerimaan pasien
baru dengan benar.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan senyum dan salam
2. Meningkatkan komunikasi terapeutik antara perawat, keluarga dan pasien
3. Mengetahui kondisi pasien secara umum
4. Melakukan atau melengkapi pengkajian pasien baru
5. Mengurangi kecemasan keluarga dan pasien
6. Membina hubungan saling percaya keluarga dan pasien

1.3 Manfaat
a. Bagi Perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
b. Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerja sama dengan baik
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan.
d. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga kepada perawat
2. Bagi Pasien
a. Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
b. Pasien dapat menyampaikan masalah sacara langsung bila ada yang
belum terungkap
c. Tercapainya kepuasan pasien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan
3. Bagi Rumah Sakit
a. Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada pasien secara
komprehensif khususnya dalam hal penerimaan pasien baru
b. Terlaksananya standart penerimaan pasien baru untuk meningkatkan
kepuasan pasien baru dan keluarga

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Penerimaan pasien baru adalah suatucara dalam menerima kedatangan
pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan
beberapa hal mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis dan tata tertib
ruangan.
2.2 Tujuan
Tujuan penerimaan pasien baru adalah :
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan senyum dan salam
2. Meningkatkan komunikasi terapeutik antara perawat, keluarga dan pasien
3. Mengetahui kondisi pasien secara umum
4. Melakukan atau melengkapi pengkajian pasien baru
5. Mengurangi kecemasan keluarga dan pasien
6. Membina hubungan saling percaya keluarga dan pasien

2.3 Tahapan Penerimaan Pasien Baru


1. Tahap pra penerimaan pasien baru
a. Menyiapkan kelengkapan lembar administrasi ( umum dan BPJS)
b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
c. Menyiapakan lembar penerimaan pasien baru
d. Menyiapkan lembar serah terima pasien dari ruangan lain catatan
medik, obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang, catatan khusus dll)
e. Menyiapkan lembar format pengkajian
f. Menyiapkan lembar informed consent sentralisasi obat.
g. Menyiapkan nursing kit
h. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung serta sarana dan
prasarana yang ada di ruangan
i. Menyiapkan lembar inventaris

2. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru


a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan atau perawat
primer atau perawat yan diberi delegasi
b. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya
c. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur klien dan mengantar ke
tempat yang telah ditetapkan
d. Perawat memindahkan pasien ke tempat tidur (apabila pasien datang
dengan branchard atau kursi roda) dan berikan posisi yang nyaman
e. Perawat menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dan
catatan khusus dari perawat yang mengantar kemudian
mendokumentasikan pada lembar serah terima pasien dari ruangan
lain dan penandatanganan antara perawat sebelumnya dengan perawat
primer
f. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format
g. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar
h. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi secara lisan, kepada pasien/keluarga diajak
orientasi ruangan dan keluarga tentang orientasi ruangan, perawatan
(termasuk perawat yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat),
medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal visite), tata tertib
di ruangan
i. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan
j. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani lembar informed concent sentralisasi obat.

2.4 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Pelaksanaan secara efektif dan efisien
2. Dilakukan oleh kepala ruangan, perawat primer atau perawat pelaksana
yang telah diberi wewenang atau delegasi
3. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien
4. Saat berkomunukasi dengan pasien dan keluarga tetaplah tersenyum
dan gunakan komunikasi terapeutik

2.5 Peran Perawat Dalam Penerimaan Pasien Baru


1. Kepala ruangan
a. Mendelegasikan kepada perawat primer dan perawat pelaksana
b. Memperkenalkan perawat primer dan perawat pelaksana
c. Menerima pasien baru
2. Perawat Primer
a. Menerima telepon dari rekam medik/IGD/Poliklinik
b. Menyiapkan lembar serah terima dan penerimaan pasien baru
c. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
d. Menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dibawa
dan catatan khusus
e. Melakukan pengkajian, membuat diagnosa keperawatan, intervensi
dan implementsi keperawatan pada pasien baru
f. Mengorientasikan pasien dan keluarga tentang tata tertib ruangan,
situasi dan kondisi ruangan
g. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung
jawab dan memperkirakan hari perawatan jika memungkinkan
h. Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
i. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
3. Perawat Pelaksana
a. Membantu perawat primer dalam pelaksanaan penerimaan pasien
baru
2.6 Alur Penerimaan Pasien Baru

PELAYANAN RAWAT JALAN IGD

PETUGAS POLI: INFORMASI MRS


KONSUL DOKTER

UGAS POLI: MENYAMPAIKAN INFORMASI KAMAR DAN CEK KETERSEDIAAN KAMAR

MENYAMPAIKAN INFORMASI BIAYA DAN MEMINTA PERTANGGUNGAN BIAYA

MASUK RUANG PAV IV PARU

GA PASIEN SETUJU: MENJELASKAN INFORMASI KEPADA KELUARGA TETANG KEADAAN PASIEN

PETUGAS POLI: PENJELASAN TATA TERBTIB RS

KESIAPAN KAMAR

BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal : Kamis, 23 Maret 2017
Pukul : 09.00 WIB
Pelaksana : Kepala Ruangan, Perawat Primer, perawat pelaksana
Topik : Penerimaan pasien baru
Tempat : Nurse statation
Sasaran : Perawat dan pasien

