Anda di halaman 1dari 9

Kulit buaya (crocodile)

Yaitu retak yang berbentuk kulit buaya. Jenis yang termasuk dalam kerusakan ini adalah:
retak kulit buaya (alligator cracks).
a. Retak kulit buaya (crocodile cracks)
Istilah lain adalah chickenwire cracks, alligator cracks, polygonal cracks, dan
crazing. Lebar celah retak 3 mm dan saling berangkali membentuk serangkaian
kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya atau kawat untuk kandang ayam.
Umumnya daerah dimana terjadi retak kulit buaya tidak luas. Jika daerah dimana
terjadi retak kulit buaya luas, mungkin hal ini disebabkan oleh repetisi beban
lalulintas yang melampaui beban yang dapat dipikul oleh lapisan permukaan tersebut.
Kemungkinan penyebab:
1. Bahan perkerasan/ kualitas material kurang baik.
2. Pelapukan permukaan.
3. Air tanah pada badan perkerasan jalan.
4. Tanah dasar/ lapisan dibawah permukaan kurang stabil.
Akibat lanjutan:
a. Kerusakan setempat/ menyeluruh pada perkerasan.
b. Berkembang menjadi lubang akibat dari pelepasan butir-butir.
Hal yang dilakukan dalam pemeliharaan :
1.Melakukan lapisan taburan aspal dua lapis. Jika celahnya kurang dari 3 mm sebaiknya
bagian yang telah mengalami retak akibat air yang merembes masuk ke lapisan fondasi
tanah dibongkar terlebih dahulu dan dibuang bagian yang basah, kemudian dilapisi lagi
dengan bahan yang sesuai.
2. Pelepasan Butir (Ravelling)

Penyebab:
1). Campuran material aspal lapis permukaan kurang baik.
2). Melemahnya bahan pengikat dan/atau batuan.
3). Pemadatan kurang baik, karena dilakukan pada musim hujan.
4). Agregat mudah menyerap air (Hydrophilic)

Solusi:
Perkerasan yang reveling harus diteliti akar penyebab kerusakan, umumnya dibagi dua
kategori rusak yang kecil dibuang dan ditambal ulang, rusak yang besar mengindikasikan
kerusakan umum, buang bagian yang rusak dan dioverlay.
1. Pengelupasan (Delamination)
Penyebab:
1). Pembersihan kurang bagus atau kurangnya tack coat sebelum
penempatan lapisan diatasnya.
2). Rembesan air lewat aspal (khusunya lewat retakan), sehingga
memisahkan ikatan antara permukaan dan lisan di bawahnya.
3). Lekatan dari lapisan pengikat di permukaan perkerasan
dengan ban kendaraan.

Solusi:
1). Penghamparan lapis tambahan (overlay).
2). Dapat diperbaiki dengan cara digaruk, diratakan, dan dipadatkan.
Setelah itu dilapisi dengan buras.

Punch-out (Remek)
Dari hasil pengamatan di lapangan, jenis kerusakan adalah punch-out atau
remek. Punch-out yaitu kerusakan lokal pada perkerasan beton yang pecah
menjadi beberapa bagian yang relatif kecil. Masalah yang terjadi akibat
punch-out adalah pelat beton yang remek bisa termasuki air sehingga terjadi
erosi pada base / subbase dan bias menimbulkan kerusakan yang lebih
parah.
Kerusakan jenis ini disebabkan :
Pelat perkerasan beton yang terlalu tipis.
Pengecoran beton yang kurang baik.
Tidak adanya tulangan pada pelat beton.
Untuk jenis kerusakan ini solusinya adalah :
Retakan diisi dengan material pengisi.
Penambalan pada pelat beton yang pecah atau remek.
Perbaikan lokal pada pelat beton.
Amblas

Ambles adalah penurunan perkerasan yang terjadi pada area terbatas yang
mungkin dapat diikuti dengan retakan. Penurunan ditandai dengan
adanya genangan air pada permukaan perkerasan yang membahayakan lalu lintas
yang lewat. Faktor penyebab kerusakan :

Beban lalu lintas berlebihan.


Penurunan sebagian dari perkerasan akibat lapisan dibawah perkerasan
mengalami penurunan.
Konsolidasi atau Gerakan Tanah Pondasi.
Penurunan konsolidasi tanah di bawah timbunan menyebabkan distori perkerasan.
Perkerasan lentur yang dibangun diatas kotoran atau tanah gambut, akan
memunculkan area yang ambles
Cara untuk menangani kerusakan ambles dengan cara mengisi bagian jalan yang amblas
dengan agregat, kemudian dengan pemadatan dengan campuran aspal. Untuk amblas < 5 cm,
bagian yang rendah diisi dengan bahan sesuai seperti lapen, lataston, laston. Untuk amblas yang
> 5 cm, bagian yang amblas dibongkar dan dilapisi kembali dengan lapis yang sesuai.
Retak halus
Yang dimaksud retak halus adalah retak yang terjadi mempunyai lebar celah 3 mm.
Sifat penyebarannya dapat setempat atau luas pada permukaan jalan.
Kemungkinan penyebab:
1. Bahan perkerasan/ kualitas material kurang baik.
2. Pelapukan permukaan.
3. Air tanah pada badan perkerasan jalan.
4. Tanah dasar/ lapisan dibawah permukaan kurang stabil.
Solusinya, Ditambal atau di tutup sesuai dengan ukuran dan tingkat
kerusakannya.

