Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era modern seperti sekarang ini, perkembangan teknologi telah mempermudah
pekerjaan manusia. Dalam masa perkembangan teknologi, banyak bermunculan alat-alat
yang canggih yang dapat bekerja secara otomatis. Dalam bidang komputasi misalnya,
sudah berkembang alat penghitung jumlah orang yang masuk dan keluar pada suatu
ruangan. Awalnya untuk menghitung jumlah orang yang masuk ke dalam suatu ruangan
tertentu yang digunakan adalah dengan menggunakan tulisan tangan dan mengisi daftar
tamu, namun sekarang sistem presensi tersebut sudah tidak disarankan, hal ini karena
berkembangnya alat penghitung jumlah orang yang dilengkapi dengan sensor tertentu
yang dapat mendeteksi atau mengetahui ketika ada orang yang masuk ke dalam ruangan,
dan secara otomatis menambahkan angka pada display. Dari penghitung jumlah orang ini
dapat mempermudah untuk menyalakan lampu serta kipas angin secara otomatis. Tanpa
harus menekan saklar, lampu dan kipas angin ini dapat diatur dengan jumlah orang yang
ada. Untuk dapat mengolah sinyal yang dikirimkan oleh sensor dan manambahkan angka
pada display, maka dibutuhkan pula rangkaian pengolah sinyal dan rangkaian penghitung,
dalam hal ini digunakan sebuah mikrokontroler.
Dari latar belakang diatas maka pada tugas ini dibuat sebuah alat penghitung jumlah
orang untuk menyalakan lampu dan kipas angin secara otomatis dalam gedung pameran,
atau disebut dengan smart room. Pada alat ini cara menghitung orang yang masuk atau
keluar secara otomatis dengan Sensor Photodioda berbasis mikrokontroler Atmega8535.
Sensor diletakkan pada pintu masuk dan keluar, sehingga ketika ada orang yang masuk
dan keluar, maka sensor tersebut dapat mendeteksinya yang kemudian di tampilkan di
LCD 2x16. Setelah terdeteksi, lampu dan kipas angin akan menyala secara otomatis.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah
1. Memenuhi salah satu tugas akhir pada mata kuliah mikrokontroller.
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh pada mata kuliah
mikrokontroler.
3. Sebagai miniatur rancang bangun smart room berbasis mikrokontroller.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu smart room berbasis mikrocontroller?
2. Apa saja alat dan bahan yang dalam pembuatan smart room?
3. Bagaimana proses pembuatan smart room?
4. Bagaimana prinsip kerja smart room?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Smart room adalah sebuah ruang yang dibangun dan didesain khusus dan memiliki
fungsi yang sesuai dengan kebutuhan pemilik ruang. Pada smart room ini ruangan
didesain memiliki fungsi untuk menghitung jumlah orang yang masuk dan keluar ruangan
tersebut dan diprogram menggunakan mikroocntroller. Selain itu ruangan ini dilengkapi
dengan lampu dan kipas angin yang dioperasikan secara otomatis. Lampu dan kipas ini
bekerja malalui sensor fotodioda dan inframerah yang terletak di garis pintu masuk dan
keluar. Selanjutnya sensor ini akan bekerja bila ada orang yang masuk dan keluar
melewati kedua pintu. Ketika sensor mendeteksi orang masuk maka lampu dan kipas
akan menyala. Sebaliknya jika ada orang yang keluar maka lampu dan kipas angin akan
mati.

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 adalah mikrokontroler jenis RISC (Reduced Instructions


of Set Computing) yang berasal dari keluarga AVR (Alf and Vegards Risc Processor).
Mikrokontroler ini mempunyai arsitektur computer 8-bit dan semua instruksi dalam kode
16-bit (1 word). Keunggulan mikrokontroler ini dibandingkan dengan keluarga MCS-51
adalah pada kecepatannya. Hal ini dikarenakan intruksi dieksekusi dalam satu siklus
clock.
ATmega8535 ini mempunyai 4 port yang disebut dengan Port-A, Port-B, Port-C, dan
Port-D. Masing-masing port dapat digunakan sebagai saluran/kanal input dan output
berjumlah 32 (masing-masing port 8-pin). Jumlah pin/kaki yang tersedia pada chip ini
adalah 40 dengan catudaya +5 volt. Gambar 1 menunjukkan konfigurasi pin-pin pada
chip mikrokontroler ATMega8535.