3.2 Pengorganisasian
1. Kepala ruangan : Intan Ayu

2. Perawat primer : 1. Chieffiana laila

2. Rio adi

3. Perawat pelaksana: 1. Lucky pranata

2. Titik S

3.3 Metode dan Media


Metode : Role Play
Media :
1. Lembar serah terima pasien
2. Lembar pasien masuk rumah sakit
3. Lembar pengkajian Pasien
4. Nursing kit
5. Lembar infirmed consent sentralisasi obat
6. Lembar tata tertib pasien dan keluarga pasien
3.4 Alur Timbang Terima

PELAYANAN RAWAT JALAN IGD

PETUGAS POLI: INFORMASI MRS


KONSUL DOKTER

ETUGAS POLI: MENYAMPAIKAN INFORMASI KAMAR DAN CEK KETERSEDIAAN KAMAR

MENYAMPAIKAN INFORMASI BIAYA DAN MEMINTA PERTANGGUNGAN BIAYA

MASUK RUANG PAV IV PARU

ARGA PASIEN SETUJU: MENJELASKAN INFORMASI KEPADA KELUARGA TETANG KEADAAN PASIEN

PETUGAS POLI: PENJELASAN TATA TERBTIB RS

KESIAPAN KAMAR

3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima


Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Pra 1. KARU memberitahu 5 menit Nurse 1. Kepala
Penerimaan KATIM bahwa akan ada Station Ruangan
pasien Baru pasien baru PP
2. KATIM menyiapkan hal- 3. PA
hal yang diperlukan dala
penerimaan pasien baru,
diantaranya lembar
pasien masuk rumah
sakit, lembar serah
terimapasien dari
ruangan lain, lembar
pengkajian, lembar
inform consent, Nursing
kit, lembar inventaris.
3. KATIM meminta bantuan
perawat pelaksana untuk
mempersiapkan tempat
tidur pasien baru
4. KARU menanyakan
kembali pada KATIM
tentang kelengkapan
untuk penerimaan pasien
baru
5. KATIM menyebutkan
hal-hal ynag telah
dipersiapkan
Pelaksanaan 1. PP dinas malam 20 menit Bed 1. Kepala
Penerimaan melakukan timbang Pasien Ruangan
Pasien baru terima kepada PP dinas 2. PP
pagi. Hal-hal yang perlu 3.PA
disampaikan pada saat
timbang terima :
a. Identitas pasien dan
diagnosa medis
termasuk hari rawat
keberapa atau post
op hari keberapa
b. Masalah
keperawatan
c. Data yang
mendukung
d. Tindakan
keperawatan yang
sudah/belum
dilaksanakan
e. Rencana umum
yang perlu
dilakukan :
Pemeriksaan
penunjang, konsul,
prosedur tindakan
tertentu
2. Kepala ruangan
membuka dan memberi
salam kepada pasien, PP
malam menjelaskan
tentang pasien, PP pagi
mengenalkan anggota
timnya dan melakukan
validasi data
3. Lama timbang terima
setiap pasien kurang
lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang
memerlukan keterangan
lebih rinci.

Post 1. KARU memeriksa 5 menit Nurse 1. Kepala


Timbang kelengkapan pengisian stasion Ruangan
Terima dokumentasi 2. PP
2. KARU melaukan 3.PA
evaluasi tentang orientasi
yang telah dilakukan
3. KARU mmebrikan
reward pada KATIM dan
PP
4. KATIM merencanakan
intervensi keprerawatan

3.7 Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi struktur
a. Sarana dan prasarana yang menunjang antara lain lembar penerimaan
pasien baru, lembar serah terima pasien dari ruangan lain, informed
consent, format pengkajian, nursing kit, dan lembar tata tertib pasien.
b. Penerimaan pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh kepala ruangan,
perawat primer, dan perawat pelaksana. Pada shift sore dan malam
dilakukan oleh perawat pelaksana
2. Evaluasi proses
a. Pasien baru disambut oleh kepala ruangan, perawat primer dan
perawar pelaksana
b. Perawat primer menerima obat, alat, data pemeriksaan penunjang
yang dibawa dan catatan khusus.
c. Perawat primer melakukan anamnesa dengan dibantu oleh perawat
pelaksana
d. Pasien baru diberi penjelasan tentang orientasi ruangan, perawatan,
medis, serta tata tertib ruangan.
e. Keluaraga pasien menandatangani informed consent untuk sentralisasi
obat
f. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
3. Evaluasi hasil
a. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
b. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis serta
tata tertib ruangan
c. Pasien sudah menandatangani persetujuan sentralisasi obat dan
mengetahui alur pengambilan obat(BPJS dan umum)
d. Kegiatan berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan dilaksanakannya
penerimaan pasien baru.

DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. (2016). Manajemen & Kepemimpinan Dalam Keperawatan. Yogyakarta:
Indomedia Putaka.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Rushton H. C. (2010). Ethnics Of Nursing Shift Report. AACN: Advanced Critical
Care: Ethnic And Critical Care.

Anda mungkin juga menyukai