1/15/2013
0 Comments
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejalan dengan itu, perlu di kembangkan juga iklim belajar mengajar yang dapat
menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri serta sikap dan prilaku yang inovatif dan kreatif.
Dengan demikian itu, pendidikan Nasional diharapkan
akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Sebagai usaha untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional di atas, berbagai kegiatan telah
dilakukan, antara lain sebagai berikut:
2. Peningkatan jumlah, jenis dan mutu dalam usaha peningkatan dan pemerataan pelayanan
pendidikan.
3. Peningkatan jumlah prasarana dan sarana pendidikan dalam rangka pelayanan yang
merata, yang dimulai dari sekolah dasar dan selanjutnya diikuti sekolah lanjutan tingkat
pertama dan sekolah menengah umum.
Dalam rangka mewujudkan tujuan Nasional, kegiatan di atas harus di tunjang olah pelayanan
administrasi sekolah yang teratur, terarah, terencana, dan berkesinambungan. Pelayanan
adaministrasi sekolah yang baik akan menunjang keberhasilan pelaksanaan proses belajar
mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Ruang Lingkup
Menurut filsafat kode etik ialah pada dasarnya semua manusia yang cenderung berbuat tidak
baik. Maka, jika ada manusia yang melakukan penyimpangan dari etika berarti belum mampu
memahami norma, etika, disiplin, aturan, adat istiadat, dan sebagainya yang belaku
disekitarnya. Kode etik merupakan rumusan norma-norma dan nilai-nilai luhur yang
menyangkut kaidah, menyangkut prilaku manusia yang baik di dalam lingkungannya.
Kedudukan kode etik adalah sebagai pedoman untuk berprilaku yang baik dan benar, namun
implementasinya sangat tergantung kepada karakter masing-masing individu. Sedangkan
tujuan kode etik sendiri yaitu untuk memecah sekaligus untuk menyempurnakan prilaku
menyimpang dari pada nilai-nilai luhur yang ada pada manusia dalam kelompoknya.
Sehingga adanya disiplin, aturan dan tata tertib yang di buat bertujuan untuk meyelamatkan
manusia dalam kelompoknya supaya tidak melakukan penyimpangan prilaku.
Bahwa proses administrasi senantiasa menuntut pertanggung jawaban etis, sebagai salah satu
pelaksana administrasi (administrator) sekurang-kurangnya harus memiliki etika keluarga
yang baik kalau tidak ingin kehilangan wibawa di mata masyarakat. Sikap-sikapnya terhadap
sesama terkandung ikut menentukan rasa respek masyarakat karena bagaimanapun ia menjadi
cermin dan teladan bagi khalayak.
Dilemma yang harus dihadapi oleh administrator bukan sekedar bagaimana supaya
organisasi-organisasi dapat berjualan secara efesien. Tetapi juga bagaimana upaya organisasi-
organisasi itu dapat memberikan pelayanan yang memuaskan public.
Begitu juga dalam halnya proses pengadministrasian di sekolah, para Staf TU (tata usaha)
yang dipimpin oleh Kaur TU dan kepala sekolah, bersama-sama untuk berusaha memberikan
sebaik mungkin pelayanan kepada guru, Siswa, orang tua Siswa maupun masyarakat.
Pelayanan administrasi sekolah yang baik harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang
telah dikeluarkan olah instansi atau unit yang relevan dilingkunagan pendidikan. Agar semua
sekolah dapat menyelenggrakan pendidikan dengan sebaik-baiknya maka perlu adanya
petunjuk administrasi sekolah yang harus dijadikan panduan dalam pengelolaan administrasi
terhadap Komponen-komponen pendidikan di sekolah untuk semua satuan, jenis dan
jengjang pendidikan.
Ruang lingkup kegiatan administrasi sekolah dilihat dari segi substansinya meliputi :
3. Administrasi kepegawaian
4. Administrasi keuangan
7. Administrasi laboratorium
Jika dilihat dari segi pengelolaan, administrasi sekolah mencakup perencanaan (planning,)
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (Controling).
Pengorganisasian suatu sekolah bergantung pada jenis, tingkat dan sifat sekolah. Dalam
struktur organisasi sekolah terlihat adanya hubungan dan Mekanisme kerja antara kepala
sekolah, guru, Siswa dan pegawai Tata Usaha sekolah serta pihak lain di luar sekolah.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis,
jenjang dan sifat sekolah tersebut.
