BAB I. KEANGGOTAAN
Pasal 1
Macam Keanggotaan
2. Anggota Muda: ialah mereka yang sedang mengikuti pendidikan tinggi dalam
ilmu teknologi agroindustri dan ilmu teknik industri yang berhubungan erat
dengan ilmu agroindustri dan terdaftar pada suatu perguruan tinggi.
3. Anggota Luar Biasa: ialah warga negara asing yang bergerak aktif dalam
bidang teknologi agroindustri, atau diluar profesi agroindustri tetapi berminat
terhadap perkembangan asosiasi teknologi agroindustri .
4. Anggota Kehormatan: ialah mereka yang oleh APTA dipandang telah berjasa
kepada asosiasi sehingga sangat menaikkan nama serta kemajuan asosiasi
teknologi agroindustri..
Pasal 2
Syarat-syarat Keanggotaan
3. Anggota Muda dapat diterima sebagai Anggota Biasa dengan jalan mengajukan
permintaan menjadi Anggota Biasa dan didukung oleh paling sedikit dua orang
Anggota Biasa.
Pasal 4
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota berhak mengikuti segala kegiatan dan pertemuan ilmiah yang
diselenggarakan oleh APTA serta berhak mendapatkan publikasi ilmiah yang
dilakukan oleh APTA.
2. Anggota Biasa mempunyai hak memilih dan dipilih sebagai anggota Pengurus
Pusat maupun Cabang.
3. Anggota Muda, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan berhak memilih,
memberikan saran dan pendapat pada setiap rapat anggota maupun Konggres.
4. Setiap anggota wajib membayar uang pangkal dan uang iuran yang jumlahnya
ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
Pasal 5
Pemberhentian Anggota
1. Permintaan sendiri
2. Meninggal dunia
Pasal 7
Cabang dan Pengurus Cabang
4. Dalam hal jumlah anggota tidak memenuhi syarat tersebut, pengurus Pusat
dapat mengambil kebijaksanaan, menggabungkan dengan Cabang lain yang
terdekat, atau dapat pula memberikan kesempatan Cabang tersebut untuk
tetap berdiri sambil menunggu pemenuhan persyaratan tersebut diatas.
Pasal 8
Pemilihan Pengurus Pusat
1. Ketua Umum dipilih oleh utusan Cabang secara bebas rahasia dan disahkan
oleh Konggres.
2. Ketua Umum yang terpilih bertindak sebagai formatur dibantu oleh seorang
wakil Cabang yang ditempati Konggres dan dibantu oleh Ketua Umum
Pengurus lama untuk menyusun susunan Pengurus Pusat.
3. Setiap Cabang berhak mencalonkan satu orang calon Ketua yang akan dipilih
dan calon tersebut tidak harus berasal dari Cabang yang bersangkutan.
Pasal 9
Pemilihan Pengurus Cabang
1. Ketua dan Wakil Ketua Pengurus Cabang dipilih oleh anggota secara bebas
rahasia dan disahkan oleh Rapat Anggota.
2. Ketua dan Wakil Ketua terpilih wajib dan berhak menyusun susunan Pengurus
Cabang.
BAB III
KONGRES, RAPAT ANGGOTA DAN SEMINAR
Pasal 10
Penyelenggaraan Kongres
Pasal 11
Hak Setiap Anggota dalam Kongres
1. Setiap anggota dapat memberikan saran dan pendapat serta ikut aktif dalam
Kongres.
3. Setiap Cabang memiliki hak suara Cabang sesuai dengan jumlah anggota
biasa dalam cabang tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Hak suara Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa sama dengan hak
suara Anggota Biasa, sedangkan hak suara 10 atau lebih Anggota Muda
sama dengan hak suara satu Anggota Biasa.
b. Jumlah Anggota Biasa sampai dengan 10 orang atau yang setara
mempunyai satu hak suara Cabang.
c. Jumlah Anggota biasa lebih dari 10 Cabang, hak suara Cabang bertambah
sesuai dengan kelebihan jumlah Anggota Biasa dibagi dengan 10 dan
dibulatkan keatas.
4. Setiap satu suara Cabang dibawakan oleh seorang utusan Cabang yang
memiliki suara mandat yang disahkan oleh Ketua dan Sekretaris Pengurus
Cabang.
6. Daftar nama utusan cabang diterima Pengurus Pusat paling lambat satu
minggu sebelum Kongres berlangsung.
Pasal 12
Penyelenggaraan Rapat Anggota
1. Anggota Biasa, Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa memiliki satu
suara dalam Rapat Anggota, sedangkan untuk Anggota Muda adalah 10 atau
lebih Anggota Muda mempunyai satu suara.
Pasal 14
Seminar dan Pertemuan
a. Pengurus Pusat menerima 50% dari uang pangkal dan iuran anggota, serta
25% sumbangan yang diterima Cabang.
b. Pengurus Cabang menerima 50% dari uang pangkal dan iuran anggota dan
75% dari sumbangan yang diterima Cabang, serta 100% dari penerimaan
lain yang sah diterima Cabang. Pengurus Pusat wajib
mempertanggungjawabkan keuangan organisasi kepada Kongres.
2. Pengurus Cabang wajib mempertanggungjawabkan keuangan organisasi
kepada Rapat Anggota.
Pasal 16
Uang Pangkal dan luran
1. Besar uang pangkal dan iuran untuk anggota asosiasi akan diatur oleh
Pengurus Pusat.
Pasal 17
Laporan Keuangan
1. Setiap akhir tahun kerja, Pengurus Pusat wajib membuat Laporan Keuangan.
Pasal 18
Cara Pengambilan Keputusan
2. Apabila kata mufakat tidak dapat tercapai, maka keputusan diambil atas dasar
suara terbanyak.
Pasal 19
Ketentuan Tambahan
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah
Tangga akan diatur dalam peraturan Pengurus Pusat yang tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 20
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
1. Anggaran Rumah Tangga ini dapat dirubah dan disesuaikan oleh Konferensi
yang khusus diadakan untuk itu dan hasilnya harus disahkan oleh Kongres.
BAB VII. PENUTUP
Pasal 21