PRAKTEK BETON
DISUSUN OLEH :
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................ 1
1.3 Ruang Lingkup pengerjaan ........ 2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian .......................................................................... 3
2.2 Karakteristik Beton yang Baik........................................ 3
2.3 Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas beton.. 4
2.4 Bahan Pembentuk Beton .................................................................................... 4
2.5 Kinerja Beton ..................................................................................................... 4
2.6 Kuat Tekan Beton .............................................................................................. 5
2.7 Kemudahan Pengerjaan ..................................................................................... 5
2.8 Perancangan Campuran Beton ........................................................................... 5
2.9 Jenis Beton ................................................................................................. 7
2.10 Kelebihan dan Kekurangan Beton ................................................................... 8
BAB IV
DAFTAR GAMBAR
4.1 Alat dan Bahan................ 20
4.2 Pengerjaan ..... 22
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 28
5.2 Saran ................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
\
Beton adalah campuran yang terdiri dari agregat (kasar dan halus) di tambah semen
(PC), air ,admixture (bahan tambah) jika diperlukan,diaduk sampai homogen dan sampai
waktu tertentu ia dapat menjadi suatu masa yang kompak/keras seperti batu. Setelah
mengeras,beton mempunyai sifat menahan gaya tekan sampai batas yang ditentukan dan tidak
mampu menahan gaya tarik. Sehingga diperlukan tulangan didalam beton agar beton mampu
menahan gaya tekan sekaligus gaya tarik.
Beton yang digunakan sebagai struktur dalam konstruksi teknik sipil, dapat
dimanfaatkan untuk banyak hal. Dalam teknik sipil sturuktur beton digunakan untuk bangunan
pondasi,kolom,balok,dan pelat.
Pada praktek kerja beton kali ini kami para mahasiswa diajarkan bagaimana
merencanakan,membuat,dan mengaplikasikan beton aupun tulangannya dalam kerja
dilapangan sehingga diharapkan kami akan menjadi tenaga profesional dalam bidang sipil
untuk pengerjaan-pengerjaan bangunan.
Pelaksanaan praktek kerja beton ini mempunyai peranan yang cukup besar bagi
mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Pontianak yaitu agar mahasiswa dapat memahami dan
menerapkan :
1. Dasar teori tentang konstruksi beton dan aplikasinya dilapangan yang meliputi
penulangan dan pengecoran.
2. Perencanaan dan analisa perhitungan dalam praktek kerja.
3. Efisiensi waktu,kebutuhan bahan, dan peralatan serta kedisiplinan dalam bekerja.
4. Cara-cara pengecoran yang tepat.
Pelaksanaan praktek kerja beton ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pembuatan
tulangan dan pengecoran (pembetonan). Untuk pembuatan tulangan meliputi :
1. Penulangn balok
2. Penulangan kolom
3. Penulangan pondasi telapak
4. Penulangan plat lantai
5. Penulangan penutup drainase
6. Pengecoran (pembetonan)
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam kondisi tarik,
kuat tariknya bervariasi dari 8-4% dari kuat tekannya. Karena rendahnya kapasitas tarik
tersebut, maka dipasanglah tulangan.
Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen,agregat
kasas dan halus, air dan bahan tambah (admixture).
Semen, merupakan matrial yang bersifat hidrolik, artinya semen dapat bereaksi dengan air
dan membentuk suatu masa yang keras. Selain itu semen juga bersifat adhesif dan kohesif yang
diperlukan untuk mengikat agregat.
Menurut ASTM semen dibagi menjadi 5 tipe, yaitu :
Semen tipe 1 : untuk konstruksi beton umum
Semen tipe 2 : untuk konstruksi beton pada lingkungan sulfat sedang
Semen tipe 3 : untuk beton yang cepat kering
Semen tipe 4 : untuk beton yang memiliki panas rendah
Semen tipe 5 : untuk beton dengan daya tahan tinggi terhadap sulfat
Sampai saat ini beto masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur.
Selain karena kemudahan dalam mendapatkan material penyusunnya, hal itu juga disebabkan
oleh penggunaan tenaga yang cukup besar sehingga dapat mengurangi masalah penyediaan
lapangan kerja. Selain kinerja utama yang telah disebutkan diatas, yaitu kuat tekan yang tinggi
dan kemudahan pengerjaannya, kelangsungan proses pengerjaan beton pada proses
produksinya juga menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan.
