Anda di halaman 1dari 5

15/02/2016

Overview:
Struktur Baja I
• Sejarah Baja dan Baja Ringan
• Sifat Mekanik Bahan Baja
Material Baja sebagai Bahan Struktur
• Keliatan dan Kekenyalan
• Kelakuan Baja pada Suhu Tinggi
Dosen Pengasuh
• Patah Getas
• Sobekan Lamela
Mery Silviana ST, M.Sc
Universitas Almuslim Bireuen • Keruntuhan Lelah (Fatigue)

Sejarah Baja dan Baja Ringan Sejarah Baja dan Baja Ringan
• Campuran dari Besi (Fe) dan Karbon (C) • Sebelum digunakan pada konstruksi utama, besi cetak
• Campuran Karbon berkisar antara 0,2% - 1,2% (cast iron), ditemukan di cina pada abad ke IV SM dan
besi tempa (wrougt iron) telah banyak digunakan pada
dari berat baja banyak gedung dan jembatan sejak pertengahan abad
• Fungsi karbon adalah meningkatkan kualitas baja, XVIII sampai pertengahan abad IX.
yaitu daya tariknya (tensile strength) dan tingkat • Penggunaan baja pertama kali adalah sebagai
kekerasannya (hardness). konstruksi utama jembatan Eads di St. Louis, Missouri,
• Selain karbon, sering juga ditambahkan unsur yang dimulai pembangunannya pada tahun 1868 dan
chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V), molybdaen selesai pada tahun 1874
(Mo) untuk mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi • Pada tahun 1884 diikuti dengan pembangunan gedung
dilapangan seperti antikorosi, tahan panas, dan bertingkat sepuluh berstruktur baja, yaitu Home
tahan temperatur tinggi Insurance Company Building di Chicago.

Sejarah Baja dan Baja Ringan Sejarah Baja dan Baja Ringan
• Baja berdasarkan jumlah karbon yang dikandungnya dapat Baja Ringan
dibagi menjadi empat kategori yaitu :
a. Low carbon : Mengandung karbon kurang dari 0,15 % • Baja ringan adalah baja canai dingin dengan
b. Mild carbon : Mengandung karbon kurang dari 0,15 % - kualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis
0,29 %
c. Medium carbon : Mengandung karbon 0,3 % - 0,59 % • Untuk melindungi material baja mutu tinggi
d. High carbon : Mengandung karbon 0,6 % - 1,7 % dari korosi, harus diberikan lapisan pelindung
• Penambahan persentase karbon akan meningkatkan (coating) secara memadai,
tegangan ijin baja, tetapi akan mengurangi daktilitas baja
tersebut • Jenis Coating: Galvanized, Galvalume ataupun
• Daktilitas adalah kemampuan material mengembangkaan pencampuran 96% zinc, 6% aluminium, dan
regangannya dari pertama kali leleh hingga putus 3% magnesium

1
15/02/2016

Sifat Mekanik Bahan Baja


• sifat mekanik baja dilakukan pengujian tarik
terhadap benda uji dengan memberikan gaya
tarikan sampai benda uji menjadi putus.
• Tegangan diberikan dengan persamaan gaya
dibagi luas penampang, (f/A), dan regangan
adalah perbandingan antara pertambahan
panjang dengan panjang benda uji, (ΔL/L)

Sifat Mekanik Bahan Baja Sifat Mekanik Bahan Baja

Sifat Mekanik Bahan Baja Sifat Mekanik Bahan Baja


• Kurva menunjukkan perilaku benda uji sampai
dengan regangan 2% yang diperbesar.
• Titik-titik penting dalam kurva tegangan-regangan
adalah sebagai berikut,
fp = batas proporsional.
fe = batas elastis.
fy u, fy = tegangan leleh atas dan bawah.
fu = tegangan ultimate.
εsh = regangan saat mulai terjadi strain-
hardening (penguatan regangan)

2
15/02/2016

Sifat Mekanik Bahan Baja Sifat Mekanik Bahan Baja


• Titik-titik ini membagi kurva tegangan-regangan menjadi beberapa daerah, c. Daerah plastis dibatasi dari fe sampai dengan regangan 2% (0,02),
yaitu : daerah dimana dengan tegangan yang hampir konstan mengalami
a. Daerah linear antara titik 0 dan fp, pada daerah ini berlaku Hukum regangan yang besar. Metode perencanaan plastis menggunakan
Hooke daerah ini untuk menentukan kekuatan plastis. Daerah ini juga
menunjukkan tingkat daktilitas dari material baja.

