Oleh :
Irfan Sandi Nugroho
( 3311411018 )
Agama menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah system yang mengatur
tata keimanan ( keparcayaan ) dan peribadatan kepada tuhan yang mahakuasa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
serta lingkunganya.
Kata Agama berasal dari bahasa sansekerta, agama berarti tradisi sedangkan
kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa
latin relogio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti mengikat
kembali. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya pada tuhan.
Definisi tetang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini
diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan
kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan sebagai
nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-
agama itu perlu dicari titik persamaanya dan titik perbedaanya.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada tuhan
dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang
menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari tuhan, menaati segenap
ketetepan, aturan, hokum dll yang diyakini berasal dari tuhan.
Secara harfiah, Islam memiliki arti damai, tunduk, selamat dan bersih. Kata
islam sendiri terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam) dan M (mim) yang
mempunyai makna dasar Selamat (Salama).
Pengertian Islam secara etimologi adalah Islam itu berasal dari bahasa Arab,
dari bentuk masdar yaitu penyerahan diri (berserah diri). Sedangkan
pengertian islam secara istilah adalah agama yang mengatur manusia agar
menjadi diri yang selamat, sejahtera, aman, damai dan menyerahkan diri pada
Allah SWT, patuh dan tuduk kepadanya serta mau beribadah dengan penuh
kesadaran dan keikhlasan. Secara kongkrit pengertian agama islam adalah
agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang
disiarkan dengan dakwah keseluruh penjuru muka bumi.
Islam merupakan agama yang diturunkan kepada semua Rasul-Nya sejak Rasul
pertama hingga terakhir, agar ia menjadi rahmat bagi seluruh makhluk alam ini.
Islam dating dalam bentuk konsep, aturan, undang-undang, prinsip seta
ideology yang harus diberlakukan kepada setiap manusia agar manusia meraih
kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.
Secara istilah pengertian islam lebih luas dari apa yang didefinisikan oleh para
ulama. Yang demikian itu karena adanya hadits Rasul yang menjelaskan makna
islam, diantaranya sebagai berikut ini, Islam adalah engkau bersyahadat
bahwasanya tiada tuhan melainkan Allah SWT dan bahwasanya Nabi
Muhammad adalah utusan Allah SWT, menegakan sholat, menunaikan zakat,
melaksanakan puasa di bulan ramadhan dan pergi haji jika mampu.
2. PERANAN AGAMA
Agama Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang bagi umat manusia
tanpa mamandang warna kulit, agama dan status social. Oleh karennya Islam
tidak membenarkan adanya penjajahan. Dan sampai saat ini terbukti bahwa jika
umat Islam mencapai jumlah mayoritas dalam suatu Negara, maka umat lain
yang minoritas dapat menikmati hidup damai dan sejahtera Karena umat Islam
mengulurkan persahabatan dan memberi kasih sayang. Islam merupakan
petunjuk untuk memperoleh keselmaatan hidup baik di dunia maupun di akhirat
kelak. Itulah sebabnya salam Islam adalah Assalamualaikum wa rahmatullahi
wabarakatuh (semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan-nya
kepadamu).
Selanjutnya dalam agama Islam kita juga mengenal yang disebut dengan
Syariat Islam, apa itu Syariat Islam ? Syariat Islam atau hukum Islam adalah
peraturan yang ditetapkan oleh Allah swt untuk hambaNya yang berakal sehat
dan telah menginjak usia baligh atau dewasa. Tanda baligh atau dewasa bagi
anak laki-laki yaitu apabila telah bermimpi bersetubuh dengan lawan jenisnya
sedangkan bagi anak perempuan adalah jika sudah mengalami datang bulan
(menstruasi). Bagi orang yang mengaku Islam, keharusan mematuhi peraturan
ini diterangkan dalam firman Allah swt Kami jadikan kamu sekalian berada
dalam suatu hukum atau peraturan dan urusan agama. Patuhilah peraturan itu,
dan janganlah mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui (QS.
Al Jaatsiyah;18).
1. Petunjuk dan bimbingan untuk mengenal Allah swt dan alam ghaib
yang tidak terjangkau oleh Indra manusia yang menjadi pokok bahasan
ilmu tauhid.
Agama mempunyai peraturan yang mutlak berlaku bagi segenap manusia dan
bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pecipta alam
semesta sehingga peraturan yang dibuat-nya betul betul adil. Secara terperinci
agama memiliki peranan yang bisa dilihat dari aspek keagamaan ( religious ),
kejiwaan ( psikologis ), kemasyarakatan ( sosiologis ) hakikat kemanusiaan (
human nature ), asal usul ( antropologis ) dan moral ( ethics ).
Namun apabila agama dipahami sebatas apa yang tertulis dalam teks kitab suci,
maka yang muncul adalah pandangan keagamaan yang literalis, yang menolak
sikap kritis terhadap teks dan interprestasinya serta menegaskan perkembangan
historis dan sosiologis. Sebaliknya, jika bahasa agama dipahami bukan sekedar
sebagai explanative dan descriptive language, tetapi juga syarat dengan
performatif dan expresif language, maka agama akan disikapi secara dinamis
dan kontektual sesuai dengan persoalan dan kenyatan yang ada dalam
kehidupan manusia yang terus berkembang. Setiap agam memiliki watak
transformative, berusaha menanamkan nilai baru dan mengganti nilai nilai
agama lama yang bertentangan dengan ajaran agama.
