PENDAHULUAN
1
Berdasarkan data WHO (2011), kasus kematian akibat penyakit
tidak menular tertinggi, salah satunya berada di kawasan Asia Tenggara.
Selain dibebani dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat
penyakit tidak menular, negara-negara tersebut juga masih dibebani
dengan kasus penyakit menular. Salah satu negara yang mengalami beban
ganda tersebut adalah Indonesia. Hipertensi merupakan penyebab
kematian utama ketiga di Indonesia untuk semua umur (6,8%), setelah
stroke (15,4%) dan tuberkulosis (7,5). Selain itu, hipertensi menduduki
peringkat kedua penyakit tidak menular yang banyak diderita di Indonesia.
Menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi berada di
Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat (20,1%). Depkes
RI (2008) dalam Riskesdas 2007 melaporkan bahwa provinsi di Indonesia
yang mempunyai hipertensi lebih tinggi dari prevalensi nasional (31,7%)
adalah Provinsi Jawa Timur, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Sulawesi
Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Riau, Sulawesi Barat,
Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Data dari Puskesmas Madurejo pada Januari sampai Desember
tahun 2015, jumlah kunjungan lansia keseluruhan sebanyak 4527 orang
dengan penyakit hipertensi sebanyak 671, diabetes melitus sebanyak 316
orang, gagal jantung sebanyak 30 orang. Angka tersebut menunjukkan
bahwa angka kunjungan dan penyakit tidak menular di Puskesmas
Madurejo cukup tinggi.
Atas uraian tersebut penulis bermaksud melaksanakan mini project
untuk menentukan apa saja yang melatarbelakangi program
pengembangan kesehatan lansia di Puskesmas Madurejo.
2
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui latar belakang pengembangan program
kesehatan Lansia di Puskesmas Madurejo
1.3.2. Tujuan Khusus
Mengetahui tingkat pendidikan dan pengetahuan usila di
wilayah kerja Puskesmas Madurejo
Mengetahui peran serta usila dalam pengembangan program
kesehatan lansia di Puskesmas Madurejo