2)Sebutkan dan jelaskan sendi-sendi akhlak mulia dan akhlak tercela menurut Imam al-Ghazali!
3)Sebutkan sebagian akhlak terhadap Allah! Jelaskan dan tulis sebagian ayat al-Quran yang
berkaitan dengannya!
4)Mengapa kita harus berakhlak mulia kepada orang tua? Tulis ayat al-Quran yang berkaitan
dengannya!
JAWAB :
1. Akhlak mulia adalah akhlak yang sesuai dengan ketentuan-ketentuanan yang diajarkan Allah
dan Rasul-Nya sedangkan akhlak tercela ialah yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan
Allah dan rasul-Nya.
2. Menurut al-Ghazali sendi akhlak mulia ada empat: hikmah, amarah, nafsu, keseimbangan di
antara ketiganya. Keempat sendi tersebut melahirkan akhlak-akhlak berupa: jujur, suka
memberi kepada sesama, tawadlu, tabah, tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang terhadap
sesama, menghormati orang lain, qanaah, sabar, malu, pemurah, berani membela kebenaran,
menjaga diri dari hal-hal yang haram. Sedangkan empat sendi akhlak batin yang tercela
adalah keji, bodoh, rakus, dan aniaya. Empat sendi akhlak tercela ini melahirkan sifat-sifat
berupa: pemarah, boros, peminta, pesimis, statis, putus asa.
3. Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan
oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Dan sebagai titik tolak akhlak
kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia
memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak
akan mampu menjangkaunya (Quraish Shihab).
Ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah:
1. Karena Allah-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air
yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana di
firmankanoleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut :
()( )( )
(-0 : )
Artinya :
(5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?,
(6). Dia tercipta dari air yang terpancar,
(7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7)
( : )
Artinya:
"Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu
bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)
3. Karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan
bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah
ayat 12-13.
()
(- :)
Artinya:
(12) "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat berlayar
padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya dan
mudah-mudahan kamu bersyukur.
(13), "Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir.(Q.S al-Jatsiyah :12-13).
4. Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan
lautan. Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70.
( )
Artinya:
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka
dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).
4. Karena Islam menekankan pentingnya seorang muslim menjaga akhlak kepada orang tua,
bahkan akhlak kepada orang tua telah terpatri dalam sebuah ayat Allah Swt yang
memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada orang tua, dengan perintah taat kepada-Nya,
yaitu sebagai berikut :
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan
ah dan janganlah kami membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia. (QS.Al-Isra 23)
Tak hanya dalah ayat Al-Quran saja, bahasan tentang akhlak kepada orang tua pun tertulis
dalam sebuah hadis, Abdullah bin Umar, Rasulullah berpesan, Keridhaan Allah tergantung
kepada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua .
(HR.Tirmizi, dishahihkan Ibnu Hibban dan Hakim).
5. a. Secara bahasa, tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling mengharagai.
b. Secara istilah, tasamuh artinya suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar
sesama manusia.
Firman Allah SWT dalam QS. Al hujurat ayat 12 dan 13 memberikan penjelasan secara
gamblang bahwa sikap toleransi tidak memandang suku, bangsa, dan ras. Di hadapan Allah
semuanya adalah sama, si kaya, si miskin, si hitam, si putih, yang membedakan mereka di
hadapan Allah adalah prestasi takwa.
Toleransi ini terdiri dai 2 macam yaitu:
1. Toleransi terhadap sesama muslim.
2. Toleransi terhadap nonmuslim.
Toleransi terhadap sesama muslim adalah kewajiban yang harus dilakukan sebagai wujud
persaudaraan yang diikat oleh tali akidah yang sama.
Artinya: "Tidaklah beriman seseorang diantara kamu hingga ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai saudaranya sendiri." (HR. Bukhari)
Adapun toleransi dengan non muslim ada batasnya, yaitu selama mereka juga mau
menghargai kita, tidak menyerang dan tidak menggusur dari kampung halaman.
Artinya: " Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amal-amal kami, dan bagi kamu
amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu . Allah mengumpulkan
antara kita, dan kepada Allahlah kita kembali " (QS. Asyura: 15)
Analisis Dalil
Ayat di atas mengajarkan kepada kita bahwa dalam kehidupan di dunia ini, sikap tasamuh
atau toleran terhadap sesame merupakan suatu keharusan. Sebab tanpa adanya sikap
tasamuh tersebut, niscaya suatu masyarakat akan dilanda malapetaka permusuhan dan
perpecahan. Karena itu, Allah SWT menghendaki hamba-Nya senantiasa bersikap tasamuh
kepada siapapun, dan dari pihak dan golongan manapun, sehingga dapat menjalin pergaulan
dengan rukun dan harmonis.
Artinya: tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.
Melalui ayat ini allah swt, menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong
menolong dalam mengerjakan kebaikan/kebajikan dan ketaqwaan. Sebaliknya Allah
melarang kita untuk saling menolong dalam melakukan perbuatan dosa atau pelanggaran
Artinya : Bantulah saudaramu, baik dlm keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang
teraniaya. Ada nan bertanya: Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang nan teraniaya.
Bagaimana menolong orang nan sedang berbuat zhalim? Beliau menjawab: Dengan
menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya. [HR. al-
Bukhari)
Dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahalanya pada sisi Allah.(QS.Al-Baqarah ;110).
b.Allah Swt.berfirman :
( 43:).
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa kecuali atas orang yang merencanakannya.
(Fathir :43).
6. 1. Tidak mengekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan yang berpotensi merusak
tatanan siklus alamiah.
2. Tidak membuang limbah secara sembarangan yang dapat merusak lingkungan alam.
3. Secara lebih detail dan individual, agama misalnya melarang binatang atau di bawah
pohon yang rindang (karena membuat tidak nyaman orang yang bernaung dibawahnya).