Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS September, 2016

IMPETIGO BULLOSA

Disusun Oleh:

NAMA : Muh Rifqi Soulisa, S. Ked


NIM : 09 777 024

PEMBIMBING KLINIK
dr. Seniwaty Ismail, Sp. KK, FINS DV

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
2016
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
2

RSU ANUTAPURA

I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama pasien : Tn. A
2. Umur : 49 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : islam
5. Alamat : BTN palupi
6. Pekerjaan : Petani
7. Tanggal pemeriksaan : 16 september 2016

II. ANAMNESIS
1. Keluhan utama:
Gatal dan nyeri pada tungkai atas dan bawah disertai bentol-bentol
2. Riwayat penyakit sekarang:
3. Riwayat penyakit terdahulu:
Pasien masuk poliklinik RSU undata dengan keluhan gatal daan nyeri
disertai bentol pada tungki atas dan bawah kiri dan kanan yang dialami
sejak 1 bulan yang lalu sampai sekarang, padaa awalnya keadaan ini
muncul seperti gelembung berisi air didalamnya dan menyebar ke bagian
tubuh lainnya, pasien mengeluh ketika gelembungnya pecah dan keluar
seperti air dan pedis, tetapi bebrapa hari muncul kembali tetapi seperti
bisul yang berisi nanah dan pecah lagi dan menjadi kering dan kasar,
pasien baru pertama kali mengalami hal seperti ini dan pernah berobat ke
puskesmas dan dalam 2 minggu keadaanya mulai membaik dan kulitnya
mulaai mengering tetapi hanya sebagian saja, dan setelah 1 minggu
muncul kembali. Tidak ada riwayat keluarga yg menderita hal serupa,
riwayat alergi obat (-) hipertensi (-) DM (-)

4. Riwayat penyakit keluarga:


Tidak ada keluarga yang menderita seperti ini.

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Status generalis:
Kondisi umum : Sakit sedang
3

Status gizi : Baik


Kesadaran : Kompos mentis
2. Tanda vital:
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Suhu : 36,80 C
Respirasi : 21 x/menit
Nadi : 87x/menit
3. Hygiene: Baik
4. Status dermatologis:
Kepala : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Wajah : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Leher : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ketiak : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Perut punggung : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Dada : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Bokong : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Genitalia : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ekstremitas atas : terdapat plak dan skuama berbentuk lentikular
dengan lesi eritematosa
Ekstremitas bawah : terdapat plak dan skuama berbentuk lentikular
dengan lesi eritematosa
Kel. limfa : Tidak dilakukan pemeriksaan

IV. GAMBAR

Gambar 1. terdapat plak dan skuama berbentuk lentikular dengan lesi eritematosa
pada tungkai bawah
4

Gambar 2. : terdapat
plak dan skuama
berbentuk lentikular
dengan lesi
eritematosa pada
tungkai atas
5

Gambar 3: terdapat plak dan skuama berbentuk lentikular dengan lesi eritematosa
pada tungkai atas

V. RESUME
Pasien masuk poliklinik RSU undata dengan keluhan gatal (+) daan nyeri (+)
disertai bentol pada tungki atas dan bawah kiri dan kanan yang dialami sejak
1 bulan yang lalu, gelembung berisi air didalamnya dan menyebar ke bagian
tubuh lainnya, gelembungnya pecah dan keluar seperti air dan pedis, pasien
baru pertama kali mengalami hal seperti ini, pernah berobat ke puskesmas,
setelah 1 minggu muncul kembali. Tidak ada riwayat keluarga yg menderita
hal serupa, riwayat alergi obat (-) hipertensi (-) DM (-), Status dermatologis :
Ekstremitas atas: terdapat plak dan skuama berbentuk lentikular dengan lesi
eritematosa Ekstremitas bawah, terdapat plak dan skuama berbentuk
lentikular dengan lesi eritematosa

VI. DIAGNOSA KERJA


Impetigo bullosa
VII. DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis herpetiformis
2. Pemfigus vulgaris
VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan biopsi kulit
2. Pemeriksaan imunologi

IX. ANJURAN PEMERIKSAAN


Pemeriksaan imunofloresensi

X. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
- Sistemik: cefadroxil 500 mg 2 kali 1
- Topikal : asam vusidat 2%
Kompres luka dengan NaCl 0,9%
Non Medikamentosa:
6

