1
TEORI DASAR MATERIAL BAJA
MATERIAL BAJA
Baja merupakan bahan konstruksi yang lazim digunakan dalam struktur bangunan sipil
karena kekuatan yang tinggi dan ketahanan terhadap gaya luar yang besar. Baja adalah
logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon (0,21% - 2,1% berat sesuai
grade) sebagai unsur paduan utamanya.
Karbon dalam baja berfungsi sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi
bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Selain karbon, unsur paduan lain
termasuk juga mangan, chromium, vanadium dan nikel. Variasi kandungan dalam baja
menentukan kualitas baja. Kandungan karbon pada baja meningkatkan kekerasan
(hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength) namun di sisi lain berpotensi
membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
2
TEORI DASAR MATERIAL BAJA
KATEGORI BAJA :
1. STRUKTUR RANGKA (FRAMED STRUCTURE)
ELEMEN BAJA YANG TERDIRI DARI BATANG TARIK, KOLOM, BALOK DAN BATANG YANG MENGALAMI
LENTURAN DAN BEBAN AKSIAL
2. STRUKTUR GANTUNG (SUSPENSION)
SISTEM PENDUKUNG UTAMANYA MENGALAMI TARIKAN AKSIAL YANG DOMINAN
3. STRUKTUR SELAPUT (SHEEL)
DOMINAN TEGANGAN AKSIAL
3
TEORI DASAR MATERIAL BAJA
JENIS BAJA :
SIFAT MEKANIK DARI BAJA TERSEBUT (TEGANGAN LELEH DAN TEGANGAN PUTUS DIATUR DALAM
ASTM A6/A6M
4
MATERIAL BAJA
6
MATERIAL BAJA
Baut yang biasa digunakan sebagai alat pengencang mempunyai tegangan putus
minimum 415 MPa hingga 700 MPa. Baut mutu tinggi mempunyai kandungan karbon
maksimum 0,30 %, dengan tegangan putus berkisar antara 733 hingga 838 MPa
7
KURVA HUBUNGAN
TEGANGAN-REGANGAN
TIPIKAL
8
(Sumber: Salmon & Johnson. Steel Structure Design and Behavior)
SIFAT MEKANIK BAJA
9
SIFAT MEKANIK BAJA
10
SIFAT MEKANIK BAJA
Daerah Linear – antara titik 0 dan fp, dalam daerah ini berlaku Hukum Hooke.
Kemiringan kurva (lurus) disebut sebagai Modulus Elastisitas atau Modulus Young,
E = f/
Daerah elastis antara 0 – fe. Pada daerah ini jika beban dihilangkan maka benda uji
akan Kembali kebentuk semula (elastis).
Daerah plastis (regangan antara 2% hingga 1,2-1,5%) pada bagian ini regangan
mengalami kenaikan akibat tegangan konstran sebesar fy. Daerah ini dapat
menunjukkan pula tingkat daktilitas dari material baja tersebut.
Pada baja mutu tinggi terdapat pula daerah plastis, namun pada daerah in tegangan
masih mengalami kenaikan. Baja jenis ini tidak mempunyai daerah plastis yang benar-
beanar datar sehingga tidak dapat dipakai dalam Analisa plastis.
11
SIFAT MEKANIK BAJA
Grafik nilai tegangan (σ) sepanjang sumbu y dan regangan (ε) sepanjang sumbu x disebut dengan kurva tegangan-
regangan. Bentuk Kurva tegangan-regangan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis spesimen atau bahan. Berikut
ini merupakan kurva tegangan regangan pada jenis spesimen baja struktural karbon-sedang yang ditunjukkan pada
gambar berikut.
13