Gambar 1.1 Bentuk Fisik dan Konfigurasi Pin Mikrokontroler


Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya
masing-masing:
2
1. Port A
Pin 33 sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional
port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur
per bit). Output buffer port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA)
harus di-setting terlebih dahulu sebelum port A digunakan.Bit-bit DDRA diisi 0 jika
ingin memfungsikan pin-pin port A yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika
sebagai output. Selain itu, pin-pin pada port A juga memiliki fungsi-fungsi alternatif
khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:

Pin Keterangan

PA.7 ADC7 (ADC Input Channel 7)

PA.6 ADC6 (ADC Input Channel 6) 2. P


o
PA.5 ADC7 (ADC Input Channel 5) r
t
PA.5 ADC4 (ADC Input Channel 4) B

PA.3 ADC3 (ADC Input Channel 3)

PA.2 ADC2 (ADC Input Channel 2)

PA.1 ADC1 (ADC Input Channel 1)

PA.0 ADC0 (ADC Input Channel 0)


Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit directional
port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur
per bit). Output buffer port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB)
harus di-setting terlebih dahulu sebelum port B digunakan.Bit-bit DDRB diisi 0 jika
ingin memfungsikan pin-pin port B yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika
sebagai output. Selain itu, pin-pin port B juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus
seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Pin Keterangan

PB.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB.6 VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)

PB.5 VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)

PB.4 SS (SPI Slave Select Input)

PB.3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC

3
(Timer/Counter0 Output Compare Match Output)

AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2


PB.2 (External Interrupt2 Input)

PB.1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)

T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK


PB.0 (JSART External Clock Input/Output)

3. Port C
Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri
merupakan port inputatau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit).Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan
dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C
(DDRC) harus di-setting terlebih dahulu sebelum portC digunakan. Bit-bit DDRC diisi
0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1
jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif
khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:

Pin Keterangan

PC.7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)

PC.6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)

PC.1 SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)

PC.0 SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)

4. Port D
Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit directional
port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur
per bit). Output buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung.Data Direction Register port D
(DDRD) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang disesuaikan sebagai input, atau
diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Pin Keterangan

PD.0 RDX (UART input line)

PD.1 TDX (UART output line)

4
PD.2 INT0 (external interrupt 0 input)

PD.3 INT1 (external interrupt 1 input)

PD.4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)

PD.5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)

PD.6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)

PD.7 OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

2.2.2 Code Vision AVR

CodeVision AVR merupakan sebuah software yang digunakan untuk memprogram


mikrokontroler sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana
sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi
sebuah program, pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang
selanjutnya diprogram ke dalam mikrokontroler menggunakan fasilitas yang sudah di
sediakan oleh program tersebut. Salah satu compiler program yang umum digunakan
sekarang ini adalah CodeVision AVR yang menggunakan bahasa pemrograman C.
CodeVision AVR mempunyai suatu keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya
codewizard, fasilitas ini memudahkan kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan
kita gunakan. CodeWizardAVR mengijinkan pengguna untuk menulis dalam beberapa
saat semua kode yang diperlukan untuk beberapa implementasi seperti dalam daftar
berikut:

Setup akses memori ekternal


Identifikasi sumber reset chip
Inisialisasi port untuk input maupun output
Inisialisasi interupsi eksternal
Inisialisasi timer dan counter
Inisialisasi timer watchdog
Inisialisasi UART dan interupsi yang dikendalikan oleh buffer komunikasi serial
Inisialisasi komparator analog
Inisialisasi ADC
Inisialisasi interface SPI
Inisialisasi modul LCD

5
2.2.3 Light Emitting Diode (LED)

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya
yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. Arus maksimum yang dapat diterima oleh Led adalah sekitar 20 mA
(miliampere).

Gambar 2.1 LED

2.2.4 Kipas DC

Gambar 2.2 Kipas DC


Kipas angin DC atau Cooling Fan DC berfungsi untuk mengatur kecepatan aliran
udara. Bagian utama penyusun fan DC adalah motor DC. Prinsip kerja motor pada fan
DC pada dasarnya adalah sama dengan prinsip kerja motor DC umumnya.

2.2.5 LCD

LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi untuk menampilkan karakter angka, huruf
ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan konsumsi arus yang rendah. Modul LCD
(Liquid Cristal Display) ini menampilkan 2x16 (2 kolom x 16 baris). LCD terdiri dari bagian
penampil karakter (LCD) yang berfungsi menampilkan karakter dan bagian sistem prosesor
LCD dalam bentuk modul dengan mikrokontroler yang diletakan dibagian belakang LCD
tersebut yang berfungsi untuk mengatur tampilan LCD serta mengatur komunikasi antara
LCD dengan mikrokontroler yang menggunakan modul LCD tersebut.