2. Pelepasan Butir (Ravelling)

Penyebab:
1). Campuran material aspal lapis permukaan kurang baik.
2). Melemahnya bahan pengikat dan/atau batuan.
3). Pemadatan kurang baik, karena dilakukan pada musim hujan.
4). Agregat mudah menyerap air (Hydrophilic)

Solusi:
Perkerasan yg reveling harus diteliti akar penyebab kerusakan,
umumnya dibagi dua kategori rusak yg kecil dibuang dan ditambal
ulang, rusak yg besar mengindikasikan kerusakan umum, buang
bagian yg rusak dan dioverlay.

1. Retak Memanjang (Longitudinal Crack)

Penyebab:
1). Gerakan arah memanjang oleh akibat kurangnya gesek internal
dalam lapis pondasi atau tanah dasar, sehingga lapisan tersebut
kurang stabil.
2). Adanya perubahan volume tanah di dalam tanah dasar oleh
gerakan vertikal.
3). Penurunan tanah urug atau bergeraknya lereng timbunan. Lebar
celah bisa mencapai 6 mm, sehingga memungkinkan adanya
infiltrasi air dari permukaan.
4). Adanya penyusutan semen pengikat pada lapis pondasi atau tanah
dasar.
5). Kelelahan pada lintasan roda.
6). Pengaruh tegangan akibat perubahan suhu atau kurangnya
pemadatan.

Solusi:
Strategi tergantung tingkat kerusakan dan berlanjutnya retak, a) retak
ringan lebar (<1/2 inci dan tidak meluas), sealing retak untuk
mencegah masuknya air ke subgrade melelui retak dan terjadinya
raveling pada sisi retak b) retak berat lebar (>1/2 inci dan meluas)
bongkar dan ganti perkerasan yg retak dgn overlay.

b.Retak susut (shrinkage cracks)

Retak yang terjadi tersebut saling bersambungan membentuk kotak besar dengan
sudut tajam atau dapat dikatakan suatu interconnected cracks yang membentuk suatu seri
blocks cracks. Umumnya penyebaran retak ini menyeluruh pada perkerasan jalan.
Kemungkinan penyebab:
1. Perubahan volume perkerasan yang mengandung terlalu banyak aspal dengan
penetrasi rendah.
2. Perubahan volume pada lapisan pondasi dan tanah dasar.
Akibat lanjutan:
a. Retak ini akan menyebabkan meresapnya air pada badan jalan sehingga akan
menimbulkan kerusakan setempat atau menyeluruh pada perkerasan jalan dan
mengganggu kenyamanan berkendaraan.
b. Lepasnya butir pada tepi retak sehingga timbul lubang (potholes).
Hal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan :
1.Mengisi celah dengan campuran aspal cair dan burtu .
3. Retak Melintang (Transversal Crack)

Penyebab:
1). Penyusutan bahan pengikat pada lapis pondasi dan tanah dasar.
2). Sambungan pelaksanaan atau retak susut (akibat temperatur
rendah atau pengerasan) aspal dalam permukaan.
3). Kegagalan struktur lapis pondasi.

Solusi:
Strategi tergantung tingkat kerusakan dan berlanjutnya retak, a) retak
ringan lebar (<1/2 inci dan tidak meluas), sealing retak untuk
mencegah masuknya air ke subgrade melelui retak dan terjadinya
raveling pada sisi retak b) retak berat lebar (>1/2 inci dan meluas)
bongkar dan ganti perkerasan yg retak dgn overlay.
Amblas

Ambles adalah penurunan perkerasan yang terjadi pada area terbatas yang
mungkin dapat diikuti dengan retakan. Penurunan ditandai dengan
adanya genangan air pada permukaan perkerasan yang membahayakan lalu lintas
yang lewat. Faktor penyebab kerusakan :

Beban lalu lintas berlebihan.


Penurunan sebagian dari perkerasan akibat lapisan dibawah perkerasan
mengalami penurunan.
Konsolidasi atau Gerakan Tanah Pondasi.
Penurunan konsolidasi tanah di bawah timbunan menyebabkan distori perkerasan.
Perkerasan lentur yang dibangun diatas kotoran atau tanah gambut, akan
memunculkan area yang ambles
Cara untuk menangani kerusakan ambles dengan cara mengisi bagian jalan yang amblas
dengan agregat, kemudian dengan pemadatan dengan campuran aspal. Untuk amblas
< 5 cm, bagian yang rendah diisi dengan bahan sesuai seperti lapen, lataston, laston.
Untuk amblas yang > 5 cm, bagian yang amblas dibongkar dan dilapisi kembali
dengan lapis yang sesuai.
b.Retak susut (shrinkage cracks)
Retak yang terjadi tersebut saling bersambungan membentuk kotak besar dengan
sudut tajam atau dapat dikatakan suatu interconnected cracks yang membentuk suatu seri
blocks cracks. Umumnya penyebaran retak ini menyeluruh pada perkerasan jalan.
Kemungkinan penyebab:
1. Perubahan volume perkerasan yang mengandung terlalu banyak aspal dengan
penetrasi rendah.
2. Perubahan volume pada lapisan pondasi dan tanah dasar.
Akibat lanjutan:
a. Retak ini akan menyebabkan meresapnya air pada badan jalan sehingga akan
menimbulkan kerusakan setempat atau menyeluruh pada perkerasan jalan dan
mengganggu kenyamanan berkendaraan.
b. Lepasnya butir pada tepi retak sehingga timbul lubang (potholes).
Hal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan :
1.Mengisi celah dengan campuran aspal cair dan burtu .

Anda mungkin juga menyukai