- Menjaga area yang memiliki lesi agar tetap kering


- Tidak menggaruk lesi/ melepaskan sisa bekas luka
- Menjaga hieginitas kulit
- Menghindari atau mengobati faktor pencetus dan predisposisi
XI. PROGNOSIS
1. Qua ed vitam : ad bonam
2. Qua ed funsionam : ad bonam
3. Qua ed cosmetican : dubia ad bonam
4. Qua ed sanationam : ad bonam

PEMBAHASAN
Pasien masuk poliklinik RSU undata dengan keluhan gatal daan nyeri disertai
bentol pada tungki atas dan bawah kiri dan kanan yang dialami sejak 1 bulan yang
lalu sampai sekarang, padaa awalnya keadaan ini muncul seperti gelembung berisi
air didalamnya dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, pasien mengeluh ketika
gelembungnya pecah dan keluar seperti air dan pedis, tetapi bebrapa hari muncul
kembali tetapi seperti bisul yang berisi nanah dan pecah lagi dan menjadi kering
dan kasar, pasien baru pertama kali mengalami hal seperti ini dan pernah berobat
ke puskesmas dan dalam 2 minggu keadaanya mulai membaik dan kulitnya
mulaai mengering tetapi hanya sebagian saja, dan setelah 1 minggu muncul
kembali. Tidak ada riwayat keluarga yg menderita hal serupa, riwayat alergi obat
(-) hipertensi (-) DM (-), status dermatovenerologi: Ekstremitas atas erdapat plak
7

dan skuama berbentuk lentikular dengan lesi eritematosa Ekstremitas bawah


terdapat plak dan skuama berbentuk lentikular dengan lesi eritematosa

Impetigo bulosa adalah ialah pioderma superfisial, berbatas pada


epidermis, epidemiologi merupakan pentebab terbanyak dan paling sensitif adalah
staphilococus aureus yang merupakan penyebab tersering infeksi superfisial dari
kulit, dengan pembentukan kolonisasi sehingga dapat merusak kulit dan paling
sering terjadi infeksi primer pada anak-anak sedangkan pada orang dewasa terjadi
infeksi sekunder.

Gejala yang sering timbul adalah biasanya lebih sering asimtomatik


dengan infeksi superfisial diantaranya dibagian ketiak, dada, dan punggung
kelainan kulit berupa, eritema, bulla, dan bula hipopion dan kebanyakan infeksi
bakteri sering terkena pada permukaan kulit tetapi tidak dikategorikan sebagai
impetigo, dan apabila pecah dan akan tampak adalah koleret dengan dasara
eritematosa.

Penanganan pada impetigo bullosa ini biassanya diberikan penanganan


awal yaitu antibiotik topikal dan sistemik, untuk topikal ialah contohnya mupiron,
retapamulin 1 %, asam vucidat, dan sistemik: amoxilin 250-500 mg 5 sampai 7
hari, asam klavulanik, dan cephaleksin. Dan pengobatan kedua adalah:
azitromisin 250-500mg, klindamisin, eritromisin 15mg/kg/BB/hari 5 sampai 7
hari.
8

REFERENSI

1. Madani, F. Infeksi jamur kulit in ilmu penyakit kulit. Hipokrates. Jakarta:


2013. P.81-2
2. Robin graham-brown tony. Lecture notes dermatologi edisi 8. Erlangga
medical series: 2015. P.117-20
3. Graham-Brown, R, Bourke, J., Cunliffe, T. Infeksi dan infestasi in
Dermatologi dasar untuk praktik klinik. EGC. Jakarta: 2012. P.231
4. Hay, RJ, Ashbee, HR. Micology in rooks textbook if Dermatology 8th
edition volume 1. Willey-Blackwell. Manchester. 2010. P.36.61
5. Kundu, RV, Garg, A. Yeast infection : candidiasis, tinea and malassezia
(pityrosporum) folliculitis in Fitzpatricks dermatology in general
medicine 8th edition. McgrawHill. Philadelphia: 2012.p 2301-2
9
10

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : muhammad Rifqi Soulisa (09-777-024)

Fakultas : kedokteran

Program studi : pendidikan dokter

Universitas : Alkhairaat

Judul laporan kasus : Impetigo Bullosa

Bagian : Ilmu penyakit kulit dan kelamin

Bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin

RSU ANUTAPURA PALU

Program studi pendidikan dokter

Fakultas kedokteran universitas alkhairaat

Palu 29 september 2016

Pembimbing

dr. Seniwaty Ismail, Sp. KK, FINS DV

Anda mungkin juga menyukai