6
Gambar 2.3 LCD (Liquid Cristal Display) Dot Matrix 216

2.2.6 Adaptor

Gambar 2.4. Adaptor


Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC
menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC,
misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu
baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan
tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di
mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu,
adaptor mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas asal ada tegangan AC, tegangan AC
ini sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia.
Adaptor sederhana terdiri dari :
a Bagian input tegangan yang merupakan bagian yang berfungsi sebagai
penghubung sumber tegangan AC dari stop kontak yang ada di dalam rumah.
Bagian ini terdiri dari jack/steker dan kabel input.
b Stop Kontak adalah konektor sumber tegangan AC dari listrik PLN yang
digunakan untuk menyalurkan tegangan pada adaptor melalui kabel input
tegangan
c Bagian Penurun Tegangan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220
Volt menjadi tegangan yang lebih kecil, misalnya 3 volt, 4,5 volt, 6 volt, 7,5 volt,
9 volt, atau 12 volt. Untuk memilih output tegangan ini digunakan rotary
switc/saklar puter/saklar 1 induk 6 anak. Trafo yang digunakan adalah jenis step
down, dapat menggunakan trafo dengan arus 500 mA (mili Ampere). Tegangan
input sebesar 220V lalu masuk ke tegangan output trafo menjadi lebih kecil : 3 V,
4,5 V, dll.
d Bagian Penyearah, yaitu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Komponen utamanya adalah dioda.Dioda yang digunakan berjumlah 4 dirangkai
sedemikian rupa sehingga membentuk jembatan dioda atau bridge dioda.
e Bagian Filter atau penyaring yang berfungsi untuk menghilangkan tegangan AC
yang masih lewat. Efek dari tegangan AC yang lewat ini adalah munculnya suara
dengung. Komponen yang dibutuhkan antara lain IC penstabil tegangan dan elco

7
f Bagian Output Tegangan yang berfungsi sebagi keluaran tegangan berupa
tegangan DC. Besar keluaran tegangan DC ini sesuai dengan tegangan output
pada trafo step down yang diatur oleh rotary switc sesuai yang diinginkan.

2.2.7 Kabel Jumper

Gambar 2.5. Kabel Jumper


Kabel merupakan media untuk menyalurkan energy listrik. Sebuah kabel listrik
terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator di sini adalah bahan pembungkus kabel
yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan
konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium.

2.3 Proses Pembuatan

Proses pembuatan dibagi menjadi 3 yaitu pembuatan maket/miniature bangunan,

pembuatan program dan pembuatan rangkaian elektronika bangunan.


1. Pembuatan Maket/Miniatur Bangunan
Pembuatan miniature gedung terbuat dari triplek yang dibentuk seperti pada
gambar dibawah. Miniature bangunan ini terdiri dari beberapa ruang. Atap
bangunan bisa dibuka dan ditutup. Replikasi gedung ini memiliki 2 pintu
yangdigunakan sebagai pintu masuk dan pintu keluar. Keudian sensor 1 dipasang
pada pintu masuk, dan sensor 2 dipasang pada pintu keluar dan di ruang tengah
dipasang tampilan LCD 1 x 16 untuk mengatahui berapa jumlah orang yang
masuk dan keluar

8
Gambar 1.1 Denah Bangunan

2. Pembuatan Program

3. Pembuatan Rangkaian
Dalam pembuatan rangkaian

2.4 Prinsip Kerja Smart Room

Pada dasarnya alat yang dibuat merupakan sebuah alat penghitung jumlah orang yang
memasuki suatu gedung serta untuk menghidupkan lampu dan kipas angin secara otomatis.
Pada saat catu daya dihidupkan maka sensor inframerah dan photodiode akan mendeteksi
orang yang masuk gedung, kemudian sensor akan mengirimkan sinyal ke microcontroller
untuk diproses dan menjumlahkan setiap pendeteksian orang yang masuk. Banyaknya orang
yang telah masuk akan ditampilkan di layar LCD. Batas maksimum orang yang dapat
ditampung adalah 20 orang. Di dalam ruangan terdapat 5 lampu dan 4 kipas angin yang
bekeja secara otomatis melalui sensor inframerah dan fotodioda. Cara kerjanya ketika 4
orang pertama memasuki ruangan maka akan menghidupkan 1 lampu. Kemudian 4 orang
selanjutnya atau kelipatan 4 maka lampu 2 dan kipas angin 1 menyala. Kemudian begitu 4
orang selanjutnya memasuki ruangan lampu 3 dan kipas angin 2 menyala dan begitu
seterusnya hingga semua lampu dan kipas angin menyala. Ketika ruangan terisi penuh atau
LCD menunjukkan angka 20 maka sensor photodiode dan infrmerah tidak bisa mendeteksi
lagi. Sebaliknya jika sensor yang ditempatkan pada pintu keluar, maka akan mengirimkan
sinyal ke mikrocontroller untuk diproses dan mengurangi hasil penjumlahan orang yang
masuk. Ketika 4 orang pertama keluar ruangan maka akan mematikan lampu 5 dan kipas
angin 4. Kemudian begitu 4 orang selanjutnya keluar ruangan, maka akan mematikan lampu
4 dan kipas angin 3 begitu seterusnya hingga semua orang keluar dan semua lampu dan kipas
angin akan mati.

9
JUMLAH TAMU BERKURANG (COUNTER)
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai