DISUSUN OLEH :
AJI AULIA (4115010008)
FIRYA ADILAH (415010027)
KHAIRINA NUR ARIESTA (4115010014)
PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
TEKNIL SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
MUTU BAJA YANG DIATUR DALAM
RSNI-T-03-2005
Diagram tegangan regangan yang diperoleh dari hasil pengujian kuat tarik.
a. Tegangan :=
b. Regangan :=
DIAGRAM TEGANGAN-
REGANGAN
Proportional Limit
Titik O hingga A dinamakan daerah
proporsional limit. Pada area ini regangan
yang terbentuk proporsional dengan
tegangan yang bekerja.
Elastic Limit
Titik A hingga B dinamakan daerah
elastic limit. Pada area ini material akan
kembali kebentuk semula ketika tegangan
dihilangkan.
DIAGRAM TEGANGAN-
REGANGAN Yield Point
Jika material terus diberikan tegangan
hingga di atas titik B, keadaan plastis akan
tercapai, dan pada titik ini ketika beban
dihilangkan material tidak akan bisa
kembali ke bentuk semula. Diatas titik B,
regangan yang terjadi akan bertambah
dengan cepat, sedangkan pertambahan
tegangannya kecil hingga tercapai titik C,
dan terjadi penurunan kecil tegangan pada
titik D, segera setelah proses peluluhan
berhenti. Sehingga ada dua titik luluh,
yaitu titik C (titik luluh atas) dan titik D
(titik luluh bawah).
Ultimate stress
Titik E dinamakan titik Ultimate stress,
yaitu titik dimana tegangan maksimum
terjadi, yang didefinisikan sebagai beban
DIAGRAM TEGANGAN-
REGANGAN
Sifat material baja secara umum dapat digambarkan dalam grafik diagram
tegangan- regangan, sebagai berikut :
DIAGRAM TEGANGAN-
REGANGAN
Dari data diagram tegangan-regangan baja, kita dapat menyimpulkan sifat
baja tersebut.
REFERENSI
Nasution, Thamrin. 2011. Struktur Baja 1: Modul 1.
Tabel Baja Gunung Garuda.
Darma, Edifrizal. Struktur Baja II: Modul 1.
RSNI- T-03-2005 Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan.
TERIMAKASIH