Menurut SNI T.15-1990-03 beton yang digunakan pada rumah tinggal atau untuk
penggunaan beton dengan kekuatan tekan tidak melebihi 10 Mpa boleh menggunakan
campuran 1 semen: 2 pasir : 3 batu pecah dengan slump untuk mengukur kemudahan
pengerjaannya tidak lebuh dari 100 mm. Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan hingga
20 Mpa boleh menggunakan penakaran volume, tetapi pengerjaan beton dengan kekuatan
tekan lebih besar dari 20 Mpa harus menggunakan campuran berat.
Kekuatan tekan merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan adalah
kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuam luas. Semakin tinggi tingkat
kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan.
Walaupun dalam beton terdapat tegangan tarik yang kecil, diasumsikan bahwa semua tegangan
tekan didukung oleh beton tersebut.
Karakteristik dan sifiat bahan akan mempengaruhi hasil rancangan. Proporsi campuran
dari bahan-bahan penyusun beton ini ditentukan melalui sebuah perancangan beton. Hal ini
dilakukan agar proporsi campuran dapat memenuhi syarat teknis serta ekonomis.
Kriteria dasar perancangan beton,antara lain :
o Kekuatan tekan dan hubungannya dengan faktor air seman yang digunakan
o Kemudahan pengerjaan
o Pemilihan agregat yang akan digunakan
2.6.1 Pengerjaan Beton
2.6.3 Perawatan
Kondisi perawatan yang baik dapat dicapai dengan menggunakan salah satu metode
antara lain beton dibasahi terus menerus dengan air, beton dilindungi dengan karung
basah,atau kertas perawatan tahan air
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Beton
Kelebihan
o Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi
o Mampu memikul beban yang berat
o Tahan terhadap temperatur yang tinggi
o Biaya pemeliharaan yang kecil
Kekurangan
o Bentuk yang telah dibuat sulit diubah
o Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi
o Daya pantul suara yang besar
o Berat
BAB III
PEMBAHASAN
Keselamatan Kerja
1. Tempatkan bahan dan peralatan dekat dengan lokasi pekerjaan sehingga mudah
dalam pemakaian dan tidak menghambat berlangsungnya pekerjaan
2. Peralatan yang tidak sedang digunakan hendaknya dimasukkan dalam kotak
peralatan
3. Gunakan perlatan sesuai dengan fungsi atau kegunaannya
4. Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan rencana, hati-hati dan penuh konsentrasi
5. Gunakan pelindung tangan ( sarung tangan ) dan peralatan keselamatan lainnya
sebelum memulai pekerjaan
6. Bersihkan peralatan dan lokasi pekerjaan setelah pekerjaan tersebut selesai.
Pengerjaan
B 7850
2 10 75 20 2 0.000942 14.789
PT 7850
3 10 120 8 1 0.000942 7.395
4 6 75 8 1 0.000339 2.661
K 7850
2 6 75 48 3 0.000339 7.983
PL 7850
5.1 Kesimpulan
Pekerjaan beton bertulang merupakan pekerjaan konstruksi untuk menahan beban yang
sangat besar. Oleh karena itu beton yang dihasilkan mempengaruhi kekuatan menahan
beban yang sudah diisyaratkan. Adapun kesimpulan yang dapat kami uraikan sebagai berikut:
1. Perhitungan dalam perencanaan pembuatan beton memerlukan
ketelitian,kesabaran,dan kedisiplinan yang itnggi. Sehingga akan dicapai
efektifitas dan efisiensi bahan, waktu, dan tenaga.
2. Perawatan beton yang baik akan sangat mempengaruhi sifat beton.
3. Keselamatan kerja, kebutuhan bahan, dan alat harus diperhatikan dalam
pelaksanaan praktek beton.
4. Pada waktu pengecoran beton harus dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya
sesuai dengan apa yang kita harapkan.
5. Pada waktu pembuatan begel harus dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan
ukuran yang ditentukan pada gambar kerja
5.2 Saran
Dalam pembuatan beton dibutuhkan ketelitian, kecermatan dan kesabaran. Selain itu
rangkaian beton yang dibuat harus sesuai dengan standart dan komposisi karena apabila terjadi
banyak kesalahan akan mengakibatkan tidak efektif dan tidak efisiennya bahan, waktu, tenaga,
dan biaya.
Keselamatan kerja hedaknya selalu diperhatikan, terutama pada saat penulangan.
Serta keamanan peralatan praktek juga sangat penting