Pada ranah yang lebih umum fungsi agama dalam kehidupan masyarakat
adalah sebagai penguat solidaritas masyarakat. Seperti yang diungkapkan Emile
Durkheim sebagai sosiolog besar, bahwa sarana-sarana keagamaan adalah
lambang-lambang masyarakat, kesakralan bersumber pada kekuatan yang
dinyatakan berlaku oleh masyarakat secara keseluruhan bagi setiap anggotanya,
dan fungsinya adalah mempertahankan dan memperkuat rasa solidaritas dan
kewajiban sosial.
Rukun Iman, dapat diartikan dengan syarat sah jadi jika rukun ditinggalkan
salah satunya maka akan merusak atau yang lain akan percuma karena salah
satu syaratnya tidak terpenuhi, begitu juga dengan rukun iman kita harus
mengimani keenam rukun tersebut yaitu :
1. Iman yang disertai dengan amal shaleh dapat menjadi kunci akan
dibukakanya kehiduan yang baik, makmur dan sejahtera
13. Dengan iman kita akan menjadi lebih semangat dalam mencapai
sesuatu
Renungan manusia dengan menggunakan akal fikiran yang bersih dan kritis
disertai dengan pengamatan intuisi yang halus dan tajam akan membuahkan
hasil semakin bertambah kuat keyakinannya bahwa sesungguhnya jagat raya
berserta seluruh isinya ini adalah milik Allah SWT, yang diciptakan dengan
penuh perencanaan dan bertujuan.
Pendekatan ini dikemukakan oleh Prof Dr. Yunahar Ilyas, Lc. M. Ag,
dalam bukunya Kuliah Aqidah. Beliau menyebutkan empat macam
hokum akal yang dapat dijadikan sebagai dalil wujud Allah SWT,
keempat hokum akal tersebut adalah:
Wujud segala sesuatu tidak terlepas dari salah satu diatara tiga
kemungkinan: wajib ada, mustahil ada atau mungkin ada.
Tentang alam semesta, adanya tidaklah wajib dan tidak pula
mustahil, tetapi bersifat mungkin. Ia mungkin ada dan mungkin
tidak ada.
Pendekatan ini disampaikan oleh Said Hawwa dalam buku Allah Jalla
wa Jalaluhu. Pendekatan fenomenologis adalah pembuktian tentang
keberadaan Tuhan dengan mengacu kepada rahasia-rahasia fenomena
yang terjadi di alam semesta. Fenomena yang terjadi di alam semesta
ini dari makhluk yang terkecil sampai alam yang membentang luas,
semuanya menyingkapkan rahasia akan keberadaan Tuhan.
Menurut Said Hawa, ada sembilan fenomena yang dapat dijadikan dalil
akan keberadaan Tuhan. Berikut ini kami nukilkan secara ringkas
sembilan feno-mena tersebut:
Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fiil wahhada-
yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu
saja. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: Makna ini tidak
tepat kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain
sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian baru menetapkannya (Syarh
Tsalatsatil Ushul, 39).
Secara istilah syari, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-
satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Syarh
Tsalatsatil Ushul, 39). Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa
banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa
Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain,
namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya
sesembahan saja.
Pembagian Tauhid
1. Tauhid Rububiyah
Setiap muslim tentu menginginkan untuk masuk dalam surge dan selamat dari
apri neraka, untuk itu marilah kita memperhatikan sabda Nabi SAW berikut ini,
Barangsiapa yang akhir ucapanya (sebelum mati) adalah kelaimat laa illaaha
illallah maka dia akan masuk surge. (HR. Abu Daud dari Muadz bin Jabal
radhiyallahuanhu, Shahilul Jami: 11425)
Al-iman Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam shahih-nya, dan
pernah dikatakan kepada Wahb bin Munabbih rahimahullah, Bukankah laa
ilaaha illallah adalah kata kunci surga? Beliau menjawab, Benar, akan tetapi
tidak ada sebuah kunci kecuali memiliki gerigi, maka apabila engkau datang
dengan kunci bergerigi akan dibukakan pintu surge untukmu, jika tidak maka
tidak akan dibukakan untukmu.
2. Al-Yakin, Yakin dan tidak ragu terhadap kandungan makna yang terdapat
di dalamnya
Dan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah SWT sedangkann
ia berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang dengan buhul
tali yang kokoh. (Luqman: 22)
Tidaklah ada seseorang yang bersaksi bahwa tidak ada ilah (Sembahan
yang haq) kecuali Allah SWT dan Muhammad SAW adalah rasullulah,
jujur dan hatinya, kecuali Allah SWT akan haramkan ia dari anNaar
(neraka). (H.R Al-Bukhari dari Anas bin Malik)