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer, administrator, dan
supervisor (EMAS).
a. Kepala sekolah sebagai educator bertugas melaksanakan proses Pembelajaran secara
efektif dan efesien.
b. Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas:
1. menyusun perencanaan
2. mengorganisasikan kegiatan
3. mengarahkan kegiatan
4. mengkoordinasikan kegiatan
5. melaksanakan pengawasan
7. menentukan kebijaksanaan
8. mengadakan rapat
9. mengambil keputusan
2) pengorganisasian
3) pengarahan
4) pengkoordinasikan
5) pengawasan
6) kurikulum
7) Kesiswaan
8) Ketatausanaan
9) Ketenagaan
10) Kantor
11) Keuangan
12) Perpustakaan
13) Laboratorium
16) UKS
17) OSIS
18) Sebaguna
19) Media
20) Gudang
21) 7 K
3) kegiatan ekstrakulikuler
4) kegiatan ketatausahaan
7) kegiatan OSIS
8) kegiatan 7 K
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada Wakil
Kepala Sekolah.
Wakil Kepala Sekolah pada SMU adalah 1 (satu) orang. Untuk itu dapat ditambah sesuai
dengan kebutuhan paling banyak 4 orang. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah
dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Ketenagaan
e. Pengkoordinasian
f. Pengawasan
g. Penilaian
Wakil Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Umum membantu Kepala Sekolah dalam
urusan-urusan sebagai berikut:
a. Urusan Kurikulum
5) Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar dan STTB
12) Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti: LPIR, LKIR, IMO,
IPHO/TOFI, mengarang dan lain-lain
b. Urusan Kesiswaaan
4) menyusun program dan jadwal pembinaan Siswa secara berkala dan incidental
5) membina dan melaksanakan Koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan
keindahan dan kekeluargaan (6K)
6) melaksanakan pemilihan calon Siswa teladan dan calon siswa penerima behasiswa
7) mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
Guru bertanggung jawab kepada kelapa sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses
belajar mengajar secara efektif dan efesien. Tugas dab tanggung jawab guru meliputi:
a. membuat program pengajaran
2) Program Tahunan/Cawu
3) Program Rencana Pelajaran (Satpel)
4. Wali Kelas
a. pengelolaan kelas
Guru bimbingan dan konseling membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
b. menlakukan Koordinasi dengan wali kelas dalam rang kan mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi oleh Siswa tentang kesulitan belajar
c. memberikan layanan bimbingan kepada Siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan
belajar
d. memberikan saran dan pertimbangan kepada Siswa dalam memperoleh gambaran tentang
lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
7. Pustakawan Sekolah
a. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA, Bahasa, Komputer, dan Media
Belajar;
b. Mangkordinasikan jadwal dan tata tertib pendayagunaan/pemenfaatan laboratorium/ruang
media belajar secara terpadu;
Kepala Tata Usaha Sekolah bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan ketatausahaan sekolah meliputi kegiatan sebagai berikut:
Laboran Laboratorium IPA membantu Kepala Sekolah dan Penanggung jawa/Guru Pengelola
Laboratorium Fisika, Biologi dan Kimia dalam kegiatan sebagai berikut :
b. Membantu dan menyusun jadwal tata tertib pendayagunaan laboratorium IPA (Fisika,
Biologi, dan Kimia);
Teknisi media membantu kepala sekolah dalam rangka kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Merencanakan pengadaan alat-alat media
BAB III
PENUTUP
Tugas administrasi terkadang begitu rumit sehingga tanpa kecermatan dan kehati-hatian
seorang administrasi akan tergelincir dan melakukan tindakan penyelewengan tanpa di sadari.
Maka dari itu etika berperan sebagai pedoman untuk berprilaku yang baik dan benar. Karena
tidak di pungkiri kalau manusia punya Kehendak dan ego masing-masing. Dalam
memberikan pelayanan jika tidak disadari oleh keiklasan dan kesadaran dari akan tugas dan
tanggung jawab tentu kepentingan dan keinginan pribadi yang lebih diutamakan.
Dengan adanya etika dan petunjuk dalam administarsi diharapkan semua dapat berperan
yang baik dalam tugas dan tanggung jawab melayani public/masyarakat, yaitu bekerja dengan
hati nurani dan sesuai tufoksinya.
Daftar Pustaka:
Usman, Husaini, Peran Baru Administrasi Pendidikan dari Sistem Sentralistik Menuju Sistem