Anda di halaman 1dari 1

Kecemasan anak thd penampilan dokter gigi

Komunikasi non verbal : komunikasi non verbal sering bersifat dibawah sadar (subconscious)
dan mungkin saja jauh lebih akurat dibandingkan komunikasi verbal.
o Wajah dokter gigi dapat menambah kesan atau mengganggu komunikasi verbal
(misalnya : perasaan seperti disbelief/ketidakpercayaan, mencela, tidak suka, terkejut)
dapat terlihat dari wajah yang ditunjukkan oleh dokter gigi. Oleh karena itu, senyum
adalah sarana yang sangat manjur dan dapat menunjukkan sikap untuk memotivasi
pasien. Ketika dokter gigi memakai masker, meskipun wajahnya tidak terlihat, tetap
berusaha untuk bersikap ramah kepada pasien sehingga pasien dapat melihat senyum
dokter gigi meskipun tertutup oleh masker.
o Dokter gigi dengan kontak mata yang kurang kemungkinan akan mengurangi tingkat
kepercayaan pasien pada dokter gigi.
o Gerak gerik dan postur tubuh dari dokter gigi juga dapat mempengaruhi kecemasan
anak. Sikap menyilangkan lengan saat berbicara dapat menunjukkan sikap seolah-olah
mencela pasien, terutama jika dilakukan dengan mengetukkan kaki ke lantai.
Dokter gigi dapat menunjukkan tingkah lakunya untuk mengatasi atau meningkatkan
kecemasan anak. Tindakan dokter gigi dalam merespon tingkah laku anak seperti
menanyakan apa yang mereka rasakan (empati) dan menekan dengan lembut bahu atau
tangan dapat mengurangi tingkat kecemasan pada pasien usia muda dan memperbaiki
tingkah laku mereka saat duduk di dental chair. Sementara sikap dokter gigi yang memaksa
atau membujuk akan memperburuk tingkah laku anak. Sikap kontraproduktif harus dihindari,
misalnya memberi penghiburan secara verbal seperti ini tidak akan sakit akan
memungkinkan anak untuk berpikir sebaliknya. Mengatakan bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan malah akan membuat anak khawatir (Chadwick & Hosey, 2003)

Dapus :
Chadwick, B.L. dan Hosey, M.T., 2003, Child Taming : How To Manage in Dental Practice,
1st ed., Quintessence Publishing Co. Ltd., London, hal. 19-20, 27-28.

Anda mungkin juga menyukai