d. Daerah antara regangan εsh sampai pada daerah dimana benda


dimana, f = P/A = tegangan. uji sudah putus dinamai daerah penguatan regangan (strain
ε = ΔL / L = regangan. hardening). Sesudah melewati daerah plastis tegangan kemudian
E = f / ε = Young modulus = modulus elastisitas naik kembali namun dengan regangan yang lebih besar, sampai
pada puncaknya dimana terdapat tegangan ultimate (fu), sesudah
itu terjadi penurunan tegangan namun regangan terus bertambah,
b. Daerah elastis dari 0 sampai fe, yaitu apabila beban yang bekeja pada sampai kemudian benda uji menjadi putus.
benda uji dihilangkan maka benda uji akan kembali kebentuk semula
(masih elastis)

Sifat Mekanik Bahan Baja Keliatan dan Kekenyalan


• Keliatan (toughness) dan kekenyalan (resilience) suatu bahan adalah
kemampuan bahan tersebut menyerap energy mekanis sebelum
bahan tersebut hancur
• Kekenyalan adalah jumlah energi elastis yang dapat diserap oleh
satu satuan volume bahan yang dibebani tarikan, besarnya sama
dengan luas bidang di bawah diagram tegangan-regangan sampai
tegangan leleh, disebut juga modulus kenyal
• Keliatan berhubungan energi total, baik elastis maupun inelastis,
yang dapat diserap oleh satu satuan volume bahan sebelum
patah/putus
Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural untuk maksud perencanaan • Untuk tarikan uniaksial (satu sumbu), keliatan sama dengan luas
ditetapkan (SNI 03- 1729-2002) sebagai berikut: bidang di bawah kurva tegangan-regangan tarik sampai titik patah,
Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa disebut juga modulus keliatan
Modulus geser : G = 80.000 MPa
Nisbah poisson : μ = 0,3
Koefisien pemuaian : α = 12 x 10-6 / C (Derajat Celcius)

Kelakuan Baja Pada Suhu Tinggi Patah Getas


• Bila suhu melampaui 93 °C, kurva tegangan- • Patah getas didefenisikan sebagai
regangan mulai menjadi tak linear dan secara "jenis keruntuhan berbahaya yang
bertahap titik leleh yang jelas menghilang terjadi tanpa deformasi plastis lebih
dahulu dan dalam waktu yang
• Modulus elastisitas, kekuatan leleh, dan kekuatan sangat singkat“
tarik akan menurun bila suhu naik • Kelakuan patah dipengaruhi oleh
• Bila suhu mencapai 260 sampai 320 °C deformasi suhu, laju pembebanan, tingkat
pada baja akan membesar sebanding dengan tegangan, ukuran cacat, tebal atau
lamanya waktu pembebanan, fenomena ini pembatas pelat, geometri
dikenal sebagai "rangkak" (creep). sambungan, dan mutu pengerjaan

3
15/02/2016

Sobekan Lamela Keruntuhan Lelah


• Merupakan salah satu patah getas • Pembebanan dan penghilangan beban yang berlangsung
• Dalam kasus ini, bahan dasar pada sambungan las yang sangat dikekang secara berulang-ulang, walaupun belum melampaui titik
(restrained) pecah (sobek) akibat regangan “sepanjang ketebalan” yang leleh dapat mengakibatkan keruntuhan, disebut kelelahan
timbul karena penyusutan logam las (fatigue).
• Keruntuhan ini dapat terjadi walaupun semua kondisi
bajanya ideal. Sebagai contoh, jembatan jalan raya biasanya
diperkirakan mengalami lebih dari 100.000 siklus
pembebanan sehingga kelelahan (fatigue) perlu ditinjau
dalam perencanaannya.
• Pada gedung, karena siklus pembebanannya rendah, maka
kelelahannya tidak perlu ditinjau.
• Siklus pembebanan pada gedung umumnya berasal dari
muatan hidup lantai, hujan, angin dan gempa

Contoh Penggunaan Baja Sebagai Material Struktur


Hot Rolled Formed

Cold Rolled Formed


Bangunan Portal

4
15/02/2016

Menara Rangka
Jembatan Rangka

Referensi
Agus Setiawan,”Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-
1729-2002)”, Penerbit AIRLANGGA, Jakarta, 2008.
Charles G. Salmon, Jhon E. Johnson,”STRUKTUR BAJA, Design dan Perilaku”, Jilid 1,
Penerbit AIRLANGGA, Jakarta, 1990
Thamrin Nasution, Ir, “Struktur Baja I Modul I Material Baja sebagai Bahan Struktur”

Anda mungkin juga menyukai